Daniello Pitter Dewangga Adalah seorang mafia yang selalu mengandalkan kekuasaan yang dia miliki untuk membalas orang yang sudah lancang dan sangat berani sekali mengusik kehidupan nya bahkan dia pun tidak akan segan melenyapkan mereka semua jika sudah berani mengganggu nya
Pertemuan nya dengan Arin gadis cantik namun berkepala batu membuat nya pun merasa tertantang sekali dengan sikap keras kepala gadis itu
Lalu bagaimana kisah mereka , akankan arin menjadi susah karena berurusan dengan orang yang salah ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wachyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DUA PULUH DELAPAN
Nenek lampir itu membuat Arin naik darah saja karena dia terus saja tidak menghiraukan ucapan Arin sama sekali
"Kau Mak lampir , kenapa suka sekali sih mengganggu ku dan aku sekarang ini sangat lelah sekali butuh istirahat . Jadi pergi dari sini atau mau Daniel yang menyeret mu dari sini Hem ". Kata Arin
Dia harus mengatakan hal seperti itu agar Mak lampir di depan nya ini pergi dan tidak lagi mengganggu nya hingga dia bisa tidur dengan nyenyak nanti
"Kau bilang apa . Mak lampir . berani sekali kau bilang seperti itu kepada ku . Ingat status mu di sini . Aku adalah nyonya Dewangga jadi jaga sikap dan bicara mu saat bersama dengan ku ". Kata Meira
"Hem iya terserah mu saja aku tidak perduli ". Kata Arin
"Kau hanya istri Daniel jadi jangan berlagak sebagai penguasa di sini ". Kata Meira
"Ya tentu saja aku memang penguasa di sini . Ini mansion suami ku bukan tempat suami mu jadi ya di sini aku nyonya nya bukan kau nenek lampir . kurang kerjaan sekali berdebat dengan mu . jika masih tetap mau di sini silahkan saja , biar aku lihat bagaimana Daniel menyeret nenek tua seperti mu keluar nanti dan aku akan menertawakan mu ". Kata Arin lalu dia segera masuk ke dalam kamar untuk beristirahat
Betapa geram nya Meira ketika dia selalu saja kalah jika berhadapan dengan Arin padahal dulu dia dan Mirna selalu unggul dia bahkan Mirna sering menangis karena nya dan kini malah sebalik nya , dia selalu saja kalah dari Arin dan Meira tidak ingin gak itu terus terjadi
Meira berjalan pergi dari lantai atas milik Daniel . Dia pergi dengan raut kekesalan dalam diri nya dan memikirkan bagaimana cara untuk menyingkirkan wanita itu secepat mungkin dari hidup Daniel
"Niel sudah selesai kerja nya ?". tanya Meira ketika berpapasan dengan Daniel di lantai bawah
Daniel tentu saja tidak memberikan respon apapun malah hanya ada tatapan sinis saja yang dia berikan kepada orang yang sudah menghancurkan kebahagiaan mama nya itu hingga sang mama pergi untuk selama-lamanya
"Kau selalu kurang ajar Niel . Mama mu mengajak bicara kenapa kau tidak merespon nya sama sekali . Di mana sopan santun mu kepada orang tua Niel". kata Erland membentak putra nya
"Dia bukan mama ku dan mama sudah mati jadi jangan terus mengatakan jika jalang itu mama ku karena aku sudah tidak memiliki mama lagi ". Kata Daniel sembari menatap tajam ke arah papa nya
"Sayang sudah jangan emosi, wajar jika Daniel masih belum bisa menerima ku dan aku pun akan terus bersabar menunggu dia bisa menerima kehadiran ku sebagai mama nya ". kata Meira sembari memeluk lengan sang suami dan memberikan senyum kepada nya
"Itu hanya ada dalam khayalan mu saja ". kata Daniel dan kini Daniel berjalan menaiki tangga untuk menuju kamar. Dia sudah sangat malas sekali jika harus berhadapan dengan kedua orang yang sangat dia benci sekali saat ini
"Tunggu Daniel . Papa ingin bicara dengan mu kau jangan pergi dulu ". Kata Erland
"Apalagi ?". tanya Daniel
"Tentang istri mu itu . sebaik nya kau ceraikan saja dia karena dia tidak bisa memberikan keuntungan apapun untuk mu Niel ". kata Erland
"Jangan menghina istri ku . bahkan istri ku lebih baik dan jauh lebih baik dari pada istri mu yang hanya bisa memikat lelaki yang sudah beristri saja . hanya itu bukan keahlian nya dan jangan samakan dia dengan istri ku sebab istri ku jauh lebih baik dari pada dia . jika kalian masih saja menghina nya maka aku tidak akan segan untuk menghabisi kalian ". kata Daniel
"Daniel . Jaga bicara mu itu , kau semakin hari semakin kurang ajar sekali dan tidak tahu aturan ". Kata Erland terpancing emosi
"Sudah jangan berisik di rumah ku atau mau aku lempar kalian berdua ke jalanan ". Ancam Daniel dengan tatapan tajam nya
Tentu Erland tahu jika ucapan putranya itu tidak pernah main-main dan dia bisa saja melakukan hal itu sejak dulu namun Daniel masih menahan nya
Meira sungguh sangat kesal sekali tapi dia juga tidak bisa berbuat apapun karena di sini Daniel memang paling berkuasa dan suami nya pun tidak ada apa-apa nya di bandingkan Daniel jadi dia harus tetap menjaga emosi nya karena Daniel adalah sumber uang nya
Daniel pergi menaiki tangga untuk menuju kamar nya dan ketika dia sudah semakin di lantai atas dia pun terkejut ketika melihat Arin duduk manis di tangga
"Kenapa di sini Hem ?". tanya Daniel
"Bodoh , gila . Aku di sini karena menunggu mu sejak tadi . kemana saja kau hingga membuat ku menunggu seperti orang bodoh saja di sini ". kata Arin
"Masuk ke kamar kenapa mengomel di sini ". Kata Daniel menarik Arin untuk masuk ke dalam kamar nya
"Ada apa katakan lah ". Kata Daniel
"Ranjang di kamar mu ini hanya satu lalu bagaimana aku tidur nya . tidak mungkin bukan jika aku tidur di sofa". Kata Arin
"Sejak dulu memang ranjang hanya satu dan di semua kamar tempat ini juga seperti itu ". kata Daniel
"Lalu tidur nya harus bagaimana jika hanya satu saja ?". tanya Arin lagi
"Ya mudah saja kau di sebelah kiri dan aku di kanan . itu saja kenapa masih di perdebatkan ". kata Daniel
"Kau sudah gila apa . Kita belum menikah dan mana mau juga aku tidur satu ranjang dengan mu ". kata Arin
Daniel hanya tertawa saja apalagi wajah Arin Jika sedang kesal terlihat lucu sekali membuat nya pun suka menggoda wanita itu
"Aku sejak tadi sudah sangat lelah dan mengantuk sekali Daniel . apa tidak bisa ya jika aku tidur sekarang juga kenapa harus mengajak ku berdebat". kata Arin
"Ya sudah tidur sana aku tidak akan mengganggu mu . Aku akan tidur di tempat lain jadi jangan cemas dan istirahat lah di kamar ini nyonya Daniel ". Goda Daniel lalu pergi meninggalkan kamar itu
Memang Daniel sangat suka sekali jika menggoda Arin dan ketika melihat wajah kesal Arin pun dia sangat senang sekali dan dia pun bisa tertawa lepas hanya dengan melihat kekesalan dari dalam diri Arin saja untuk nya
setelah Daniel pergi dari kamar itu baru Arin bisa naik ke atas ranjang lalu merebahkan tubuh nya di ranjang nyaman itu
"Huft , kehidupan orang kaya kenapa sangat melelahkan dan rumit sekali sih . ingin tidur saja rasanya sangat susah sekali, melelahkan selalu memang ". Monolog Arin dan setelah nya pun dia terlelap dalam tidur karena sudah sangat lelah sekali memang gadis itu
Mentari pagi kini sudah meninggi dan udara terasa sangat sejuk sekali saat ini . Arin baru saja bangun setelah semalam dia bisa tidur dengan pulas dan nyenyak sekali . Sungguh rasa nya sangat nyaman sekali bagi nya ketika di baru bangun tidur
"nona sudah bangun , segera lah mandi nona Setelah itu sarapan di bawah bersama tuan Erland". kata Naya
"Kau sangat mengagetkan ku saja Nay, muncul tiba-tiba. Untung saja jantung ku aman tidak copot karena ulah mu ". kata Arin
"Maafkan saya nona karena membuat anda kaget dan saya juga tidak ada maksud untuk melakukan itu ". kata Naya
"Ya aku tahu jika ini memang tugas mu bukan dan tugas mu ini bagi ku sangat tidak masuk akal sekali Nay. Aku juga akan turun setelah selesai mandi jadi kenapa repot datang ke sini segala ". Kata Arin
"Saya hanya ingin melihat saja apa anda sudah bangun atau belum nona ". kata Naya
"Udara di sini sangat segar sekali ya Nay, membuat nyaman saja ketika di sini ". Kata Arin
Dia berada di balkon mansion Daniel dan saat ini masih mencoba untuk menghirup udara segar yang ada di sana setelah bangun dari tidur
"Daniel kemana , kenapa aku tidak melihat nya ?". tanya Arin
"Tuan sudah pergi sejak jam dua dini hari tadi nona dan mungkin saja akan segera kembali ". jawab Naya
"Sebenarnya apa sih yang dia lakukan kenapa sering sekali dia pergi di jam seperti itu . heran aku dengan nya ". kata Arin
"Ya sudah aku pergi mandi dulu Nay dan kamu tidak lah menyiapkan apapun kata aku bisa sendiri ". Kata Arin
"Baik nona , apa ada Makanan khusus yang ingin anda makan hari ini "?. tanya Naya
"Tidak nay, seperti yang kemarin saja tidak apa . Aku suka makanan seperti itu dan kalian kan sudah terbiasa memasak makanan apapun . Aku akan memakan nya ". kata Arin
"Aku lupa sekali jika kedua orang tua gila dan tidak tahu diri itu di sini . Mereka sungguh masih punya muka ya berada di sini ,". monolog Arin lalu masuk kembali ke kamar untuk segera mandi
Naya turun ke bawah untuk menyiapkan makanan Arin . dia bertugas melayani Arin di sini dan melakukan semua sesuai keinginan Arin
"Dimana dia Nay, kenapa belum turun. apa dia masih belum bangun , malas sekali dia ". Kata Jes
"Jaga ucapan mu , dia nyonya di rumah ini dan jika tuan Daniel dengar maka kau akan mendapatkan masalah bukan jadi jaga sikap mu jangan membuat keributan di sini ". kata Naya
Jes memang tidak suka dengan Arin namun dia juga tidak ingin jika Daniel mengusir nya jauh jadi dia harus bisa menahan emosi nya agar tidak di pindah tugas oleh Daniel
"Pakai baju apa ya sekarang, gila banget sih kudaniel ini . Dia sangat niat sekali menikahi ku hingga semua baju dan perlengkapan ku dia beli banyak dan juga jadi satu dengan milik nya . Di kira akan seumur hidup kali ya dengan ku maka nya dia seperti ini , bodoh banget jadi orang ". kata Arin yang kini masih mencari pakaian apa yang akan dia gunakan saat ini apalagi di bawah ada orang yang sangat menyebalkan sekali dan suka membuat nya kesal
"Ah jika mereka selalu membuat ku kesal kak tidak ada salah nya bukan jika aku membuat mereka kesal juga . sebaik nya aku pakai ini saja agar Mak lampir nanti kesal dengan ku karena pakaian ku yang bisa saja kan membuat suami nya tergoda dan berpaling dari nya . Biar tahu rasa itu Mak lampir menahan kesal di sini ". kata Arin yang sengaja mengunakan baju ketat dan super duper sexy sekali untuk membuat Meira kesal dengan nya nanti jika dia sudah melihat hal itu di hadapan nya
Tak lupa juga dia berdandan tipis sekali agar menambah kecantikan nya meksipun tanpa dandan dia juga masih tetap cantik namun kali ini dia memang ingin sengaja sekali melakukan semua itu agar Mak lampir kesal nanti ketika melihat dia lebih cantik dan sexy pasti nya
Arin memang selalu saja bisa mencari cara untuk membuat Meira kesal dan dia pun juga tidak mudah untuk meira dan juga Erland tindas karena Arin saja sudah kebal sekali dengan hal seperti itu dan kehidupan dia sebelum nya pun juga lebih pahit dari yang ini maka dari itu dia sangat santai menghadap dua orang gila itu yang hanya menginginkan harta saja tanpa peduli perasaan orang sama sekali
Arin turun dari lantai atas dan dia pun berjalan dengan santai tak lupa juga menatap para pelayan di sana yang ketika dia lewat menunduk hormat kepada nya
"Wah , kalian sangat sibuk sekali ya . kenapa aku ketinggalan ". kata Arin yang kini dia rupa nya masuk ke dalam dapur bukan nya duduk di meja makan saja
"Nona perlu sesuatu ?". tanya Naya
"Aku di sini ya untuk memasak , tidak mungkin kan di dapur menonton drama Korea ". Kata Arin
"Nona duduk saja di meja makan dan kami akan menyiapkan segala nya untuk nyonya . Anda tidak perlu turun ke sini untuk membuat makanan nona ". Kata Naya
"Nay , aku terbiasa memasak sendiri dan kali ini aku akan membuat makanan khusus untuk ku dan juga Daniel . Kalian buat kan saja makanan untuk kedua pasangan gila itu ". kata Arin
"Nona bisa membuat nya di dapur sebelah sana saja karena di sini sangat kotor sekali ". Kata Naya
"Nama nya juga dapur Nay jadi wajar saja sih jika kotor. Nanti juga kalau sudah selesai memasak kalian bersihkan ". kata Arin
"Tapi di sini tidak baik untuk nona takut nya banyak kuman Karena terlalu kotor. sebaik nya nona pindah saja dari sini ". kata maid lain nya
"Wah wah wah , kalian sudah sangat berani sekali ya mengatur ku . lupa aku ini siapa dan kalian jika masih Saja mengatur maka akan aku katakan kepada Daniel jika kalian terus saja membuat ku kesal ". kata Arin mengancam dan jika tidak seperti itu pasti dia tidak akan di perbolehkan memasak sendiri
"Biarkan saja nona melakukan apapun yang dia inginkan di sini . Jika nona butuh apapun katakan kepada kami ". kata Naya
"Nah , seperti itu kan sangat enak sakali . kenapa tidak sejak tadi saja dan kenapa juga harus selalu berdebat . kalian ini memang suka sekali mempersulit diri sendiri padahal yang mudah itu sangat menyenangkan sekaligus loh ". kata Arin
Para pelayan dan juga Naya hanya bisa menyetujui saja apa yang di katakan oleh Arin dan mereka tidak melarang Arin melakukan apapun Karena jika Arin mengadu kepada Daniel bisa saja mereka nanti akan mendapatkan masalah sebab sudah berani membuat Arin tidak nyaman ketika berada di mansion milik bos mereka ini padahal Arin adalah calon nyonya di rumah ini dan dia harus tetap nyaman ketika tinggal maka dari itu agar tidak mendapatkan amukan dari bos nya mereka mengizinkan Arin untuk memasak sendiri di dapur bersama dengan mereka yang juga melakukan hal yang sama di sana sama bersama Arin
