**tahap revisi**
Aisyah Husnah seorang mahasiswi fakultas kedokteran merupakan seorang gadis cantik penyanyang dan lemah lembut.
Berawal dari sepucuk surat yang selalu ada di mejanya yang membuat ia bertemu denagn jodohnya yang bernama Rudi
Namun sayang nya di tengah-tengah hubungan mereka datang seorang pria yang pernah hadir di kehidupan Aisyah yang pernah Aisyah sukai datang dan membawa luka delapan tahun yang lalu.
Pria itu bernama Irman ia datang untuk menjelaskan bahwa orang yng ada hampir merenggut kehormatan nya bukanlah dia.
Lalu siapa orang itu. .akankah hubungan Aisyah dan Rudi akan terpengaruh ...dan kepada siapa kh sebenarnya hati Aisyah berlabuh? ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S.R.E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang kampung
Alam sepertinya merasakan juga kebahagiaan yang aku rasa sekarang ini. Pagi ini entah mengapa begitu sangat cerah gak seperti sedang musim penghujun . Matahari dengan gagahnya menyinari Alam dunia ini dan juga pastinya menyinari hatiku yang sedang kasmaran. Ini bukan aku ? aku merasa seperti orang lain tak pernah sebelumnya aku merindukan seorang ikhwan kecuali ayah dan Adik laki-laki ku , sedikit centil dan masih banyak yang tak aku mengerti dengan perubahan sikapku. Ada apa ini?? apa karena dia ? apa aku benar-benar sedang jatuh cinta? Masha Allah indah begitu indah.
" fa, Mey dan kamu Ri besok aku mau pulang ke Ciamis , jangan diri kalian baik-baik yah aku disana hanya 3 hari .Jika saja tak ada acara aku juga tak akan pulang". ucapku sedih serasa akan meninggalkan mereka lama.
" Tidak apa-apa Mami berhak apa kami melarang Mami pergi." jawab Risya sambil memegang tanganku.
" Ia Mami jangan risaukan kami oke??? ucap Sifa
" Lama tinggal dengan kalian membuatku sedih harus berjauhan "
" Belajar Mami bukankah nanti juga kita akan saling menjauh ketika sudah lulus ??? ucap Mery
" Sejak kapan kamu so bijak begitu??" gerutu Sifa pada Mery
" Sejak hari ini" jawabnya
" ke marilah, melambaikan tangan
aku pasti akan rindu kalian " ucapku sambil berpelukan.
"Kami juga pasti akan rindu sama mami "
********
Setelah tiga jam lebih perjalanan akhirnya aku sampai ke kampung halaman sudah lama tidak pulang serasa menjadi orang asing . Suasananya masih sama tak ada yang berbeda serasa sudah berpuluh puluh tahun lamanya tak pulang.
tok tok tok
"Assalamu'alikum "
" Waalaikumsalam, " terdengar suara seorang wanita dari dalam rumah yang tak lain pasti itu Ibu.
'cklek' suara hendle pintu
" Ibu Aisyah pulang "
" Ya Allah. .. nak gak bilang-bilang kalau mau pulang " ucap ibuku sambil memeluk erat tubuhku
" Kan mau bikin kejutan " ucapku sambil tertawa kecil.
"Dan berhasilkan? ibu pasti terkejut " ucapku pada Ibu
"Ia ibu sangat-sangat terkejut, Yaudah istirahat dulu gih " titah ibu
" Nanti saja Bu , ada yang mau Aisyah bicarakan sama Ibu dan Bapak" ucapku serius
" Ada apa nak? ? belum pernah Bapak melihat kamu seserius ini" tanya Bapak yang tiba-tiba datang di sertai dengan mimik wajah lebih serius.
Aku pandangi wajah Ibu dan Bapak bergantian lalu menuntun mereka duduk dikursi sebelum aku mulai bercerita.
" Sebenarnya mmm gimana ya pak saya bilangnya, " Bingung sendiri
" Bicaralah nak" ucap Bapak sambil mengelus kepalaku
Sambil tertunduk aku berbicara kepada kedua orang tuaku " Hari Sabtu besok mau ada yang datang kerumah "
Tak ada respon sama sekali. . mereka malah saling menatap ,tatapan mereka penuh arti yang tak bisa aku jelaskan sendiri.
" Teman-teman kamu maksudnya ? ucap Ibu
" Bukan bu" ...
" Lalu siapa?
" Seorang ikhwan dan keluarganya" Begitulah perkataan yang lolos dari bibirku.
" Kenapa mendadak? bisakan kamu hubungi Bapak terlebih dahulu" ucap Bapak dengan nada bicara sedikit tinggi
" Ia nak kenapa kamu tak beritahu dulu, " ucap ibuku sembari memegang tangan ku.
" Maaf Bu Pak ini memang sangat mendadak , Aisyah pikir lebih cepat lebih baik . jujur Aisyah juga belum lama ini mengenalnya tapi melihat kegigihannya untuk meminta izin melamar ku sangat Aisyah hargai. Bahkan ketika ia mengutarakan isi hatinya menyuruh Aisyah istikharah dan Aisyah melakukannya .Aisyah awalnya menyerah karena Allah belum saja memberi petunjuk hampir satu bulan lamanya Aisyah menggantung jawaban. Hingga satu minggu yang lalu Aisyah dapat petunjuk bahwa ia layak untuk Aisyah terima ". ucapku menjelaskan pada Ibu dan Bapak.
" Siapa namanya,orang mana dan bagaimana sifatnya" tanya Bapak padaku.
" Namanya kak Rudi, ia orang Bandung dan untuk sifat menurut pandangan Aisyah Kak Rudi orangnya baik, murah senyum, ramah, Agamis dan kalem. untuk selanjutnya silahkan nanti Bapak nilai sendiri jikalau bertemu." jawabku
" Baiklah Bapak akan tunggu Ia besok,
dan buat Ibu segera persiapkan seadanya saja karena memang ini sangat mendadak "
" Baik pak Ibu akan persiapkan semua hari ini".
Ada perasaan gak enak sebenarnya , salahku juga kenapa gak menghubungi Bapak atau ibu terlebih dahulu , tapi nasi sudah jadi bubur sudah nanggung gak mungkin untuk di undur lagi.
Sesuai kesepakatan tadi aku dan Ibu mulai mempersiapkan untuk menyambut kak Rudi dan keluarganya. Tak ada yang istimewa yahh mungkin hanya ada jamuan kecil sebagai tanda hormat pada tamu.
Hanya kue -kue tradisional khas sunda tentunya yang kami buat , tak lupa makanan khas Ciamis yang hanya ada di sini apa lagi kalau bukan Galendo menjadi andalan jamuan buat besok.
dg begitu Allah dn ortu dilibatkan😔😔😔
semua ada ditanganmu Thor..ttp smangat