Seorang gadis bernama Zalina Galdisty yang baru berusia 19 tahun harus rela menikah dengan seorang pria yang berumur 38 tahun bernama Brahmantio Nugroho untuk menggantikan sang mamah yang bernama Zoana Clarisa(38tahun) yang kabur dihari pernikahannya dengan Brahmantio.
Brahmantio yang merasa dikhianati oleh sang kekasih pun akhirnya melampiaskan semua amarahnya kepada anak dari Zoana yang kini telah resmi menjadi istri sahnya.
Akankah kesabaran dan ketabahan Zalina mampu meluluhkan hati Brahmantio dan membuat Brahmantio menerima dan mencintai Zalina?ataukah tetap menaruh dendam pada Zoana dan mrmbalaskan dendamnya lewat Zalina.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.33
"TIDAK BISA"
Kata penolakan itu sungguh lantang diucapkan oleh Tio saat Zoana meminta ijin untuk tinggal bersama dirumah itu.
"Hanya untuk sementara Tio,hanya sampai renovasi butik aku selesai.Mamah menolakku dan aku belum punya tempat tinggal.Jujur keuanganku sekarang tidak memungkinkan untuk terus tinggal dihotel.Tolong beri aku tumpangan sampai renovasi butik yang kini sedang berlangsung sampai selesai"
"Maaf tapi aku tidak bisa"
Tio langsung bangkit dari duduknya dan meninggalkan Zoana dan Zalina yang masih diruangan itu.
Zalina menatap sendu pada arah sang Mamah.Zalina berada diambang kebingungan,ingin sekali membantu Mamahnya itu namun Zalina tahu betul bagaimana keras kepalanya Tio dan susah dibujuk.
"Mamah istirahat lah dulu dikamar tamu,biar aku coba bicara dengan Mas Tio"
"Baiklah,terima kasih dan maaf sudah merepotkanmu"
"Tidak masalah Mah,tapi aku juga tidak bisa berjanji jika bujukkan ku akan berhasil.Dan maaf jika aku gagal membujuk Mas Tio"
"Tidak apa apa,setidaknya cobalah bujuk dia.Mamah tidak tahu harus kemana jika dia menolak Mamah untuk menumpang disini"
"Baiklah,akan aku coba"
Zalina pun segera bangkit dan berjalan menuju ke arah dapur untuk menemui Bi Nani dan meminta bantuan artnya itu.
"Bi bisa minta tolong?"
"Bisa Nyonya Muda,apa yang anda butuhkan?"
"Tolong siapkan satu kamar tamu dilantai bawah,akan ada tamu yang akan menempatinya"
"Nyonya Zoana?"
"Iya,tolong ya Bi"
"Baiklah,tapi__apa tidak masalah membiarkan Nyonya Zoana disini?"
"Aku juga tidak tahu Bi,tapi sekarang ini aku juga tidak bisa mengabaikannya begitu saja.Dia butuh bantuan"
"Baiklah jika itu keputusan Anda.Semoga Nyonya Zoana tidak berulah"
"Terima kasih ya Bi,aku ke atas dulu"
"Iya silahkan Nyonya muda"
Zalina pun segera beranjak menuju kekamar utama untuk menemui dan membujuk suaminya agar mengijinkan Zoana tinggal sementara disana.
Greeppp...
Tio terkesiap saat tubuh kekarnya tiba tiba saja dipeluk seseorang.Namun detik kemudian senyumnya terpancar saat tahu siapa pelaku yang kini menyandarkan kelapanya dipunggu lebarnya.
Tio bisa mengetahui jika itu adalah istri tercintanya hanya dari wangi tubuh gadis itu.
"Jangan bilang kalau kamu mau membujukku untuk menerimanya disini?"
"Tapi Mas"
"Tidak sayang.Aku tidak bisa"
"Hanya sementara Mas"
"Tapi aku tidak suka dan tidak nyaman dia ada didekatku"
"Mas boleh kok hanya dikamar saja jika ada Mamah dirumah,boleh ya?satu minggu,bagaimana kalau kita kasih waktu buat Mamah disini sampai Mamah mendapat tempat tinggal baru"
"Tapi__"
"Please sayang,aku janji akan aku pastikan dia tidak mengganggu waktu Mas saat Mas dirumah,hhmm"
"Huufffttt,baiklah,ok.Tapi hanya satu minggu tidak lebih"
"Terima kasih sayangku,love you"
Zalina berjingkrak senang saat Tio akhirnya memberika ijin untuk Zoana tinggal disana selama satu minggu.
Saking senang nya Zalina langsung memeluk bahkan mencium bibir Tio,yang membuat Tio tercengang tak percaya.
"Aku keluar dulu ya,akan aku kasih tahu Mamah jika Mas mengijinkan nya tinggal disini"
"Eh,siapa bilang sudah ada ijin?"
"Loh kok?tadi bukan nya__??"
"Ijin akan di acc setelah kamu menyelesaikan tugasmu,ya anggap saja sebagai tanda jadinya"
"Tugas?tugas ap__mmpppttt"
Belum selesai Zalina bertanya,Tio sudah membungkam bibir Zalina dengan bibirnya.Tio ******* habis bibir ranum Zalina penuh dengan minat.
Tidak ingin kalah dari sang suami,Zalina pun membalas permainan Tio dengan tidak kalah panasnya dengan Tio.Hingga keduanya kembali mereguh kenikmatan duniawi yang mereka ciptakan sendiri.
Sementara Zoana sendiri,nampak mengepalkan kedua tangan didepan pintu kamar Tio dan Zalina.Nafasnya memburu saat indra pendengarnya menangkap suara erotis dari pasangan pasutri yang tengah dimabuk cinta itu saling bersahutan,mengisi dan memenuhi seluruh ruangan kamar itu.
Seperti tahu apa yang akan dilakukan Zoana,Tio pun dengan sengaja mematikan alat peredam suara yang terpasang didalam kamarnya.
Dan menghubungi Bi Inah agar tidak naik ke lantai dua selama dirinya dan Zalina beradu kasih lewat ponselnya.
Disela pertempuran panasnya,Tio tersenyum puas saat menyadari pergerakan Zoana dibalik pintu kamarnya dan itu tentu tanpa sepengetahuan istrinya Zalina.
.
🌸🌸🌸