Seorang pemuda yang berasal dari tanah bawah berpindah menuju ke tanah atas atau Alam Dewa.
Semua itu di lakukan selain karena peningkatan kekuatan nya, juga karena ingin membalas dan menaklukkan para Dewa yang selama ini telah memburu nya.
Pemuda itu berniat membalas para Dewa yang telah membuat nya tersiksa dalam pelarian selayaknya seorang kriminal.
Apakah pemuda itu mampu menaklukkan sembilan tanah Dewa dengan segala penguasa nya? ikuti terus kisah perjalanan pemuda bernama Yuang Fengying.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32.Kelompok kelompok peserta turnamen
Yuang Fengying sudah tiba di daerah pinggiran dari wilayah Cincin Dewa, saat ini pemuda itu tengah duduk di sebuah tempat di bawah pepohonan yang rindang, seperti semua orang yang juga ada di sana.
Orang orang itu duduk, menunggu dan melihat suasana di tempat itu.
Ada yang hanya duduk diam dan mengawasi situasi, namun ada. yang langsung memejamkan matanya untuk berkultivasi, seperti halnya yang di lakukan oleh Yuang Fengying.
Nampak nya pemuda itu tak ingin membuang waktu dengan percuma, menjadi kuat adalah tujuan nya saat ini.
Maka di setiap ada kesempatan, pemuda itu akan melakukan kultivasi, meski itu hanya sedikit memadatkan esensi dari alam untuk menambah kekuatan nya.
Sementara di sampingnya, juinlong hanya duduk diam, tanpa sedikit pun menggangu nya.
Berkongsi dengan sosok seperti Yuang Fengying menurut nya akan membawa keberkahan.
Kultivasi dan kekuatan nya tak bisa di prediksikan, dan itu menjadi sebuah keuntungan tersendiri, yang membuat sulit di tebak oleh lawannya.
Dengan tingkatan kultivasi yang rendah, maka tak akan menarik perhatian yang lain, meski sesungguhnya kekuatan tempur nya sangat mengerikan, itu seperti bersembunyi di kegelapan dengan sebuah senjata penghancur yang siap terhunus.
Begitu lah pengandaian untuk sosok seperti Yuang Fengying.
**
Hari berganti dan waktu berlalu tanpa terasa.
Orang orang semakin banyak datang dan berkumpul di area wilayah Tanah Cincin Dewa.
Bahkan beberapa kelompok kuat yang memiliki lokasi markas lebih dekat area itu sudah berdatangan, seperti kelompok Pedang Gingkang yang ada di selatan wilayah Cincin Dewa, dan kelompok Lembah Urat Naga dari sisi Utara dan yang lainnya.
Yuang Fengying membuka matanya, fluktuasi energi terlihat jelas dari sorot mata pemuda itu, setelah berkultivasi beberapa hari ini.
Fluktuasi energi itu seakan akan bisa meledak sewaktu waktu, dan menerobos ke ranah Alam Tinggi Transendensi, namun jelas pemuda itu menahan nya.
Karena dia ingin benar benar memperkuat dasar dari ranah kultivasi nya.
Saat itulah, tiba tiba aura yang begitu menekan menyebar ke segala arah.
Aura itu nampak nya datang dari sebuah kelompok yang baru tiba, itu adalah kelompok Tujuh Pedang Menari.
Kelompok itu kali ini di pimpin oleh pria tua dengan tujuh buah pedang berjajar di punggung nya, itulah tetua Yan.
Rupanya mereka sengaja memperlihatkan senjata nya itu di punggung, tak menyimpan di artefak penyimpanan, seperti kultivator pada umumnya.
Pedang itu berjajar di punggung selayaknya kipas besar yang tengah mekar.
Apa yang dilakukan oleh Tetua Yan (menyimpan pedang di punggung), rupanya diikuti oleh semua orang yang di bawa nya.
"Itu tetua Yan Jiang, dari kelompok Tujuh Pedang Menari, merupakan tetua tiga, di kelompok itu." Juinlong menerangkan Yuang Fengying dengan dahi berkerut, seperti menahan sesuatu.
Nampak sekali tekanan yang di pancarkan tetua Yan Jiang juga berefek kepada Juinlong, sehingga pria itu mengedarkan kekuatan untuk meredamnya.
Rupanya pesta Seribu Bunga benar benar memiliki arti penting bagi kelompok kelompok di wilayah itu, sehingga seorang tetua tiga sebuah kelompok hadir untuk mendampingi para siswa nya.
Yuang Fengying mengangguk mendengar penjelasan Juinlong, menatap ke arah kelompok dengan tetua memiliki aura kekuatan mengerikan.
Namun Yuang Fengying terlihat masih tenang, seakan tak tertekan oleh kekuatan mengerikan yang di pancarkan Yan Jiang.
Itu semua karena berkat zirah perang Sembilan Langit yang melingkupi tubuh nya, ternyata masih banyak dari kekuatan benda itu yang sesungguhnya belum di ketahui oleh Yuang Fengying.
Setelah kedatangan kelompok Tujuh Pedang Menari, berturut turut berdatangan pula beberapa kelompok yang berasal dari tempat lain, salah satunya dari keluarga aristokrat dari kota Teratai Api kelompok keluarga Wei.
Kelompok keluarga Wei juga di dampingi oleh sang tetua, dia mewakili sang Patriark keluarga itu.
Yuang Fengying melirik sejenak ke arah keluarga Wei, karena di sana ada pemuda yang tak lepas menatapnya balik, yakni Wei Shazuang.
Wei Shazuang mengerut kan keningnya, lalu membuat gerakan provokatif ke arah Yuang Fengying, gerakan itu seperti gerakan seseorang yang menggorok leher.
Namun Yuang Fengying hanya menatap acuh tak acuh ke arah pemuda yang sepantaran dengan nya.
Hari kian menggelap, namun para peserta yang berdatangan terus bertambah dan kian banyak.
Terbuka nya Tanah Warisan memang di tunggu tunggu oleh banyak orang rupanya.
Mereka rela bertarung di Pesta Seribu Bunga demi bisa memasuki tanah Warisan.
Menurut catatan sejarah, jumlah Tanah Warisan di zona barat sangat lah banyak.
Bahkan tiap tiap kelompok memiliki tanah warisan masing masing.
Namun Tanah Warisan yang nanti akan terbuka ini di yakini memiliki keutamaan lebih tinggi dari yang lain.
Sehingga sangat di sayangkan jika di lewatkan begitu saja.
Dan mengapa harus ada ajang turnamen pesta Seribu Bunga? Karena portal Tanah Warisan hanya bisa di lewati oleh sepuluh orang saja.
Agar tak terjadi peperangan yang lebih merusak dan liar, maka perlu di buat sistem, yakni dengan cara di lakukan kompetisi.
Dan hanya sepuluh pemenang nya lah yang di ijinkan untuk memasuki Tanah warisan tersebut.
Yuang Fengying kembali menatap kelompok yang baru tiba, itu adalah kelompok Bintang Terang, di mana kelompok tersebut di dampingi langsung oleh tetua Agung nya.
Malam kian menggelap, dan di langit mulai muncul bulan dan beberapa bintang yang sinar cahaya nya sangat terang.
Bulan dan bintang bintang itu terlihat bergerak dan kemungkinan dalam beberapa hari ini akan sejajar posisi nya.
Pada saat itu lah nanti ajang turnamen pesta Seribu Bunga akan di langsungkan, karena sebulan setelah peristiwa itu (ajang pesta Seribu Bunga berakhir) maka Tanah Warisan akan terbuka dengan sendirinya, dan sepuluh pemenang ajang Pesta Seribu Bunga akan di kirim ke Tanah Warisan.
Seorang pria tua terlihat meloncat ke langit, lalu melayang dan terdiam sejenak sebelum berkata.
"Tinggal beberapa hari lagi, ajang Pesta Seribu Bunga akan di langsungkan, bagi siapapun yang berniat mengikuti turnamen itu, agar segera mendaftar."
Suara itu terasa tenang namun terdengar sangat jelas di telinga semua orang yang ada di sana, itu menandakan jika pria itu memiliki kekuatan Qi yang luar biasa untuk mengatur suara dan memiliki Kuasa atas suara tersebut.
"Dan kembali saya mengingatkan syaratnya...." pria itu mebacakan beberapa aturan dan syarat yang semua orang sudah memahami nya, karena aturan itu sama seperti tahun tahun yang lalu.
Salah satu syarat itu adalah usia di bawah lima puluh tahun dan tingkatan kultivasi yang nantinya akan di batasi dengan artefak, hingga maksimal berada di alam Tinggi Transendensi.
"Bagi yang berminat mengikuti ajang agar segera mengangkat tangannya, dan lentera kunang kunang akan menghampiri kalian."
Begitu pria tua itu berkata demikian, beberapa orang yang berniat mengikuti ajang tersebut segera mengangkat tangannya, begitu pula Yuang Fengying yang akhirnya tertarik mencoba mengikuti ajang turnamen pesta Seribu Bunga.
hancurkan semuanya thor
..ambil semua hartanya, ,agar yuang fengying semakin kuat. ...
semangat thor 💪💪