NovelToon NovelToon
Jevan Dan Para Perempuan

Jevan Dan Para Perempuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Duniahiburan / Showbiz / Dikelilingi wanita cantik / Mengubah Takdir
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sitting Down Here

Sejak lahir, Jevan selalu di kelilingi oleh para perempuan. Ia tak pernah tahu dunia lain selain dunia yang di kenalkan oleh ibunya yang bekerja sebagai penari pertunjukan di sebuah kota yang terkenal dengan perjudian dan mendapat julukan The sin city.

Jevan terlihat sangat tampan sampai tak ada satupun perempuan yang mampu menolaknya, kecuali seorang gadis cuek yang berprofesi sebagai polisi. Jevan bertemu dengannya karena ia mengalami suatu hal yang tak lazim di hidupnya.

Peristiwa apakah yang telah di alami oleh Jevan? Ikuti ceritanya yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sitting Down Here, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Perjuangan Jevan

Ron telah menyuruh beberapa orang untuk menjaga Corey setiap waktu. Mereka mengawasi Corey sejak ia keluar dari apartemennya di pagi hari untuk bekerja sampai malam hari ketika ia pulang. Corey hampir tak pernah pulang bekerja di sore hari karena ia selalu lembur. Jika sedang libur di akhir pekan pun ia masih suka membaca berkas sambil menikmati makan siangnya di taman.

Para polisi yang mengawasi Corey mendapat jadwal kegiatan Corey yang sudah ia susun dengan rapi. Jika ada perubahan jadwal, Corey harus melapor kepada para polisi yang menjaganya. Itu membuat Jevan merasa lega karena Corey aman sehingga Corey bisa fokus mengerjakan kasus Jevan.

Di hari Sabtu yang cerah, Corey mengundang Jevan dan Simone untuk berpiknik bersama di taman sambil membicarakan kasus Jevan. Corey telah mempublikasikan kasus Jevan dengan menutupi identitas asli Jevan. Kasus itu menjadi viral dan membuat orang-orang bertanya-tanya siapa pelaku dan korban dari kasus tersebut.

"Aku sebenarnya sering melakukan piknik, tapi lebih sering sendiri. Aku rasa ini pertama kalinya aku melakukan piknik tidak sendirian."

"Kalau begitu kau harus lebih sering mengajak kami tiap kali kamu ingin piknik Corey"

"Aku akan mengingatnya, Simone. Terima kasih juga telah membawa banyak makanan ke sini"

"Karena Jevan makannya banyak, jadi aku harus membawa banyak makanan. Lagipula kami jarang melakukan ini jadi aku ingin menyiapkan yang terbaik untuk semua"

"Itu bagus sekali. Anyway, aku sebenarnya membawa tamu kesini. Dia mungkin sebentar lagi akan datang. Nah, itu dia!"

Corey lalu melambaikan tangannya kepada seseorang. Ia adalah seorang wanita yang tingginya di atas rata-rata dengan senyum ramah.

"Perkenalkan, ini Joyce Strap. Ia adalah seorang psikiater dan akan menjadi saksi ahli di pengadilan untukmu, Jevan"

"Hai, Jevan... Simone... Aku Joyce dan aku siap untuk membantu kalian"

Setelah berjabat tangan dengan Joyce, Simone malah menangis.

"Mommy, kenapa menangis?"

Jevan bertanya sambil memeluk Simone dengan erat.

"Aku hanya merasa bersyukur kita di kelilingi oleh orang-orang baik yang mau menolong kita"

"Iya, mommy benar"

"Jangan berterimakasih dulu karena kami belum melakukan apa-apa"

"Tapi kalian sudah punya niat baik, untuk itu aku berterima kasih"

***

Sidang pertama di lakukan seminggu kemudian. Jevan dan Simone berpakaian rapi dan berangkat lebih awal ke pengadilan agar terhindar dari kemacetan. Joyce baru di jadwalkan di persidangan kedua karena ia baru memulai sesi awal konsultasi dengan Jevan.

Ada sesuatu yang janggal. Corey belum datang. Jevan kemudian menghubungi atasan Corey dan ia berkata kalau Corey belum pernah datang terlambat. Jevan juga mencari keberadaan Ron yang juga berjanji akan datang untuk mengikuti sidang Jevan, tapi ia tak terlihat di ruang sidang. Ponselnya juga tidak bisa di hubungi.

"Ada apa ini, mommy?"

"Mommy juga tak tahu, tapi mommy curiga kalau Nino terlibat"

Nino sudah datang di persidangan dan terlihat santai. Kemudian ia menghampiri Jevan.

"Kau terlihat tegang, Jev. Pengacaramu belum datang? Jangan-jangan dia menyerah untuk menangani kasusmu jadi dia terlalu malu untuk datang dan mengakuinya padamu"

"Nino, aku berjanji padamu jika kau terbukti terlibat atas hilangnya Corey, maka aku pastikan kau akan di penjara bersama Pixie dan Chelsea!"

"Coba saja kalau berani. Kau sendiri kan sudah tau kalau aku... "

"Yeah, aku tahu. Kau kebal hukum. Itu kan yang kamu mau bilang?"

"Simone, seharusnya kau ajari anakmu agar berhenti bersikap kurang ajar padaku! Kalau tidak... "

"Kalau tidak apa? Kau akan memecat kami, Nino? Silakan saja, itu justru yang kami paling tunggu selama ini. Benar kan, Jev?"

"Iya, mommy"

"Kalian bercanda, ya? Jangan pernah harap kalau itu akan terjadi, karena status kepegawaian kalian padaku berlangsung untuk seumur hidup!"

"Kau kan tak mungkin hidup untuk selamanya, Nino"

Nino baru saja akan menjawab, tetapi kehadiran Ron yang datang dengan terburu-buru lebih menarik perhatian Jevan. Ron kemudian meminta Jevan untuk bicara di tempat lain. Ia juga meminta Simone untuk ikut bersamanya.

"Jev, sepertinya ada yang menculik Corey"

"Ah, sudah kuduga. Corey takkan mungkin meninggalkan kita begitu saja. Tapi bagaimana bisa? Bukankah Corey selalu di awasi oleh para teman-temanmu?"

"Yah, ternyata kita kecolongan. Semalam seseorang seperti Corey keluar dari apartemen. Ia membeli kue bagel tak jauh dari apartemen. Kedua temanku lalu menghubungi ponsel Corey tapi tak di angkat. Mereka pikir Corey mungkin tak membawa ponselnya ketika sedang membeli bagel. Mereka memang salah karena tak mendatangi Corey semalam. Tapi pagi ini ketika mereka akan menjemput Corey untuk ke sini, mereka tidak menemukan Corey di apartemennya yang sudah terlihat berantakan"

"Oh, tidak... Bagaimana ini?"

"Kamu pasti mencurigai Nino kan?"

"Iya, tapi kita tak punya buktinya"

"Anak buahku sedang mencari Corey. Tapi kalau kau mencurigai suatu tempat dimana Corey kemungkinan di sekap, segera hubungi aku ya"

"Iya, Ron"

"Bagaimana ini, Jev?" Simone merasa sangat khawatir atas keselamatan Corey.

"Kita do'akan yang terbaik mommy, Mudah-mudahan Corey bisa selamat. Aku pastinya akan berusaha sekuat tenaga agar Corey bisa di temukan"

Sidang pertama jadi di batalkan karena ketidakhadiran Corey. Hakim memberitahu jika di sidang kedua nanti Corey kembali absen, maka kasus Jevan akan di batalkan. Jevan tentu saja merasa kesal tapi saat itu ia tidak bisa berbuat apa-apa walaupun ia masih belum mau menyerah.

***

Nino tahu kalau beberapa hari ini Jevan telah mengikuti kemanapun ia pergi walaupun secara diam-diam. Tapi Jevan memang belum menemukan apapun yang menjadi petunjuk mengenai keberadaan Corey.

Perhatian Jevan sempat teralihkan ketika tiba-tiba ada sebuah truk besar yang menghalangi Jevan mengikuti mobil Nino. Tapi ketika ia keluar ke jalan yang agak sempit, tiba-tiba mobil Nino muncul dari sebuah gang sempit dan menghadang mobil Jevan. Nino kemudian turun dari mobilnya dan menghampiri Jevan.

"Percuma kau ikuti aku karena bukan aku yang menahan Corey, Jev"

"Kau sengaja mengatakan itu agar aku berhenti mengikutimu kan?"

"Terserah kau mau percaya atau tidak" Nino mengangkat bahu tanda ia tak peduli lalu meninggalkan Jevan. Jevan merenungi perkataan Nino. Sepertinya memang tak mungkin semudah itu Nino menyembunyikan Corey. Ia mungkin menyuruh anak buahnya yang lain yang Jevan tak pernah kenal sebelumnya untuk menyembunyikan Corey.

***

Jevan kembali ke tempat lamanya untuk menemui Louisa. Ia ingin memperbaiki hubungannya dengan Louisa karena ia tak menyalahkan Louisa atas perbuatan ibunya terhadap Jevan. Sejak Louisa lahir, Jevan memang benar-benar tulus menyayangi Louisa. Tetapi ketika ia mengetuk pintu rumah Louisa, tetangganya memberitahu kalau Louisa sedang tidak ada di rumah.

Jevan baru saja akan kembali ke apartemennya ketika ia tak sengaja mendengar percakapan dua orang gadis pertunjukan sesama rekan ibunya yang bernama Rossie dan Mimi.

"Kau tau tidak, aku dengar yang menculik pengacaranya Jevan itu bukan Nino tapi pacarnya Pixie"

"Pacarnya Pixie? Tapi kok Pixie bisa punya pacar sih?"

"Bisa saja. Katanya sih pacarnya ketua gangster yang sama-sama hiper kayak Pixie'

" Pantas saja Pixie bisa sama orang itu. Sama gilanya sih... Hihihi... "

Mimi ikut tertawa cekikikan seperti Rossie tanpa menyadari kalau Jevan yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka diam-diam pergi tanpa sepengetahuan mereka.

1
Okto Mulya D.
katanya polisi wanita lha ini koq pria? Apa aku salah baca sinopsis nya?
Out on Corner: iya polisi wanita tapi dia belum muncul, nanti datangnya belakangan 😁✌
total 1 replies
Ryan Hidayat
who???
Out on Corner: jawabannya ada di bab yang aku post hari ini ya 🙏
total 1 replies
anggita
klo lagi gugup... kadang juga bisa gagap😁
Out on Corner: /Grin/
total 1 replies
anggita
like👍+☝☝iklan.
anggita
🔥❤Louisa.. 😘Jevan... Jennie😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!