Noa Venerable Ancestor

Lin Tian berhasil meningkatkan senjatanya berkat bantuan dari Master Shi...

Tetapi masalah lain muncul, Huang Zi datang dan menginginkan Tombak milik Lin Tian, dia memberikan 1 hari untuk Lin Tian memikirkan nya, dan dia tak akan melepaskan Lin Tian sebelum Lin Tian menjual Tombak itu kepada Huang Zi.

Lanjutkan kembali, Lin Tian kini berada di dalam sebuah penginapan. Di sana, Lin Tian membuka gulungan sobek yang dia beli dari pelelangan.

Lin Tian sudah melakukan berbagai cara untuk mengaktifkan energi dari dalam gulungan itu, dimulai dari energi spiritual, ilahi, surgawi, neraka, primordial chaotic, dan berbagai energi lainnya. Tetapi masih belum mampu untuk membuka segel energi gulungan itu.

”.. ”

“Haaaaaa!!!... Sebenarnya apa yang harus dilakukan untuk membukanya!!" teriak Lin Tian kebingungan.

Noa menenangkannya dan berkata "kau terlalu cepat menyerah."

"Baik lah, aku tak tahu apa yang terjadi sekarang." Lin Tian mulai putus asa.

Lin Tian mencoba untuk menggunakan semua energi itu secara bersamaan, dan hal itu berhasil.

"Berhasil!!" Lin Tian sempat senang, tetapi, terjadi ledakan yang membuat Lin Tian terpental.

Beruntung hanya ledakan kecil dan tidak membahayakan penginapan.

Lin Tian cukup senang dan mencobanya sekali lagi sekaligus berusaha menyeimbangkan semua energinya.

"BOOM!!"

"coba lagi!!" seru Lin Tian.

"BOOM!!"

"Coba lagi!!" seru Lin Tian lagi.

Terus menerus begitu, hingga pada tengah malam, Lin Tian berhasil menyeimbangkan energi itu dan gulungan itu bereaksi.

Gulungan itu mengeluarkan sebuah formasi dan metode Qi khusus yang di sebuah Qi Ilahi Tertinggi.

Dengan Qi itu, Lin Tian dapat membentuk Domain yang tak terbatas secara bertahap dan semakin kuat Lin Tian, semakin kuat pula Domain itu.

Lin Tian mulai mempelajari nya, dan dalam 1/4 malam dia berhasil mengendalikan satu Domain.

Dimana, Lin Tian memilih Domain Neraka abadi sebagai Domain yang dia pelajari pertama kali..

Tak butuh waktu lama bagi nya untuk menguasai Domain itu secara sempurna dan memahami hukum suci Domain Neraka abadi.

“... ”

Groo..

Groo..

Lin Tian berkata "kini tersisa satu masalah, Huang Zi yang menginginkan senjata milikku."

Noa berkata "Upayakan negosiasi dahulu."

Lin Tian mengerti, dia mulai mempersiapkan barangnya dan berkata "kita pergi kesana sekarang, dan jika perdamaian tidak dianggap, maka kekuatan yang berbicara."

Sementara itu, di Sekte Boneka Roh..

Terungkap lah fakta bahwa, Huang Zi adalah putra dari Huang Gui Yan, pemimpin dari Sekte Boneka Roh..

”.. ”

Huang Zi menemui pria paruh baya yang merupakan ayahnya, dia melihat sebuah Boneka Roh yang ayahnya siapkan untuk nya.

Pria itu bernama Huang Gui Yan, seorang pria paruh baya dengan kultivasi di tingkat Qi penghancur

"Ayah.. kau menyiapkannya untuk ku?" tanya Huang Zi.

Huang Gui Yan mengangguk dan dua berkata "kekuatan ini akan mutlak menjadi milikmu, kau akan mendominasi, seluruh dataran ini. "

Huang Zi sangat senang dan berterima kasih kepada ayahnya.

Huang Zi kemudian menceritakan tentang seorang Pemuda bernama Tianlin yang memiliki senjata Tombak yang memiliki aura yang membuat Huang Zi tertarik.

Huang Gui Yan berkata "Lakukan apa yang kau mau, aku mendukungmu."

Di saat perbincangan antara ayah dan anak itu dilakukan, seorang penjaga datang dan melaporkan kepada Huang Zi "Tuan muda.. I-itu Ti-Ti-Tianlin.. dia datang kemari."

Huang Zi yang mengetahuinya segera berjalan keluar bersama Ayahnya menuju ke gerbang..

Disana, Tianlin (Lin Tian) terlihat berteriak teriak memanggil nama Huang Zi, dia sampai berkata "Huang Zi apakah kau takut dengan anak muda ini?"

Huang Zi keluar dari markas dan berkata "Anak muda.. kau harusnya tahu apa yang kau lakukan bila berani menantang ku.."

Lin Tian berkata "Aku tahu.. lagipula aku datang untuk memberitahukan bahwa aku tidak akan menjual senjataku kepadamu."

Huang Zi marah..

kedua anak muda itu saling berdebat dengan sengit, bahkan mengundang perhatian banyak orang termasuk dari Sekte langit Huang Mei.

Adu mulut yang terjadi itu, membuat Huang Zi marah..

Dia mengeluarkan Tombak tulang kematian dan menyerang Lin Tian degan tombak itu, tetapi dengan santainya..

Lin Tian menangkis semua serangan Huang Zi, bahkan dia tidak mendapatkan luka sedikit pun.

Melihat hal itu, Huang Zi mencoba kembali menyerang, bahkan dia mengeluarkan semua Teknik terkuat dan Boneka Roh miliknya.

Tetapi itu masih tak mampu untuk menjatuhkan Lin Tian..

Hingga akhirnya Hung Zi dikalahkan Lin Tian dengan satu tendangan tepat di wajah Huang Zi.

Huang Gui Yan yang melihat putranya dikalahkan dengan mudah menjadi malu dan marah.

Dia menyuruh pasukan anggota sektenya untuk menyerang Lin Tian, tetapi dengan mudah, Lin Tian kalahkan dengan beberapa kali serangan...

Akhirnya, Huang Gui Yan sendirilah yang turun tangan menghadapi Lin Tian.

Pertarungan sengit pun terjadi, dimana Lin Tian dan Huang Gui Yan terlihat imbang dan saling menekan satu sama lain.

"BOOM 💥!!"

"BOOM 💥!!"

"BOOM 💥!!"

Suara ledakan terdengar di tempat mereka bertarung, bahkan ledakan sampai menciptakan kabut tebal.

Dari dalam kabut itu, terlihat bahwa kedua orang itu masih seimbang dan belum menunjukkan tanda tanda siapa yang akan menang.

Sementara itu, Huang Mei da Liu Mei (ketua sekte langit) yang melihat nya menjadi kagum dengan kemampuan anak muda itu..

"GROO.."

"BAM!!"

Suara Hantakan antara tombak mereka terasa amat keras dn membuat semua orang sampai menutup telinga mereka..

Tak lama kemudian, terjadi ledakan besar dalam hantaman kali ini, dan dari dalam kabut... terlihat Lin Tian yang dicekik oleh Huang Gui Yan.

Huang Gui Yan tertawa dan berkata "Hahahaha.. bocah aku menang sekarang!!"

Sebuah aura kekuatan besar muncul dari bawah tanah, dan menyambar ke langit, lalu meledak ke arah Gui Yan.

Hal itu menyebabkan Lin Tian lepas dari cengkraman Huang Gui Yan, tetapi dia memuntahkan darah.

Sedangkan Huang Gui Yan, dia juga terluka parah dengan kulit tangannya yang terkelupas.

"BOCAH SIALAN!!!" teriak Huang Gui Yan.

"Semua anggota dengarkan perintah, atur formasi!!" Huang Gui Yan menyuruh seluruh anggotanya termasuk anaknya, Huang Zi untuk mengatur formasi pamungkas sekte.

Mereka mulai mengatur Formasi, dan menggunakan energi yuan penuh mereka.

"Tampaknya, mereka kehabisan cara." ujar Liu Mei, melihat ke arah Sekte boneka Roh.

Sementara itu, Huang Mei masih yakin kalau Lin Tian akan tetap menang.

Formasi itu disebut Naga pemusnah, terkenal mampu menghancurkan 1 Benua tanpa sisa.

Huang Gui Yan mengaktifkan Formasi dan memanggil Naga Emas pemusnah, yang langsung melesat ke arah Lin Tian.

Naga itu menghantam Lin Tian dengan keras, dan menciptakan ledakan besar dan kabut 🌫yang amat tebal.

"BOOM 💥!!"

Kabut itu terlalu tebal..

Tak lama kemudian, kabut itu menghilang dan Lin Tian terlihat berada disana sambil menginjak Naga Emas pemusnah yang mati.

Lin Tian berkata "Hehe.. kalian lah yang akan kalah!"

Lin Tian mengeluarkan aura berbentuk asap, api, dan kegelapan yang membentuk pola spiral dari tubuhnya.

Aura itu menutupi seluruh markas Sekte Boneka Roh dalam bentuk Blackhole..

Jika dilihat dari luar, memang seperti Blackhole, tapi dari dalam isinya adalah wilayah api dan magma tanpa ujung yang berisi banyak penyiksa dan Roh kelaparan.

Para anggota sekte boneka Roh, termasuk Huang Gui Yan dan Huang Zi yang terjebak disana, diikat dengan rantai yang membakar otak mereka.

Mereka berteriak kesakitan..

Lin Tian berkata "kalian menyambut ku dengan serangan penuh hormat, sekarang terimalah serangan penuh hormat dariku juga.. Jadilah makanan para Roh kehampaan."

Wujud dewa dari Noa juga muncul dibelakang Lin Tian, dan para Roh kehampaan mulai menerjang para anggota sekte boneka Roh.

Mereka semua harus mati menjadi santapan para Roh kehampaan.

Sembelit itu dari luar, Blackhole itu semakin menyusut dan akhirnya menghilang, menyisakan Lin Tian yang berdiri di hadapan mayat dari anggota sekte boneka Roh.

Ada yang masih utuh, ada yang tak berbentuk, ada yang tidak tersisa, dan ada yang tersisa tulang belulang saja.

Semuanya mati, termasuk Huang Zi dan Huang Gui Yan yang mati terbakar dengan tubuh meleleh..

Cerita.. Bersambung dahulu..