NovelToon NovelToon
Dendam Janda Pirang

Dendam Janda Pirang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Janda / Diam-Diam Cinta
Popularitas:31.8k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Sifa Kamila, memilih bercerai dari sang suami karena tidak mau diduakan. Ia pun pergi dari rumah yang dia huni bersama Aksa mantan suami selama dua tahun.

Sifa memilih merantau ke Jakarta dan bekerja di salah satu perusahaan kosmetik sebagai Office Girls. Mujur bagi janda cantik dan lugu itu, karena bos pemilik perusahaan mencintainya. Cinta semanis madu yang disuguhkan Felix, membuat Sifa terlena hingga salah jalan dan menyerahkan kehormatan yang seharusnya Sifa jaga. Hasil dari kesalahannya itu Sifa pun akhirnya mengandung.

"Cepat nikahi aku Mas" Sifa menangis sesegukan, karena Felix sengaja mengulur-ulur waktu.

"Aku menikahi kamu? Hahaha..." alih-alih menikahi Sifa, Felik justru berniat membunuh Sifa mendorong dari atas jembatan hingga jatuh ke dalam kali.

Bagaimana kelanjutan kisahnya? Kita ikuti yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Di lobby rumah sakit, langkah Sifa berhenti karena berhadapan dengan dua orang yang pernah menjadi keluarga. Satu wanita yang lebih tua menatap Sifa lekat, sepertinya dia lupa-lupa ingat.

"Sifa..." Ucapnya ketika sudah ingat benar bahwa wanita cantik itu pernah menjadi menantunya selama dua tahun.

"Saya Bu" Sifa salim tangan, menciumnya hormat kepada wanita yang sebenarnya belum begitu tua, tetapi nampak kantung mata lelah karena kurang tidur dan banyak pikiran. Sifa memang ada masalah dengan anaknya yaitu Aksa, tetapi tidak dengan si ibu mertua. Mertuanya itu mempunyai tiga anak yang semuanya pria begajulan, membuatnya stres dan sakit-sakitan.

"Ibu kenapa pagi-pagi begini ke rumah sakit?" Lanjut Sifa, walaupun sebenarnya tahu bahwa ibu Aksa ingin berobat.

"Biasa Sifa... sudah tua seperti Ibu banyak penyakit" jawab ibu Aksa lirih. Dulu ketika Aksa dan Sifa akan bercerai ia sebenarnya keberatan, karena bu Aksa sangat menyayangi Sifa. Jika boleh menyesal ia tidak suka dengan istri Aksa yang sekarang. Marni wanita keras kepala hampir setiap hari bertengkar karena ketika dinasehat selalu merasa benar sendiri. Tetapi apa mau dikata, mungkin ini sudah garis yang harus ia terima. Namun, bu Aksa tidak ingin Aksa bercerai untuk yang kedua kali. Ia hanya berdoa semoga Marni berubah baik dan tetap menjadi menantu selamanya.

"Semoga cepat sembuh Bu"

"Terimakasih Sifa"

"Kenalkan Bu, ini Alvin calon suami saya" Sifa melirik Alvin di sebelahnya.

Alvin mengangguk santun kepada ibu Aksa. Ia menangkap percakapan antara Sifa dan wanita paruh baya itu sudah bisa menyimpulkan bahwa mereka adalah menantu dan mertua. Alvin yang awalnya cuek kepada Aksa pun akhirnya menatap. Alvin ingin tahu lebih jelas pria seperti apa yang sudah menyia-nyiakan Sifa.

Sementara Aksa syok karena kaget, sebab Sifa yang ia harap akan kembali kepadanya kini akan menikah dengan pria lain. Padahal Aksa masih ingin merajut tali kasih yang pernah putus kembali terikat.

"Kalau gitu kami permisi Bu" pungkas Sifa lalu melanjutkan perjalanan.

"Pria tadi itu mantan suami kamu?" Tanya Alvin ketika mobil sudah berjalan.

"Iya, begitulah" Sifa menoleh sekilas lalu kembali menatap lurus ke depan.

"Tapi pria tadi seperti masih cinta sama kamu" Alvin bisa membaca tatapan Aksa yang nampak cemburu ketika Sifa mengenalkan dirinya sebagai calon suami.

"Memang gue pikirin" Sifa sebenarnya malas berbicara tentang Aksa. Selama dua tahun berpisah, Sifa pikir Aksa sudah berubah, tetapi nyatanya masih sama saja.

"Lalu apa masalahnya sampai kalian berpisah?" Selidik Alvin.

"Bukankah aku sudah pernah cerita sama kamu Al. Intinya aku tidak mau diduakan" Sifa memang pernah bercerita kepada Alvin.

"Iya, aku ingat?" Alvin segera tanggap apa penyebab Sifa bercerai. Alvin melirik Sifa yang nampak trauma dengan pernikahannya terdahulu.

"Oh iya Sif, memang di rumah kamu sering ada peneror?" Alvin mengalihkan pembicaraan.

"Kalau dulu sih tidak pernah Al, tetapi entah untuk sekarang" Sifa hendak menanyakan kepada abah ketika di rumah nanti.

Mobil Alvin yang dikendarai Sifa pun tiba di halaman. Sifa segera turun kemudian membuka pintu membantu Alvin. "Hati-hati Al"

"Terimakasih" Alvin tersenyum, rasa sakit seolah hilang lantaran tangan Sifa menggandeng lengannya yang sakit masuk ke rumah.

"Assalamualaikum..." ucap Sifa masuk ke dalam begitu saja karena pintu dalam keadaan terbuka tetapi sepi.

"Waalaikumsallam..." Suara dari dapur dan terdengar sandal diseret tidak lama kemudian muncul emak yang nampak sembab banyak menangis. "Sifa... Alvin... kalian kenapa?" Tanya emak memburu, dia yang sedang kebingungan tadi pagi justru melihat banyak darah tercecer membuat hati emak kacau.

"Kami baru dari rumah sakit" Sifa menceritakan bahwa ada orang yang menyerang Alvin malam tadi.

"Kira-kira siapa orang itu?" Abah yang baru selesai mandi segera bergabung lalu memeriksa lengan Alvin.

"Kami tidak tahu Bah" Sifa dan Alvin menjawab bersamaan.

"Tapi selama ini rumah Abah selalu aman" Abah merasa tidak pernah mempunyai musuh, jika ada orang yang akan berbuat jahat bisa saja orang itu musuh Alvin atau Sifa.

"Sudah... yang peting Sifa dan Alvin selamat sebaiknya kamu istirahat" titah Emak.

"Iya, Mak" Sifa membatu Alvin ke kamar, kemudian Sifa mandi di kamarnya sendiri, rasanya lengket sekali dari jam satu berkeringat.

Benar saja kata emak dan abah, mereka tidak diizinkan pulang hari ini hingga akhirnya mundur ke esokan harinya, setelah keadaan Alvin sudah lebih sehat.

"Kami berangkat Mak... Abah..." Sifa merangkul abah dan emak bergantian. Lalu Alvin bersalaman.

"Hati-hati sayang..." Emak dan abah mengantar ke halaman dengan perasaan sedih karena sebenarnya masih ingin berlama-lama bersama Sifa.

"Aku janji akan sering pulang Mak" Sifa pun sebenarnya masih ingin bersama keluarga, tetapi waktu yang tidak memungkinkan. Sifa yang menyetir mobil karena tangan Alvin masih belum bisa untuk menyetir.

*****************

Di dalam kamar Felix merenung di depan jendela. "Semua orang suruhan gagal membawa Sifa kepadaku. Tidak ada jalan lain, aku harus mencari sendiri" batin Felik.

"Mas..." panggil Dania dari tempat tidur, Felix segera menghampiri.

"Ada apa sayang..."

"Kenapa kita harus pindah Mas?" Dania pun rupanya termenung memikirkan suaminya yang mengajak tinggal di rumah mama entah sampai kapan.

"Tidak ada jalan lain Dania, jujur aku menjual rumah ini untuk biaya pengobatan kamu" Felix beralasan. Sebenarnya bukan hanya untuk berobat saja, tetapi juga untuk kebutuhan lainnya. Seperti membayar hutang dari beberapa teman Felix yang sudah menagih dan juga untuk membayar mbah Wardoyo karena Felix sering datang agar mengguna-guna Sifa supaya kembali kepadanya.

"Aku sih tidak ada masalah Mas, tapi kamu kan tahu sendiri bagaimana Mama" Dania menarik napas berat. Di rumah ini saja mama selalu marah-marah dengan Felix, apa lagi jika mereka harus tinggal bersama.

"Lalu bagaimana Dania? Rumah ini sudah aku jual" Felix yang berdiri di samping tempat tidur itu minta pendapat, karena otaknya sudah buntu.

"Mendingan kita kontrak rumah saja Mas" Dania tidak mau kedua orang tuanya menjatuhkan harga diri Felix. Dania ternyata tidak tahu kelakuan Felix seperti apa, karena di hadapan Dania, Felix adalah suami yang terbaik.

"Baiklah, tapi aku tidak bisa kontrak yang terlalu besar Dania, karena bayarnya mahal" jujur Felix.

"Tidak masalah Mas" Dania menurut saja.

Semenjak saat itu Felix minta bibi mencari kontrakan sederhana.

"Saya sudah mendapat kontrakan Non, tetapi bukan komplek mewah" Bibi menuturkan. Bibi tahu jika Dania biasa tinggal di kalangan orang-orang elite, sementara kontrakan tersebut RSS.

"Tidak apa-apa Bi" Dania tidak masalah, kemudian mengecek perumahan tipe 80 bersama Felix. Felix sebenarnya keberatan tinggal di tempat seperti itu, tetapi hanya ini yang bisa dia sewa selama satu tahun.

"Besok pagi-pagi aku harus ketemu klien Nia" Felix mengatakan tidak bisa ikut pindahan. Dania sebenarnya kecewa tetapi wanita penyabar itu tidak mau berdebat dengan Felix.

Pagi harinya, Dania sudah bersiap-siap hendak pindah diantar bibi dan supir mobil pick up yang bibi pesan untuk mengangkut barang.

"Hati-hati Non" Bibi menarik koper milik Felix dan Dania, mengikuti bos wanita menuju pick up. Keadaan Dania saat ini sudah bisa berjalan sendiri, walaupun pincang akibat kecelakaan saat itu.

"Tunggu sebentar Pak" titah Dania kepada supir ketika hendak menjalankan pick. Ia memperhatikan mobil mewah yang baru saja berhenti di depan pagar, muncul seorang wanita cantik dari dalam mobil tersebut.

"Permisi..." ucap wanita muda itu.

...~Bersambung~...

1
Dewi kunti
harus jujur sifa
Vajar Tri
sudah saat nya kamu jujur sekarang ,gak semua masalah bisa kamu selesaikan sendiri... butuh masukan dan pendapat orang lain 🥹🥹🤧
Buna Seta: Betul betul betul
total 1 replies
Nur😌😊
suka nggak suka, mau nggak mau yaa kamu tetap harus jujur Sifa, kan harusnya dari dulu kamu ngomong jujur, sekarang sudah terlanjur tapi gak pa2, kalau seandainya mamanya Alvin nggak setuju, atau marah, yang penting kamu sudah ngomong apa adanya... kamu juga kenapa nggak bilang dari awal sama Alvin, bingung sendiri kaan🙄🙄
Buna Seta: Iya tuh Sifa, masa kudu diajari sama reader 😆
total 1 replies
Eka ELissa
kmu liat apa Nia ...hantu apa ibliss...ko nyebut gtu
Buna Seta: Mungkin arwah mbah Wardoyo gentayangan 🤣
total 1 replies
Eka ELissa
moga baik2 aja ya Alvin nya Sifa ..
Eka ELissa
aduh ksian Alvin
Dewi kunti
Felix ap polisi tuch
Dewi kunti: belatungnya yg mau bls
Buna Seta: Mungkin mbah dukun mau nuntut balas 😁
total 2 replies
neng ade
Semoga Alvin selamat dan pulih kembali seperti semula .. semoga si Felix cepat tertangkap ..
Buna Seta: Mudah mudahan
total 1 replies
Vajar Tri
😭😭😭😭😭Alvin...Thor perlu bantuan buat jadiiin Felix 🐔 geprek gak 😤😤😤😤emosi aku loh ....
Buna Seta: Daging Felix alot 🤣
total 1 replies
Nora♡~
lanjut.. ke bab2 seterusnya...
Vajar Tri
aduh siapa yang ketembak itu .... ehmmm up nya Thor penasaran pake bngettt aku loh 🤩🤩🤩🤩🤩
Buna Seta: Besok pagi 😆
total 1 replies
Dini Anggraini
Saya kira Felix saudara kandung Alvin kok bisa dania istrinya Felix bisa gak kenal Alvin ternyata hanya orang luar yang di anggap kakak sama Alvin ya felix itu Thor sungguh terkejut saya thor. 🥰🥰🥰
Dini Anggraini: hehehe 🥰🥰🥰 🙏🙏🙏🙏 bunda.
Buna Seta: 😁😁😁❤❤❤
total 4 replies
Dewi kunti
Felix yg mati dibunuh bininya
Dewi kunti: banyak kemungkinan 👻👻👻👻
Buna Seta: Yakin?
total 2 replies
neng ade
semoga yg tertembak itu si Felix
Buna Seta: Mudahan Mudahan
total 1 replies
Eka ELissa
smoga tembakan itu mleset ya...Alvin GK knpa2
Buna Seta: Semoga
total 1 replies
Eka ELissa
spa tuh....
Eka ELissa
hey ....itu kmu Felix bukn Sifa enk aj kmu lok ngomong /Awkward//Awkward//Awkward/
Eka ELissa
Alvin udh dtng kah ..
Eka ELissa
aduh....Alvin cptn Sifa mo di mkn buaya pecundang tau
Buna Seta: Buaya buntung
total 1 replies
neng ade
syukurlah Sifa bisa lolos dari terkaman Felix.. itu pasti Alvin dan anak buah nya yg lagi adu jotos sm anak buah nya Felix
neng ade: ok ! siaapp 🙏❤
Buna Seta: Bab selanjutnya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!