NovelToon NovelToon
Takdir Jodoh Ku

Takdir Jodoh Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Kisah tentang Muhammad Athar Fauzan Zayn dan Shaquilla Arini , mereka dua orang asing yang terpaksa menikah, ... namun Allah begitu baik dengan menumbuhkan rasa cinta di antara kedua nya ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15

Mengurung diri dan menangis di dalam kamar ? Itu bukan kebiasaan Quila . Mungkin itu dulu ketika diri nya masih belum bisa menerima semua yang sudah terjadi . Quila mengurung diri nya di dalam kamar nya dan tidak makan berhari-hari , bukan membuat nya makin melupakan ? Namun sebaliknya , rasa nya makin membuat Quila stress .

Dan beginilah cara Quila untuk meluapkan semua nya , Quila melampiaskan nya di sebuah club' malam yang terkenal di kawasan ibukota tersebut , dengan di temani oleh beberapa botol wine .

Ini salah satu cara Quila melampiaskan nya , kalau tidak di club' , diri nya akan pergi ke sirkuit balapan , untuk balapan motor ,

Dan entah lah , perkataan Athar tadi membuat dada Quila sangat sesak . Membuat Quila tidak ingin seorang pun melihat sisi kelemahan diri nya. Tidak seorang pun .

Quila tidak sendirian , Quila pasti meminta Salma , sahabat nya itu untuk menemani nya .

"Gila , Lo udah habis satu botol Quila, bisa-bisa mabuk parah nanti Lo " celetuk Salma , sambil merampas gelas yang sudah berisi wine di tangan Quila .

Quila berdecak . "Siniin Salmon , Gue butuh" rengek Quila , mata nya sudah sayu ,

"Lo Napa sih ? Ada masalah sama bokap Lo hm ?"

"Enggak . Udah ah siniin " tangan Quila mencoba meraih gelas yang di pegang oleh Salma , namun Salma langsung menjauhkan nya .

"Enggak boleh Quila . Bahaya . Lo Napa sih ? Biasanya Lo enggak sampe habis satu botol , palingan beberapa gelas doang . " Ucap Salma .

"Berisik ! Gue mau lagi Salmon , gue butuh banget. Siniin " Quila mencoba merebut gelas tersebut, namun lagi dan lagi Salma menahan nya , membuat Quila berdecak kesal , lalu bangkit dari duduk nya berlalu pergi ke arah meja bar .

"Woi Lo mau kemana ?" Pekik Salma , dan langsung mengejar Quila .

Langkah kaki Salma di hadang oleh dua orang , membuat Salma mengeryitkan sebelah alis nya , karena diri nya merasa tidak mengenal dua pria yang ada di hadapannya ini .

"Ka-- kalian siapa ?"

Dua orang pria itu tidak menjawab , namun kedua nya menyeringai .

Dan sedetik kemudian , Salma membulat kan kedua bola mata nya ketika melihat tubuh Quila sudah di gendong oleh Alphard.

"Athar , menikah lah dengan Alifa sekarang"

Deg

Membeku, tubuh Athar membeku , lidah nya terasa sangat kelu untuk sekadar menjawab pertanyaan dari Abi Zul .

Arsyad yang melihat anak nya , langsung ingin menjawab perkataan Abi Zul , namun urung ketika mereka melihat pintu ruang ICU itu terbuka .

Cklek

Semua menatap ke arah dokter yang baru saja membuka pintu ruangan ICU . Ya , setelah operasi , kondisi Alifa sangat lah menurun , Alifa kehabisan darah , dan dokter menyarankan jika Alifa masuk ke ruangan ICU terlebih dahulu .

"Dok , bagaimana kondisi Alifa ?" Tanya Abi Zul cemas .

Sang dokter tersenyum . "Alhamdulillah , kondisi nya sudah lebih baik , dan pasien akan segera di pindahkan di ruang inap , pendarahan nya sudah bisa di atasi , mungkin sekitar dua jam lagi pasien akan sadar " ucap sang dokter .

Semua nya bernafas lega , dan mengucapkan syukur pada Allah .

"Kalau begitu saya permisi ya pak , Bu, Assalamualaikum " pamit dokter itu

"Wa'alaikum salam "

Tidak lama Alifa sudah di pindahkan di sebuah ruangan rawat inap , mereka semua nya sudah di perbolehkan menjenguk Alifa , tetapi , tidak boleh mengganggu pasien .

Dua jam berlalu , Alifa juga sudah tersadar ,

"Kak Athar ..."

Abi Zul , ayah Arsyad , Bunda Lydia dan umi Fatimah serta langsung mendekati brangkar milik Alifa , mereka menatap kelopak cantik itu terbuka dengan perlahan , namun mulut nya masih menggumam kan nama Athar .

"Kak Athar "

Athar diam berdiri di belakang tubuh sang ayah , tidak berniat melihat Alifa sama sekali .

"Athar ..." Abi Zul memanggil nya lagi , menggeser posisi tubuh nya agak menyamping , memberikan ruang agar Athar bisa melihat Alifa .

Athar menghembuskan nafas nya kasar , melirik sang ayah , yang mengangguk kan kepala nya , lalu Athar bergeser ke arah brangkar Alifa , tepat berada di samping gadis itu .

Alifa tersenyum tipis , sungguh sangat bahagia Athar ada di dekat nya .  Alifa pikir Athar sudah tidak memperdulikan nya lagi . Namun sikap Athar menunjukkan jika pria itu masih mencintai nya ...

"kak .. " panggil Alifa

Athar menundukkan kepala nya . "Iya Alifa"

"Apa masih tidak bisa di bicarakan " lirih suara Alifa nyaris tidak terdengar , namun Athar masih bisa mendengar nya .

Athar menggeleng kan kepala nya . "Maaf , Alifa , saya tidak bisa "

Alifa langsung meneteskan air mata nya , membuat Abi Zul dan umi Fatimah menatap kedua nya heran .

"Ada apa ini ?" Tanya Abi Zul .

Athar menatap Abi Zul . "Saya sudah menikah Abi , jadi saya tidak bisa menikahi Alifa , maaf " ucap Athar sopan.

Abi Zul , umi Fatimah membulat kan kedua bola mata mereka . Mereka sungguh sangat terkejut mendengar perkataan Athar , kabar ini sangat tiba-tiba ,

"Kamu bercanda ?"

Athar menggeleng kan kepala nya . "Maaf Abi , saya tidak bercanda " sahut Athar .

Alifa sudah menangis histeris , umi Aisyah dan bunda Lydia berusaha menenangkan nya ."kak Athar aku mohon , Alifa enggak bisa hidup tanpa kakak . Tolong, setidaknya jadikan lah Alifa yang kedua . Alifa siap kak "

Deg

Semua orang tersentak mendengar perkataan Alifa . Terlebih Abi Zul yang tidak menyangka jika putri semata wayangnya akan mengatakan hal tersebut .

"Alifa !!" Tegur Abi Zul dengan ekspresi yang sangat sulit di artikan .

"Abi . Alifa siap. Alifa siap jadi yang kedua asalkan bisa bersama kak Athar ."

"Alifa --"

"Alifa mohon Abi " sela Alifa, lalu setelah nya , rasa pusing menderap di kepala Alifa , tubuh Alifa limbung dalam pelukan umi Fatimah , Alifa tidak sadarkan diri , membuat semua orang terpekik histeris .

"Alifa !!!"

"Astaghfirullah "

Dokter telah menangani kembali Alifa , dokter meminta agar pasien tidak terlalu memikirkan hal-hal yang berpotensi diri nya stress .

Saat ini mereka semua tengah duduk di kursi depan ruangan Alifa . Hanya umi Fatimah saja yang berada di dalam ruangan tersebut , menemani Alifa .

Athar , ayah Arsyad, Abi Zul dan bunda Lydia sama-sama terdiam , sampai suara Abi Zul , membuat atensi semua nya menatap pria paruh baya tersebut .

"Athar , saya juga tidak mau menjadikan anak saya istri kedua kamu , tapi ini permintaan Alifa , tolong kamu pikirkan kembali . Kamu lihat sendiri bukan ? Bagaimana kondisi Alifa . " Ucap Abi Zul sambil menatap ke arah Athar .

Athar menghela nafas nya kasar . "Maaf Abi . Saya tidak bisa , saya --"

Tring Tring Tring

Belum sempat Athar menyelesaikan kalimatnya , ponsel milik nya yang ada di dalam saku celana nya berdering , membuat Athar langsung meraih nya .

Tertera nama Papi Hadi -- mertua Athar di layar ponsel milik nya . Tanpa pikir panjang , Athar langsung menekan tombol hijau , dan menempelkan ponsel milik nya di telinga nya .

Terdengar suara Papi Hadi yang menghembuskan nafas nya lega .

"Assalamualaikum ada apa Pi ?"

"Wa'alaikum salam Athar , tolong Quila nak, tadi kata teman nya Quila  di culik ,  papi saat ini masih di luar kota , tapi papi akan segera pulang , tolong kamu cari Quila nak  , nanti papi kasih nomor ponsel teman nya , papi takut terjadi sesuatu pada Quila "

Deg

Tubuh Athar langsung menegang mendengar nya , tanpa berpikir panjang , Athar langsung melangkah kan kaki nya pergi , membuat semua nya menatap nya penuh dengan tanya .

1
Nur Afin
tk ada cerita lagi dh habis/tamat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!