Melani seorang wanita yang hidup sederhana padahal sebenarnya dia adalah anak orang kaya. Melani selalu menerima hinaan dan cacian dari sang ibu mertua.
Melani harus menerima kenyataan pahit dari sang suami Raka, yang menikah secara diam diam dengan cinta masa kecil nya.
Dan disaat Raka dan keluarga nya tahu jika melani orang kaya, justru harta kekayaan melani yang mereka perebutkan.
Mampukah Melani menghadapi keluarga mantan suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyewa pengacara
Ibu Lasmini terus saja meneror Melani dengan mengirimkan pesan dan menelpon Melani. Semua pesan dan telpon dari bu lasmini tidak ada yang di hiraukan oleh Melani.
Seperti pagi ini melani di buat geram dengan deringan handphone nya, yang sedari tadi terus berdering. No hanphone Raka dan keluarga nya sudah Melani blockir tetapi mereka tidak putus asa juga, terus menghubungi melani dengan nomor baru.
[ Kalau kamu tetap tidak mau rujuk tidak masalah Mel, seperti ucapan kami tempo hari bahwa kamu harus siap membagi harta mu dengan Raka]
[ Cukup kamu beri kami uang 3 milyar semua masalah akan beres]
[ Jangan menghindar dari kami Mel]
Deretan pesan dari ibu Lasmini tidak ada satu pun yang Melani balas.
[ Selamat pagi Mel, kamu jangan lupa sarapan semoga hari mu menyenangkan]
Kini giliran Raka yang mengirim pesan kepada Melani, tetap melani acuh dengan pesan yang Raka kirimkan.
"Dasar keluarga gila harta" Gumam Melani.
Melani melanjutkan sarapan nya dan setelah selesai Melani bergegas berangkat ke kantor. Tak lupa Melani berpamitan dengan ibu Mina sang assisten rumah tangga nya yang sudah Melani anggap seperti ibu sendiri.
Melani melajukan mobilnya menembus keramaian dan kemacetan. Sepagi ini jalanan sudah macet, karena jam jam segini para pekerja berangkat ke tempat kerja nya masing masing jadi sudah biasa macet di pagi hari.
Setelah menempuh hampir satu jam perjalanan Melani sampai di kantor nya. Melani memarkirkan mobil nya di parkiran khusus petinggi perusahaan.
"Selamat pagi Ibu Melani " Sapa Yuna sang resepsionis.
"Pagi " Jawab melani sambil memberikan senyum ramah nya.
Melani berhenti di meja resepsionis dan menghampiri ke dua resepsionist, Yuna dan Vera.
"Aku kira kamu sudah tidak mau lagi bekerja di perusahaan ku Ver?" Tanya Melani saat berada di depan Vera.
Vera hanya diam membisu tak mau menjawab pertanyaan dari Melani. Dia tidak mau kalau sampai Melani marah dan memberitahukan kepada para karyawan kalau dia merebut suami boss nya.
"Kenapa diam Ver?" Tanya melani lagi.
Yuna yang merasa tidak enak mencoba berbisik kepada Vera.
"Ver, itu ibu melani tanya sama kamu kenapa kamu diam aja " bisik Yuna di telinga Vera.
"Apa? Ya terserah dong saya mau kerja dimana" Jawab Vera sombong.
"Ver, kenapa kamu bicara seperti itu? Ibu Melani ini atasan kita, beliau direktur perusahaan tempat kita kerja" Seru Yuna sambil menyenggol lengan Vera.
"Sudahlah kamu diam dulu Yun!!" Jawab Vera sedikit membentak.
"Baiklah Yuna, kamu ajari teman mu ini sopan santun dan cara jadi resepsionis yang baik. Kalau dia tetap tidak berubah aku akan memecat nya!! " Ucap Melani saat hendak meninggalkan meja resepsionis.
"Heh mentang mentang kamu Boss nya kamu mau seenak nya pecat orang" Teriak Vera.
Melani tak menghiraukan teriakan dari Vera, melani terus melangkah sambil menyunggingkan senyum nya.
Yuna yang tidak tahu ada masalah apa antara Vera dan Boss nya hanya bisa diam dan banyak pertanyaan yang ingin Yuna tanyakan kepada Vera.
"Kamu ada masalah apa dengan bu Melani?" Tanya yuna ingin tahu.
"Bukan urusan kamu" Jawab Vera dengan ketus.
*****
Sementara itu di sebuah rumah yang cukup besar ibu Lasmini berbicara dengan seseorang yang dapat membantu nya untuk menuntuk hak harta dari Melani.
"Saya dapat info dari teman arisan saya katanya bapak ini pengacara yang handal dan perkara serumit apapun bisa bapak menangkan?" Tanya ibu lasmini kepada tamu nya.
"Betul bu, apa yang teman ibu bicarakan itu memang benar. Bahkan klien saya juga dari para Pemilik perusahaan perusahaan besar" Jawab pak Hadi pengacara yang akan membantu keluarga Raka.
"Wahh pak Hadi memang hebat" Puji bu Lasmini.
Akhirnya ibu Lasmini menceritakan permasalahan nya kepada pengacara yang akan membantu menangani tuntutan nya.
"Jadi mantan menantu ibu ini berbohong sama keluarga ibu, dia menutupi jati dirinya yang sebenarnya orang kaya" Tanya pak hadi.
"Iya pak betul, bahkan saat perceraian harta tak ada yang dijadikan gono gini. Padahal harta itu ada hak nya anak saya" Ucap bu lasmini.
"Heeemmm... sepertinya sedikit sulit, yang mana harta yang mantan menantu itu punya sudah dia miliki dari sebelum menikah dengan anak ibu. " Ucap Pak Hadi.
"Tapi pak, apa yang dimiliki istri bolah kan dimiliki juga oleh suami. Harta istri juga harta suami, saya akan bayar berapapun yang bapak minta asal bapak bisa memenangkan hak anak saya,Raka" Ucap bu lasmini.
"Baiklah saya akan berusaha semampu saya, saya yakin kita pasti menang" Jawab pak Hadi menyakinkan.
"Terimakasih pak" jawab ibu lasmini.
Pak Hadi pun pamit pulang dari rumah Raka, setelah pak hadi pulang ibu lasmini mengambil hanphone nya dan menghubungi melani.
[ Tunggu beberapa hari lagi Mel, surat tuntutan akan sampai di tangan mu]
[ Makanya jangan sombong dan serakah, harta yang kau miliki sebentar lagi sebagian bisa kami miliki]
[😀😀😀😀]
Pesan sudah terkirim ke melani tapi belum ada tanda tanda di baca oleh Melani.
Saat jam makan siang Melani memeriksa handphone yang dari tadi ada di dalam tas nya.
Melani membaca rentetan pesan yang dikirim oleh ibu lasmini.
" Dasar tidak waras, yang ada di otak mereka hanya uang uang dan uang" Gumam melani.
[ Jangan membuang buang uang untuk hal yang tidak mungkin, karena sepeserpun harta ku tak akan pernah kalian miliki]
[ Yang ada kalian justru mempermalukan diri kalian sendiri]
Setelah mengirin pesan kepada ibu Lasmini , Melani meletakkan handphone nya di meja kerja. Melani makan siang di ruang kerja nya.
Di perusahaan Nusantara Group Raka di buat pusing dengan permintaan sang ibu yang tiba tiba menghubunginya meminta uang 20 juta.
[ Untuk apa uang sebanyak itu bu?]
[ Untuk membayar pengacara Raka, pengacara itu meminta bayaran 20 juta terlebih dahulu]
[ Apa ibu sudah mendapatkan pengacara bya?]
[ Sudah, pokok nya kamu terima beres. Pengacara yang ibu sewa ini pengacara kelas atas, banyak kasus kasus yang lebih ruwet dia tangani dan dia menangkan]
[ Wah ibu memang hebat, baiklah nanti Raka transfer uang nya]
[ Langsung kamu transfer ke rekening pak Hadi saja, nanti ibu kirim nomer rekening dan nomer telpon nya, kamu hubungi saja dia]
[ Baik bu, sudah dulu ya Raka mau lanjut kerja]
*****
Setelah mendapatkan Nomer rekening dan nomer telpon pak hadi, Raka menstranafer uang 20 juta ke rekening pak Hadi.
[Pak hadi ini saya Raka , untuk uang 20 juta nya sudah saya kirim ke rekening bapak]
[ Oh iya pak Raka, terimakasih]
[ Sama sama pak ]
Tidak ada balasan dari pak Hadi dan Raka mengira pak hadi sedang sibuk , sehingga tidak bisa membalas pesan nya.
"Sebentar lagi aku bakal jadi orang kaya, melani.. melani kau tak bisa melawan ku, biarpun kau sekarang kaya aku yakin kau masih saja bodoh seperti dulu" Gumam Raka.
"Mau aku gunakan untuk apa ya uang sebanyak itu? jalan jalan ke luar negeri, buka usaha dan pasti buat membahagiakan istri dan keluarga ku" Raka bica sendiri seperti orang yang tidak waras.
Entah uang siapa yang Raka fikirkan, belum tentu semua yang di harapkan akan tercapai. Raka ada ada saja., Author juga ingin ketawa melihat kelakuan Raka.
*****
apa om jos ga tau klu dia mandul🤔
untung ga ngeces ya ma🤣🤣🤪
jalang akan kmbali ke asalnya....
lah Nina dapat Bimo , seorang Casanova yg slalu berakhir di ranjang.🤦🤦
ga usah ngejar² Fadil lg,terima suamimu dan syukuri semua a yg telah ada..