Allena , zevan,sean dan Neo bersahabat sejak bayi hingga umur masa remaja, ke empat nya erat bak perangko yang kemana saja selalu ber empat.
mampu kah mereka melewati semua ujian yang menerpa persahabatan mereka? atau mampu kah mereka melawan gejolak rasa yang semakin lama semakin tumbuh.
see you ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon epayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
si manja neo
Niat Allena untuk bersantai santai gagal,
padahal ia sudah menyiapkan list , nonton Drakor sambil mukbang.
Allena mendesah kesal saat Neo terus terus an menelponnya , spam chat tiada henti.
"nyebelin."sentak Allena ,mau tak mau ia terbangun dari tidurnya.
Secepat kilat ia mandi dan berdandan,
lalu turun ke bawah,
di sopa ada mami nya yang sedang menerima telpon.
Allena diam berdiri menunggu maminya selesai, ia akan meminta ijin.
"loh ,mau kemana sayang , tadi sore bilang nya jangan ganggu dulu, mau nonton Drakor." tanya mami heran , melihat penampilan Allena yang sudah cantik memakai piyama pink abstrak.
"Gatot mi, ni anak mami Si lampu neon nelponin aku Mulu,"rengeknya duduk di samping mami.
Jujur Allena malas keluar , sudah dari kemarin ia ingatkan kepada teman temannya untuk jangan mengganggunya selama weekend ini . Dan ya Sean dan zevan menuruti keinginan nya lain dengan Neo yang malah merengek minta di temani tidur.
"kenapa Neo sayang?" tanya mami , menatap wajah anak nya yang terlihat sangat menggemaskan.
"bilang nya demam pengn di temenin tidur , momy Dady nya lagi keluar kota."desah Allena , sudah ia tolak tapi Neo tetap meneror nya ,
Drrrttt
ponsel di tas kecilnya kembali bergetar ,
"tuh , udah nelpon lagi aja , dasar gak sabaran banget."ucap Allena menolak panggilan dari Neo.
"ya udah gih sana , keburu malem sayang," ucap mami , melihat jam di pergelangan tangan kirinya ,
"iiiih, mi jangan di kasih ijin Napa siii, telpon si Neo sana mi , bilang mami nggak ijinin gitu"rengek Allena , mami malah menyuruhnya pergi.
"no , sayang . Neo di rumahnya pasti kesepian , kata kamu dia lagi demam kan? Pasti butuh kamu , sana."usir mami pelan ,mendorong bahu Allena,
Allena berjalan malas,
mami yang melihatnya menggeleng kan kepala, terkekeh lucu .
"nisa , kamu ini sering banget ninggalin anak , lihat anak aku yang jadi korbannya" batinnya tersenyum , , Nisa momy Neo,
mobil civic berhenti di depan rumah mewah milik keluarga Neo, Allena turun dari mobilnya , di tangannya ia membawa boneka rj kesayangannya,
"bi ,ko belum pada tidur?" tanya Allena melihat dua bibi yang masih berdiri di teras,
"iya non, di suruh den Neo nungguin non di sini , kalo non Allena gak Dateng berarti bibi juga di larang tidur," adunya terkekeh lucu ,
"ada aja , suneo," geram Allena , menyuruh kedua bibi untuk masuk dan tidur , ini sudah jam 9 malam.
Langkah kaki Allena menaiki tangga , sepi.
di dorong nya pelan pintu kamar neo, kepalnya menyembul.
Di tempat tidurnya Neo terbaring menggigil,
Allena yang melihat itu , langsung saja masuk dan menghampiri Neo.
Di usapnya kening Neo pelan, hangat.
Mata Neo mengerjap pelan, karna ada yang menyentuh keningnya.
"Ale"lirihnya memeluk tangan Allena,
Allena yang melihat itu mengusap pelan rambut Neo, ternyata Neo benar benar demam, ia kira itu akal akalan Neo saja supaya dirinya mau ke sini.
"Lo udah makan?"tanya Allena , duduk di samping Neo ,
"gak nafsu gue le, pahit." lirihnya , bibir Neo pucat ,
Allena mendesah, kebiasaan Neo kalo memang sakit tidak mau makan, hanya minum air hangat dan minum obat.
"makan ya ,gue suapin mau?" tanya Allena,. Neo menggeleng.
"sini tiduran peluk gue,"pinta Neo, menepuk kasur di sebelahnya,
Allena menyimpan tas kecilnya , juga boneka yang sedari tadi tergeletak di atas Nakas.
Tugas Allena malam ini menjadi momy untuk Neo.
Di rebahkan tubuhnya di samping Neo,
Di peluknya tubuh hangat itu ,
"usapin le,"pinta Neo, Allena nurut tangannya mengusap dan memijit kepala Neo ringan,
"wangi, gue suka di peluk gini, hangat."racau Neo, mengendus aroma di leher Allena , dan mengeratkan pelukannya.
Allena diam saja sudah biasa , Neo bisa sangat manja jika sedang sakit, kejahilan nya sekejap hilang di ganti kan dengan si manja suneo.
Nafas Neo sudah terdengar teratur, Allena bernafas lega , sedikit sedikit melepaskan pelukannya.
"akhir nya," lirih Allena menghela nafas.
Ia duduk di samping Neo yang sudah tertidur memeluk guling, di buka nya tab neo yang ada di dekat tempat tidur, mulai mencari siaran Drakor di Netflix, tak lupa beberapa bungkus cemilan juga minuman ia ambil di kulkas kamar Neo untuk menemaninya.
Mata Allena pokus menonton , ia memakai earphone agar tidak mengganggu suneo manjanya.
Neo meraba pelan guling yang ia peluk,
"aaaaa Allena , gue mau nya peluk Lo , bukan guling sialan itu," rengeknya membuang guling nya jauh.
Allena yang kaget langsung menoleh , meringis melihat Neo yang sebentar lagi pasti akan menangis, sebelum itu terjadi Allena menepuk pahanya , menyuruh Neo tidur di sana .
Neo nurut dan kepalanya ia rebahkan di paha Allena ,memeluk perut Allena , mata nya kembali terpejam.
"lanjooot"serunya , melihat Neo yang kembali tidur di pahanya , meskipun agak sedikit berat.
Tangannya mengusap rambut Neo,
Allena kadang tertawa , tersenyum , dan cemberut , kadang juga mencubit cubit pipi Neo gemas, melihat adegan Drakor.
"aaaa mau,"seru Allena merasa amat senang , melihat adegan kiss.
Neo yang mendengar suara Allena terbangun , memutar kepalnya melihat apa yang sedang Allena lihat,
gelenjar aneh dalam tubuhnya tatkala melihat adegan kiss, terbayang bibir pink Allena.
"Lo bangun? Sory gue berisik ya," ucap Allena yang melihat mata Neo terbuka ,
Neo menggeleng dan duduk di samping Allena , tangannya tiba tiba menarik tenguk Allena.
bibir hangat Neo menempel di bibirnya , Allena jelas terbelakak di buatnya , menepuk bahu Neo kencang ,
"mmm, Neo,"
Neo jadikan kesempatan saat Allena membuka mulutnya , ia melumatnya , lidahnya bahkan menjelajahi rongga mulut Allena ,
otak Allena menolak hendak berontak tapi tubuhnya seakan mengkhianati nya ,
Neo menyudahi ciumannya , di tempelkan kening nya ke kening Allena , nafasnya memburu dan hangat menerpa wajah memerah Allena ,
tangannya mengusap bibir pink yang sedikit membengkak ulahnya ,
"maaf le, bikin gue ketagihan," ucap nya kembali mencium dan menggigit kecil bibir Allena ,
Allena tidak menolaknya , ia malah ikut membalas ciuman amatir Neo, wajar amatir baru kali ini, dan ini first kis Neo untuk Allena,
Neo yang merasa ciumannya di balas oleh Allena , semakin gencar membelitkan lidahnya,
tangan Allena mengusap rahang Neo, yang mana membuat tubuh Neo semakin menegang.
"mmm, Neo"lenguh Allena hendak menyudahi ciumannya namun Neo malah semakin gencar , tangannya menekan kepala belakang Allena ,
"kayak nya abis ini gue bakal sering cium Lo le," ucap Neo serius , mengusap bibir Allena yang lembab ulahnya ,
Allena pun mengusap bibir Neo yang tadi terlihat pucat ,sekarang malah sedikit memerah.
"jangan," tolak Allena , sudah cukup. Ia masih waras untuk berciuman dengan temannya sendiri,
Allena niatkan ini yang pertama dan terakhir.
Kemarin kemarin Sean bahkan zevan memang mencium bibirnya , hanya mencium tidak lebih .
Neo yang mendengar penolakan Allena , menjadi cemberut , . "gue tetep maksa le, gue gak bisa lupain rasanya," Neo malah memaksa ,
Allena tak menghiraukan , ia mematikan tab nya dan terbaring ,menyelimuti tubuhnya.
Neo yang melihat Allena tidur membelakanginya , perasaannya jadi gusar.
"Allena gue minta maaf ," ucapnya memeluk Allena dari belakang , tangannya langsung allena tepis ,
setelah ini ia akan menjaga jarak dengan ketiga temannya.
Allena terlelap, Neo yang sedari tadi tidak bisa tertidur , duduk melihat ke arah Allena , di ciumnya pipi Allena pelan.
"gue kayaknya suka sama Lo , Allena." hatinya tak bisa berdusta , ia menginginkan Allena menjadi miliknya.
......................
Lagian suneo main cium cium aja ,
Cium author si boleh, hehehe.
See you ❤️
awas neo sama sean ikut penasaran juga rasanya🤭
lanjut thor 👍
jngn bosen up..up...trus
semangat💪