NovelToon NovelToon
Status Palsu

Status Palsu

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: E.Ra

Kanaya tidak pernah ada perasaan pada Bian saat pemuda itu menyatakan cinta nya tapi lambat laun rasa itu tumbuh untuk Bian, saat perasaan itu mulai tumbuh subur sebuah kenyataan harus dia terima tentang alasan selama ini sang kekasih mendekatinya. Aya sapaan Kanaya sakit hati mendengar sendiri kenyataan itu dari mulut kekasihnya. Apa yang akan dilakukan oleh Aya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon E.Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tentang Bian

Di koridor kampus terlihat Bian yang sedang berjalan dengan kedua temannya

"Lo udah jadian sama Aya?" Daniel tiba tiba bertanya pada Bian

"Belum kenapa?" Bian heran Daniel tiba-tiba kepo urusan pribadinya

"Gapapa sih, tapi kayaknya dia keliatan deket sama temen kelasnya yang kemaren" Daniel menjawab sembari menggerakkan kepala ke arah depan sebagai isyarat agar kedua temannya melihat ke arah yang dimaksud

"Tuh, lagi haha hihi di taman berdua" kompor Daniel sambil tertawa membuat Gavi yang berada di sampingnya juga ikut tertawa

Melihat hal tersebut Bian, mata Bian menajam tanpa sadar Bian sudah mengeraskan rahangnya dan mengepalkan tangannya lalu berjalan dengan langkah pasti menghampiri dua orang yang sedang duduk memegang sebuah buku sembari bercanda di taman kampus

"Aya tuh cakep njirr,, cakep banget,, yang ngantri dapetin dia banyak cuma apesnya aja dia punya abang posesif macam si Kepin" Gavi mengolah kata layaknya menyiram bensin pada kompor yang sudah menyala

"Keduluan Bagas mampus lo" Daniel menambahkan bensin nya

"Woi nyet mo kemana?" Gavi berteriak yang tidak dihiraukan oleh Bian

Dengan langkah tegasnya Bian berjalan menghampiri Aya dan Bagas

"Udah selese haha hihi nya?" sarkasnya ketika dia tiba di hadapan mereka

"Huh??"Aya mendongak dan agak kaget saat melihat muka Bian yang memerah seperti menahan amarah, sedangkan Bagas mengalihkan pandangannya ke samping karena malas melihat muka Bian

"udah selse ya ujiannya?" Aya bertanya dengan muka polosnya

"Udah dari tadi" Jawab Bian jutek "Ayo pulang" ucap Bian lagi sambil menarik tangan Aya yang geragapan karena agak kaget lalu melambaikan tangannya ke arah Bagas yang masih menatapnya. Aya terseok-seok mengikuti langkah lebar Bian yang sedang berjalan di depannya sambil tetap menggenggam tangannya

"Naik" Bian memberikan helmnya untuk Aya

Aya pun memakainya tanpa banyak bertanya karena sadar sepertinya Bian sedang badmood

"Itu pacarnya kak Bian?" beberapa gadis sedang bisik bisik di belakang Aya tapi masih terdengar olehnya

"Kayaknya bukan deh, soalnya gue lihat tadi dia sama Bagas di taman" ucap gadis lain

"Ihh kok semua diembat sama dia" timpal gadis lain

"yang cantik mah bebass" ucap gadis itu lagi

Aya yang masih mendengar ucapan mereka memutar bola matanya jengah lalu naik ke atas motor Bian. Aya tidak tahu apakah Bian mendengar ucapan gadis-gadis itu atau tidak

...********...

Bian memarkirkan motornya di depan Lily Cafe yang pernah Aya kunjungi setelah ikut Kevin latihan futsal beberapa waktu yang lalu

"Kok kesini?" Aya bertanya pada Bian sambil berusaha membuka pengait helm nya yang agak macet "Kok macet ini ga bisa dibuka" gerutunya

Bian yang melihat itu segera menundukkan kepalanya sedikit dan mencoba membantu Aya untuk melepaskan pengait helm nya lalu setelah terbuka Bian melepaskan helm nya dari kepala Aya, membuat Aaya menahan nafas sejenak karena wajah Bian sangat dekat dengan wajahnya yang dia yakini saat ini pasti memerah

"Lo sakit?" tanya Bian saat melihat wajah Aya yang memerah hingga ke telinga gadis itu "tapi gak panas" ucap Bian lagi setelah memegang kening Aya dengan telapak tangannya

"Cuacanya lagi panas banget jadi muka gue pasti merah,, hehe" Aya menjawab dengan ketawa garing "kenapa mampir kesini?" Aya mengulang lagi pertanyaannya pada Bian untuk mengalihkan pembicaraan

"Mau makan, gue laper" Bia berjalan sambil melirik ke arah Aya "daripada lo yang gue makan" lanjutnya lagi

"Sembarangan,, emang gue ketoprak apa?" Aya mendelik yang membuat Bian terkekeh melihat wajah gadis itu

"Masuk Ay,," Bian membuka pintu ruangan khusus untuknya yang berada diujung ruang Cafe Lily yang ada di lantai 2 (Part 7. Lily Cafe)

"Duduk,, nih liat-liat dulu menu nya,, gue ke kamar mandi bentar" Bian pergi setelah memberikan buku menu nya pada Aya.

Dibanding membuka buku menu Aya lebih tertarik memandang potret sebuah keluarga yang terlihat bahagia, dalam foto itu terlihat Bian dan seorang laki laki yang Aya duga sebagai Papa Bian berpakaian formal menggunakan jas dan berpose duduk diatas kursi, lalu di belakangnya ada dua orang perempuan yang Aya yakini sebagai mama Bian dan seorang gadis yang tak tahu siapa

Berjalan lagi, Aya melihat foto Bian dengan seorang gadis yang sama dengan yang berada di foto keluarga tadi

"Itu adek gue namanya Tasya" suara Bian yang tiba tiba muncul dari belakang membuat Aya kaget sesat

"Lo punya adek? gue kirain anak tunggal" Jawab Aya sambil melihat foto yang ada di setelahnya lagi terlihat foto bertiga Bian bersama dengan dua lelaki seumurannya

"Kalo dia sahabat gue dari kecil" Bian menjelaskan

"Ini Gavi bukan sih?" Aya bertanya seraya menajamkan pandangan pada foto tadi

"Iya itu Gavi, temen gue dari kecil juga"

"Adek lo udah kuliah atau masih SMA?" Aya bertanya lagi

"Adek gue seumuran sama lo" Jawab Bian dengan pandangan nanar

"Kuliah di kampus kita juga?" Aya melanjutkan pertanyaannya

"Dia udah di surga,," Bian menjawab dengan pelan "mereka semua ninggalin gue Ay,," Bian berkata lagi dengan pandangan kosongnya

Aya sempat terkejut, karena baru kali ini Bian bercerita tentang keluarganya. Reflek Aya memeluk Bian untuk memberikan ketenangan pada pemuda yang sedang bersedih itu

"Maaf ya Bi,, Gue ngga tau.." sesal Aya sambil terus mengusap punggung Bian "mau cerita??" tanya Aya lagi

Bian melerai pelukan Aya dan memandang gadis itu, mengajaknya duduk di sofa sudut ruangan. Bian mengambil nafas dalam sejenak

"Tasya meninggal saat dia kelas 2 SMA, dan mau kenaikan ke kelas 3" Bia mulai bercerita

Flashback On

"Mau berangkat bareng abang?" tanya Bian pada tasya saat melihat adiknya turun dari tangga

"Nggak mau, Tasya mau bawa mobil sendiri bang soalnya mau ada perlu" Tasya menjawab sambil mengoles selai strawberry pada rotinya

"Yakin gak abang anter aja?" tawar Bian sekali lagi

"Ga usah,, Tasya sendiri aja" Tasya mulai memakan rotinya

"Yaudah abang berangkat dulu ya,," Bian berpamitan lalu mencium puncak kepala Tasya, lalu Bian menghampiri mama dan papa nya untuk berpamitan juga

Siang saat di kampus Bian mendapat telfon dari orang tua nya, jika adiknya mengalami kecelakaan dan juga Aldo sahabatnya. Bian yang saat utu bersama dengan Gavi buru-buru menutup telfonnya dan segera berlari menuju parkiran diikuti Gavi

"Ada apa?" tanya Gavi

"Tasya dan Aldo kecelakaan" jawaban Bian membuat Gavi ikut kaget dan memutuskan untuk ikut Bian ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit mereka menghampiri pusat informasi dan bertanya di mana ruangan Tasya, kemudian mereka berlari menuju arah yang ditunjukkan oleh perawat tadi

Bian terpaku saat melihat di depan Mama Lily menangis histeris di dekapan Papanya yang di depan brankar yang di atasnya ditutup kain putih.

Bian juga melihat jika di samping mamanya, papa Aldo yang sedang memeluk adik Aldo juga menangis dengan di depan anaknya. Hari itu Bian ditinggalkan oleh dua orang terkasihnya

Flashback Off

"Sejak itu mama sakit-sakitan, dan akhirnya meninggal,," Bian menarik napasnya pelan dan melanjutkan "sejak saak itu juga Papa lebih sering menghabiskan waktu dengan bekerja dan jarang berada di rumah,," Bian memandang foto keluarganya dengan tahapan menerawang

"Papa gak pernah ada buat gue Ay,, padahal bukan cuma dia aja yang hancur" Aya kembali memeluk Bian yang berada di sampingnya dan mengelus pelan punggungnya

"Gue juga hancur, gue kehilangan 3 orang yang gue sayang" Bian bercerita lagi dengan mata yang berkaca-kaca, jeda tidak terdengar ucapan Bian namun terdengar isakan yang menandakan jika dia menangis

Aya melepas pelukannya dan memegang kedua lengan Bian

"Kita semua ada di sini Bi, ada gue, abang Kevin, Gavi dan juga bang Daniel,, kita semua ada buat Lo" Aya menadang mata Bian dan mengelus pelan lengannya

"Makasih Ay..." ucap Bian seraya tersenyum tulus

pada gadis itu, Aya merespon ucapan Bian dengan tersenyum dan menganggukkan kepalanya

Mereka berdua akhirnya keluar dan memesan makanan, mereka menikmati sore itu dengan bahagia sebelum Kevin menelepon Aya dan menyuruhnya cepat pulang karena hari menjelang malam

...*********...

Aya turun dari boncengan Bian dan seperti tadi sore Bian kembali membantu Aya melepaskan helm nya. Bian memegang tangan Aya setelah dia juga sudah melepaskan helmnya

"Ay,, gue nggak tau lo sadar atau nggak tapi gue udah tertarik sama lo semenjak kita ketemu,," Bian menarik nafas sejenak "Kebersamaan kita bikin gue nyaman sama Lo Ay,, menurut lo bisa nggak kalo kita punya hubungan lebih?" Bian menjilat bibirnya untuk meredakan kegugupannya

Aya terdiam, jujur Aya sadar kalo Bian emang terasa mendekatinya tapi dia juga tidak menyangka Bian akan mengatakannya secepat ini, yahh lumayan lah 3 bulan dia rasa tapi gimana Aya kan belum sreg juga karena Aya menganggap Bian seperti abangnya saja

"Lo bisa pikirin dulu kalo emang masih ragu Ay,, gue bakal nunggu,, Take your time" Bian mengusap lembut surai Aya

"Jujur,, gue agak kaget sih,, hehe,," Aya nyengir

"Gue juga bingung, gue nyaman sama Lo cuma gue nggak tau perasaan gue ini apa" Aya mencoba jujur dengan mengungkapkan isi hatinya

"Mau coba jalanin dulu?" tawar Bian

"Jalanin gimana maksudnya?" Aya bingung dengan ucapan Bian

"Kita pacaran,," Bian menjawab sambil tersenyum lebar

Aya masih gamang sebenarnya, tapi melihat raut wajah Bian,, Aya jadi tidak tega

"Ya udah,," Aya pasrah

"Ya udah apa Ay? desak Bian

"Ya udah kita coba buat jalin hubungan" Aya tersenyum pada Bian yang menulari Bian untuk ikut tersenyum bersamanya

"Ya udah masuk gih,," Bian mengusap pipi Aya dengan ibu jarinya

"Iya,, Lo hati-hati pulangnya,,"

"Kayaknya ada yang harus dirubah deh" Bian mengetukkan jari telunjuknya di dagu. Aya mengernyitkan keningnya menunggu ucapan Bian selanjutnya

"Coba kita ganti pake aku kamu aja"

"emang kenapa?" Aya bingung pada ucapan Bian

"Ya biar berasa pacaran sayang,,"

Blush

Pipi Aya merah seketika saat Bian memanggilnya sayang

"Dah aku pulang dulu,, Sayang,," Bian kembali menggoda Aya dengan menekan kata sayang

Aya hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Bian

...*********...

TING

Sebuah pesan masuk pada ponsel Aya, dan gadis itu pun mengecek ponselnya

Bianca

Aku udah sampai rumah Ay... Good night..❤❤

Aya tersenyum membaca pesan yang dikirimkan kekasihnya itu. Iya,, kekasih satu jam yang lalu

Anda

Iya,, makasih,, good night.. ☺️

Sepertinya Bian akan tidur nyenyak malam itu karena sudah berhasil menjadikan Aya miliknya

...********...

1
Nur Nuy
terus akhirnya gimana ini sama si bian juga ai aya???
Praja
aku sabar kok thor walaupun kadang greget juga wkwkwk
Nur Nuy
lanjut kan
Praja
emang g tau diri si Sella, si Bian mau mau aja
Praja
duh gemes banget pen nampak sella sama bian
Nur Nuy
cowok g tau diri sama cewe gatau diri segitunya teman kakak ampe meluk kaya gitu, wkwkkwkw
Nur Nuy: sama gedeg banget
Praja: iya i, duh pen jambak gue 😡
total 2 replies
Nur Nuy
hmmm no comment
Praja
Duh Bian,, 😐
Praja
Bagas beraksi 😆
Praja
Aku masih tim Bian sih,, semoga Bian berubah 😮‍💨
Praja
semangat author 😁
Nur Nuy
kenapa jarang up,kpn ketahuan si bian begitu
Nur Nuy: hehehe 😍😍
Mawar Putih: iya,, othor lagi sibuk banget kak maaf ya,, sebentar lagi ketahuan,, sabar /Kiss/
total 2 replies
Nur Nuy
kapan sih aya tau kelakuan bian, mending ama bagas cocok pokoknya
Nur Nuy
lanjutkan, kapan ya si bian ketahuan ama aya
Praja
aku selalu menunggu karyamu thor,, semangat ya, jangan berenti nulis pokoknya sampek tamat hahahaha/Grin/
Praja
Bagas spek cowok idaman 🤣
Nur Nuy
udah aku vote tuh author lanjut ya
Mawar Putih: terimakasih kakak ❤️❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Nur Nuy
lanjutkan author makin seru aja
Nur Nuy
lanjut bagas sebenarnya baik itu
Praja
Bian nih kadang so sweet kadang bikin panas hati 😐
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!