NovelToon NovelToon
I'M Glad You'Re Mine

I'M Glad You'Re Mine

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Author menulis cerita ini karena terinspirasi dari sebuah lagu, tentang seseorang yang selalu menunggu cintanya, dan akhirnya bersama.

Pernahkah kalian merasakan dejavu? Perasaan aneh seakan mengalami kejadian yang sama, yang pernah kita alami di masa lalu.
Gita mengalami dejavu, mimpi buruknya yang terus berulang...

"Duarrr..."
Kali ini kulihat mobil hitam yang sama di mimpiku menabrak sisi Nino. Refleks Nino sama seperti di mimpiku, ia refleks memelukku untuk memberikan semacam perlindungan kepadaku.
Sebelum memejamkan mata, aku berdoa kepada Tuhan,
"Tuhan tolong aku berikan aku kesempatan lagi...".

Full of love,
from author 🤎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

I'm glad you're mine

Aku menghabiskan hari-hari terakhirku di kantor dalam damai. Di malam terakhirku, aku mentraktir teman-temanku makan malam bersama, di sebuah restoran tidak jauh dari kantor.

"Selamat malam semuanya", sapa Nino pada teman-temanku.

Mereka memberikan reaksi yang berbeda, ada yang menyapanya kembali, ada yang mengangguk atau hanya sekedar berbasa basi dengan Nino. Kemudian kami semua membubarkan diri, dan aku pulang bersama Nino.

Begitu aku duduk dan memasang sabuk pengamanku, Nino memelukku sebentar kemudian menjalankan mesin mobil.

"Matamu sembab Git, kalau kamu kangen, kamu bisa janjian bertemu mereka kapan saja".

"Ya aku tau itu No".

"Apa kita mau mampir ke suatu tempat dulu atau langsung pulang?".

"Langsung pulang saja No. Setelah ini aku akan menjadi pengangguran No".

"Kalau kamu mau, kamu bisa ikut aku ke kantor Git".

"Ya, mungkin aku akan melakukan itu kapan-kapan, sambil menunggu panggilan kerja. Aku harap aku bisa segera bekerja lagi".

Sudah seminggu aku menjadi pengangguran di rumah. Kadang aku membawa mama makan siang di luar, atau kadang aku membawakan Nino makan siang ke kantor.

Suatu sore saat aku baru selesai mandi, Nino tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar, sedangkan aku hanya memakai pakaian dalam saja. Aku berpikir Nino baru pulang nanti setelah jam pulang kantor, tidak menyangka ia akan pulang cepat. Aku secara refleks mengambil kembali handukku dan menutup tubuhku secepatnya.

"Nino... ", ia sedang menatapku dan tersentak kaget saat aku memanggil namanya.

"Ahh ya Git maaf", kemudian ia keluar dari kamar.

"No", saat aku membuka pintu kamar, kulihat ia menunggu berdiri di samping pintu.

"Tadi kupikir kamu tidak ada di rumah, kulihat mobilmu tidak ada di garasi", ucap Nino.

"Mama yang memakai mobilku. Kamu pulang cepat No?".

"Iya sehabis meeting di luar aku malas kembali ke kantor Git".

Selama pembicaraan itu, kami tidak saling menatap, mungkin ia sama sepertiku, agak canggung setelah kejadian tadi.

POV Nino.

Aku duduk diatas tempat tidur bersama Gita, melihat lihat media sosial di telepon genggamku, namun pikiranku melayang membayangkan kejadian tadi sore. Sudah 2 bulan lebih kami menikah tapi keintiman kami hanya sebatas ciuman. Apa ini waktu yang tepat untuk lebih jauh lagi? Aku juga pria normal, kadang saat berciuman dengan Gita aku menahan diri untuk tidak berbuat lebih dari itu. Kulihat Gita juga sedang bermain dengan telepon genggamnya.

"Git, Marlo akan diwisuda bulan depan, apa kita mau menginap 1 malam disana Git? Sekalian jalan-jalan", tanyaku berusaha mengalihkan pikiranku sendiri, namun saat melihat Gita aku hanya terbayang ingin mencium bibirnya.

"Boleh juga No, kita mau menginap dimana?".

Aku tidak menjawab pertanyaan Gita, aku hanya meraih tubuhnya dalam dekapanku lalu mencium bibirnya. Aku merasakan tubuhku menginginkan keintiman yang lebih dari sekedar ciuman. Ciumanku turun menuju lehernya. Tanganku pun mulai meraba bagian dadanya, kemudian turun kebagian ujung kaosnya. Aku mulai merasakan kulit Gita saat menyentuh bagian perutnya.

Tangan Gita menghentikan tanganku, kami bertatapan selama beberapa detik, kemudian aku menciumnya lagi. Kali ini Gita melepaskan tanganku dan mengalungkan kedua tangannya di leherku, kuanggap itu sebagai tanda kalau ia menginginkanku juga.

Aku membuka bajuku dan juga mulai melecuti baju Gita, membaringkannya di tempat tidur, kemudian memberikannya banyak ciuman di tubuhnya. Saat aku mulai melakukan permainan intinya, aku tau ia merasa kurang nyaman. Aku mencium bibirnya lagi, tanganku juga bermain dengan buah dadanya, bisa kurasakan kalau ia mulai menikmatinya dan mulai mengikuti alunan permainanku. Kami mencapai klimaksnya bersamaan, lalu aku mengatakan kepadanya,

"Aku mencintaimu Git".

Ia mengangguk tersenyum. Kami berpelukan dengan keadaan tubuh kami yang masih polos dibawah selimut. Aku bisa merasakan kulit Gita yang bersentuhan denganku, merasakan buah dadanya berada di area dadaku. Tanganku bergerak memainkannya lagi, aku menyukai ukurannya yang terasa pas dengan tanganku. Bisa kurasakan juniorku mulai menginginkannya lagi, aku juga merasakan buah dada Gita yang mulai mengeras karena permainan tanganku.

Gita tertidur pulas setelah kami melakukan hubungan intim yang kedua kalinya. Aku sungguh merasa bahagia, melihatnya berada dalam pelukanku, memoriku kembali ke masa lalu.

Saat itu aku akan mengadakan meeting di gedung yang sama dengan tempat Gita bekerja, setelah jam makan siang. Sengaja aku datang lebih awal, dengan maksud ingin mengajak Gita makan siang bersama atau hanya sekedar bertemu sapa saja. Aku sudah memberinya pesan singkat namun pesanku hanya centang 1 saja. Aku juga berusaha meneleponnya tapi tidak diangkat oleh Gita. Saat aku memarkirkan mobilku di basement aku melihat Gita keluar dari pintu penumpang belakang sebuah mobil, kemudian ia merapikan bajunya. Saat aku baru saja membuka pintu mobilku ingin memanggil Gita, lalu kulihat Bara keluar dari pintu mobil yang sama. Aku mengurungkan niatku untuk keluar dari mobil, kemudian aku melihat mereka berciuman sebentar, dan Gita pergi menuju lift, sedangkan Bara tetap berada disana memperhatikan Gita pergi duluan.

Aku tau saat itu Gita memiliki pacar, cuma aku tidak menyangka akan memergokinya sedang bermesraan di basement kantor. Saat itu aku segera keluar dari basement dengan mobilku untuk menenangkan diri sebelum meeting kemudian.

Kini akulah pemenangnya dari kisah cinta ini, selama bertahun tahun aku menunggu momen ini, kini Gita milikku, sampai kapanpun aku tidak akan melepaskannya. Apapun akan kulakukan agar pernikahan ini langgeng, dan kami bahagia bersama.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!