" hey dia bilang kenapa?" ucap Queen dalam hati
" jadi Lo pikir gue mau dansa sama Lo, gue nggak minat dan Lo ingat Lo duluan yang narik tangan gue" ucapku kesal saat pinggangnya dicengkeram erat oleh Luke
" lepas gak tangal Lo" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Luke dari pinggangku tapi Luke malah semakin mengeratkan tangannya
"tunggu sampai selesai, aku akan lepas sendiri" ucapnya dengan tenang
Tak berselang lama musik pun berhenti dan itu menandakan bahwa pesta dansa juga telah usai
" Sekarang lepas, atau Lo udah nyaman yah peluk pinggang gue" ucapku menggoda Luke sambil mengalungkan lenganya
"kenapa rasanya nyaman banget dan mungkin dia salah satu perempuan yang bisa aku sentuh selain keluargaku" ucap luke dalam hari
"Ck, siapa yang nyaman ini juga mau dilepas, pinggang kecil kayak gitu nggak akan buat nyaman" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku yang bengong sendiri karna ucapannya
yang mau tau cerita lengkapnya yuk mampir happy reading...🌹🌹✨
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani Ghazali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
" sudah kembali fokus kurasa tidak lama lagi mereka juga akan muncul, secara mereka sangat licik" ucap Ciano, yang kembali fokus
" Hmm" jawab luke
Yahh misi kali mereka kali ini membasmi hama, atau lebih tepatnya penghianat yang sudah lama menjadi incaran mereka, tapi mereka tidak gegabah untuk langsung menangkapnya tapi mereka menunggu sampai Meraka yakin kalau tidak ada orang yang mendukung penghianat itu
yah penghianat itu tidak lain adalah orang kepercayaan sang ayah dari luke sendiri, orang yang sudah lama bekerja dengan keluarga Addison tapi lebih memilih berkhianat entah apa yang dia pikirkan
"luke Meraka sudah tiba, tapi aku tidak melihat keberadaan Jhonson?" ucap Ciano sambil terus melihat sekelilingnya
"Dia ada tapi bersembunyi dibalik kegelapan" ucap luke tenang
" hmm, pantas sedari tadi aku memindai lokasi itu dia tidak terlihat" ucap Ciano
"Dia akan keluar kalau kita juga sudah keluar, tapi biarkan saja dia aku ingin melihat sampai mana dia bisa bertahan" ucap luke sambil bibi sesekali memperhatikan tempat persembunyian Jhonson
"biarkan ini menjadi transaksi nya yang terakhir" lanjutnya
" yaa mungkin Dia belum menyadari bahwa kita sudah tau kalau Dia berkhianat" ucap ciano
"hmm mungkin saja, tapi aku yakin kalau Dia tau, makanya Dia datang langsung untuk mengawasi kalau tidak dia akan memanfaatkan orang lain untuk mengawasi transaksi kali ini" ucap luke
"Hmm" respon ciano
keduanya pun terdiam sambil memperhatikan apa yang sedang dilakukan oleh anak buahnya
Tak berselang lama anak buahnya seperti berselisih dengan anak buah Jhonson
Ciano lebih dulu memilih keluar untuk mengatasi masalah itu
" Apa apaan kalian, ingin menjebak kami Hah!" ucap anak buah luke marah
"kau yang menjebak kami, bukan kami" ucap anak buah Jhonson
"kan kami sudah bilang, kalau kami akan memberikan uangnya setelah kalian memberikan barang yang kami minta" ucapnya sambil menaikkan senjata mereka setelah melihat Ciano mendekat,
Dan semua yang ada disana pun mengakat senjatanya masing-masing termasuk anak buah luke , sehingga aksi saling menembak pun sudah tak terelakkan lagi
Disaat anak buah Jhonson banyak di kalahkan , tiba-tiba banyak bantuan datang dari anak buah Jhonson yang datang dari segala arah hutan itu
(yahh tempat transaksi tadi berada di hutan)
"akhirnya kau keluar juga dari persembunyian mu tuan Jhonson Tarigan yang terhormat" ucap Ciano yang meremehkan Jhonson, sontak itu membuat Jhonson kesal
"Diam kau, anjing pesuruh Addison" ucapnya memanasi Ciano
"lebih baik anjing itu, dia setia untuk tuan nya, dari pada kau tuan Jhonson, si anak jalanan yang sudah diberi hidup enak tak tau terimah kasih" ucap luke yang tiba-tiba berada didekatnya, dan sontak membuat raut wajah Jhonson menjadi tertekan apa lagi luke sudah mengeluarkan aura pekat yang mengintimidasi dan mampu membuat musuh tak berkutik saat merasakan aura kepemimpin dari luke
Sontak itu membuat anak buah Jhonson mengerti bagaimana luke bisa disebut raja mafia, memang aura kepemimpin nya sangat kuat dan mampu membuat musuh seakan dikuliti oleh tatapan tajam dari luke
"Ka-kau, bagaimana bisa kau ada disini?" ucap Jhonson gugup
"ya karna, aku ingin memberimu pelajaran" ucap luke sambil tersenyum tipis, tapi bukan senyum menawan melainkan senyum iblisnya
membuat tubuh Jhonson gemetar ketakutan, karna dia tau semengerikan apa luke dalam mengeksekusi setiap musuhnya, dan sekarang dia berada diposisi itu
"Kau tidak dapat membunuhku, tapi aku yang akan membunuhmu" ucap Jhonson
"Serangg" teriaknya lantang kepada seluruh anak buahnya
Sedangkan anak buah luke, langsung bersiap tanpa dikomando oleh pemimpinya yang memang mereka semua adalah anggota khusus Black Hanter anggota tangguh dan terlatih dan mempunyai kemampuan setara dengan 10 anggota biasa
Doorrr
Doorrr
Sreekk
suara dari senjata api dan senjata tajam yang mereka gunakan memecahkan keheningan malam
Walaupun kalah jumlah tak masalah bagi luke, karna mereka bisa menghabisi nyawa musuh mereka sekaligus
Keadaan mulai berbalik kini Jhonson yang kekurangan anak buah, karna hampir setengah pasukannya dari anak buahnya sudah dibabat habis oleh anak buah luke
"hanya segini kemampuan anak buahmu pak tua Jhon" teriak Ciano yang mengejek Jhonson sambil terus bertarung melawan sisa anak buah Jhonson yang masih melawan
"Aku tidak akan kalah dari kalian anak ingusan" Jhon yang marah karna melihat anak buahnya tinggal setengahnya pun berlari untuk mengalahkan luke dengan serangan membabi buta karna terlalu marah
luke yang mendapat serangan tiba-tiba pun kaget tapi dia masih bisa meladeni permainan Jhon
"Paman, Jangan terlalu marah ingat darah tinggi paman" ejek luke, dan memanggilnya paman seperti saat dia masih berada di kediaman orang tuanya
"Paman akan mati lebih dulu sebelum aku sempat memberi pelajaran kepada paman, kalau paman terlalu emosi" ucapnya lagi dan tersenyum misterius
Pertarungan mereka terus berlanjut sampai menjelang pagi, dan tentu saja luke yang memenangkan pertarungan itu
Setelah membereskan semua kekacauan yang mereka lakukan tuan jhon pun dikirim ke tahanan markas Meraka, anak buah luke pun segera pulang
Sedangkan luke dan Ciano langsung menuju ke bandara dan berganti baju di mobil mereka
"Apakah semua sudah siap??" tanya Ciano kepa anak buah yang bertugas di bandara karna mereka menggunakan jet pribadi, jadi mereka tidak perlu berlama lama di bandara
" semua sudah siap tuan, mari saya antar" ucap anak buahnya
Dan luke berjalan mengikuti keduanya sampai di pesawat
setelah mereka masuk kedalam Jet pribadi, Meraka langsung disambut oleh pramugari yang cantik dan seksi, sehingga itu mengusik Luke
"Lain kali jangan libatkan mereka dalam perjalanan ku" ucap luke tegas kepada semua pramugari itu dan sontak membuat semua pramugari itu menunduk
"Baik Luke" ucap Ciano yang mengerti maksud dari sang sahabat sekaligus bosnya
setelah pesawat lepas landas, Luke langsung berdiri untuk mengistirahatkan badannya di kamar yang ada didalam jet itu, tak lupa diapun mengunci pintu kamar, karna dia ingin mengistirahatkan badannya dengan tenang tanpa gangguan
Sedangkan Ciano lebih dulu tidur dikursi yang dia duduki
Sedangkan di Indonesia Alvin sudah sibuk mengomeli 2 sahabatnya itu, karna tak kunjung datang padahal acaranya masih besok tapi di sudah marah marah tidak jelas
" Huh, pasti mereka melupakan acaraku, awas aja kalau mereka sampai tidak datang, aku akan menguras isi tabungan nya" ucapnya marah tapi sudah lebih dulu membuat rencana yang licik
Mulutnya terus saja kumat Kamit tidak jelas
"Ahh lebih baik aku menemui Victor, siapa tau dia bersama 3 bidadari yang cantik itu" ucapnya menemukan ide baru
Sedangkan yang mereka pikir ada bersama Victor, tau taunya mereka sedang berada di halaman rumah Queen sambil melihat pemandangan desa yang nyaman
"Guys, gue mau dong jalan jalan disini, kan gue jarang kesini, mau yahh" ucap Ria memelas kepada kedua sahabatnya
"please" ucapnya lagi dengan membuat raut wajah seimut mungkin
"hahaha, Lo bukan imut muka kayak gitu, lebih ke malu maluin" ucap Vivi sambil tertawa
"Ihh, sebel dehh sama Vivi" ucap Ria ngambek dan berjalan menjauhiku dan Vivi
"Lo sih, ngambek kan" ucapku sambil menoyor kepala Vivi sambil mengikuti Ria
"iya iya, yuk bujuk dia" ucapnya sambil mengikuti langkah ku
"Ria, Lo mau jalan jalan, yuk gue temenin" ucapku dan langsung disambut gembira oleh Ria
"Yukk, kita tinggal aja tuh si Vivi
" ucap Ria semangat dan menggandeng tangan ku keluar dan meninggalkan Vivi yang melongo karna ria masih ngambek sama dia
" Ehh jangan tinggalin gue dong, gue kan juga mau ikut" ucap Vivi berlari menyusul kita
" Maafin gue yah Victoria yang paling cantik" ucapnya lagi tapi tetap jalan tanpa memperdulikan nya
" entar gue Jajanin deh apapun yang Lo mau di desa ini" ucapnya terus membujuk Ria
"Oke gue maafin Lo, Tapi Lo harus Jajanin gue yahh" ucap Ria senang
" janji yahh" ucapnya lagi memastikan
"iyaa nanti gue Jajanin" ucap Vivi
sedangkan Queen hanya memperhatikan mereka berdua
Ketiganya pun berjalan jalan di desa, sambil menikmati suasana desa yang nyaman dan tentram beda jauh dengan kota tempat Ria tinggal
Sedangkan disisi lain, Alvin yang mendatangi Victor dikediaman nya langsung berlari masuk
"Victor" teriaknya menggema di seluruh ruangan, sampai kepala pelayan di dapur berlari menghampirinya
"Iya ada apa tuan Alvin??" ucap kepala pelayan yang menghampirinya