Tak ada jalan untuk kembali
Killa Okta Brahmana dan Salpa Radiatul Brahmana merupakan saudara kandung, setelah lulus kuliah di luar Negeri sebagai Desainer profesional, Killa menjadi satu-satunya penerus perusahaan peninggalan mendiang sang Ibunda. Sementara Salpa masih menempuh pendidikan tinggi dengan profesi yang sama dengan Kakaknya, Killa.
Setelah Killa sah menjadi penerus perusahan keluarga besar Brahmana, akhirnya Killa menikahi Diantoro Sultan yg tak lain merupakan keturunan dari sahabat sang Ayah, Joko Brahmana.
Setelah 3 tahun menikah pernikahan Killa dan Diantoro belum dikaruniai keturunan sehingga Diantoro berselingkuh dengan adik kandung Killa.
Lantas bagaimana dengan Killa dan cerita selanjutnya?
Intip terus ya update selanjutnya 😉 siapa tau makin penasaran sama kelanjutan ceritanya 🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhyras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gaun Untuk Salpa
Kedua kakak beradik itu asyik berbincang setelah lama tak saling jumpa.
Tok tok tok
Seseorang datang ke ruang kerja Killa.
"Siapa itu, Kak?" tanya Salpa.
Killa menggeleng. "Siapa?" tanya Killa.
"Ini aku, Kill!" jawabnya. Tampak suara Fanny yang khas terdengar dari balik pintu.
"Oh ... masuk aja, Fan!" sahut Killa. Killa Mempersilahkan masuk pada sahabatnya, Fanny.
"Pagi, Bu Bos?" sapa Fanny seperti biasanya.
Kemudian Fanny menoleh ke arah Salpa, walaupun Fanny merasa kesal dan tak suka karena sifatnya yang tak terduga, Fanny tetap berusaha menyembunyikan perasaannya.
"Eh, ada Bu Bos muda juga! Selamat pagi?" sapa Fanny pada Salpa.
"Pagi juga Kak Fanny...." Jawab Salpa.
"Tumben Lo baru nongol, Fan?" tanya Killa.
"Tadi ada client yang minta tambahan model, jadi gue sibuk ngadepin dia!" sahut Fanny.
"Oh, ya udah lah nanti minta Pak Dul buat realisasi kan soal itu!" pinta Killa. "Oh iya, Fan! yang waktu itu gue minta udah di siapin, kan?" tanya Killa.
"Sudah, Bu Bos!" jawab Fanny. "Mau di lihat sekarang?" tanya Fanny dengan gayanya yang humoris.
Killa mengangguk. "Ya udah kalau gitu kita langsung aja kesana!" ajak Killa tak mau melayani candaan sahabatnya itu.
"Yuk, kita kesana sekarang, Sal?" Killa mengajak Salpa pergi ke gudang koleksi.
"Emang ada apa sih, Kak?" tanya Salpa penasaran.
"Udah, kamu ikut aja! Nanti kamu bakal tau sendiri!" jawab Killa sambil menarik tangan Salpa.
Tak banyak basa-basi akhirnya mereka bertiga segera bergegas pergi ke gudang koleksi.
Sesampainya disana, Salpa terpana dengan semua koleksi gaun yang terpampang indah dan tersusun dengan teratur, terkesan sangat elegan dan berkelas. Semua gaun disana adalah edisi terbaru dan terbatas hasil karya Desainer Killa. "Waw ... ini beneran Kak Killa yang desain semua gaun ini, Kak?" tanya Salpa sambil berkeliling melihat satu persatu gaun-gaun yang ada disana.
Killa tersenyum. "Gimana? Kamu suka gak?" tanya Killa pada Salpa.
"Luar biasa, Kak! Aku suka banget sama desain gaun-gaun ini, semuanya elegan, mewah, dan punya ciri khas tersendiri!" sahut Salpa.
Lalu Salpa berhenti di depan salah satu gaun. "Kak, gaun yang ini kayaknya yang paling istimewa daripada yang lain?" tanya Salpa.
"Iya, itu memang khusus aku bikin buat acara festival akhir tahun! Nanti bakalan ada acara besar!" sahut Killa.
"Oya? Ini luar biasa, Kak! Gaun ini pasti jadi yang terbaik dari yang lain, aku yakin deh!" ucap Salpa.
"Semoga aja ya?" tutur Killa. "Oh iya coba lihat yang itu, kamu suka gak?" Killa menunjuk salah satu gaun bernuansa modern dengan kain dasar berwarna blue ocean dilapisi dengan brokat berkualitas tinggi serta beberapa aksesoris cantik, yang menambah kesan mewah pada gaun itu.
"Yang itu kelihatan manis dan anggun, aku suka, Kak!" jawab Salpa, sambil melihat dengan seksama gaun yang ditunjuk oleh Killa
"Beneran kamu suka nih? Gaun itu aku bikin khusus buat kamu, waktu itu aku udah janji sama kamu kan, inget gak?" tanya Killa.
Salpa mengangguk. "Aku inget, Kak Killa bilang setelah aku selesai study, Kak Killa bakalan bikin gaun spesial buat aku," Salpa terkekeh. "Tapi Kak, kamu serius gaun ini buat aku? Kayaknya ini terlalu berkelas deh!"
Killa tersenyum sambil mengangguk. "Iya itu buat kamu Salpa, aku pengen kamu pake gaun itu di acara Wedding Anniversary aku sama Mas Toro nanti! Kamu itu kan adik aku satu-satunya!" sahut Killa.
"Wedding anniversary?" Salpa sedikit terkejut.
"Iya, kamu bisa datang kan?" tanya Killa.
Salpa terdiam sejenak. "Emang acaranya kapan Kak?"
"Sekitar 3 minggu lagi, semoga kamu punya waktu ya? Jadi kamu bisa datang ..." tutur Killa
"Em ... aku pasti usahain kok Kak!" jawab Salpa, sambil tersenyum tipis.
"Makasih ya? Sekarang mending kamu coba dulu gaun nya ya? Semoga pas sama ukuran badan kamu!" Killa ingin melihat adiknya mengenakan gaun itu.
"Iya, Kak! Kalau gitu aku coba sekarang ya?" Salpa setuju untuk mencobanya lebih dulu.
Kemudian Fanny membantu Salpa pergi ke ruang ganti, sementara Killa duduk menunggu di sofa.
10 menit berlalu.
Salpa keluar dengan mengenakan gaunnya. Dia terlihat cantik, elegan dan berkarakter saat mengenakan gaun itu. "Gimana Kak?" tanya Salpa, sambil berjalan mendekati Killa.
"Wah... kamu cantik banget, gaun itu cocok banget sama kamu loh! Tapi kok sekarang kamu kayaknya agak gemukan ya?" cetus Killa.
Salpa terdiam sejenak sambil meraba perutnya saat Killa berkomentar tentang berat badannya. "Hihi iya, Kak! Akhir-akhir ini berat badan aku emang naik drastis ...." tutur Salpa dengan senyuman lebar.
"Ya gak apa-apa sih, kamu tetep cantik kok! Lagian bagus juga kan kalau kamu gemukan dikit daripada kurusan." Killa terkekeh.
"Hihi ... by the way makasih banyak ya Kak? Ternyata Kak Killa masih inget sama janji Kakak waktu itu ..." ucap Salpa.
Killa mengangguk. "Sama-sama! Kamu itu kan adik aku satu-satunya, gak mungkin lah aku gak inget sama janji-janji aku sama kamu!" sahut Killa.
"Kak Killa emang Kakak ku yang terbaik!" ucap Salpa sambil merangkul Killa.
Sementara Fanny terlihat kesal saat melihat kedekatan Killa dan Salpa.
'Dasar ular betina berbisa, gue gak bakalan diem aja ya lihat sahabat gue dikhianati sama cewek murahan kayak lo!' pikir Fanny.
Setelah mencoba gaun pemberian Killa, Salpa segera melepasnya kembali.
Kemudian Killa menyuruh salah satu karyawannya untuk mengemas dengan baik gaun milik Salpa agar bisa di bawa pulang.
Selepas berbincang-bincang, tak terasa waktu sudah menunjukkan jam makan siang.
Killa mengajak Fanny dan Salpa untuk makan siang bersama di restoran terdekat.
"Eh by the way aku udah laper banget nih, enaknya makan dimana ya? Ocean Break atau Java Palace atau terserah kalian deh!" cetus Killa
"Gue sih ikut aja, dimana pun jadi gue mah asal jangan di RS aja!" Fanny terkekeh.
"Gue juga ogah kali, Fan! Gimana sih Lo, malah bahas rumah sakit!" cetus Killa.
"Udah jangan debat lagi, Kak! Gimana kalau di JV aja, Setuju gak?" ucap Salpa, memotong obrolan Killa dan Fanny.
"Boleh tuh di situ enak juga!" sahut Killa. "Gimana, Fan? Lo ikut gak?" tanya Killa pada Fanny.
"Gas gue mah, let's go!" jawab Fanny
Tak banyak basa-basi lagi, mereka bertiga segera bergegas pergi ke Jonning Vega, salah satu restoran mewah yang letaknya tak jauh dari perusahaan Killa.
Sesampainya disana, mereka segera memesan makanan sesuai seleranya masing-masing.
Salpa pesan vegetarian beef , sedangkan Killa dan Fanny pesan makanan yang sama seperti biasanya, sesame grilled salmon, salah salah satu menu makan favorit Fanny
Setelah pesanan di sajikan, Killa dan Salpa segera menyantap makanannya,sedangkan Salpa terlihat sedikit murung melihat menu makanan di atas meja
"Loh kamu kok gak makan?" tanya Killa. Heran melihat Salpa yang hanya diam memperhatikan.
"Iya, Kak! Ini aku juga mau makan kok!" jawab Salpa, kemudian mengambil makanannya dan mulai menyantapnya.
Tapi baru satu suapan di mulut, Salpa menutup mulut dengan kedua tangannya. "Aku ke toilet dulu ya!" cetus Salpa, sambil terburu-buru bergegas pergi.
Killa dan Fanny saling menatap heran dengan tingkah Salpa yang sedikit aneh.
"Adik Lo kenapa, Kill?" tanya Fanny.
Killa menggeleng. "Ya gue gak tau lah, Fan! Ya udahlah biarin aja nanti dia juga balik, habisin makanan Lo, tuh!" ucap Killa.
"Iya nanti gue abisin, gue jadi kebelet pipis nih! Kayaknya gue juga harus otw toilet deh! Lo gak apa-apa kan gue tinggal dulu bentar?" tanya Fanny.
"Tapi Lo jangan lama-lama kayak kemarin, awas ya kalau lama gue tinggal aja sekalian!" ancam Killa.
"Iya bentar doang, cerewet amat sih!" Kemudian Fanny mengambil sesuap makanannya sebelum pergi, lalu terburu-buru bergegas pergi ke toilet.
"Nih orang-orang pada kenapa sih? Aneh banget deh, di tinggal sendirian gue!" Killa menggerutu karena kesal.
jangan lama² lah thor