NovelToon NovelToon
Ayo'K Cerai!

Ayo'K Cerai!

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Selingkuh / Pengantin Pengganti
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: mama reni

Dihadapkan pada kenyataan bahwa lelaki yang dicintai tidak bertanggung jawab, Alana nekat bunuh diri. Namun, ibu Daffa memohon kepada Gafi, anak tertuanya, untuk menikahi Alana menggantikan adiknya, padahal lelaki itu sudah punya kekasih.

Gafi terpaksa setuju demi menyelamatkan aib keluarga dan anak dalam kandungan Alana. Namun, Gafi membuat persyaratan, yaitu keduanya akan bercerai setelah Alana melahirkan.

Sesuai kesepakatan yang telah dibuat, keduanya pun bercerai. Alana membawa anaknya dan hidup bahagia. Namun, kebahagiaan itu tak bertahan lama. Daffa dan Gafi kembali untuk menagih cinta yang dibuang dahulu.

Persaingan cinta antara dua bersaudara, siapakah yang menjadi pilihan Alana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Enam Belas

"Aku tak akan pernah mengingkari janjiku. Saat tiba waktunya aku akan pergi tanpa diminta. Dan aku tak akan menetap walau ada yang memohon dan menahan ku. Karena bagiku janji harus ditepati!" ucap Alana selanjutnya.

"Siapa yang akan menahan mu? Sepertinya kau kege-eran. Atau mungkin kau berpikir Mama Dewi menahanmu? Dia tak akan bisa, karena Gafi tak pernah menginginkan kamu lagi!" balas Naura dengan suara mengejek.

Belum sempat Alana menjawab ucapan Naura, dia melihat Gafi datang mendekat. Dia lalu mengatakan hal lain agar pria itu mendengarnya.

"Maaf Mbak Naura, aku tak pernah melarang Mas Gafi menemui kamu. Nanti aku akan mengingatkan agar dia tak lupa denganmu," ucap Alana.

"Jangan sok baik! Aku tau kau pasti senang'kan mengetahui itu!" ucap Naura dengan suara ketus.

"Mbak Naura pasti salah paham." Alana sengaja mengucapnya dengan suara sendu seperti orang yang mau menangis.

Gafi yang mendengar itu langsung mendekati kedua wanita itu. Naura yang mengangkat tangannya seperti ingin menampar terkejut melihat kedatangan kekasihnya itu. Alana tersenyum melihat wajah pucat wanita itu.

"Apa yang kamu lakukan, Naura? Apa kamu ingin menampar Alana?" tanya Gafi dengan suara penuh penekanan.

"Siapa yang mau menamparnya, Gafi. Apa kamu pernah melihat aku melakukan hal kasar. Aku tadi hanya mengangkat tangan ingin mengambil baju ini," jawab Naura. Dia lalu meraih baju yang ada di rak belakang tubuh Alana.

Naura menatap Alana dengan tatapan tajam. Dia tak menyangka jika wanita itu bisa juga melakukan hal yang tak terduga tadi. Dia sengaja membuat Naura emosi agar Gafi melihatnya.

"Aku tak mau melihat kamu marahi Alana lagi. Dia tak ada pernah melarang aku menemui kamu. Aku sedang sibuk. Aku harap kamu mengerti. Oh, ya. Aku dan Alana mau langsung pulang. Kamu datang ke sini dengan siapa?" tanya Gafi.

"Sendirian. Aku bosan di rumah. Sehingga main ke sini. Kamu akhir-akhir ini sulit dihubungi," ucap Naura mengungkapkan semua unek-uneknya.

"Sudah aku katakan, aku sibuk Naura. Maaf aku tak bisa mengantarmu. Dari sini aku masih ada keperluan dengan Alana," ucap Gafi.

"Kamu berubah, Gafi," ucap Naura dengan suara pelan dan sendu agar Gafi terenyuh. Alana tersenyum melihat tingkah kekasih suaminya itu.

Naura tahu benar kelemahan Gafi. Dia tak sampai hati jika melihat wanita menangis.

Gafi lalu mendekati Naura. Dia mengajak kekasihnya keluar dari toko. Takut jadi bahan omongan pengunjung lain.

"Naura, aku minta maaf. Aku benar-benar sibuk. Besok aku janji akan menemui kamu. Kita akan pergi seharian. Kemana kamu mau," rayu Gafi agar kekasihnya tak bersedih.

"Kamu janji!"

"Ya, aku janji. Sekarang kamu pulanglah. Tak baik pergi sendiri malam-malam begini," ujar Gafi.

"Ya, Sayang." Naura lalu mengecup pipi Gafi. Dia tersenyum mengejek pada Alana yang melihat semua itu. Alana membalas mencibir.

"Maaf, Naura. Aku tak cemburu. Untuk saat ini aku telah menutup hati ini untuk pria manapun. Tapi tak tau jika suatu hari ada pria yang bisa mengetuknya lagi," gumam Alana dalam hatinya.

Setelah Naura pergi, Gafi kembali masuk toko dan membayar semua yang Alana beli. Setelah itu mereka pergi ke restoran untuk makan malam.

Tanpa Gafi ketahui, lagi-lagi Nuara pergi dengan pria yang sama. Dia bukan sendirian ke mal itu. Mereka berdua tampak sangat mesra.

**

Gafi dan Alana merasa sangat bahagia saat ini. Mereka tengah merayakan syukuran kehamilan tujuh bulan Alana. Keduanya merasa sangat beruntung dan bersyukur bahwa mereka akan segera menjadi orang tua, terutama Alana.

Untuk merayakan momen spesial ini, mereka memutuskan untuk mengunjungi sebuah panti asuhan. Mereka ingin berbagi kebahagiaan mereka dengan anak-anak yang membutuhkan kasih sayang. Sebenarnya ini semua ide dari Alana dan Gafi mengikuti saja keinginan wanita itu. Akhir-akhir ini pria itu selalu saja ingin dekat dengan Alana dan menuruti semua maunya.

Sesampainya di panti asuhan, Gafi dan Alana dibuat terkagum-kagum oleh kebahagiaan dan semangat anak-anak di sana. Mereka melihat beberapa anak sedang bermain dan tertawa riang, sedangkan yang lainnya sedang belajar di ruang kelas.

Gafi dan Alana dipersilakan untuk duduk bersama anak-anak di ruang makan. Mereka merasa sangat senang bisa dikelilingi oleh keceriaan anak-anak itu.

Anak perempuan kecil bernama Mia yang sangat ceria mendekati mereka dan bertanya, "Kenapa Om dan Tante datang ke sini? Apakah ada acara khusus?"

Alana tersenyum dan menjawab dengan bahagia, "Kami sedang merayakan kehamilan tujuh bulan bayi dalam perut Tante. Kami ingin berbagi kebahagiaan kami dengan teman-teman di panti asuhan ini."

"Wah, itu sangat menyenangkan, aku suka. Apa aku boleh sentuh perut, Tante?" tanya Mia dengan penuh keingintahuan. Alana menjawab dengan menganggukan kepalanya sambil tersenyum manis. Gafi menatap keduanya dengan bahagia, membayangkan Mia adalah putri Alana.

Tak lama kemudian, anak-anak lainnya menyusul dan berkumpul di sekitar Alana. Mereka bertanya-tanya tentang betapa hebatnya memiliki seorang bayi dalam perut.

Gafi dengan penuh semangat ikut menjelaskan, "Ketika bayi sudah besar, dia akan lahir ke dunia ini dan kami akan menjadi orang tua yang penuh kasih sayang."

Anak laki-laki bernama Rizky bertanya dengan polos, "Apakah bayi itu bisa bermain? Bisakah kami menjadi kakak dan adik buat bayi itu?"

Gafi tersenyum, "Tentu saja! Ketika bayi sudah besar sedikit, kita semua bisa bermain bersama dan menjadi keluarga besar di panti asuhan ini."

Anak-anak panti asuhan itu sangat senang mendengar jawaban Gafi dan Alana. Mereka mulai membayangkan betapa menyenangkan rasanya memiliki adik yang bisa mereka ajak bermain.

Di tengah keceriaan itu, Alana tiba-tiba merasakan gerakan bayi dalam perutnya. Dia tersenyum dan bergumam dalam hati, "Pasti kamu sangat bahagia karena melihat banyak temanmu di sini, Sayang."

Semua anak-anak dan karyawan panti asuhan memberikan tepuk tangan untuk memberi selamat kepada Gafi, Alana, dan sang bayi yang berada di perutnya. Mereka merasa sangat beruntung bisa berbagi momen berharga ini bersama anak-anak panti asuhan.

Hari itu, Gafi dan Alana belajar banyak tentang kasih sayang dan rasa syukur dari anak-anak panti asuhan. Alana meninggalkan panti asuhan dengan hati yang penuh kehangatan, merasa lebih kuat dan siap menghadapi kehidupan baru sebagai orang tua.

Dalam perjalanan menuju rumah kediaman orang tuanya, Gafi terlihat sangat bahagia.

"Aku sudah tak sabar menanti kelahiran bayi dalam kandunganmu," ucap Gafi. Alana menatap pria itu saat Gafi mengucapkan kata tersebut. Akhir-akhir ini, dia melihat sang suami sangat antusias menanti kelahiran anak dalam kandungannya. Entah karena tak sabar ingin melihat sang bayi, atau karena mereka yang akan berpisah.

Dia mungkin lupa jika anak itu lahir, berarti itu juga perpisahan bagi mereka. Tekad Alana sudah bulat untuk berpisah, walau sikap Gafi dengannya sudah mulai berubah. Dia ingin Gafi tahu bagaimana rasanya ditinggalkan dan bagaimana rasanya dikhianati orang yang kita cintai.

Alana sudah tahu jika Naura ada pria lain, tapi dia tak mau mengatakan, takut pria itu tak percaya dan menganggapnya cemburu. Biarlah Gafi tahu dengan sendirinya.

"Dan saat bayi ini lahir ke dunia, itu berarti perpisahan juga bagi kita, Mas," ucap Alana pelan tapi mampu membuat Gafi tersentak dengan kenyataan yang ada.

1
Arie
Luar biasa
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
massyaAllah hebat ada laki2 berhati mulia sprti Gafi biasane laki2 egois dia aja bekas byk org tp kl pnya istri cr yg msh segel..ini udh bekas adik sndiri hbt lagi nrma anak yg bkn drh dagingnya sprti anak sndiri
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
enak bnaget glrn tau wujudnya cantik lha ngaku2 wktu tau hml g sudi ngatain murahan bkn anak nya..beda crta kl yg lhr jelek pasti msh g mau ngakui
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
wah kyk e naura pemain deh n cm mnfaatin gafi tp bs serapi iitu sndwarany
Zulfa LInda
Luar biasa
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Isna mansur
keren...keren... ceritanya.../Good//Good//Good/
Mama Reni: ♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Husna Farahdiba
kadang Bu kadang ma?
Akbar Razaq
Ya mmg Gafi tidak boleh menggauli Alana sebelum lahiran dodol.
Ayu Wulan Dari Aseng
Luar biasa
Amelia Setyawaty
ini kayak di Novel "Batal Nikah", bab 54 🤭😅
Kuebalok Sekartaji: sama persis,berasa dejavu🤭
total 1 replies
Amelia Setyawaty
ini sama kayak di Novel mami "Salahkah Aku Turun Ranjang" bab 66 klo gk salah 🤭 Aksa, Gendhis n Alice nyanyi, trus bakar sate juga di villa 😁
Amelia Setyawaty: hihihi duluan baca novel Mama Reni yg "Salahkah Aku Turun Ranjang", baru baca yang ini 🤭 pdhl duluan novel yg ini yak mom ☺️
total 1 replies
Indah Lestari
bagus 👍
Happy Family
Gaffa mati lebih baik
Happy Family
balik² ngungkit nyalahkan org lain.... padahal diri sendiri yg pilih jd Pecundang... nk buat rasa bersalah pulak ... basiiii.... kau sendiri yg jahat... kalau pun kau iri, jdlah lebih baik Dr abg kau...
Happy Family
tak sedar diri si Gaffa ... mcm bapaknya kali
Happy Family
Gafi tu menikah... Kau selingkuh.... kan beza tu..... aduiiiii... Gafi menghalalkan... Kau membuat yang haram.... bedaaaaa...bedaaaaa... taik betullah
Happy Family
kannnn kannnnnn betulllllll...hehhh
Happy Family
nk beranak dh.... aku sakit bagian itu tapi lahir anak laki².... jika sakit seolah tulang belakang tertarik atau nyeri tulang belakang itu perempuan... ( pengalaman sendiri kan ) ..lain org lain rasa . tp tu semua memang tanda²...
Happy Family
ini yg dihadang gadang Daffa sebagai terbaik...? sama saja murahan.. mantre pun iyaa... hahahahahhahaha
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!