Mengkisahkan seorang wanita yang bernama Aluna, yang di jodohkan dengan paksa oleh kedua orang tua angkat nya, di jadikan sebagai pertukaran demi kelangsungan perusahaan.
memiliki tubuh yang gemuk membuat ia di ingin kan menjadi istri seorang laki-laki yang hanya berniat menjadikan nya mainan karena di nilai Aluna bisa menjadi mainan yang unik bagi nya, karena bertemu wanita cantik dan seksi bagi nya sudah lah biasa.
Hinaan cacian tak luput Aluna terima, namun ia berusaha ikhlas dan melewati semua dengan senyuman. karena meski ia menangis tak ada yang bisa menyelamatkan dari pernikahan yang sama sekali tak pernah ia inginkan.
Namun seiring berjalan nya pernikahan dan melewati hari bersama, timbullah benih cinta yang Aluna rasakan, hingga membuat nya ingin berubah diri nya lebih cantik dan memiliki tubuh yang bagus untuk laki-laki yang selama ini menghina nya.
Seperti apa Kisah Aluna, Yuk disimak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02 - DiJodohkan
Malam Itu.
Aluna yang baru saja pulang dari tempat kerja nya, segera di hampiri Ibu nya, yang menarik tangan nya keruang tamu untuk di ajak bicara, dengan sedikit heran ia mengikuti Ibu nya itu.
"Kamu harus menikah dengan Tuan Rehan Abian Wijaya, lakukan lah sebagai bentuk balas Budi mu untuk kami yang sudah membesarkan mu nak." Dengan wajah memelas Bu Yuni meminta Aluna untuk menikah dengan Rehan.
Aluna yang mendengar mengigit bibirnya, ia tahu kalau ia tak bisa menolak nya, apa lagi saat di singgung soal balas Budi. dalam benak Aluna ia tertawa miris, Tertawa dengan perasaan hancur, ketika orang yang ia kira membesarkan nya tanpa Pamrih tiba-tiba menuntut balas dari nya, sesuatu yang tak pernah Aluna bayangkan akan terjadi pada nya saat ini.
Ia menundukkan kepala nya, menyadari kalau ia bukan anak kandung pak Ardi dan Bu Yuni, Ia hanya seorang anak malang yang di angkat dari panti asuhan saat ia masih balita, di besarkan dengan cinta kedua pasangan itu, hingga tak sekali pun terlintas di benaknya kalau ia akan di perlakukan seperti ini, demi menyelamatkan perusahaan yang dalam masalah, mereka ingin menukar diri nya.
Pak Ardi dan Bu Yuni saling melihat saat Aluna terdiam, mereka tahu apa yang di pikirkan Aluna, Aluna Pasti kecewa dengan perkataan mereka.
"Kamu mau kan Aluna melakukan nya demi keluarga kami?." Tanya Lagi ayah nya yang melihat Aluna membisu.
"Apa aku punya hak untuk menolak?, yah jelas tidak ada, lalu untuk apa pertanyaan seperti itu di lontarkan." Batin Aluna, ingin ia lontarkan perkataan yang sedikit memberontak, tapi tak mampu ia katakan.
Aluna menganggukkan kepala nya, ia setuju menikah dengan Rehan. Tentu saja Senyum bahagia lansung terpancar di wajah mereka dan Aluna melihat dalam hati yang kecewa, karena mereka bahagia di atas penderitaan nya.
"Aku ke kamar dulu Pa, Ma." Aluna berdiri untuk pergi ke kamar nya, tak ingin melihat lebih lama kebahagiaan kedua orang tua nya karena ia menyetujui pernikahan ini.
Aluna duduk di kamarnya, menatap Keluar jendela. ia sangat sedih memikirkan seperti nya apa nasib nya nanti saat ia menikah.
Rehan Abian Wijaya, nama itu tiba-tiba terlintas di pikiran nya, ia tidak tahu seperti apa orang nya, seperti apa rupa nya, apa ia sudah tua, atau jangan-jangan itu adalah Om-om. meski percuma saja ketakutan karena seperti apa pun orang nya, ia tak akan bisa menolak nya.
"Tak penting lagi seperti apa orang nya." Batin Aluna.
"Kak, di panggil Mama Papa tu." Teriakan Raisa membuat lamunan Aluna terbuyarkan. tanpa membalas Seruan Raisa, Aluna lansung berjalan keluar dari kamar nya.
Aluna turun dan melihat kedua orang tua nya sedang berbicara dengan seorang laki-laki tampan dan rapi, yang Aluna pikir itu adalah Calon suami nya.
"Tuan, Ini putri saya Aluna." Kata Pak Ardi saat Aluna menghampiri mereka.
Laki-laki itu berdiri dan membungkuk kan kepala nya pada Aluna. "Selamat Mala Nona, Perkenalkan saya Frans sekretaris Tuan Rehan." Mendengar nama nya berbeda dari calon suami nya membuat Tebakan Aluna salah.
"Tuan Rehan ingin bertemu dengan anda Nona." Tutur Sekertaris Frans.
"Oh, silakan, bawa saja Tuan, Aluna pasti mau." Mendengar Ayah nya segampang itu mengizinkan nya di bawa pergi, Membuat Aluna sedikit cemberut.
"Mari Nona!." Seru sekertaris Frans.
"Saya akan ganti baju dulu."
"Tidak masalah Nona, hanya sebentar." Sela Sekretaris Frans.
"Sudah lah Al, apa kamu tidak dengar, Cepat lah kesana." Tutur Bu Yuni. sembari memegangi putri nya dan menuntun nya untuk segera keluar dan masuk ke dalam mobil.
"Sampai segitu kah laki-laki itu, sampai tak mengizinkan ku ganti pakaian dulu." Batin Kinan sembari melihat tubuh nya yang hanya mengenakan pakaian tidur.
ya ampuunnn