NovelToon NovelToon
Istri Buangan Tuan Arkana

Istri Buangan Tuan Arkana

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Balas Dendam / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:162.5k
Nilai: 5
Nama Author: ayu andita

Kesalahan masa lalu membuat seorang Kaynara Flora terus di sakiti oleh suaminya sendiri. Wanita itu sama sekali tak di anggap oleh sang suami. Kehadiran anak tak mampu meluluhkan hati prianya.

Akankah Kaynara akan tetap bertahan dalam pernikahannya atau justru menyerah dan memilih mengakhiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayu andita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Resmi Bercerai

Dua minggu telah berlalu sejak Flora mengalami momen yang menentukan dalam hidupnya: sidang perceraian dengan Arkana. Hari ini, Flora duduk di ruang tunggu pengadilan, hatinya berdebar-debar. Dia merenung tentang bagaimana hidupnya akan berubah setelah hari ini, bagaimana keputusan hakim akan membentuk masa depannya dan anak-anaknya.

Flora menatap keluar jendela, mencoba untuk menenangkan diri. Dia memikirkan semua persiapan yang telah dilakukan, bukti dan argumen yang telah dia siapkan untuk memperjuangkan hak-haknya. Tapi meskipun dia merasa yakin dengan keputusan yang akan diambil, kecemasan dan ketakutan tetap menghantui pikirannya.

Saat pintu ruang sidang terbuka, Flora merasakan perasaannya melonjak. Arkana masuk, wajahnya tegang dan tidak terbaca seperti biasa. Mereka saling bertatapan sejenak sebelum duduk di tempat mereka masing-masing, menunggu proses yang akan menentukan nasib mereka.

Sidang dimulai dengan pembacaan argumen dari kedua belah pihak. Flora berbicara dengan penuh keyakinan, menjelaskan kepada hakim mengapa dia layak mendapatkan perceraian yang adil dan hak asuh penuh atas anak-anak mereka. Dia menghadirkan bukti-bukti yang kuat tentang dedikasinya sebagai seorang ibu, dan bagaimana dia siap untuk memberikan yang terbaik bagi Keyra dan Raffi.

Arkana juga memberikan argumen yang kuat, mencoba untuk mempertahankan hak-haknya sebagai seorang ayah. Wajahnya berapi-api, terlihat putus asa namun juga penuh dengan keinginan untuk mempertahankan apa yang dianggapnya sebagai miliknya.

Setelah beberapa jam persidangan yang tegang, keputusan akhirnya diumumkan. Flora merasakan dadanya berdebar kencang ketika hakim menyatakan bahwa mereka resmi bercerai, dan bahwa Flora diberikan hak asuh penuh atas anak-anak mereka.

Meskipun dia merasa lega dengan keputusan itu, Flora juga merasakan sedikit kepahitan. Ini bukanlah akhir yang dia inginkan untuk pernikahannya, tapi dia tahu bahwa ini adalah langkah yang terbaik untuk dirinya dan anak-anaknya.

Flora berdiri dengan perasaan campuran antara lega dan sedih, siap untuk melangkah maju ke babak baru dalam hidupnya. Meskipun tantangan mungkin menunggu di depan, dia tahu bahwa dia tidak sendirian. Dengan dukungan dari sahabat dan teman-temannya, dia siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang.

"Syukurlah aku memenangkan hak asuh atas Keyra." gumam Flora dengan perasaan membuncah bahagia.

Sementara Arkana, mantan suami Flora tampak kesal karena dia kalah dalam perebutan hak asuh anak.

Setelah persidangan selesai, Flora memutuskan untuk menghampiri Arkana, mantan suaminya. Langkahnya mantap meskipun hatinya masih berdebar-debar. Dia mendekati Arkana yang sedang duduk sendirian di bangku di luar pengadilan, wajahnya terlihat tegang dan tidak terbaca.

"Arkana," panggil Flora dengan suara yang tetap tenang meskipun ada ketegangan di dalamnya.

Arkana menoleh dan menatap Flora dengan tatapan yang penuh dengan campuran emosi. "Flora," jawabnya singkat.

Flora menarik napas dalam-dalam sebelum dia mulai berbicara. "Saya harap kita bisa mengakhiri ini dengan kedewasaan dan kedamaian, Arkana. Meskipun kita tidak lagi bersama, kita masih harus bekerja sama untuk kebaikan anak kita."

Arkana mengangguk perlahan, tapi wajahnya masih tegang. "Tentu, saya setuju.Keyra tetap menjadi prioritas utama."

Flora menatap Arkana dengan tajam sebelum dia melanjutkan. "Tapi saya harap Anda juga menyadari bahwa keputusan hakim hari ini bukanlah keputusan sembarangan. Itu adalah hasil dari dedikasi saya sebagai seorang ibu dan bukti bahwa saya lebih cocok untuk merawat anak-anak kita."

Arkana menelan ludah, ekspresinya berubah menjadi marah. "Kau pikir kau lebih baik dariku sebagai orangtua? Kau pikir kau bisa menggantikanku begitu saja?"

Flora tersenyum tipis, tapi matanya penuh dengan ketegasan. "Aku tidak pernah mengatakan begitu, Arkana. Tapi kenyataannya adalah, aku yang telah membuktikan komitmen dan dedikasi aku kepada anak kita selama ini. Dan keputusan hari ini hanya mengkonfirmasi hal itu."

Arkana terdiam sejenak, tampaknya terkejut oleh keberanian Flora. Namun, dia segera mengumpulkan dirinya kembali. "Kau tidak akan pernah bisa menghalangi saya untuk menjadi bagian dari kehidupan anak kita," ucapnya dengan nada tegas.

Flora mengangguk, menunjukkan bahwa dia mengerti. "Tentu saja, Arkana. Tapi saya berharap kau tak mengunakan cara licik lagi untuk membawa Keyra pergi, hanya demi keegoisan kamu."

Dengan itu, Flora meninggalkan Arkana di bangku, meninggalkannya dengan pikiran-pikiran yang mendalam tentang masa depan mereka sebagai orangtua yang bercerai.

Meskipun ada banyak ketegangan di antara mereka, Flora merasa lega bahwa dia telah berbicara dengan jujur dan tegas, menegaskan bahwa dia siap untuk melangkah maju, menuju masa depan yang lebih baik untuk dirinya dan anak-anaknya.

Setelah meninggalkan Arkana di bangku di luar pengadilan, Flora bergegas menuju ke arah Rumi dan Ares yang menunggunya dengan sabar. Wajahnya berseri-seri, penuh dengan rasa terima kasih atas dukungan dan bantuan yang mereka berikan selama proses perceraian. Dia memeluk keduanya erat, menyampaikan rasa syukurnya dengan kata-kata yang tulus.

"Terima kasih, Rumi. Terima kasih, Ares. Tanpa dukungan dan bantuan kalian, mungkin hasilnya tidak akan sebaik ini," ucap Flora dengan suara yang penuh dengan rasa terharu.

Rumi tersenyum hangat sambil mengusap punggung Flora. "Tentu saja, Flora. Kita selalu ada untukmu, kapan pun kamu butuhkan. Keluarga tidak hanya tentang darah, tapi juga tentang dukungan dan kasih sayang."

Ares mengangguk setuju, menambahkan, "Kami selalu ada untukmu dan anak kamu, Flora. Kalian adalah bagian penting dari hidup kami."

Flora tersenyum lebar, merasa bersyukur atas kehadiran Rumi dan Ares dalam hidupnya. Mereka berjalan bersama menuju mobil, penuh dengan rasa lega dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Ketika mereka tiba di rumah, suasana penuh dengan keceriaan. Keyra bersama Galen, putra Rumi dan Ares, sedang asyik bermain di ruang tamu. Keyra menoleh saat mereka masuk, wajahnya berseri-seri saat dia melihat ibunya.

"Mommy! Mommy! Kamu sudah pulang!" serunya sambil berlari mendekati Flora dan memeluknya erat.

Flora tersenyum dan memeluk Keyra dengan penuh kasih sayang. "Iya, Sayang. Mommy sudah pulang," ucapnya dengan lembut.

Keyra melirik Rumi dan Ares dengan senyum lebar. "Tadi aku bermain dengan Galen, Mommy! Dia sangat lucu dan kami memiliki banyak kesenangan bersama!"

Flora tersenyum melihat kegembiraan putrinya. Dia merasa bahagia melihat Keyra bahagia, dan dia tahu bahwa, meskipun tantangan mungkin menunggu di depan, mereka akan selalu memiliki dukungan dan kasih sayang dari keluarga mereka.

Dengan rasa syukur dan penuh kasih, mereka berdua melanjutkan hari mereka bersama-sama, siap untuk menghadapi masa depan yang penuh dengan kebahagiaan dan keberanian.

Sementara dikediaman Arkana sendiri, Arkana tampak mengamuk.Pria itu tentu saja marah karena kalah akan gak asuh putrinya yang kini jatuh ditangan sang mantan.

"Aku tidak terima dengan kekalahan ini." geram Arkana.

"Sayang sudahlah, lagipula Keyra biar saja bersama ibunya.Untuk apa kau memikirkan hal ini. " sahut Devina yang sejak tadi diam.

"Aku harus membujuk Arkana agar dia tak peduli lagi dengan Keyra." batin Devina licik.

"Kita bisa punya anak setelah menikah nanti."

Deg

1
guntur 1609
mantap tuh dev..manusia laknat kayak arkana. gak usah dikasih kesempatan. karna kalau kau kasih kesempatan
oastibakan berulang krmbali
guntur 1609
ya pastikah. karna kau seorang ayah yang biadab
guntur 1609
kesalahan yg sama kau ukang lagi. setelah kau muntahkan. baru muntahan tu kau makan lagi. dasar laki2 plan plin
guntur 1609
mampus kau arkana. meradanglah kau kalau tahu anak flo dan jo laki2. brti gen kau yg lemah. 2 istrimu anaknya cewek
guntur 1609
rasain kau davina
guntur 1609
mamous kau devin. benar apa yg di blngkan flo
guntur 1609
dasar arkana gila
guntur 1609
dasar arkana sdh gila
guntur 1609
mampus kau arkana. sok mau buat cemburu flora. gak tahunya kau rermakan dengan segala perbuatan burukmu
guntur 1609
hello ingat arkana
flo hanya M A N T A N
guntur 1609
mampus kau arkana. kau gak tahu kan kalau flo mau nikah
guntur 1609
mantap flo. ja gan mau lagi harga dirimu di injak2 sm mereka
guntur 1609
bagus tuh flo. samoah yg bau gak usah dipungut lagi walaupun bisa di daur ulang. dengan membetikan keindahan yg baru. tapi samoah tetap lah sampah
guntur 1609
betul tuh flora semua sdh terlambat dan gak akan oernah bisa diperbaiki
guntur 1609
mampus kau. makanya jangan sok kecakepan. gengsimu saja yg di besar2kan. mampus kau. kau nikmati perbuatanmu yg menyepelkan flora
guntur 1609
mampus kau arkana. dari kecil saja kau sdh membuat citramu buruk sendiri di depan anakmu
guntur 1609
dasar jonathan. gercep juga dia. alasan saja kau jonatan. tapi i like it
guntur 1609
mampus kau arkana...flira sdh mulai move on sm mu
guntur 1609
mampus kau pertahan egomu bodat
guntur 1609
kejam kau bodat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!