NovelToon NovelToon
And It Just Comes Back Like An Old Love

And It Just Comes Back Like An Old Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Berbaikan / Wanita Karir / Office Romance
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Berry06

Kemunculan direktur eksekutif muda yang tampan menimbulkan kehebohan, khususnya di kalangan karyawan wanita.

Lotus si karyawan biasa tidak menyangka, direktur eksekutif muda baru yang mempesona di kantornya ternyata adalah Elion pria yang dulu dikenal culun, jelek, gendut, miskin dan bodoh, teman sekelasnya semasa sekolah menengah atas.

Lotus merasa bersalah dan malu karena dahulu pernah terlibat dalam kasus perundungan terhadap pria itu. Jadi sebisa mungkin ia menyembunyikan dirinya agar tidak terlihat di mata pria itu. Namun akibat dari kecerobohannya sendiri, ia tak sengaja menumpahkan kopi di jas milik pria itu, lalu akhirnya pria itu menyadari kehadirannya dan mulai mengusiknya seolah tengah membalaskan dendam.

Benarkah hanya dendam? Atau sesuatu yang lain yang tidak pernah Lotus sadari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Berry06, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XV

Elion dan Nicole, kedua pria itu saling menatap dengan pandangan sengit penuh persaingan. Seolah memperingati satu sama lain tanpa kata-kata.

Elion menggertakan giginya saat Nicole dengan sengaja mengeratkan rangkulannya kepada Lotus dengan sengaja, Elion seolah siap menyerangnya kapan saja. Tentu saja Nicole semakin sengaja dan tak mau kalah. Lotus yang merasa kebingungan karena kedua itu tampak tegang melirik Lewly meminta pertolongan pada temannya itu, namun rupanya wanita itu memilih untuk menggelengkan kepalanya sambil bersedekap dada. Tak ingin terlibat apalagi ikut campur. Toh sedari awal dia tak mengetahui apapun.

'Jangan bersikap bodoh' katanya pada Lotus, namun tanpa suara.

Lotus yang tak tahan dan tak ingin terjebak diantara atmosfir gelap yang tak mengenakan antar pria tinggi itu lama-lama dengan canggung mencoba untuk tertawa ringan. Mencoba mencairkan suasana yang terasa tak mengenakan.

Kedua pria itu terjebak antar pria yang di penuhi harga diri dan ego tinggi, terlihat cukup menegangkan. Keduanya sama-sama merasa lebih unggul dan angkuh, posesif terhadap apa yang mereka inginkan dan mereka anggap adalah miliknya.

Meskipun Lotus tau keduanya bersaing karena dirinya. Tapi gadis itu sama sekali tak menganggap hal itu serius. Justru dia menganggap keduanya hanya karena mahluk ego saja.

Sekarang ia harus bersikap gentle, agar suasana berubah menjadi kendur, bukan di penuhi ketegangan yang begitu pekat diantara kedua pria itu. Dan dia juga ingin mencuci tangan supaya tak meninggalkan kesan buruk khususnya untuk dirinya sendiri. Apalagi ada Lewly yang menjadi saksi situasi aneh ini, yang bisa menyebarkan gosip secepat sapuan udara.

Dia melepaskan diri dari rangkulan Nicole dengan cara halus. Kemudian menarik bahunya dan meminta pria itu untuk menatap wajahnya.

Tanpa diminta ia berusaha menjelaskan situasi. Karena Nicole pasti terkejut dengan kemunculan Elion dan mengaku sebagai kekasihnya. Jujur, dia takut Nicole berpikir dia wanita yang buruk. "Dia direktur Adhikara group" Ucapnya halus.

"Sebenarnya dia memang berada dirumah dari tadi. Untuk membahas pekerjaan, iya kan direktur?" Kata Lotus dengan nada menuntut.

Gadis itu mendekat kearah Elion yang tampak marah, ia meraih tangan besar pria itu untuk ia genggam. Dibawanya tangan itu untuk mendekat kepada tangan Nicole.

Lotus memaksa mereka untuk bersalaman.

"Kemudian kamu datang untuk menjenguk ku. Aku takut teman-teman ku berpikiran yang tidak-tidak, karena kami hanya berduan dirumah. Hal itu bisa menimbulkan kesalahan pahaman, untuk menghindari gosip buruk antar karyawan dan atasan akhirnya direktur mengambil inisiatif untuk tak menampakkan diri di depan teman-teman ku. Aku tau hal itu tak seharusnya terjadi tapi yah— menjaga asumsi lebih baik . Kita perlu mendiskusikan sesuatu, tadi tidak sempat karena aku malah membuat keributan di kantor. dan direktur memang senang bercanda" Jelas Lotus panjang lebar. "Ahahaha iya kan direktur?" Kata Lotus sambil tertawa paksa, dia juga menyikut Elion. Berharap pria itu mengiyakan.

Sejak kapan dia memiliki keahlian membual?

Lotus merutuki dirinya di dalam hati. Kata-katanya terdengar konyol bahkan untuk dirinya sendiri.

Lewly ikut mendengarkan, begitupula Elion yang langsung berdecak tak senang. "Gadis pembohong " ujarnya begitu mendengar bualan Lotus.

"Sebaiknya kau katakan saja apa yang sedang kita lakukan tadi sebelum kedatangannya"

Hal itu tak luput dari pendengaran Lewly. Wanita itu menyimak dengan baik meskipun sebenarnya dia ingin kabur. Dia merasa tak seharusnya berdiri disana dan menonton drama.

Nicole menyipitkan matanya. "Tentu saja. aku percaya kepadamu" ucap Nicole, ditunjukan untuk Lotus alih-alih memperdulikan perkataan Elion. Tatapannya yang tajam berubah melembut dan teduh begitu menatap Lotus, lengkap dengan senyuman manisnya. Berbanding terbalik ketika melihat Elion.

Lotus tersenyum. Kemudian dia melirik Elion dengan sarkas, sebagai tanda bahwa sebaiknya pria itu bungkam. Elion menghela nafas, dia mengangkat alisnya tinggi-tinggi. Kemudian meremas tangan kecil Lotus yang masih menggenggamannya.

Jika bukan karena Lotus orangnya dia tak mungkin menuruti permintaan gadis itu untuk bersembunyi.

"Ya itulah yang terjadi. Iyakan direktur, kenapa kau sering sekali bercanda? Sepertinya kau sangat suka menggoda karyawan mu ini iyakan hahaha? Kekasih? Yang benar saja" Lotus terkekeh lalu melotot, memberi isyarat kepada Elion untuk meresponnya ucapannya seperti yang dia harapkan.

Tetapi Elion memilih mengabaikan hal itu. Dia memandang Nicole dengan tatapan menilai. Seolah sedang meremehkan.

"Sebaiknya kau cepat pulang, Kau menganggu!" Ucapnya dengan suara tajam dan sarkasme.

Mendengar hal itu Lewly terbatuk. Dia merasa ikut tersindir, dia menepuk dadanya dengan cepat. "Ah ya ampun sepertinya aku harus minum" Ujarnya tak enak. Kemudian melarikan diri untuk kembali masuk ke dalam rumah Lotus. Meninggalkan dua pria yang sedang bersitegang dan seorang gadis yang menjadi pusatnya di depan rumah.

Lebih baik untuknya tak terlibat. Karena yang jelas dia seperti sedang menonton drama di dunia nyata yang membuatnya bingung sendiri, konfliknya agak sedikit berat, jika melihat keseriusan di mata dua pria itu. Semoga saja mereka tidak saling memukul, persetan dengan apa yang sedang terjadi. Lewly percaya Lotus itu dapat menyelesaikannya sendiri, gadis itu tak akan berbuat konyol kan?

Lewly jadi mendadak agak khawatir juga.

Dia bertekad akan menagih hutang penjelasan pada Lotus terlebih dahulu nanti.

Setelah kepergian Lewly. Nicole memicingkan matanya. "Maaf? Siapa disini yang sebenarnya mengangggu? Kau menganggu karyawan mu di luar jam kerja dan disaat dia baru saja tertimpa musibah, bukankah itu sedikit keterlaluan, direktur?" Ucapnya berani, dia terpancing emosi gara-gara pria itu berucap seolah memiliki Lotus, apalagi mendengarkan dia di elu-elukan oleh teman-teman Lotus tadi membuatnya panas.

Elion tersenyum sinis. "Apa kau benar-benar percaya omong kosong gadis ini? Kerja apa berduaan malam-malam dirumah? Kau pria dewasa kau pasti mengerti"

Nicole mengeraskan rahangnya.

Lotus sendiri memejamkan matanya dengan kening berkerut. Dia malu juga dengan sikap terus terang Elion yang tidak peduli sama sekali terhadap apa yang dia inginkan.

"Sebaiknya kau menyerah pada gadis ini" Ucap Elion dingin.

"Apa maksudnya? Kau tidak bisa melarangku, kau tidak punya hak apapun"

Elion tak bisa berkata-kata. Hal itu memang benar, baginya, Lotus memang miliknya. Tapi dia belum mengikat gadis itu untuknya.

"Bekerja di bawah mu bukan berarti dia milik mu. Jika kalian memang sedekat itu. Maka sedari awal aku tak memiliki kesempatan untuk dekat"  lanjut Nicole. "Lotus tidak mengakui kau kekasihnya"

Lotus menghela nafas.

"Omong kosong" jawab Elion. 

Elion menarik Lotus untuk geser kearahnya. Tetapi Nicole tak membiarkan hal itu terjadi. Dia menahan tubuh Lotus dengan rangkulannya untuk tetap disisinya.

Keduanya saling menatap dan mengadu kekuatan untuk menarik tubuh Lotus. Gadis itu merasa sakit dan tersiksa. Tubuhnya di Tarik paksa dari dua arah tanpa di tahan-tahan.

"Akhh" ringisnya. Bahkan setelah ia meringis dan menunjukan tanda bahwa ia kesakitan kedua pria itu tak ada yang mau berhenti.

Sampai kemudian batas toleransi Lotus berada di ambang batas. Dia sudah lelah. "Hentikan!!" Teriaknya marah dan kesal.

" Sebaiknya kalian berdua pulang. Ini sudah malam!!" Ucapnya dengan nada tinggi. Lotus sudah kehilangan kesabarannya pada akhirnya, gadis itu sudah tak peduli lagi terserahlah mereka. Dia melupakan sikap hormatnya pada Elion dan juga melupakan sisi jaim yang selalu dia perlihatkan kepada Nicole sebelumnya.

Keduanya menyebalkan.

Lotus melepaskan cekalan tangan Elion dan juga Nicole. Gadis itu menghindar dan mengambil jarak dari keduanya.

"Selamat malam" ucapnya, kemudian dia menghentakan kakinya, sebelum berbalik untuk kembali masuk ke dalam rumah. Kedua pria itu tak kunjung menyerah, keduanya malah membuntuti Lotus dari belakang.

Lotus berbalik dan menatap keduanya dengan pandangan heran.

"Aku tak akan pulang" Tegas keduanya secara bersamaan seolah menjawab keheranan yang Lotus tunjukkan. Keduanya kemudian saling mempelototi satu sama lain dengan rahang mengencang karena mengatakan hal yang sama.

Lotus menghela nafas, dengan wajah lelahnya.

**

"Jadi mereka akan menginap?" Tanya Lewly dengan suara yang cukup kencang. Gadis itu kemudian menutup mulutnya

"Aku sama sekali tidak tahu, mereka mengikuti ku terus.  menurut mu kenapa jadi begini?" Jawab Lotus dengan wajah muram. Gadis itu memijat pelipisnya dengan pelan, kemudian mencari-cari dan mengeluarkan selimut bersih dari lemarinya untuk di berikan pada Nicole dan Elion yang akan tidur di ruang tengah.

"Jawabannya jelas karena kau bodoh"

Ucap Lewly.

"Aduh!!"

Teriak gadis itu kemudian setelah mendapatkan lemparan baju dari Lotus tepat mengenai wajahnya

"Galak sekali!!" Ungkapnya kesal.

Lotus tak mengatakan apa-apa, dia hanya mengangkat bahunya.

"Cepat kembali ke kamar. Ada banyak pertanyaan yang akan aku tanyakan!"

Ucap Lewly begitu melihat Lotus telah menemukan apa yang dia cari untuk di berikan pada dua tamu pria di depan sana.

"Ya aku akan menjawab semuanya" Jawab Lotus kalem, menyembunyikan perasaan gelisahnya dengan baik. Dalam situasi ini tentu saja dia tak bisa tenang

"Dengan jujur" sahut Lewly sambil memperhatikan pergerakan Lotus yang tampak seperti orang linglung.

Lotus berjalan meninggalkan kamarnya tanpa menoleh pada Lewly yang terus menatapnya dengan pandangan curiga. Seolah dia adahal penjahat yang perlu di selidiki.

"Dengar, pertanyaannya terlalu banyak hingga kepalaku rasanya mau meledak" Timpal Lewly lagi.

"Cepat kembali ke kamar ya! Aku akan mati jika kau tak mengatakan apapun. Aku sangat penasaran. Bagaimana bisa kau berhubungan dengan direktur. Pasti ada cerita unik di baliknya kan?"

"Tiba-tiba kau diangkat menjadi asistenya saja sudah terasa janggal. Lalu dia bilang, dia kekasih mu. Uwow Lotus... Sedang di perebutkan dua pria tampan dan kaya huh"

Lotus yang hendak keluar berbalik memandang Lewly dan berkata sambil mendesis pelan. "Seharusnya kau tak menginap, seharusnya aku menendang mu sekarang juga. Tutup dulu mulutmu!" Ujar Lotus dengan galak. Lotus  menyodorkan kakinya pada Lewly, lalu menutup pintu kamarnya dengan kencang, meninggalkan suara bedebum keras.

Awalnya Lewly tertegun di tempatnya. Kemudian dia terkekeh pelan, memiringkan kepalanya dengan kening berkerut.

"Jika dilihat-lihat Lotus memang imut sih. Aku juga menyukainya" Lewly terkikik geli.

"Beauty privilage its real guys" Monolog Lewly.

**

"Aku akan tidur, ini selimut untuk kalian. Terserah kalian ingin menginap atau pun pulang" Ucap Lotus sambil menyodorkan selimut kepada Elion dan Nicole bergantian.

Masing-masing dari mereka punya apartemen mewah yang nyaman untuk beristirahat. Berbeda jauh dengan kondisi rumah yang dimiliki Lotus.  Terlalu jauh. Tetapi mereka bersikeras menginap dirumah Lotus yang sangat sempit demi ego mereka. Keduanya sangat tidak mau kalah.

Entah kenapa, sisi kejam Elion kini menghilang di mata Lotus, membuatnya menjadi lebih berani lagi tak peduli statusnya sebagai direktur. Kini dia seperti melihat sosok Elion yang dulu ia kenal saja.

Awal-awal bertemu padahal Lotus selalu ingin menghindar. Pria yang selalu minim ekpresi dan terlihat dingin itu kini terlihat seperti tak lebih dari sekedar sosok bocah yang tak mau mengalah.

Nicole dan Elion tetap bersikeras untuk menginap entah dalam rangka apa. Padahal Lotus sudah menegaskan dia keberatan dan tak terlalu menerima hal itu.

Bahkan gadis itu tak menyediakan kasur. Membiarkan kedua pria itu tidur di ruang depan, di sofa yang kecil dan sudah tidak empuk lagi. Mungkin salah satu dari mereka bisa tidur di bawah sofa, lebih tepatnya diatas karpet berbulu yang untungnya terasa tebal dan hangat. Jadi setidaknya tidak akan ada yang mati kedinginan.

Lotus masih berbaik hati meminjamkan bantal dan selimut kepada dua pria itu. Dia sendiri akan tidur di kamar bersama Lewly.

"Terimakasih Lotus"  Ucap Nicole, setelah menerima selimut dari gadis itu. Dia kemudian melirik Elion.

"Sebaiknya kau pulang direktur.  Besok kau harus bekerja bukan? Kau pasti sangat sibuk. " lanjutnya tajam.

Elion mengangkat alisnya. "Kenapa kau mengaturku? Kau yang harusnya pulang sialan, demi tuhan kau sangat mengganggu seperti lalat" Balas Elion tak ingin kalah, tangannya terkepal, seperti dia sudah keberatan menahan emosinya.

Andai Lotus sudah pergi ke kamar, Elion akan memastikan Nicole terkapar dan babak belur karena pukulannya saat ini juga.

Wajah pria itu begitu tengil dan sombong seolah menantangnya. Elion tergiur untuk menjadikannya samsak tinju.

Namun, sebenarnya bukan berarti Elion bisa meremehkannya begitu saja. Meskipun ukuran tubuh Nicole tidak lebih besar dan kelihatan berotot seperti Elion, kekuatannya sama besar, dia adalah pria sehat yang bugar. Elion tak bisa semudah itu menjatuhkannya.

"Sebenarnya yang seharusnya pulang adalah kalian berdua!!" lirih Lotus frustasi.

Elion dan Nicole seketika terdiam mendengar lirihan dari Lotus yang terdengar sangat jelas. Kehadiran keduanya tak diinginkan si tuan rumah.

Lotus sendiri baru sadar bahwa dia terdengar berlebihan, dia  menutup mulutnya, tak menyangka bisa mengeluarkan kata-kata itu. Dia sendiri juga terkejut.

"Umm maaf, tapi ya begitulah..  kalo begitu aku ke kamar dulu.. jika kalian ingin pulang, tak apa, tak perlu di kunci" lirih Lotus, kali ini suaranya lebih melemah karena sadar dia sudah mengusir tamunya.

Nicole menyentuh tangan Lotus dan menahannya. "Maaf ya, kau pasti tak suka.  ini menjadi tidak nyaman. Aku akan bersikap lebih baik lagi kepada atasan mu supaya kau menjadi nyaman" ucap Nicole menekankan kata atasan dalam ucapannya.

"Terimakasih " balas Lotus bingung.

"Selamat malam, bolehkah aku mendapatkan ciuman selamat malam?"

ucapnya dengan nada menggoda.

Dia menunjuk pipi sebelah kirinya.

Elion melebarkan matanya, apa-apaan itu? Pikirnya jijik, lengkap dengan ekspresi terkejut yang sangat jelas begitupula Lotus.

Lotus langsung merubah ekspresi wajahnya yang terkejut dan, menutupinya menjadi tawa hambar.

Atas sikap Nicole yang tak bisa di tebak.

Kalo tidak ada Elion mungkin sekarang dia pasti sudah melakukan hal itu. Dia suka dengan Nicole karena selain pria itu baik, dia juga memiliki kharisma .

Tetapi mana mungkin ia mau melakukan hal itu saat baru saja hampir melakukan sex dengan Elion. kemudian dengan mudah akan berciuman dengan pria lainnya di depan orangnya.

Itu agak keterlaluan.

Dia melirik Elion yang tak bisa menyembunyikan raut kekesalannya akibat perkataan Nicole. Lotus berpikir untuk mengatakan sesuatu yang terdengar bijak untuk menolak permintaan Nicole tanpa berkesan menjatuhkan pria itu juga tak menjatuhkan harga dirinya.

"Ummm itu—" Lotus belum menyelesaikan perkataannya saat bahunya ditarik lembut dan  sebuah kecupan singkat mendarat di bibirnya secara tiba-tiba.  Menghentikan apa yang ingin dia katakan.

Elion adalah pelaku utamanya, pria itu mencuri kesempatan lebih dahulu dari Nicole ia juga mengantisipasi hal yang tidak di inginkan.Dia tersenyum lebar karena berhasil membuat Lotus terbungkam dengan tubuh membeku. Pupil mata gadis itu membesar dengan mata berkedip pelan. Elion merasa menang.

Gadis itu miliknya. Nicole tak berhak menyentuhnya.

Nicole?

Pria itu menggertakan giginya dan langsung meraih wajah Lotus. Mengusap bibir Lotus dengan ibu jarinya. Tidak terima gadis itu telah di cium begitu saja oleh Elion.

Elion yang merasa keberatan dengan sikap Nicole menangkis tangan Nicole dari wajah Lotus, menyingkirkannya dengan kasar. Nicole melawan dan mereka terlibat perkelahian ringan, saling mengadu kekuatan tangan.

Kedua pria itu begitu kekanakan tidak seperti penampilannya yang mencerminkan pria dewasa  yang matang. Lotus memundurkan tubuhnya, karena beberapa kali wajahnya terpukul oleh kedua pria  yang sedang berkelahi itu. Mereka saling dorong dan memojokkan satu sama lain.

Astaga, ingin dia Jambak kedua rambut pria itu. Kenapa Meraka tidak pulang ke apartemennya masing-masing? daripada tidur di tempat yang kurang nyaman hanya untuk meributkan sesuatu yang kurang jelas.

Baginya keduanya sangatlah konyol.

Dia merotasikan kedua matanya dan pergi dari sana. Meninggalkan keributan Yang sedang berlangsung di ruang depan rumahnya. Sebelum itu Lotus mencari ponselnya, mengabadikan perkelahian dua pria itu, yang jika dilihat-lihat lebih detail tampak amat lebih kekanakan lebih dari anak-anak itu sendiri.

Tbc

1
manzanita_w 🍏🍎🍏
You nailed it, thor! Terus berkarya ya. 💪
shookiebu👽
Bikin deg-degan nih!
Berry06: makasieee udah mampir
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!