Revenge Of Lady Aryana

Hari ini aku bangkit dari tempat tidur ku di awal pagi. Matahari masih malas mengeluarkan sinar nya. Aku mengganti pakaian ku dengan pakaian latihan. Yah hari ini aku akan berlatih tubuh ku dan melanjutkan berlatih pedang dan memanah juga bela diri. Setelah semalam aku sadar dan beristirahat hari ini aku akan melanjutkan latihan ku.

Aku membawa pedang yang di berikan oleh Regrash untuk berlatih di belakang kediaman ini tempat yang pas untuk ku berlatih, saat aku akan pergi Maya menghadang ku dan meminta ikut dengan ku. Aku membiarkan nya mengikuti ku . Sebelum aku pindah ke rumah ini, Maya juga sering menemani ku berlatih. Pelayan rumah ini hanya mengabaikan ku. Namun tak kudengar hinaan dan gunjingan yang mereka lakukan. bahkan yang ikut membantu Isabella sekarang tak berkutik dan hanya diam. Aneh apa sesuatu terjadi dan membuat beberapa kejadian berubah.

Aku terus berjalan menuju belakang kediaman Ruasent yang luas bersama Maya yang berjalan di samping ku. Setelah sampai aku berlari mengelilingi taman yang ada di halaman belakang kediaman ini hingga 5 putaran sebelum aku memulai latihan ku. Setelah nya aku mengikuti semua gerakan yang di ajarkan oleh Regrash aku berlatih dengan keras tanpa kenal lelah. namun saat aku beberapa kali mengayunkan pedang ku. jantung ku berdetak kencang seperti ada sesuatu yang menghantam nya. ku raba dadaku hingga leher dan ku rasakan sebuah kalung yang di berikan bayangan hitam di saat aku tak sadarkan diri.

Kalung ini ternyata melekat di leher ku. Namun kenapa Maya tidak menanyakan dari mana aku mendapatkan kalung ini? Aku berhenti sejenak dari latihan ini dan menghampiri Maya yang ada di pinggiran halaman yang luas ini.

"Maya.. Apa kau melihat kalung yang ku pakai?" menunjukkan kalung tersebut kepada Maya.

"kalung apa nona... Dari tadi saya tidak melihat anda memakai kalung?" apa.. Ini aneh bagaimana Maya tidak melihat nya. Untuk memastikan lagi aku mendekatan leher ku ke arah Maya.

"lihat lah dengan benar Maya! Apa kau tidak melihat kalung yang melekat di leher ku saat ini?" namun jawaban yang ku dapat kan membuat aku semakin tidak percaya. Maya menggeleng kan kepala nya menjawab pertanyaan ku tersebut.

"sudah lah lupakan." aku kembali latihan sambil memegangi kalung ini. benar benar aneh, jadi hanya aku yang bisa melihat kalung ini. Mungkin pemberian dewa Rue tak bisa di lihat oleh orang lain selain si penerima.

Aku melanjutkan lagi mengayunkan pedang ku. Dan mengabaikan suatu energi yang bertentangan di dalam tubuh ini.

Setelah aku selesai berlatih berpedang dan memanah aku kembali ke kamar ku hanya untuk beristirahat sejenak. Dan aku kembali melatih tubuh ku menuju barak latihan milik pria iblis itu. ya Pria itu memiliki tempat latihan nya sendiri seperti yang di miliki keluarga Venetian. Namun aku tidak tau di mana tepat nya tempat itu berada. Pasal nya di kehidupan sebelumnya nya pria iblis itu sama sekali melarang diriku untuk mendatangi tempat-tempat yang selalu ia datangi.

Namun saat ini kan pria itu tidak ada di kediaman ini jadi aku akan meminjam tempat nya berlatih. Aku menyuruh kepala pelayan untuk mengantarkan ku ke sana. dan tanpa banyak bertanya. Fredly mengantarkan ku ke tempat latihan itu. Tempat ini luas. Lebih luas dari yang di miliki oleh ayah.

Setelah nya aku meminta kepada kepala pelayan untuk meninggalkan aku dan Maya di sini. Aku berlatih bela diri dan melakukan gerakan-gerakan yang menguras tenaga ku. Dan lagi lagi dada ku berdetak seperti ada benda yang menghujam nya. Dan seperti sebelumnya aku mengabaikan hal itu. Dan setelah nya aku melakukan latihan berkuda.

Seperti itulah rutinitas ku selama sebulan ini. Dan Pria iblis itu tidak akan pulang karena ku dengar dari kepala pelayan jika tuan nya itu akan melanjutkan tugas nya. Bandit di perbatasan semakin menggila, belum lagi desa yang sudah tercemar racun dari hutan Griffith. Hutan di mana hewan-hewan buas dan aneh tinggal. Raja akan kewalahan memulihkan desa tersebut.

Yang ku tau dari cerita yang di bawa pelayan di kediaman ini dulu. Jika pria iblis ini lah yang membantu raja memulihkan desa tersebut. Makanya pria iblis ini jarang pulang ke rumah salah satu faktor nya adalah perintah Raja. Dan perintah itu lah salah satu cara yang di gunakan nya untuk menghindar dari ku istri buruk rupa nya. Dulu mungkin aku akan sedih menunggu nya pulang. Namun sekarang aku sangat senang dia tidak pulang.

Dulu aku termasuk orang yang tak mengetahui hal-hal yang terjadi di luar kediaman Ruasent ini. Aku tak di ijin kan melangkahkan kaki keluar dari kediaman ini. Bukan karena takut aku akan terluka atau terjadi apa-apa pada ku namun karena pria iblis itu tak ingin masyarakat melihat wujud buruk rupa ku. Dan aku juga selalu di rundung pelayan di sini atas perintah pria iblis itu dan kekasih nya. Aku selalu berada di kamar ku yang sempit dan jelek itu. Bersama Maya. Kadang aku hanya keluar jika ada perintah atau pria itu ingin menyiksa ku.

Namun di kehidupan kali ini aku akan mencari tau sendiri kejadian yang akan terjadi di luar kediaman Ruasent ini. Mungkin setelah ini aku akan keluar dan melihat-lihat penduduk kota.