Latar alur cerita diLuar Negeri nan jauh disana ~~~
Suatu malam menegangkan dijalanan gelap gulita, terdapat 3 orang sedang berlari kencang menelusuri jalan demi mendapatkan bantuan, 2 orang bodyguard setia dan 1 orang gadis berusia 19 tahun yang sedang berjuang bertahan hidup
Yang dipapah oleh kedua bodyguard tersebut.
Gadis itu Kimberly Eleonora Romanoff, wajah cantik putih bersih, lesung pipi yg merona dipipi atas, hidung bangir, dan mempunyai garis halis yang cantik
Adik kandung dari Ainsley Eugino Romanoff, seorang pengusaha muda terkenal diberbagai negara dan juga seorang mafia.
Apa yang sebernarnya terjadi ?
bagaimanakah takdir akan mempermainkan kakak beradik ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pendekatan
Makan siang itupun berjalan dengan baik sampai sore. Mereka pun satu persatu pulang. Kim dan Hyunshik pun sudah istirahat dikamar masing-masing hingga esok hari.
Waktu pun berlalu, tak terasa 1 tahun lebih sudah Kim bekerja dikantor Hyunshik. Kehidupan Kim berjalan cukup baik. Dia juga lebih dekat dengan Min Yeong dan juga member boygroup lainnya. Selama bekerja Kim sudah menerima gajinya tiap bulan. Selama itu pun Hyeon mencoba mendekatkan diri dengan Kim. Seminggu 2x dia datang menemui Kim. Kim juga mencoba buka dirinya bersosialisasi dengan Hyeon. Hyeon mengajari Kim berlatih bela diri dan berlatih menembak.
Kim sering memasuki studio Min yeong hanya untuk sekedar memberikan tanda tangan atau memberikan makanan saat Min Yeong sedang bekerja membuat musik di studionya. Ia bahkan hafal passcode pintu masuk studio Min Yeon
KLIK !! PINTU TERBUKA OTOMATIS !!
Kim menghampiri Min Yeong yang sedang serius menatap laptopnya. "Ekhem ... Woww produser Min Yeong sedang sibuk sepertinya !" Ucap Kim dari belakang Min Yeong
Min Yeong menoleh melihat Kim yang datang membawa bungkusan makanan. Min Yeong menggeser kursinya supaya Kim bisa duduk disebelahnya
"Wowww ... Sepertinya lezat, wangi sekali, kau bawa apa?"
"Ayam Goreng Crispy kesukaanmu, kau pasti belum makan kan? Ini sudah siang, ayolah ... Jangan terlalu menyiksa diri !" Ucap Kim menghawatirkan Min Yeong
Kim menyodorkan box makanan itu kearah Min Yeong, Kim melihat Min Yeong makan dengan perasaan yang tak bisa diungkapkan. Bibir ranumnya tersenyum manis memandangi Min Yeong yang sedang lahap makan
Sadar dirinya diperhatikan Kim, Min Yeong pun berhenti makan. "Jangan dilihat terus, nanti jatuh cinta!" Goda Min Yeong. Wajah Kim memerah bagaikan tomat baru dipetik.
Tatapan mereka bertemu saat Min Yeong mengikis jarak, deru nafasnya membuat Kim berdesir serasa ada gejolak didadanya. Bibir kenyal itu bertemu dan merasakan sensasi yang berbeda.
Min Yeong menarik tengkuk Kimberly, men-ci-um bibir ranum itu. Kim pun membuka bibirnya membalas ci-u-man itu. Tangan Kim mengangkat berada dileher Min Yeong. Tubuh mereka semakin rapat, bahkan Min Yeong meraba pinggang dan menjalar menyentuh gunung kembar itu yang tertutup kaos. Tangan Min Yeong masuk kedalam kaos tipis itu mere-mas gunung kembar nan putih itu. Kim ditarik kepangkuan Min Yeong dengan posisi Kim menghadap Min Yeong.
Min Yeong tak kuasa menahan hasratnya, ia terus men-ci-umi bibir itu semakin rakus lalu menjalan keleher jenjang itu men-ji-lattnya. Desahan kecil itu muncul dari bibir Kimberly.
"Ahhh beib ... Sssh ... !"
Saat hasrat itu semakin menggelora, tubuh Kim perlahan mundur menahan dada Min Yeong. Mereka menyatukan kening mereka untuk menghirup oksigen. Bibir ranum itu sedikit membengkak karena Min Yeong dengan rakus menghisapnya.
"Tidak disini Yeong ... ahh ! Aku tidak ingin ada orang melihat kita seperti ini !" Nafas Kim terus memburu.
"Kim, aku mencintaimu ! Aku janji akan menjadi orang yang sukses, dan kita bisa hidup bersama ! Kita berjuang sama-sama yah !" Min Yeong yang terus mengelus pipi Kim dan men-ciumnya.
"Aku percaya padamu! Kita rahasiakan dulu hubungan kita! Aku tidak ingin mengganggu karirmu yang sedang naik! Aku akan selalu mendukungmu !" Kim mencium hidung mancung Min Yeong.
Kim turun dari pangkuan Min Yeong dan merapihkan bajunya, lalu dia pamit pergi keluar dari studio Min Yeong. Dia melangkahkan kakinya menuju ruangannya dan melanjutkan pekerjaannya. Min Yeong tersenyum memegang bibirnya dan lihat telapak tangannya yang sudah menyentuh gunung kembar padat itu.
Saat diruangannya Ponsel Kim bunyi "Hyeon is Calling"
"Iya Hyeon kenapa? " Jawab Kim
"Hari ini latihan, kau tidak lupa kan?"
"Tidak, jemput aku saja yah dikantor, Kak Hyun sepertinya pulang malam dia sedang ada meeting bersama produser!"
"Ok, bersiap-siaplah sore aku jemput !"
Sore pun menjelang Kim dijemput Hyeon untuk pulang dan berlatih. Semakin hari kemampuan Kim semakin meningkat. Bahkan tembakannya pun semakin melesat yang membuat Kim merasa bangga dengan kemampuannya.
DOR DOR DOR !!! Dengan gagahnya Kim sedang berlatih menembak, matanya tertuju pada papan target yang agak jauh dari matanya. Kim memakai Jaket Kuli mengikat rambutnya dan memakai kacamata hitam.
"Bagus ... Kemampuanmu semakin hebat !" Hyeon bersorak sembari bertepuk tangan
"Kau tinggal mengasah kemampuan tanganmu, besok kita latihan lagi ! Kau sudah berbakat dari kecil, tak heran kau cepat menguasai ini !" Ucap Hyeon dengan bangga
"Apa kakak ku tidak merindukan ku Hyeon ?" Kim menatap sendu kearah Hyeon. Selama mereka dekat, pelan-pelan Kim mengingat sedikit tentang Ainsley. Hyeon menceritakan bagaimana kedekatan Kim dan Ainsley dan juga keluarga Kim di Italy.
"Nanti suatu saat kalian akan bertemu !" Ujar Hyeon tersenyum
