NovelToon NovelToon
KETIKA ISTRI KU STADIUM AKHIR

KETIKA ISTRI KU STADIUM AKHIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Aliansi Pernikahan / Crazy Rich/Konglomerat / Fantasi Wanita / Kontras Takdir
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: natural

"Bahkan ketika aku kehilangan seluruh kenangan ku, kisah kita akan tetap hidup sayang.."
"Tidak aku hanya ingin kau tetap bersama ku selamanya!". Maitias menggenggam tangan Istrinya dengan erat.
Tangan yang hanya berbalut kulit itu tidak akan bertahan lama sesuai prediksi dokter karena Eve, Istrinya sudah kangker Otak stadium akhir .
Masa-masa terakhir wanita itu yang tidak diketahui oleh Maitias adalah penyesalan terbesar dalam hidupnya, dia bahkan hampir bertunangan dengan wanita lain saat istrinya bertaruh nyawa untuk calon anak mereka
Eve memilih tidak berobat meski nyawanya akan menjadi taruhan untuk mewujudkan impian suaminya
Akankah wanita itu tetap hidup bersama cinta sejatinya? Atau pergi untuk selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SANGAT SIBUK

"Sayang!". Eve berteriak panik saat menatap jam di sebelahnya, sudah menunjukan pukul sembilan pagi "Bukankah kau harus bekerja! Ah ini pasti salah ku!". Ucapnya merasa bersalah dia mengambil bathrobes yang berada di samping nya lalu menghampiri pria itu

Maitias tampak sibuk dengan ponsel nya, saat wanita itu datang mendekat dia menepuk pahanya agar wanita itu duduk di pangkuannya "kemarilah"

"Maafkan aku..."

"Tidak apa, kan sudah ku bilang ini bukan masalah kau sudah baikan"

"Tentu saja, aku hanya sedikit lelah saja aku akan mandi"

"Bersiaplah aku akan mengantar mu ke kantor mu, barusan Romeo menghubungi mu"

"Romeo? Kau mengangkat panggilan nya?". Maitias mengangguk dia memeluk pinggang kecil itu dengan sedikit cemburu "Ada apa? Apa ada masalah?"

"Dia tidak pernah berubah kepada mu, aku yakin dia mempunyai perasaan pada mu"

"Maitias... kau lucu sekali, dia itu memang sangat humble ku tahu jika pria itu selalu bersikap hangat pada semua wanita , dia itu cassanova ku pikir dia tidakan akan menikah"

Eve mengecup pria itu untuk menenangkan hatinya sejak awal mereka bertemu, Romeo adalah salah satu orang yang tidak di sukai oleh Maitias kedekatan Eve dengan pria itu cukup dekat

Di tambah Romeo yang selalu berbicara manis pada istrinya selalu membuat pria itu merasa was-was setiap saat, seandainya Eve memilih untuk resign dan tinggal di rumah saja dia akan menjadi lebih tenang, namun Maitias sendiri tidak ingin bersikap egois

Mimpi Eve adalah memberikan keadilan terbaik pada orang-orang yang membutuhkan dirinya di luaran sana dan itu juga adalah hal yang membuat dirinya mencintai wanita itu

Merebut pekerjaan dan waktu Eve adalah hal yang cukup buruk di bandingkan menecari waktu luang dalam kesebukan mereka

"Sayang apa kau yakin tidak ingin menghadiri pesta minggu depan,? Aku ingin memperkenalkan mu pada beberapa kolega ku kau tahu Aiden, pria itu adalah pengacara terkenal"

"Aiden Lorex?" Wanita itu tampak terkejut wajahnya berpikir dengan keras seakan ada sesuatu hal yang membuatya resah "Ah itu... sepertinya aku memang tidak bisa ikut sayang, perusahaan Xanver membutuhkan aku di tambah satu klien ku aku harus memnyelesaikan kasusnya sebelum di tutup".

Maitias mengangguk perasaan nya menjadi sedikit tenang karena wnaita itu memang tidak bisa ikut dengannya setidaknya Istrinya juga tidak akan mendapatkan hinaan dari orang tuanya

*****

Beberapa hari berlalu

Eve yang semakin sibuk dengan pekerjaannya dan juga Maitias yang sibuk dengan perusahaannya kedua orang itu hanya akan bertemu di malam hari dan beristrahat bersama, kesibukan itu selalu terulang setiap pagi bahkan Eve lebih sering untuk berangkat lebih dulu dan begitu sebaliknya

"Ah kau berangkat pagi lagi?". Tanya Maitias sambil mengerjapkan matanya, dia menatap sang Istri yang sedang sibuk dengan beberapa berkas di depannya dan juga pakaiannya yang sudah rapi pria itu masih sangat mengantuk karena begadang untuk menyelesaikan beberapa proyeknya . "Apa masalah perusahaan dan Klien mu belum beres juga"

"Hmm ya begitulah, kami butuh waktu extra sayang".Eve berbicara sambil mebereskan barang-barangnya dia mendekat pada suaminya yang kembali terpejam dengan kondisi setengah sadar "Sayang aku pergi dulu, sarapan dan bekal mu ada di meja"

"Kau masih sempat memasak". Pria itu tersenyum saat Eve yang tidak lupa memberinya kecupan selamat pagi "Jangan terlalu lelah sayang, aku Mencintai mu"

"Aku Mencintai mu juga".

Eve berlalu dari sana dia menatap pria itu sebelum dia pergi. Sedikit lagi sayang, sebentar lagi aku akan menyelesaikan kewajiban ku dan kembali pada mu seutuhnya terimakasih sudah memahami ku selama ini. Sudut mata wanita itu berair

Dia berangkat menuju lantai bawah di mana Romeo sudah menunggunya "cepat pria sialan itu sepertinya sudah membuat taktik baru, dia benar-benar licik!!".

"Ah dia selalu bergerak lebih cepat aku tidak yakin menyelesaikan masalah ini lebih cepat dari biasanya".

"Huh Aku mengerti aku harap kau tetap bertahan"

"Tentu saja aku harus bertahan karena ini menyangkut nyawa banyak orang dan juga hak asasi mereka, iblis itu tentu tidak akan diam saja melihat perusahaan nya mengalami serangan kecil seperti ini"

Kedua orang itu kini sampi di tempat khusus di mana beberapa orang nampak sudah menunggu mereka dengan kesal, Bryan pria paruh baya mendekap kedua tangannya menatap mereka tajam

"Apa kalian akan berleha-leha saat orang lain membutuhkan kalian?"

"Maaf Tuan Bryan,saya harus mengurus beberapa hal terlebih dahulu saya juga minta maaf karena Romeo terlambat karena saya".

'Eve kau adalah orang terpenting dalam kelompok ini tidak bisakah kau mengesampingkan beberapa urusan mu!"

"Maaf Tuan Bryan saya aka berusaha"

"Ah terserahlah, kita kembali ke topik Aiden Lorex kalian tahu maksud ku dia berada di kota ini untuk menghadiri pesta di perusahaan milik Regard dan kalian tahu bukan hanya akan menghadari dia akan tinggal sedikit lebih lama dan kalian tahu pasti apa alasannya"

Mereka mengangguk bersamaan, mereka adalah tim kecil dari perusahaan firma milik Bryan Mateo yang sebagian besarnya bekerja untuk orang-orang yang membutuhkan mereka namun tidak memiliki dana yang cukup

"Aiden akan membuka kembali perusahaan yang sudah lama bangkrut dan kalian tahu pasti apa rencana di baliknya, beberapa laporan mengenai para remaja yang hilang di kota Nate ada hubungannya dengan pria itu"

"Remaja-remaja itu adalah gadis-gadis di bawah umur, kemungkinan besarnya mereka akan di kirim Los Angeles". Eve mengehela nafas mereka tidak mampu menyelamatkan sebagian dari mereka karena pergerakan Aiden yang cukup cepat "Aiden adalah seorang pengacara ternama, karena itu namanya bisa bersih akan sangat susah bagi kita firma kecil untuk mengalahkan dia di persidangan"

"Sekarang hukum bukan hanya di persidangan lagi, kita bisa menegakannya di luar pengadilan". Romeo menatap rekan-rekannya bergantian "Noel dan Cheryl di tambah Tuan Bryan kebaikan yang kita sebarkan tidak akan hilang begitu saja kita tidak bisa menyerah sampai di sini, kita harus memusnahkan perusahaan Aiden sampai ke akar-akarnya"

Mereka semua mengangguk dengan semangat yang membara, sekarang bayaran nyawa pun akan mereka berikan untuk memusnahkan pria bernama Aiden itu.

"Tuan!". Jerome menyambut Maitias dengan wajahnya yang tampak kusut bisa di pastikan pria itu sedang tidak mood karena Eve yang sibuk dengan pekerjaanya  "Anda merindukan waktu dengan Nona Eve?"

"Hmm dia tidak ada waktu sama sekali seminggu ini, dia bahkan tidak bertanya apapun tentang pesta nanti malam"

"Mungkin Nona mengurus sesuatu hal yang sangat penting"

"Dia terlalu sibuk dari sebelumnya Jerome, sehari yang lalu dia masih memasak dan memberi kecupan pada ku namun tadi pagi aku bahkan tidak menemukannya berdandan saat dia pergi tanpa izin, Jerome... apa yang harus aku lakukan jika kehidupan pernikahan kami selamanya akan seperti ini".

Maitias mengeluh dia mengingat kembali kelakuan Eve yang pulang malam saat dia tidur dan berangkat pagi sebelum dia bangun dia merasa sendirian "Dia lebih mementingkan kehudupan orang lain di bandingkan pernikahan kami"

"Pasti ada alasan di balik semua itu Tuan Maitias, saya harap hubungan kalian menjadi lebih baik setelah pekerjaan Nona Eve selesai"

Pria itu hanya mengangguk malas dia membuka lembaran kertas di hadapannya lalu memulai pekerjaan nya yang sangat membosankan itu,sampai seseorang masuk kedalam ruangannya tanpa izin

"Maitias... aku bawa sarapan untuk mu!". Ellen dengan wajah yang sumringah berdiri dengan anggun di sana "aku yakin Istri mu pasti sangat sibuk"

"Taruh di sana!".

Jerome tersentak dengan jawaban pria itu tidak seperti biasa Maitias akan menolak pemberian dari Ellen apa pria itu terlalu kesal?

1
Soraya
dikit bgt updatenya thor lanjut
Soraya
lanjut thor
chavica
up 10 turre
Soraya
kasihan Eve jgn sampe Eve meninggal ya thor secara Eve peran utama
Soraya
lebih baik kmu tinggalkan laki-laki gak berguna Eve
Daulat Pasaribu
suami bodoh
Soraya
lanjut thor
Daulat Pasaribu
knp sedikit thor/Sob/
Soraya
dikit bgt thor updatenya
Soraya
Matias gampang banget percaya tnpa di selidikin dlu jgn sampai kmu menyesal
Daulat Pasaribu
kasihan eve thor
Soraya
lanjut thor
Soraya
kasihan Eve lanjut thor
Daulat Pasaribu
makin seru sih ceritanya
Soraya
jangan sampe kmu menyesal Maitias
Soraya
dikit bgt thor updatenya
Daulat Pasaribu
tinggalkan aja eve suami bego kaya matias
Soraya
yg banyak up nya thor lanjut
Daulat Pasaribu
sedikit sekali Thor up nya
Daulat Pasaribu
knp ya eve slalu tersakiti
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!