NovelToon NovelToon
Rahasia Istri CEO

Rahasia Istri CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:22.7k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Keyla terkejut ketika melihat Agam, suaminya selingkuh dengan wanita lain. Rasa sakit hati karena merasa dikhianati membuat Keyla memilih pergi dan meninggalkan suaminya begitu saja.

Tiga tahun kemudian, Keyla yang telah berkuliah dan mendapatkan pekerjaan baru di sebuah perusahaan tiba-tiba bertemu Agam kembali, suaminya itu ternyata adalah CEO dari tempat perusahaannya bekerja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 16 — Roti Sobek

"Saya pikir Pak Wirya sudah pergi?" Ucap Keyla saat di dekat pria paruh baya tersebut.

"Tidak Non, kalau Nona Keyla udah saya antar, berarti itu tanggung jawab saya sampai Nona Keyla kembali ke rumah Tuan Agam."

Keyla menggaruk pipinya, bingung harus menjawabnya seperti apa, karena hari sudah siang ia kemudian meminta Pak Wirya untuk diantarkan kembali ke penthouse.

***

Keyla baru membuka pintu saat ia dikejutkan dengan penampilan Agam yang baru saja keluar dari kamarnya. Agam sudah terbangun namun kini penampilan pria itu sedang bertelanjang dada, rambutnya masih basah menunjukkan kalau dia baru saja mandi.

Tatapan Keyla beralih ke dada bidang Agam sebelum jatuh ke perut pria itu, ia melihat roti sobek Agam yang terbentuk dengan begitu sempurna.

Agam yang baru tersadar dengan kedatangan Keyla segera mengulas senyum apalagi saat menemukan gadis itu terpana dengan tubuhnya.

"Aku cukup percaya diri pada otot tubuhku, tapi tidak seharusnya kau memandangnya tanpa berkedip seperti itu, Key?" Goda Agam dengan senyuman khasnya.

Keyla tersadar dengan apa yang ia lakukan, gadis itu batuk pelan. "Aku, aku ingin ke toilet dulu..."

Ketika Keyla berjalan melewati Agam, pria itu tentu saja tidak tinggal diam dan langsung menarik tangan Keyla dengan lembut, Agam bergerak memeluk sambil melingkarkan kedua tangannya di pinggang istrinya tersebut.

Keyla kaget apalagi Agam langsung mengunci tubuhnya agar tidak bisa menjauh, kini kedua tubuh mereka saling berdekatan.

"Kalau kau mau, kau bisa menatapnya sepuasnya..." Agam mengedipkan salah satu matanya.

"A-aku tidak mengerti apa yang kau katakan?" Ucap Keyla gugup.

"Kau bisa memandang tubuhku selama yang kau mau, itu maksudku." Goda Agam.

"Aku tidak paham..." Wajah Keyla merona, ia sebisa mungkin menatap mata Agam namun pandangannya selalu saja jatuh ke perut sixpack pria itu.

Agam terkekeh, ia sangat terhibur melihat Keyla salah tingkah seperti ini, membuatnya ingin menggoda istrinya tersebut lebih jauh.

"Aku ingin ke toilet Agam, apa aku harus mencubitmu lagi agar mau melepaskanku?" Keyla tidak bisa diposisi ini terus pikirnya, jantungnya tak karuan berdebar saat bersama pria itu.

Agam tersenyum mengejek dan malah justru memperat pelukannya, "Kau tampak cantik memakai baju itu." Tatapan Agam tertuju pada pakaian Keyla, pakaian yang ia belikan sebelumnya.

"Ya, ini sangat cocok, aku juga menyukainya." Keyla menatap dada bidang Agam sekilas sebelum mengalihkan pandangannya. "Apa kau tidak berniat memakai baju?"

"Kenapa? Kau tidak tahan dengan pesona tubuhku."

"Siapa yang terpesona, aku hanya tidak nyaman kau tidak memakai apapun." Sahut Keyla berusaha tetap cuek.

"Hm? Gadis pembohong, I like it..." Agam tertawa kecil sebelum mencium bibir Keyla.

Mata Keyla terbelalak sesaat, ia ingin protes namun ciuman Agam yang penuh kelembutan membuatnya terhanyut.

Keyla memukul pelan dada Agam berulang kali saat nafasnya mulai menipis, pria itu untungnya mengerti dan segera menjauhkan bibirnya.

Keyla bernafas dengan terengah-engah, Agam tersenyum lalu menempelkan keningnya dengan dahi Keyla hingga membuat hidung keduanya bersentuhan.

"Aku ingin ke toilet..." Lirih Keyla, wajahnya sudah lama merona.

Kali ini Agam tidak mencegahnya, ia melepaskan kedua tangannya yang masih melingkar di pinggang Keyla. Sebelum Keyla pergi, Agam mengecup pipi Keyla sekali lagi.

"Itu untuk bagian penutup..." Agam terkekeh.

Keyla tersipu lalu buru-buru berlari ke toilet, ia langsung membasuh wajahnya di wastafel sebelum memandang dirinya ke arah cermin besar.

"Keyla, Keyla... Kenapa kau selalu tergoda oleh buaiannya..." Keyla menepuk pipinya berulang kali, lagi-lagi ia gagal untuk menjaga jarak dengan Agam.

Keyla menenangkan jantungnya yang semenjak tadi terus berdebar ketika di dekat Agam, apakah dirinya masih menyukai Agam meski ia melihat suaminya itu berpelukan dengan wanita lain tiga tahun lalu? Apakah dirinya masih cinta, mempunyai perasaan?

Keyla menggelengkan kepala sambil membuang pikiran itu, apapun dan bagaimanapun dirinya harus ingat kalau Agam telah mengkhianatinya.

Tapi...

Keyla menatap bayangan dirinya di cermin lalu menyentuh bibir yang dari tadi bersentuhan dengan bibir Agam, seulas senyuman terukir secara refleks oleh bibirnya.

"Kenapa aku jadi seperti ini?" Keyla merasa frustasi, pikirannya mungkin menolak Agam tapi tidak dengan perasaannya.

Keyla segera merapihkan pakaiannya ketika sudah terlalu lama di toilet, bisa-bisa Agam mencurigainya yang berujung ia akan di goda kembali.

"Pokoknya aku harus lebih dingin pada dia!" Tekad Keyla untuk mempersiapkan sikapnya ketika berhadapan dengan Agam nanti.

Saat Keyla keluar dari toilet, ternyata Agam sudah tidak terlihat lagi. Keyla menaikan salah satu alisnya, ia mencoba mencari keberadaan pria itu di tengah rumah, dapur, atau kamar Agam namun laki-laki itu tidak ada.

"Apa Agam pergi?" Keyla kebingungan.

Keyla mengangkat bahu, kenapa dia tiba-tiba mencari keberadaan Agam, seharusnya kepergian laki-laki itu adalah yang menenangkan baginya.

Keyla merebahkan tubuhnya di ranjang dengan bagian telapak kaki masih menyentuh lantai, tiba-tiba matanya merasa berat, mungkin karena ia semalaman bergadang sampai tengah malam menemani Agam yang bekerja.

Keyla menguap sebelum akhirnya memejamkan mata, beberapa menit kemudian gadis itu tertidur.

***

Keyla mengerjapkan matanya berulang kali, sepertinya ia tertidur tadi, terlihat dari jendela kamarnya dimana sinar cahaya matahari sudah berubah warna kejinggaan, hari sudah sore.

Keyla beringsut bangkit namun tubuhnya terasa berat, ia kemudian menyadari ada tangan yang kini sedang melingkar di perutnya. Mata Keyla melebar sebelum membalikan tubuhnya, ia terkejut ternyata Agam yang memeluknya.

"Kau sudah bangun?" Agam membuka matanya saat merasakan pergerakan Keyla.

"Sejak kapan kau disini... Dan kenapa kau tidur di kamarku?"

"Aku tidak ingat bilang bahwa ini kamarmu, Key..." Agam tersenyum hangat, "Melihat kau tadi tertidur, aku juga jadi merasa ngantuk."

Keyla memutar matanya malas, ia langsung bangkit dari tempat tidurnya.

"Kemana?" Tanya Agam.

"Mandi, ini sudah sore, aku juga ingin memasak dan makan." Sahut Keyla.

"Bisa buatkan masakan kesukaanku?"

"Memang apa?" Keyla menatap sepasang mata abu-abu Agam.

"Kau seharusnya masih bisa mengingatnya, apa kau lupa?" Agam menaikan alisnya.

Keyla menghela nafas sebelum mengangguk kecil, sebagai seseorang yang dekat lama dengan Agam tentu saja Keyla mengetahuinya, Keyla bertanya karena ingin memastikannya mengingat pria itu sekarang sudah jadi sangat kaya raya, siapa tahu selera makannya berubah.

Keyla terlebih dulu membersihkan dirinya sebelum berkutat di dapur, ia menggunakan celemek yang tersedia lalu mengikat rambut panjangnya dengan gaya ponytail.

Keyla memasak sambil bersenandung bahkan bernyanyi, membuat Agam yang duduk di sofa ruang tengah tersenyum melihat tingkah istrinya.

Agam menghampiri Keyla lalu memeluk gadis itu dari belakang, Keyla terkejut sampai-sampai ia hampir menumpahkan masakan yang baru saja selesai.

"Kau terlihat begitu asik memasak, hm?" Agam menaruh dagunya di pundak Keyla.

"Agam, kau membuat jantungku ingin berhenti, hampir saja kau menumpahkan masakanku tadi." Keyla memukul tangan Agam yang ada di perutnya.

Agam terkekeh, tapi ia tidak melepaskan pelukan itu.

"Agam, lepaskan, aku sedang memasak!" Keyla merasa kesal.

"Tidak apa, aku tidak akan mengganggumu."

"Kau mengangguku, kau tidak lihat gerakanku jadi terhambat...." Keyla memutar matanya malas.

Agam pura-pura tidak mendengar perkataan tersebut, Keyla menghela nafas panjang, pada akhirnya ia memilih melanjutkan masakannya kembali meski Agam masih memeluknya.

1
Eemlaspanohan Ohan
mampir
Buang Sengketa
siapa gimana ini 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Anita Jenius
Salam kenal thor.
5 like mendarat buatmu ya. semangat.
Tarmi Widodo
suka
Tarmi Widodo
NYImak
Gunawan Wibisono
kalau bikin ccerita rata2 pada di gantung jadi nggak seru ujung2 males
Buang Sengketa
gak pake cincin ruang ini kan 🤭😁
Buang Sengketa: /Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Secrednaomi: enggak, ini lebih spesial malah, cincin pernikahan:)
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!