Amelia seorang gadis cantik yang bekerja sebagai sekretaris, disampingbitu Amelia juga masih merupakan mahasiswi yang sedang menyelesaikan S2 nya.
Hari itu Amelia harus pulang sedikit malam karena adanya perubahan jadwal perkuliahan, dan malam itu Amelia harus sendiri menunggu kendaraan umum sendiri.
Amelia berdiri di halte seorang diri, dengan kemeja dan rok spannya ada dua sosok laki laki yang terus menatapnya.
" Cantik sendirian aja " ucap salah satu laki laki itu
Amelia tak menghiraukannya, ia hanya menatap lurus menunggu angkutan umum.
" Sombong banget sih, mending sini sama Abang" ucap teman laki laki tersebut
Amelia yang mulai gelisah, sedikit berpindah dari tempat sebelumnya namun sayangnya usahanya gagal kedua laki laki itu terus mendekat kearahnya.
" Neng, berapa semalaman yuk kita seneng seneng " kedua laki laki itu mendekati Amelia
Belum sempat Amelia menjawab, ada sebuah mobil berhenti tepat di halte.
" Masuk " ucap orang yang ada di mobil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Caramel_Machiato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Besok pagi Amel berangkat kerja dengan ojek online, karena ia sulit tidur semalam ia pun harus kesiangan pagi ini.
Sesampainya di kantor ia langsung masuk keruangannya, namun pagi ini ia tak kembali menemukan bunga dan coklat hangat seperti sebelumnya.
" Amel " panggil seseorang yang baru saja masuk kedalam ruangannya
" Ka Dika " jawab Amel sambil menoleh
Dika masuk dan berjalan mendekati Amel, sedangkan Amel yang masih kecewa dengan Dika hanya diam
" Maaf ya aku ga ada kabar, aku lagi banyak urusan banget Mel. Kamu marah ya sama aku ? " tanya Dika sambil mengusap kepala Amel
" Emang sesibuk itu ya kak ? Sampe ga ada kabar buat aku ? Buat angkat telpon aku aja ga bisa? " ucap Amel dengan kesal.
" Iyah aku minta maaf sayang, yauda nanti pulang kerja kita jalan dulu yah. Kamu mau makan apa ? Aku akan turutin " kata Dika
" Aku mau kerja dulu kak, Ka Dika kembali keruangan ka Dika aj " Amel yang tengah malas berdebat ia ingin langsung memulai kerja
" Yaudah Iyah " Dika pun akhirnya keluar dari ruangan Amel
Amel langsung menyusun pekerjaan yang akan ia berikan kepada Dion, setelah semua siap ia langsung membawa berkas tersebut keruangan Dion.
Tok.. Tok.. Tok..
Amel mengetuk pintu, dan tak lama pintu terbuka. Namun bukan Dion, melainkan seorang laki laki yang Amel baru melihatnya.
" Pak Dion kemana ? " tanya Amel bingung
" Kenalin saya Andri, saya Asisten pribadi pak Dion. Pak Dion beberapa hari ini ga masuk, jadi kalau ada berkas yang emang harus ditandatangani bisa kasih ke saya " ucap laki laki tersebut
" Pak Dionnya kemana ? " tanya Amel Penasaran
" Maaf Pak Dion tak ingin ada yang tau beliau dimana, ada lagi yang bisa saya bantu Amel ? " ucap Andri dan Amel menggeleng
Amel memberikan berkas tersebut kepada Andri, setelah itu ia kembali keruangannya.
" Ko tumben Pak Dion kayak gini " ucap Amel sendiri
Amel mencoba menghubungi langsung nomor Dion, namun beberapa kali nomor tersebut tidak aktif.
" Aneh, terus gimana Andri komunikasi sama Pak Dion nantinya" ucap Amel sendiri yang masih bingung.
***
Hari ini Amel tak banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan, hingga tanpa terasa jam pulang kerja pun tiba.
Hari ini tak ada satupun pesan atau panggilan yang ia terima dari Dion, entah kenapa ia merasa resah.
" Sayang, ayo pulang " ucap Dika yang mengejutkan dirinya
" Ka Dika duluan aja, aku masih ada urusan " ucap Amel sendiri
" Kamu mau kemana ? Ayo biar aku anterin " kata Dika kembali
" Gasusah kak, aku sendiri aja " tolak Amel
" Yasudah, kalau ada apa apa hubungin aku aja yah " ucap Dika dan Amel mengangguk
Dika pun keluar dari ruangan Amel, setelah Amel selesai ia langsung memesan ojek online untuk mengantar dirinya ke suatu tempat.
Amel pergi menuju apartemen milik Dion, ia berharap bisa menemukan Dion disana. Ia ingin tau ada apa, sehingga Dion enggan masuk hari ini.
Begitu sampai didepan pintu, Amel berkali kali menekan bel rumah Dion.
Ceklek
Pintu terbuka, namun bukan Dion yang membuka melainkan wanita paruh baya yang membuka pintu tersebut.
" Pak Dionnya ada Bu ? " tanya Amel dengan lembut
" Pak Dion katanya ada urusan keluarga, kalau saya ga salah denger beliau mau menikah jadi harus pulang ke rumah orangtuanya " kata wanita paruh baya tersebut
" Menikah ? Pak Dion mau nikah ? " ucap Amel dengan terkejut
" Iyah betul, tadi malam Pak Dion sudah pergi " jelas lagi
" Terimakasih ya Bu informasi nya " ucap Amel dengan kecewa
Amel pergi dengan rasa kecewa, entah kenapa ia merasa sakit mengetahui Dion akan menikah.
Amel berjalan dengan tatapan kosongnya, ia duduk di pinggir jalan sendiri. Entah kenapa rasanya ia masih tak percaya, padahal ia sudah memberikan semuanya kepada Dion.
Amel memesan ojek online untuk mengantar dirinya pulang kerumah, jika tau begini ia tak ingin berharap apapun lagi kepada Dion
Sesampainya di rumah, ia melihat Dika berdiri didepan rumah Amel.
" Ka Dika ? Ngapain ka Dika kesini ? " tanya Amel terkejut
" Kamu darimana ? " tanya Dika berbalik
" Ada urusan kak " jawab Amel sambil membuka pintu rumahnya
Dika ikut masuk kedalam rumah Amel, Amel duduk di sofa dan di susul oleh Dika.
" Kamu marah sama aku ? Aku minta maaf Mel " ucap Dika kembali
" Engga kak, aku cuma cape mau istirahat " jawab Amel dengan malas
Amel bangun dari sofa, namun saat ia ingin pergi ke kamar Dika lebih dulu menarik tangan Amel sehingga Amel terduduk dipangkuan Dika.
" Ada apa ? " tanya Dika melihat ada yang beda dari Amel
" Engga ada Kak Dika, udah Ka Dika kan lagi sibuk kan ? Ka Dika lanjut aja " jawab Amel mencoba kembali bangun
Namun Dika lebih cepat menahan Amel, sehingga Amel tak bisa lepas dari Dika.
" Lepasin Kak, aku mau istirahat" kata Amel sedikit memberontak
Bukannya menuruti, Dika justru mencium bibir Amel dengan cepat. Namun bukan ciuman lembut yang Amel terima, Dika sedikit mencium Amel dengan kasar.
Driingg..
Suara ponsel milik Dika berbunyi, Dika pun langsung melepaskan Amel sehingga Amel bisa bebas.
" Sana pulang Kak, Ka Dika sibuk kan ? " ucap Amel ketus
" Engga Mel, aku ga sibuk " jawab Dika namun ponselnya terus berbunyi
" Angkat aja Kak, siapa sih ? " tanya Amel dengan ketus
" Ga penting Mel, aku ingin berdua sama kamu " jawab Dika
" Udah ya Kak, aku mau istirahat " Amel memilih masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu
Amel merebahkan tubuhnya diatas kasur, ia melihat ponselku dan tak ada tanda Dion aktif.
" Apa yang Pak Dion bilang, bener yah apa Ka Dika ada wanita lain " ucap Amel sendiri
Amel memejamkan matanya, dan samarsamar pikirannya kembali terbayang oleh Dion.
Amel mulai meraba sendiri tubuhnya, ia terus membayangkan Dion yang kini ada disampingnya.
" Mmhh ahhh " desah Amel begitu ia menjamah dirinya
Tubuh Amel terus menggeliat menikmati sentuhan sendiri, pakaian yang ia gunakan mulai berantakan.
" Ahhh Dion mmhhh " desahnya lagi lagi membayangkan Dion yang menjamah dirinya
" Ahhhh Dion ahhh mmhhhh " hingga akhirnya Amel tiba puncaknya dan tubuhnya lemas
Sepertinya Amel benar benar jatuh cinta kepada Dion, ia tak bisa melupakan Dion baik kenangannya maupun perasaannya.
