Rahasia Istri CEO

Rahasia Istri CEO

Eps. 1 — Bertemu Kembali

"Mimpi itu lagi..."

Keyla mengusap wajah bangun tidurnya, untuk kesekian kalinya mimpi yang menayangkan ia bersama seseorang kembali membuat ia terbangun.

Seseorang itu adalah suaminya tiga tahun lalu, saat ia berpikir pernikahannya akan berlangsung baik, semuanya jadi berubah seratus delapan puluh derajat ketika mendapati kekasihnya itu berselingkuh dengan wanita lain.

Saat itu Keyla sedang membawakan kotak bekal yang tidak sengaja tertinggal, ia pergi ke tempat kerja suaminya dan mendapati lelaki itu sedang berpelukan bersama wanita selingkuhannya.

Keyla yang sakit hati, mendapati orang yang dicintainya selama ini ternyata bermain tangan dengan wanita lain, langsung menjatuhkan kotak bekal itu lalu pergi dari sana dalam keadaan menangis.

Rasa cintanya pada suami yang dalam seketika berubah menjadi kebencian yang tak terhingga, Keyla yang dalam keadaan sakit hati memilih melupakan semuanya, ia mengemasi semua pakaiannya dan pergi dari rumahnya begitu saja, tanpa surat dan tanpa kabar apapun. Keyla memilih menghilang dari dunia ini

Tiga tahun berlalu setelah kejadian itu, Keyla telah berubah, kini dirinya sudah menyelesaikan kuliahnya dan baru bekerja di sebuah perusahaan. Usianya menginjak 24 tahun, Keyla tinggal di sebuah kontrakan pemukiman salah satu kota.

"Shit! Aku terlambat!"

Keyla mengumpat saat lirikan matanya jatuh ke arah jam dinding, tanpa pikir panjang ia melemparkan selimut yang menyelimuti tubuhnya lalu pergi ke kamar mandi.

Keyla yang terburu-buru menyudahi mandinya dengan cepat, waktu menunjukkan jam 07.30, ia harus sampai ke kantornya jam delapan pagi.

Keyla segera memakai blazer kantor hitamnya dengan bawahan rok sampai selutut, ia menyisir rambut cokelatnya yang tergerai panjang, memakai make up seadanya sebelum mengambil roti kering dan menggigitnya di antara dua bibir.

Dengan tergesa-gesa ia keluar sambil membawa roti di mulutnya, Keyla melambai-lambaikan tangannya di bahu jalan untuk mencegat angkot yang lewat.

Beruntung angkot langganannya belum pergi, Keyla melambai-lambaikan tangannya lebih tinggi dan lebih cepat agar sopir angkot itu menyadari keberadaannya.

"Bah, tumben sekali Neng Keyla baru berangkat jam segini?" Tanya sopir angkot itu dengan logat suaranya yang khas.

Keyla tersenyum tipis, "Bang Bagus juga tumben lewat di jam seperti ini?"

"Aku tadi kesiangan bangun, sampai istriku menyiramkan air ke mukaku." Tukang sopir itu sedikit bersungut-sungut.

Keyla tertawa, ia segera memasuki angkot dan duduk di kursi paling dekat dengan jok sopir. "Kita senasib, Bang, ayo segera berangkat! Bisa-bisa aku kesiangan."

Di dalam angkot itu tidak ada penumpang selain dirinya, sopir angkot yang disebut Bang Bagus itu tidak berkomentar banyak dan langsung menancap gas mobilnya melesat jalanan kota yang sibuk.

Keyla mengusap keringat di dahi yang mulai bermunculan, meski hari masih pagi dan matahari belum sempurna terangkat namun suasana jalanan kota sudah gerah.

"Bang Bagus, bisa jalan lebih cepat gak?" Keluh Keyla, mengipasi dirinya dengan tangan.

"Sabar, Neng, jalanan kota memang sedang macet jam segini."

"Coba klakson, Bang, biar lebih cepat!"

"Dari tadi juga udah dibunyiin, Neng, semuanya mobil juga sama."

Keyla menggerutu dalam hati, ia beberapa kali melirik jam tangannya, khawatir akan terlambat tiba di kantor.

Keyla akhirnya bisa sampai tepat jam 07.55 ketika tiba di gedung kantornya, ia segera memberi ongkos pada sopir. "Terimakasih, Bang. Untung masih sempet..."

"Bah, beri tambahan sedikit lah, aku udah bela-belain bawa kau kesini, dua penumpang tadi aku abaikan agar kau bisa sampai..."

Keyla sedikit menyeringai lalu memberikan uang lebih, tukang sopir itu memang menghiraukan dua penumpang yang sebelumnya ingin menaiki angkotnya agar dirinya bisa sampai tepat waktu.

Kantor Keyla merupakan gedung pencakar langit, lantainya kisaran tiga puluhan lantai.

Keyla turun dari angkot dan baru saja kakinya menginjak di tanah, sebuah suara tinggi memanggil namanya dengan keras.

"KEYLAA! Sampai kapan kau membuatku menunggu?!" Seorang gadis berambut sebahu mendatanginya dengan langkah cepat.

Keyla tersenyum tipis saat melihat gadis itu, ia mengerti apa yang akan diucapkan gadis tersebut kedepannya.

"Aku sudah berdiri disini selama satu jam, dan apa yang kau lakukan, datang terlambat!" Suara gadis itu semakin melengking.

"Maafkan aku Sekar, aku bangun terlambat tadi..." Keyla tersenyum canggung.

Mobil angkot sudah lama pergi meninggalkan kantornya, kini Keyla harus berurusan dengan gadis di depannya, teman kantor sekaligus sahabatnya.

"Maaf, kau pikir aku akan memaafkanmu, kau-..."

Sekar belum menyelesaikan ucapannya saat ada seorang gadis berkerudung menepuk pundaknya dengan pelan.

"Sudahlah Sekar, Keyla mungkin memang kesiangan, tidak perlu menghakiminya lebih jauh..."

Suara halus dan lembut terdengar dari gadis berkerudung itu, wajahnya manis, memakai hijab lebar serta gamis yang panjang sampai mata kaki.

Namanya Zahra, dari sekali pandang, seseorang akan melihat bahwa perempuan itu seorang yang agamis, sikapnya penuh dengan lemah lembut, cocok dengan pakaiannya yang serba muslimah.

"Zahra, kau tampil lebih cantik dari biasanya." Keyla sedikit takjub melihat penampilan sahabat lainnya itu.

"Terimakasih, kau juga sangat manis, Key." Zahra menjawabnya dengan senyuman hangat.

"Zahra, kau jangan terlalu baik pada Keyla, dia sudah membuat kita menunggu lama!" Sekar mendengus kesal.

Keyla tertawa kecil, "Aku minta maaf, Sekar, aku lupa menyalakan alarm semalam. Nanti aku traktir deh, ya, es krim bukan?"

Sekar yang masih ingin menggerutu tiba-tiba langsung menyunggingkan senyumannya ketika mendengar es krim. "Nah, gitu dong, dua es krim ya?"

"Oke, dua es krim."

Percakapan mereka terhenti ketika seorang rekan kerja yang lain menyuruh mereka memasuki lobi, sebentar lagi jam delapan, mereka harus bersiap-siap menyambut kedatangan seseorang.

Hari ini di kantor adalah hari yang cukup istimewa, dikabarkan seorang CEO dari perusahaan Keyla akan datang kesini sehingga semua karyawan kantor harus berkumpul dan menyambutnya di pintu masuk.

Keyla, Zahra, dan Sekar ikut memasuki lobi, di sana sudah banyak karyawan lain sudah berbaris di pintu masuk. Ketiganya mengambil posisi di barisan yang sudah di atur, Sekar berbisik ke telinga Keyla.

"Key, kau sudah lihat wajah bos besar kita, kudengar dia pria muda yang sangat tampan?" Tanya Sekar.

Keyla mengangkat bahu, "Aku belum pernah melihatnya, hanya Zahra yang pernah." Keyla menunjuk Zahra yang berbaris disampingnya.

Tatapan Sekar beralih pada gadis berjilbab itu, tanpa perlu bertanya lagi Zahra mengerti bahwa ia harus menjawabnya. Zahra tersenyum tipis, diantara ketiganya ia memang paling lama bekerja disini dan sebaliknya, Keyla dan Sekar adalah karyawan baru yang beberapa bulan ini baru bergabung di kantor.

"Iya, Sekar, dia memang pria muda yang tampan." Jawab Zahra setelah berpikir beberapa saat.

"Oh, ya? Apakah setampan Jungkook?" Tanya Sekar dengan mata yang dipenuhi keantusiasan.

"Jungkook, siapa itu?"

"Kau tidak mengetahuinya, itu loh, penyanyi K-Pop."

Zahra menggeleng, ia tidak pernah menonton atau mendengar lagu-lagu dari negara tersebut yang sering dibicarakan Sekar setiap waktu.

Sekar menghela nafas, tapi ia tidak bertanya lebih jauh, pandangan tertuju ke pintu utama kantor mereka. Tidak hanya Sekar, tetapi Keyla, Zahra, serta pekerja kantor yang lain juga ikut menatap ke arah yang sama, sebuah mobil hitam elegan baru saja berhenti di depan gedung mereka.

Pintu belakang mobil itu terbuka lalu terlihatlah seorang pria rupawan dibaliknya, pria itu memakai kacamata hitam dengan jas kantornya yang terlihat gagah.

Semua karyawan serentak membungkukkan badannya ketika pria itu melewati pintu, mereka segera memberikan penghormatan pada pria rupawan tersebut.

Mereka yang baru melihat pemuda itu terutama perempuan seperti Sekar tertegun melihat ketampanannya, tidak perlu penjelasan lebih jauh untuk mereka mengerti bahwa pria itu adalah bos besar atau CEO yang dimaksud.

Berbeda dengan orang lain, Keyla memandang pria itu dengan wajah terkejut sekaligus pucat, tubuhnya sedikit bergetar ketika memandang wajah pria tersebut.

"Tidak mungkin, bagaimana dia ada disini?!"

Keyla terguncang jiwanya, meski ia sudah tidak melihatnya selama beberapa tahun terakhir namun dirinya langsung mengenali CEO perusahannya tersebut dalam sekali lihat, apa dia... Suaminya?

Terpopuler

Comments

Eemlaspanohan Ohan

Eemlaspanohan Ohan

mampir

2024-06-24

0

Tarmi Widodo

Tarmi Widodo

NYImak

2024-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1 — Bertemu Kembali
2 Eps. 2 — Agam dan Keyla
3 Eps. 3 — Perubahan Dua Sisi
4 Eps. 4 — Masa Lalu
5 Eps. 5 — Tempat Tinggal
6 Eps. 6 — Kekayaan
7 Eps. 7 — Semalam Berdua
8 Eps. 8 — Sarapan Pagi
9 Eps. 9 — Pilihan Keyla
10 Eps. 10 — Salah Tingkah
11 Eps. 11 — Rasa Kesal
12 Eps. 12 — Penthouse Mewah
13 Eps. 13 — Keheningan Malam
14 Eps. 14 — Pekerjaan Sampingan
15 Eps. 15 — Pertemuan Weekend
16 Eps. 16 — Roti Sobek
17 Eps. 17 — Masakan Buatan Keyla
18 Eps. 18 — Yang Jatuh Cinta
19 Eps. 19 — Obrolan Dengan Sopir Angkot
20 Eps. 20 — Pria Tampan Berjas
21 Eps. 21 — Lipstik Bibir
22 Eps. 22 — Devan
23 Eps. 23 — Masa Lalu Zahra
24 Eps. 24 — Untaian Takdir
25 Eps. 25 — Tanda Tangan Kontrak
26 Eps. 26 — Pesawat Pribadi
27 Eps. 27 — Pakaian Keyla
28 Eps. 28 — Vila Pantai
29 Eps. 29 — Masak Bersama
30 Eps. 30 — Pak Harris
31 Eps. 31 — Menikmati Sunset
32 Eps. 32 — Perasaan Cemburu
33 Eps. 33 — Bibir Merah
34 Eps. 34 — Pantai Malam
35 Eps. 35 — Jaga Hati
36 Eps. 36 — Bayangan Cinta
37 Eps. 37 — Gelap Malam
38 Eps. 38 — Kota Tua
39 Eps. 39 — Gadis Kecil
40 Eps. 40 — Rasa Terimakasih
41 Eps. 41 — Permintaan Kecil
42 Eps. 42 — Perubahan
43 Eps. 43 — Perjodohan Sekar
44 Eps. 44 — Pakai Jilbab
45 Eps. 45 — Anting Biru
46 Eps. 46 — Kebenaran
47 Eps. 47 — Kejujuran
48 Eps. 48 — Pasangan Bahagia
49 Eps. 49 — Jamuan Sore
50 Eps. 50 — Tanda Merah
51 Eps. 51 — Obrolan Malam
52 Eps. 52 — Mengharapkan Bayi
53 Eps. 53 — Kondisi Mertua
54 Eps. 54 — Rumah Mertua
55 Eps. 55 — Kamar Keyla
56 Eps. 56 — Cara Lain
57 Eps. 57 — Tanpa Celah
58 Eps. 58 — Niat Belajar
59 Eps. 59 — Reaksi Mual
60 Eps. 60 — Hasil Kehamilan
61 Eps. 61 — Suami Posesif
62 Eps. 62 — Rasa Donat
63 Eps. 63 — Kebenaran Tersembunyi
64 Eps. 64 — Debaran Perasaan
65 Eps. 65 — Pemeriksaan
66 Eps. 66 — Permintaan Kerja
67 Eps. 67 — Kembali Ke Kantor
68 Eps. 68 — Kabar Zahra
69 Eps. 69 — Keperluan Mendadak
70 Eps. 70 — Acara Pernikahan
71 Eps. 71 — Ucapan Lembut
72 Eps. 72 — Traktiran
73 Eps. 73 — Belanjaan Pakaian
74 Eps. 74 — Ritme Waktu
75 Eps. 75 — Keseharian Keyla
76 Eps. 76 — Semuanya Datang
77 Eps. 77 — Berakhir Indah
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Eps. 1 — Bertemu Kembali
2
Eps. 2 — Agam dan Keyla
3
Eps. 3 — Perubahan Dua Sisi
4
Eps. 4 — Masa Lalu
5
Eps. 5 — Tempat Tinggal
6
Eps. 6 — Kekayaan
7
Eps. 7 — Semalam Berdua
8
Eps. 8 — Sarapan Pagi
9
Eps. 9 — Pilihan Keyla
10
Eps. 10 — Salah Tingkah
11
Eps. 11 — Rasa Kesal
12
Eps. 12 — Penthouse Mewah
13
Eps. 13 — Keheningan Malam
14
Eps. 14 — Pekerjaan Sampingan
15
Eps. 15 — Pertemuan Weekend
16
Eps. 16 — Roti Sobek
17
Eps. 17 — Masakan Buatan Keyla
18
Eps. 18 — Yang Jatuh Cinta
19
Eps. 19 — Obrolan Dengan Sopir Angkot
20
Eps. 20 — Pria Tampan Berjas
21
Eps. 21 — Lipstik Bibir
22
Eps. 22 — Devan
23
Eps. 23 — Masa Lalu Zahra
24
Eps. 24 — Untaian Takdir
25
Eps. 25 — Tanda Tangan Kontrak
26
Eps. 26 — Pesawat Pribadi
27
Eps. 27 — Pakaian Keyla
28
Eps. 28 — Vila Pantai
29
Eps. 29 — Masak Bersama
30
Eps. 30 — Pak Harris
31
Eps. 31 — Menikmati Sunset
32
Eps. 32 — Perasaan Cemburu
33
Eps. 33 — Bibir Merah
34
Eps. 34 — Pantai Malam
35
Eps. 35 — Jaga Hati
36
Eps. 36 — Bayangan Cinta
37
Eps. 37 — Gelap Malam
38
Eps. 38 — Kota Tua
39
Eps. 39 — Gadis Kecil
40
Eps. 40 — Rasa Terimakasih
41
Eps. 41 — Permintaan Kecil
42
Eps. 42 — Perubahan
43
Eps. 43 — Perjodohan Sekar
44
Eps. 44 — Pakai Jilbab
45
Eps. 45 — Anting Biru
46
Eps. 46 — Kebenaran
47
Eps. 47 — Kejujuran
48
Eps. 48 — Pasangan Bahagia
49
Eps. 49 — Jamuan Sore
50
Eps. 50 — Tanda Merah
51
Eps. 51 — Obrolan Malam
52
Eps. 52 — Mengharapkan Bayi
53
Eps. 53 — Kondisi Mertua
54
Eps. 54 — Rumah Mertua
55
Eps. 55 — Kamar Keyla
56
Eps. 56 — Cara Lain
57
Eps. 57 — Tanpa Celah
58
Eps. 58 — Niat Belajar
59
Eps. 59 — Reaksi Mual
60
Eps. 60 — Hasil Kehamilan
61
Eps. 61 — Suami Posesif
62
Eps. 62 — Rasa Donat
63
Eps. 63 — Kebenaran Tersembunyi
64
Eps. 64 — Debaran Perasaan
65
Eps. 65 — Pemeriksaan
66
Eps. 66 — Permintaan Kerja
67
Eps. 67 — Kembali Ke Kantor
68
Eps. 68 — Kabar Zahra
69
Eps. 69 — Keperluan Mendadak
70
Eps. 70 — Acara Pernikahan
71
Eps. 71 — Ucapan Lembut
72
Eps. 72 — Traktiran
73
Eps. 73 — Belanjaan Pakaian
74
Eps. 74 — Ritme Waktu
75
Eps. 75 — Keseharian Keyla
76
Eps. 76 — Semuanya Datang
77
Eps. 77 — Berakhir Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!