Cinta seorang ibu untuk sang buah hati bukan lah sesuatu yang bisa di ukur dengan apa pun, Seorang wanita membesarkan putri nya dengan perjuangan nya sendiri, ia rela melakukan apa pun agar sang putri tetap hidup dan bahagia bersama nya.
Meninggalkan cinta sekaligus ayah dari janin yang kandung, harus wanita ini lakukan, ketika cinta tidak di restui untuk mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26 - Mengetahui
Jane berdiri di trotoar jalan menunggu taxi lewat, Pak Heru yang melihat tersenyum dan menghampiri. Melihat sebuah mobil berhenti tepat di hadapan nya membuat Jane bertanya tanya. namun saat jendela terbuka, Jane pun melihat pak Heru.
"Jane, Ayo masuk, biar saya yang antar kamu pulang " Ajak pak Heru.
"Tidak usah pak, saya naik taxi saja."
"Sudah tidak apa apa, ayo Jane."
Karena tidak enak menolak Jane pun mengiyakan dan masuk ke dalam.
"Maaf soal tadi Jane, Putra ku malah membawa teman nya, kamu jangan salah paham ya, mereka tidak ada hubungan apa pun."Kata Pak Heru.
Jane tersenyum. "Kalau mereka memiliki hubungan pun tidak ada hubungan nya dengan saya pak."Balas Jane.
Pak Heru tersenyum dan mengangguk. Pak Heru sangat menyukai Jane saat pertama kali mereka bertemu, Pak Heru bermaksud mengenalkan Jane pada Bryan, tanpa tahu kalau wanita di depan nya itu adalah wanita yang di ajak Bryan untuk melakukan tes DNA.
•••
Sesampai di rumah Jane.
Jane pun menawarkan Pak Heru untuk singgah hanya sekedar basa basi, Namun Reaksi Pak Heru tidak terduga, ia menerima tawaran Jane untuk singgah.
Jane hanya bisa menahan diri dan tetap tersenyum pada Pak Heru, ia lalu masuk ke dalam.
"Kalian sudah kembali." Sambut Bu Lily.
"Nenek, ada kakek nya Paman tampan."Kata Kya dengan semangat
Bu Lily yang memang tidak kenal pak Bryan pun melihat dengan bingung org yang datang bersama putri nya. Bu Lily melihat Jane. Jane pun lekas mengenalkan pak Heru pada Bu Lily dan Pak Erwin.
"Kyana, masuk ke kamar ya, main di kamar."Kata Jane. Kya pun mengangguk.
"Kakek, Kya masuk dulu ya."Kata Kya pada Pak Heru sembari melambaikan tangan nya. Pak Heru pun tersenyum senang membalas lambaian tangan pak Heru.
Setelah Memastikan Kyana masuk, Jane pun baru memperkenalkan Pak Heru pada kedua orang tua nya.
"Pa, Ma, Ini Pak Heru. Ayah nya Bryan."Kata Jane. Jane terpaksa menyebutkan nama Bryan agar ibu nya tidak bingung dari mana ia mengenal laki laki tua itu.
"Hallo, saya Heru."
Senyum bingung Bu Lily seketika berubah menjadi muka yang kesal saat mendengar kalau pak Heru adalah ayah Bryan.
Jane pun menghampiri ibu nya untuk menahan diri. Namun kekesalan Bu Lily tidak bisa di tahan segera dan lekas berceloteh.
"Oh, jadi kamu ayah dari Bryan, apa kalian tidak tahu malu sama sekali, datang kembali untuk menganggu putri kami, sampai begitu semangat untuk melakukan tes DNA itu. "Ketus Bu Lily.
Keketusan Bu lily membuat Pak Heru pun bingung dan melihat Jane.
"Ma, Biarkan tamu kita duduk dulu." Kata Pak Erwin.
"Buat apa, mereka saja tidak menerima kita dengan baik saat itu pa." balas Bu Lily.
"Maaf, saya tidak mengerti apa yang anda katakan Bu, apa yang sudah di lakukan putra saya dan maksud dari tes DNA?."Kata Pak Heru.
"Ma, tolong tenang dulu." Ucap Jane menatap ibu nya dengan tatapan yang memohon.
"Silakan duduk Pak. Ada sesuatu yang harus anda tahu soal ini."Kata Jane mengajak Pak Heru.
Semua pun duduk di ruang tamu, suasana saat itu berganti menjadi sunyi dan tegang.
"Pak, Apa Bryan tidak memberitahu anda sebagai org tua nya kalau ia akan melakukan tes DNA pada seorang anak?." Tanya Jane.
"Ada, apa itu adalah..." kedua mata pak Heru membulat besar saat teringat Kyana.
"benar pak, itu adalah Kyana. Saya adalah mantan kekasih Bryan dulu."Kata Jane.
"Saya benar benar tidak tahu soal ini, kalau kamu tidak memberitahu saya, saya tidak akan pernah tahu."
"Kelakuan anak sendiri saja tidak tahu pak, bagaimana ada sebagai orang tua."saut Bu Lily.
Pak Heru pun hanya diam saja karena tahu ia tidak boleh marah atas kesalahan yang di lakukan putra nya.
aku kasih tau ya brian, mamamu yang menyebabkan kamu dan jane berpisah. mamamu dulu sebenarnya sudah tau kalau jane mengandung anak kamu. bahkan mamamu yang mengusir kedua orang tuanya jane dari rumahmu supaya menjauh dari kamu, brian.