NovelToon NovelToon
Istri Alvaro Gaza

Istri Alvaro Gaza

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Anak Kembar / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:16.7k
Nilai: 5
Nama Author: c@f

Alvaro Gaza

Perencanaan Pembunuhan.
Di suatu malam, hujan deras di sepanjang jalan, kabut mengelilingi jalan. Seorang pria berjalan sempoyongan memegang perut sebelah kiri. Darah mengalir dari balik tangannya.
Dari sisi lain beberapa preman sedang mengejarnya.
“kemana pria tadi pergi. Cepat kita harus habisi dia. Setelah itu kita akan mendapatkan bayaran atas kematian pria itu.” Ucap salah satu preman.
“bau darah pasti pria tersebut ada di sekitar sini.”ucap preman yang lain.
“cepat cari sampai ketemu.” Ucap ketua preman tersebut.
Semuanya pun berpencar mencari pria yang hendak mereka bunuh.
“dia tidak akan pergi jauh karena kita sudah membiusnya dan menusuk perutnya, dia juga sudah kehilangan banyak darah. Kalian harus menemukannya meski mayatnya saja.” ucap ketua preman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon c@f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alvaro Aden Gaza 16

“kenapa wanita tadi terlihat tidak asing.” Batin Dana.

“siapa yang tidak asing kak? Apa kakak mengenal wanita itu?” tanya Alvaro.

“tidak. Aku tidak mengenalnya.” Ucap Dana.

Dana dan Alvaro pun pergi ke pesta keluarga yang di adakan untuk menyambut Alvaro yang baru saja sembuh.

“lihat putraku dia sangat tampan.” Ucap papa memperkenalkan kepada rekan rekannya.

“iya Dana dan Alvaro sangat tampan.” Ucap yang lain.

“bagaiamana kalau paman jodhkan dengan putri paman?” tanya paman Roy.

“tidak perlu paman. Alvaro masih belum mau menikah.”jawab Alvaro.

“ya tunangan pacaran kayak anak anak jaman sekarang.” Ucap panam Roy.

“kakak aja dia lebih tua dari Alvaro dia lebih siap kalau menikah.” Ucap Alvaro menarik Dana.

“Dana bagaimana? Menurut kamu bunga cantik bukan?” tanya paman Roy.

“cantik paman tapi maaf Dana masih sibuk ada urusan.” Ucap Dana segera pergi.

Di rumah sakit Moana sudah tidak ada cara untuk mebayar biaya kakaknya.

“kenapa tadi ceknya aku buang. Gara gara kemarahanku sesaat sekarang pembayarannya belum terbayar.” Guman Moana.

Ponsel Moana bergetar panggilan masuk nomor luar negri.

“hallo?”jawab Moana.

“baik saya setuju. Namun dengan Syarat pembayaran di muka.” Ucap Moana.

“dan juga saya pergi tidak sendiri.” Ucap Moana.

Setelah sesuai kesepakatan Moana menunggu pembayarann dari orang yang memintanya. Setelah menerima uang. Moana segera pergi membayar biaya Opertasi Sona.

“akhirnya dapat terselesaikan.” Ucap Moana dengan perasaan lega.

“nak sebentar lagi kita akan meninggalkan kota ini.” Ucap Moana karena dia sudah menyetujui perjanjian.

“hallo? Dengan Allen Moana Rei.” Ucap penelfon.

“hallo? Iya saya sendiri.” Jawab Moana.

“saya masih menawarkan untuk sodara Moana bekerja sebagi perawat nenek saya. Dengan gaji yang sodara inginkan.” Ucap sang penelfon.

“baik saya setuju. Namun dengan Syarat pembayaran di muka.” Ucap Moana.

“berapa yang anda minta saya akan tranfer sekarang.” Ucap si penelfon

“dan juga saya pergi tidak sendiri.” Ucap Moana.

tidak masalah. Asal sodari Moana mau pergi ke kediaman saya.” Ucap si penelfon.

Moana pergi ke ruangannya dan mulai menulis surat pengunduran dirinya dari rumah sakit. Setelah magang tiga bulan, dia baru menjadi dokter saraf resmi dalam tiga bulan terakhir, dengan kontar tahunan.

Di sisi Alvaro.

“aku mau kembali dulu.” Ucap Alvaro merasakan tidak nyaman dengan tubuhnya.

“hati hati. Ingan nomor kamarmu.” Ucap Dana.

“umm.” Jawab Alvaro.

Alvaro keluar dari ruang aula sambil memegang kepalanya yang terasapusing dan pening.

“kenapa rasanya panas sekali.” Ucap Alvaro.

Seorang perempuan menghampiri Alvaro dan memapah Alvaro pergi ke kamarnya.

Perempuan itu membantu Alvaro melepas pakaian. Namun yang terbayang di hadapan Alvaro adalah wajah Moana. Namun ketika perempuan itu hendak mencium Alvaro.. seketika Alvaro tersadar dan mendorong pergi perempuan yang hendak menjebaknya.

“keluar atau ku bunuh kamu.” Ucap Alvaro kepada perempuan itu.

Seketika perempuan itu gemetar dan pergi meninggalkan Alvaro.

“kanpa aku melihat bayangan wanita hamil itu.” Batin Alvaro. Melempar tubuhnya ke ranjang hotel. Kemudian dia terlelap.

“kenapa kamu menangi Bunga?” tanya paman Roy.

“Alvaro mendorongku padahal sedikit lagi kami akan bersama.” Ucap Bunga.

“sudah tidak masalah. Kita coba lain kali.” Ucap papa bunga tuan Roy.

Keesokan paginyan Alvaro membuka matanya. Melihat bayang Moana yang tidur membelakanginya. Alvaro tanpa sadar memeluknya namun ketika tangannya berada di pingang Moana. Bayangan itu menghilang. Seketika membuat Alvaro tersadar.

“kenapa dia lagi. Tidak mungkin aku menyukai wanita yang sudah bersuami.” Guman Alvaro.

Si rumah sakit setelah operasi Sona selesai dan Sona di perbolehkan rawat jalan dengan alasan pengobatan diluar negir. Moana menyerahkan surat pengunduran dirinya, dan pembayaran denda atas pemutusan kontrak secara sepihak.

“Moana. Apa kamu benar akan keluar?” tanya Daniel yang penuh sesal.

“iya kak. Maaf selama ini merepotkan mu.” Ucap Moana.

“tidak tidak kumohon jangan pergi. Kau bilang kamu butuh uang bukan aku akan memberikannya berapapun yang kamu minta.” Ucap Daniel membuju Moana.

“tidak kak terima kasih. Masalahku sudah selesai.” Ucap Moana.

“sampai jumpa lain waktu.” Moana mengucapkan selamat tinggal kepada Daniel dan rekan – rekannya.

Moana dan Sona di jemput jet pribabdi milik sesorang yang meminta Moana untuk menjadi pendamping ibunya.

Di sisi Alvaro. Suasana hatinya sedang tidak nyaman.

“kenapa aku merasa ada yang hilang ya.” Ucap Alvaro hatinya terasa sesak.

Ketika menyentuh dadanya dia menyadari kalungnya hilang.

“di mana kalungku.” Alvaro mencaari di seluruh ruangan namun tidak menemulannya. Alvaro segera menghubungi pihak hotel dan meminta untuk mencari kalung miliknya.

“ada apa masih pagi heboh.” Tanya Dana menghampiri adiknya yang sedang mencari kalung yang hilang.

“barangku hilang.” Ucap Alvaro.

“apa?” tanya Dana.

“kalungku yang selalu aku pakai.” Ucap Alvaro.

“apa itu sangat penting?” tanya Dana.

“entahlah namun saat kalung itu hilang aku merasa harus menemukannya bagimana pun caranya. Sepertin barang itu di beri oleh orang penting.” Ucap Alvaro.

Alvaro masih mecari kesan kemari bahkan dia rela mengorek sampah supaya bisa menemukan kalung cincin miliknya.

“nah.” Ucap Dana menunjukkan kalung cincin yang dia bawa.

“bagaimana biasa ada di kakak?” tanya Alvaro bahagia raut wajahnya langsung berubah ceria setelah mendapatkan kalungnya.

“semalam saat aku hendak kembali ke kamar aku melihat dan meyimpannya.” Ucap Dana.

“terima kasih kak.” Ucap Alvario.

“sudah sudah ketemu kalian bisa pergi.” Ucap Alvaro kepada petugas hotel.

“kalau boleh kakak tau kamu dapat kalung ini dari mana?” tanya Dana.

“etahlah aku lupa tapi tapi kalung ini sangat berharga menurutku.” Ucap Alvaro sambil tersenyum.

“apa kamu benar – benar tidak mengenali perempuan hamil itu?” tanya Dana.

“tidak.” Jawab Alvaro.

Di sisi lain Moana sudah berada di kediaman orang yang ingin menjadikannya pendamping. Bersama dengan Sona yang masih koma dan perutnya yang mulai besar.

Tiga tahun kemudian.

Alvaro Aden Gaza sekarang telah menjadi kepala dokter bedah di rumah sakit besar Gaza. Menjadi dokter terhebat di rumah sakit miliknya. Bahkan sering kali di undang untuk acara. Dan banyak rumah sakit yang bekerja sama dengan Alvaro untuk membantu penanganan operasi istimewah. Operasi yang di lakan oleh ahli dengan hasil pasti berhasil.

“ada apa?” tanya Dana melihat adiknya yang nampak lesu.

“entahlah kak. Aku akhir akhir ini bermimpi tentang seorang wanita. Sangking seringnya wajahnya wanita itu memudar. Namun mimpiku tetap sama.” Ucap Alvaro.

“kamu ini karena kelamaan jomblo cepat cari calon.” Ucap Dana.

“kak ingat kakak juga belum menikah.” Ucap Alvaro meninggalkan Dana.

Ketika makan malam.

“kalian lihat ini foto anak gadis teman papa. Kalian lihat dulu siapa tau kalian suka.” Ucap papa Arsan menunjukkan beberapa foto gadis cantik kepada kedu putranya.

“papa mulai deh.” Ucap Dana.

“Alvaro kenyang.” Alvaro kemudian pergi meninggalkan ruang makan.

“ayolah papa juga ingin segera meimang cucu. Umur kalian udah waktunya menikah.” Ucap papa kesal.

“papa curiga kalian berdua tidak menyukai wanita?” tanya papa.

“Dana laki tulen pa. Alvaro itu kayaknya pecinta sejenis pa.” Ucap Dana.

“jaga omongan kakak. Alvaro hanya belum bertemu yang pas.” Ucap Alvaro dari atas setelah mendengar ucapan kakaknya.

Di dalam kamar Alvaro membaca lagi buku buku medis miliknya, sambil memegang cincin yang ada di lehernya.

“tiga tahun ini aku sangat sibuk hingga lupa untuk mencari asal usul kalung ini.” Ucap Alvaro.

Alvaro membuka kalungnya dan melihat di balik cincin terdapat tulisan AMR love AAG.

“AAG itu kemungkinan namaku, namuan AMR ini siapa?” guman Alvaro.

Di sisi Moana.

“dokter Allen keadaan Kanzumi memburuk.” Ucap Liora perawat yang menjadi asisten Moana. Moana sekarang di panggil dengn Allen karen dia menganti nama panggilannya.

“Kenzo kemana?”tanya Allen.

“dia bersama Sona.” Ucap Liora.

“baiklah aku aka segera ke sana.” Ucap Allen segera menganti pakaiana. Dan pergi ke ruang pasien.

“mama.” Panggil seorang gadis kecil yang berumur hampir tiga tahun.

“Kazumi bagaimana perasaan kamu sayang.” Tanya Allen.

“Kan baik mama. Mama jangan menangis.” Ucap Kanzumi mengusap air mata Allen.

“akhinya kamu datang juga.” Ucap Sona sambi mengendong Kenzo.

“kau tau kedua anakmu ini sangat berbeda Kanzumi dia sangat tangguh sedangkan Kenzo dia sangat cengen melihatnya adiknya di suntik dia langsung menangis.” Ucap Sona.

“maaf kak. Nenek tiba tiba memanggiku pulang katanya istri paman mengalami kebocoran ketuban.” Jelas Allen.

“terima kasih kalian telah menjaga si kembar.” Ucap Alle sambil tesenyum.

“tentu kami akan menja keponakan kami.”ucap Liora.

Liora mengajak Allen untuk keluar.

“ada apa?” tanya Allen.

“Kanzumi dia harus segera operasi, semalam dia berulang kali kejang aku mengkhwatikan keadaanya.” Ucap Liora.

“aku sedang mencari dokter bedah terbaik.” Jelas Allen.

“aku tau lihat berita ini.” Ucap Liora menujukkan berita tentang Alvaro.

“dokter bedah terbaik Alvaro Aden Gaza.” Membaca nama Alvaro Allen langsung terdiam.

“kamu kenapa?” tanya Liora.

“tidak, apa tidak ada dokter lain?” tanya Allen.

“mungkin ada tapi yang terbaik dokter Alvaro ini.” Jela Liora.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!