"Syifa saya bilang turun sekarang"
"nggak mau Gus gue belum puas makan mangganya, kan kata Gus nggak boleh buang-buang makanan ntar mubazir "ucapnya tak peduli dengan tatapan seorang pria di bawah sana .
"mau turun atau saya cium "
para santri mendengar itu langsung kaget mereka tak menyangka gusnya ternyata sangat so sweet ini terhadap istrinya.
"hah" mata gadis itu melotot tajam
"bugh"
"auwsshhh "ringis gadis itu saat melompat dari pohon akibat mendengar ancaman gusnya syifa syeena queenza Abimanagadis cantik dan super duper bar-bar Dia terpaksa harus menikah dengan seorang gus tampan
akankah suaminya dapat merubah sifat keberbaran istrinya dan dapat meluluhkan hatinya
kalau mau lanjutannya yuk! langsung join 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ALFI MARTIS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Iya deh Maaf Gus. Gue pergi dulu ya, Assalamualaikum." ucap Syifa dan baru berjalan beberapa
Langkah saja suara Gus Alwi sudah menghentikannya.
"Berhenti."
"Apalagi si Gus." tanya Syifa kesal. Gus Alwi pun mengulurkan tangannya.
"Lah Gus yang ngasih gue uang, kenapa mau di ambil lagi." ucap Syifa.
"Salim Syifa." ucap Gus Alwi, karena istrinya ini sangat tidak paham.
"Ohh, salim? Makanya Gus ngomong dari tadi." ucap Syifa.
Cup
Setelah mencium punggung tangan suaminya. Dia punlangsung pergi.
"Ck, gadis itu, saya harus punya banyak stok kesabaran. Istri saya sungguh bar bar." gumam Gus
Alwi menatap kepergian Syifa. Yang berjalan tidak ada estetik estetiknya sama sekalih.
"Ning Syifa." panggil seorang gadis berkhimar biru. Syifa pung berhenti.
"Ada apa? Ning nung ning. Jangan manggil gue Ning." ucap Syifa tidak suka dengan panggilan Ning. Pikirnya seperti Nining nama yang sangat tidak moderen.
" maaf, Saya di tugaskan Umi Aya, untuk mengantarkan Ning Syifa ke kamarnya." ucap gadis yang bernama Fatimah.
"Ning? Udah di bilangin jangan manggil Ning." gerutu Syifa.
"Eh Maaf, tapi kalau saya hanya manggil nama saja, akan sangat tidak sopan karena Ning istrinya Gus Alwi." ucap Fatimahyang menambah kekesalan Syifa.
"Isssh jangan manggil Ning lagi, manggil Gue Syifa aja. Dan ingat lo udah taukan Gue istrinya Gus lo jadi jangan bocorin ke siapa siapa. Awas aja kalau sampai gue dengar lo orang pertama yang bakal gue masukin ke dalam got." ancam Syifa, bukannya takut Fatimah hanya tersemyum lembut. Dia sudah paham dengan sifat dari istri gusnya ini.
"Siap Syifa." ucap Fatimah. Dan berniat mengambil koper milik Syifa.
"Eh mau ngapain?" tanya Syifa menjauhak kopernya.
"Saya mau bantu bawainkopernya."
"Nggak usah, selama gue masih bisa kerjain sendiri. Gue nggak butuh bantuan siapa pun." ucap Syifa membuat Fatimah kagum, ternyata di balik sikap bar bar Ning nya ini. Terdapat pemikiran dewasa walaupun hanya sedikit pikirnya.
Saat mereka berjalan melewati lapangan di mana banyak sekalih para santri dan santiwati yang berlalu lalang, kedatangan Syifa menjadi pusat perhatian semua orang, kecantikannya mampu menghipnotis siapa saja.
Sedangkan Syifa sedikit risih di tatap seperti itu.
"JAGA MAAAATA.... JAGAAA JAGA HAATIII, JANGAN NORAK LIHAT CEWEK CANΤΙΙΙΚ." nyanyinya membuat semua orang kaget. Mereka pikir Syifa orang kalem ternyata oh ternyata.
"Syifa, nggak baik seorang wanita bersuara keras. Karena suara wanita juga aurat." ucap Fatimah.
"Noh lihat. Siapa suruh mereka pada natap gue nggak kedip. Jadi gue nyanyi ajalah biar mereka sadar, gue sadar pesona gue nggak ada tandingannya." PD Syifa setinggi langit.
"HEH, PEDE AMAT LO, MUKA UDAH KAYA KUCING GARONGAJA BELAGU." teriak Andik musuhnya Syifa. Syifa pun mengehentikan langkahnya.
"НЕН МАCAN TUTUL BERANAK SERATUS, KALAU MATA LO BUTA SANA DI BAWAH KE DOKTER BIAR DI PERIKSA." ucap Syifa.
"HAHAHA LIHAT KAN, KUCING GARONG SUDAH MENGELUARKAN TARINGNYA." teriak Andik. Membuat Syifa kesal.
Syifa pun langsung melepaskan sendal jepitnya dan di lemparkan ke arah pemuda tampan yang sedang tertawa itu.
"Hahahah hahah hhahaha." sebagian orang pun langsungtertawa dan ada juga yang menahan tawa. Melihat sendal jepit milik Syifa mendarat sempurnah ke mulut Andik, sehingga menghentikam tawanya.
"Mampus lo, rasain tu." ucap Syifa tersenyuk puas.
"Aaarrrg, Syifa lo ngapain lempar sandal ini ke mulut gue. Mana ada tai ayamnya lagi." ucap Andik yang kucar kacir mencari air untuk membersihkan mulutnya.
"HAHAHA MAKANYA JANGAI MAIN MAIN SAMA GUE, HAHAHAHAHA.....
"Ada apa ini?"
"Hah."