Bryan Sang Ahli Waris

Bryan membuka lemari pakaian ibunya dan mengingat pesan ibunya untuk mencari barang di lemari.

Sebuah kotak dan ada kalung serta sepucuk surat dan bryan membaca surat itu.

Sedih, itulah yang bryan rasakan, kenapa ibunya harus terlambat menceritakan siapa ayahnya, setelah melalui kehidupannya selama ini.

Bryan kira dia adalah anak yang tidak di inginkan dan ternyata dia adalah anak yang di nantikan untuk keluarga nya dan kenapa harus ibunya yang pergi dari rumah itu.

Bagas atmaja seperti apa ayahnya itu dan haruskah dia menemuinya setelah bertahun tahun lamanya?

Apakah dia akan di terima di rumah ayahnya yang pastinya dia yakin jika dia mempunyai saudara.

"Haruskah aku ke jakarta.?" kata bryan sendiri

"bry kamu di dalam.?" tanya riko

Setelah membereskan kotak itu bryan menemui riko yang masih di luar kamar ibunya.

"Bry aku akan pulang dulu jika butuh sesuatu telefon aku, ngk apa kan aku tinggal.?" tanya riko

"Terimakasih riko sudah menemaniku beberapa hari ini." kata bryan

"Santai mas bro, aku senang melakukannya. " kata riko

"Besok acara perpisahan di sekolah apa bisa datang nanti aku jemput kita datang bersama" kata riko

"Aku datang sendiri terimakasih," kata bryan

Bryan melihat riko keluar dari rumahnya dan dia langsung ke kamar ibunya, ada sebuah foto ibu dan seorang pria dan pasti dia adalah bagas , "ayahku"

Bryan melihat buku tabungan ibunya dan sungguh terkejut karena nominal yang ada di tabungan ibunya.

Ibu mempunyai uang yang banyak tapi kenapa hidupnya dalam kesederhanaan dan "apa mungkin karena ingin bersembunyi dari ayahku.?" kata bryan

Aku harus mencari tahu kehidupan bagas atmaja, kenapa ibu tidak menikah lagi dan bersembunyi dari pria itu.

Banyak sekali pertanyaan dalam hati bryan tentang siapa ayahnya tapi mungkin bukan ayahnya tapi nenek tua itu nyonya tantri.

Aku akan mengetahui nantinya dan untuk sekarang lebih baik aku fokus pada diriku sendiri dan jika tuhan berkehendak kami pasti akan bertemu.

Sekali lagi bryan melihat foto dan terlihat wajah bahagia di foto usang yang ada di tangannya.

Pagi hari bryan bangun tidur dan sekali lagi dia melihat kamar ibunya, kini semua baru terasa jika dia sendiri di rumah kesepian.

Bryan akan berangkat ke sekolah karena ada acara perpisahan di sekolah dan sudah pasti dia akan merasa iri kepada teman temannya karena mereka pasti datang bersama orang tuanya.

"Apa aku tidak usah datang." cicit bryan

tring... pesan masuk

"Bro buruan datang kami menunggu." kata riko

riko sudah meminta orang tuanya untuk datang dan meminta ibunya mendampingi bryan dan dia bersama ayahnya.

Bagi orang tua riko, bryan sudah seperti anaknya. Ibu indah dan pak robi sangat mengenal bryan karena anak mereka berteman sejak kecil.

Sampai di aula sekolah riko sudah menunggu bryan dan juga kedua orang tuanya dan mereka berjalan masuk beriringan seperti rencana riko bryan di sebelah ibu indah.

Bu indah memegang lengan bryan dan tersenyum menepuk beruk lengan sahabat putranya.

"Kita akan terus begini sampai acara berakhir, " kata bu indah

"Terimakasih bu." kata bryan dengan mata berkaca

Bu Indah tersenyum dan mereka mencari tempat duduk dan masih bersama berdampingan dengan bryan.

Bryan melihat riko dan mengucapkan terimakasih kepada sahabatnya dan riko menganggukkan kepala tersenyum.

Acara begitu meriah banyak hiburan dari adik adik kelas dan beberapa teman hingga saatnya tiba pengumuman siswa berprestasi.

Bryan terpilih menjadi siswa terbaik berprestasi dan maju ke depan, semua orang terharu karena mereka tahu keadaan bryan saat ini.

Bu indah memeluk bryan di bawah podium dan riko juga memeluk sahabatnya itu.

Acara selesai bryan kembali ke rumah dan saat masuk dia di kejutan dengan suara motor yang berisik dan ternyata mereka adalah teman temannya.

Riko, dandi dan dani datang menemani bryan dan membawa makanan kecil serta bakso dan mie ayam kesukaan mereka..

"bro, riko sekarang tidak lagi jomblo dan dia sekarang pacaran dengan selena." kata dandi

"Benarkah. selamat ko., " kata bryan tersenyum

"Terimakasih," kata riko tidak enak

Kemarin riko menjemput Selena ke sekolah dan memintanya menjadi kekasih hatinya dan di terima.

Senang itulah yang di rasakan riko, dia fikir selena menyukai bryan ternyata salah.

Memang benar semua patut di coba dan sekarang riko mempunyai pacar setelah lama menjomblo.

"bryan ngk papa kan aku jadian dengan selena.?" kata riko

"Hmm,.kenapa aku harus marah.?" tanya balik bryan

"Gadis yang waktu itu kamu bilang, bukan selena kan.?" tanya riko

"Bukan, dia di luar negeri sekarang. " kata bryan

Bryan melihat sahabatnya dan terlihat di wajah riko yang lega, tadinya bryan ingin menjahilinya mengatakan jika gadis itu selena tapi melihat kebaikan riko dan keluarganya riko berfikir dua kali.

Setelah teman temannya pulang bryan ke kamar ibunya, riko akan kembali katanya dan menginap dan riko sekarang sedang keluar membeli sesuatu.

"Aku akan ke jakarta dan mungkin akan kuliah di sana, mungkin dengan begitu bisa bertemu ayah. " cicit bryan

Bryan mendengar suara motor riko dan keluar dari kamar ibunya, dia berencana mengatakan kepada riko soal jakarta dan Ayah.

"Ko, ibu akhirnya memberitahu siapa ayah ku dan aku mempunyai ayah selama ini.?" kata bryan

"Benarkah, di mana dan siapa.? " tanya riko antusias

Karena akhirnya bryan tahu siapa ayah kandungnya, dulu waktu sekolah dasar dia pernah bertanya kepada bryan soal ayahnya dan bryan kala itu menangis karena tidak mengetahui siapa ayahnya.

Hingga sekarang riko tidak pernah bertanya ayah bryan lagi karena selama bermain kerumah tidak terlihat ayah bryan dan riko berfikir jika bryan memang tidak mempunyai ayah.

Kehidupan pribadi bryan, riko tidak ingin mempermasalahkan, selama bryan sendiri adalah teman yang baik selama mereka bersama.

Sepanjang malam bryan menceritakan keinginan nya ke jakarta kepada riko dan meminta bantuannya, karena bryan ingat jika riko mempunyai saudara di jakarta.

Riko sendiri akan menanyakan kepada ibunya dan akan memberitahukan ke bryan agar dia bisa datang ke jakarta.

Riko tidak menyangka jika nantinya dia akan berpisah dengan sahabatnya dan bryan berhak hidup bahagia.

Selama ini riko lah yang selalu di sisi bryan dan sangat tahu jika bryan mempunyai rasa tidak percaya diri tentang kehidupan pribadinya.

Karena itu dia selalu tertutup kepada semua orang.

Bryan melihat ponselnya dan melihat foto kalisya dan riko sendiri asyik tersenyum membaca pesan dari selena, besok mereka akan pergi dan lebih tepatnya ini adalah kencan pertama bagi hubungan baru mereka.

Riko melihat bryan sudah terpejam dan dia juga harus tidur karena mengantuk, "apa aku ikut dengan beban saja.? " kata riko dalam hati