NovelToon NovelToon
Menikahi Tuan Danzel

Menikahi Tuan Danzel

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:300.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Aquilaliza

Penyelamatan yang dilakukan Luna pada seorang Kakek membawanya menjadi istri dari seorang Danzel, CEO dingin yang tak memepercayai sebuah ikatan cinta. Luna yang hidup dengan penuh cinta, dipertemukan dengan Danzel yang tidak percaya dengan cinta. Banyak penolakan yang Danzel lakukan, membuat Luna sedikit terluka. Namun, apakah Luna akan menyerah? Atau, malah Danzel yang akan menyerah dan mengakui jika dia mencintai Luna?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquilaliza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menggoda Danzel 2

Danzel duduk diam di ruangannya sambil memikirkan permintaan kakek Berto dua hari lalu. Entah apa yang merasukinya hingga dia menjawab seperti itu. Tapi, jika dipikir-pikir, tidak ada jawaban lain yang bisa membuat kakeknya merasa tenang kecuali jawaban itu.

Tok... Tok... Tok...

Ketukan pintu ruangan membuat Danzel membuka suara menyuruh si pengetuk masuk. Namun, wajah Danzel berubah dingin dengan tatapan tajam menatap orang yang memasuki ruangan tersebut.

"Tuan Danzel," ucap seorang wanita dengan suara manja menggoda, berpakaian sangat sexy dan terbuka. Dia berjalan lenggak-lenggok dan berhenti tepat di sebelah Danzel.

Danzel menatap sengit wanita itu. Ini bukan pertama kalinya seorang wanita mendatanginya di kantor. Sudah banyak kejadian seperti ini yang terjadi padanya. Dia bahkan heran dengan para petugas keamanan perusahaannya yang sangat mudah dibodohi wanita-wanita seperti itu. Bahkan dia sudah beberapa kali mengganti petugas keamaan perusahaan. Namun, masih saja ada yang bisa lolos.

"Keluar!" seru Danzel dengan nada penuh peringatan.

"Tuan, kau pasti sangat kelelahan. Biar aku merileks kan tubuhmu," ucap wanita itu sambil mengulurkan tangannya, hendak menyentuh Danzel. Namun, pria itu dengan cepat menepis tangannya dengan kasar. Sangat berbeda saat dia memperlakukan Luna.

"Tuan, apa kau tidak ingin aku membantumu? Kau bisa melakukan apapun padaku, tanpa bayaran. Aku selalu ingin bisa bercin—"

Tak!

Danzel langsung menendang tulang kering gadis itu, sehingga ucapannya terpotong. Dia meringis sambil menunduk menyentuh tulang keringnya.

"Tuan! Apa yang anda lakukan? Aku menawarkan diriku padamu, dan kau membalasnya seperti ini?"

"Saya tidak meminta, dan tidak perlu membalas. Saya sudah cukup puas dengan wanita saya yang ada di rumah!" ucap Danzel.

Wanita itu mendengus kesal. Ia menegakkan tubuhnya lalu menatap Danzel. "Wanita seperti apa dia? Apa seorang jal—"

Plak!

Satu tamparan mendarat di pipi wanita itu. Membuat pipi wanita itu memerah. Dia menyentuhnya sembari menahan air mata agar tidak jatuh.

"Kau memang kejam!"

"Ya. Itu hanya sedikit dari kekejamanku! Saya bisa membunuhmu saat ini juga!"

Deg!

Wanita itu melotot pada Danzel. Dia meraih tasnya lalu berjalan pincang keluar dari ruangan tersebut sambil mendumel.

Sekretaris Beni yang tidak tahu apa-apa karena baru kembali dari toilet pun terkejut melihat wanita itu. Namun, dia segera paham apa yang dilakukan tuannya pada wanita itu.

"Kau datang hanya untuk mengantarkan nyawamu," ucap Sekretaris Beni. Membuat wanita itu mendengus lagi, lalu pergi. Setelah itu, Sekretaris Beni segera menuju ruangan Danzel. Dia harus minta maaf pada sang tuan atas kelalaiannya yang tidak bisa menahan wanita itu untuk masuk.

Sementara itu, di perusahaan tempat Luna bekerja, Luna sedang menatap layar handphonenya dengan fokus. Gadis itu sedang menunggu apa yang dicarinya di aplikasi pencarian ditampilkan.

"Bagaimana cara menggoda lak—"

Seketika Luna langsung mematikan handphonenya saat mendengar seseorang membaca apa yang ditulisnya. Gadis itu menoleh menatap orang tersebut, yang ternyata adalah sahabatnya, Selly.

"Bagaimana cara menggoda laki-laki? Siapa yang ingin kau goda? Waahh... Luna ku ini sudah mulai mengenal cinta ya," ucap Selly sambil tersenyum menggoda, membuat Luna berdecak pelan.

"Ck. Bukan aku!" elak Luna. Dia tidak ingin pernikahannya dengan Danzel ketahuan Selly.

"Lalu?"

"Untuk tetanggaku."

"What? Maksudmu, kau ingin menggoda tetanggamu? Siapa dia? Apa dia tampan?"

"Ck. Selly, kecil kan suaramu! Aku tidak ingin menggoda siapa pun! Aku hanya ingin membantu tetanggaku. Suaminya sangat dingin dan jarang berbicara padanya. Jadi, aku sarankan dia untuk lebih dekat dengan suaminya, termasuk menggoda suaminya. Tapi, aku sendiri tidak tahu bagaimana menjelaskan pada dia, bagaimana cara menggoda."

"Pfftt... Luna, Luna. Kau ini, tidak berpengalaman malah menyarankan orang. Sini, biarku jelaskan padamu, bagaimana cara menggoda. Walaupun aku dan Ivan tidak sampai ke hal yang paling intim, tapi aku sangat paham bagaimana seorang istri menggoda suaminya. Nanti, kau sampaikan saja pada dia apa yang aku jelaskan."

"Tidak! Semua yang kau katakan berbau ekstrim."

"Ck. Bukan kamu yang melakukannya. Kau cukup dengar, dan sampaikan pada dia. Atau rekam saja ucapanku!" putus Selly, dan mulai menjelaskan semuanya pada Luna.

***

Luna duduk dengan gelisah di pinggir ranjang. Dia sangat gugup saat memikirkan dia akan menggoda Danzel.

"Benar yang ku katakan, semua saran dari Selly sangat ekstrem. Aku benar-benar malu mengingat semua yang dia katakan. Seharusnya aku tanya saja pada ibu. Tapi, ibu pasti akan menggodaku," gumam Luna.

Ceklek.

Suara pintu kamar mandi terbuka. Danzel keluar dari sana dengan handuk melilit pinggangnya. Luna dengan spontan berdiri. Dia mencoba mengendalikan dirinya. Namun, debar jantungnya tak bisa diajak kerja sama. Jantungnya berdebar dengan cepat seiring langkahnya mendekat pada Danzel.

Sementara itu, Danzel diam mematung menatap Luna. Fokusnya tak bisa dia alihkan. Dia terpaku pada Luna yang terlihat berkali lipat lebih cantik dari biasanya. Gadis itu mengenakan gaun yang sedikit terbuka. Sebuah gaun tidur berwarna peach dengan panjang sepaha, dan sedikit terbuka di bagian dadanya. Sehingga menampakkan kulit lembut Luna. Dan tanpa sadar, Danzel meneguk ludahnya.

Baginya, apa yang Luna kenakan sekarang tidak sebanding dengan wanita-wanita yang sering melemparkan diri mereka padanya. Wanita-wanita itu hampir telanjang di depannya. Namun, dia tidak sedikitpun merasakan sesuatu yang aneh.

Tapi, sekarang dia merasakan jantungnya berdebar dengan cepat. Dan itu karena Luna. Dia ingin memeluk erat gadis itu sekarang. Namun, Danzel dengan cepat mengontrol dirinya dan memasang wajah datar ketika Luna memeluk lengan telanjangnya.

"Kau sangat harum," ucap Luna dengan nada lembutnya.

"Lepaskan, Luna!" ucap Danzel datar.

"Tidak mau!" balas Luna. Gadis itu melingkarkan sebelah tangannya pada pinggang Danzel. Lalu, beberapa detik kemudian diikuti tangan sebelahnya, sehingga dia sekarang dalam posisi memeluk Danzel dari depan.

Tubuh Danzel menegang. Terlebih saat kulit wajah Luna yang lembut menyentuh kulit dadanya yang tak terhalangi apapun.

"Danzel, apa kau masih ingat permintaan Kakek?"

"Menjauhlah, Luna! Aku bisa bertindak kasar padamu!" ujar Danzel dengan suara beratnya. Tidak ada niat untuk menjawab pertanyaan Luna sedikit pun.

Luna bukannya takut, malah semakin memeluk erat Danzel. "Jika kau lupa, akan aku ingatkan. Kakek ingin kita memberikan seorang cicit untuknya. Kau sudah setuju. Apakah kau akan mengingkarinya?"

"Diamlah Luna! Aku tidak ingin memiliki anak!"

Luna mendongakkan wajahnya hingga menatap wajah tampan Danzel. Tangannya terulur mengusap rahang tegas Danzel yang kini balas menatapnya.

Danzel mengeraskan rahangnya saat tangan lembut Luna menyentuh kulit rahangnya. Gadis itu benar-benar berniat ingin menggodanya. Dan sekarang, dia terpancing dan menginginkan sesuatu untuk dilakukan bersama Luna.

"Kau menggodaku?" tanya Danzel masih mencoba tenang dan menahan dirinya.

"Ya, aku sedang menggodamu. Apa— akhhh...."

Ucapan Luna langsung terpotong saat Danzel tiba-tiba mendorongnya. Namun, Danzel dengan cepat meraih kedua tangan Luna dan mengenggamnya. Dia sedikit menundukkan tubuhnya sambil menatap tajam Luna. Dan sekarang posisi wajahnya sangat dekat dengan wajah Luna, sehingga Luna mampu merasakan hembusan nafasnya.

Setelah beberapa detik kemudian, Danzel menjauhkan wajahnya dan melepaskan genggamannya.

"Ku peringatkan padamu! Jika kau menggodaku sekali lagi, maka aku tidak akan segan-segan bertindak kasar dan melukaimu!"

Setelah mengatakan hal tersebut, Danzel berjalan meninggalkan Luna menuju walk in closet. Laki-laki itu mengusap kasar wajanya.

Dia benar-benar merasa tersiksa menahan diri pada Luna. Tapi, gadis itu selalu mampu menarik perhatiannya. Dan tadi, dia hampir saja berniat melakukan sesuatu bersama Luna.

Namun, kesadarannya dengan cepat kembali menguasainya. Dan dia berpikir, jika dia benar-benar melakukan hal tersebut bersama Luna, maka suatu saat Luna yang akan merasa rugi. Karena sebenarnya, dia tidak bisa menjamin jika pernikahan mereka akan bertahan lama.

Sementara di kamar, Luna duduk diam di pinggir ranjang dengan jantung yang berdebar semakin kencang. Namun, dari tatapan kosong gadis itu, ada luka dan kekecewaan yang terpancar. Baginya, Danzel benar-benar tidak pernah menganggapnya sebagai istri. Dan dia kembali gagal untuk meluluhkan laki-laki itu.

1
Bunda SalVa
bagus ceritanya kak 👍🏻
ira
lucu juga mereka ini 😁🤗
ira
barusan aja berjanji eh sudah dilanggar aja
ira
semoga Dede bayinya cepat hadir ya
ira
selamat ya sekretaris beni atas kelahiran putra kalian 🤗
ira
semoga adonan kalian cepat jadinya ya 😁😁
ira
aku sih lebih suka panggilannya Daddy dan mommy😁
ira
hayolohhh danzel🤣🤣🤣
ira
bnr sekali tuh
ira
emangnya kamu mampu 😒😒😒
ira
heh ternyata menyebar aib sendiri 🤣🤣🤣🤣
ira
Luna itu waras yang gila itu kamu Selena 🤣🤣🤣
ira
kok luna dan Selena bisa saling kenal apa mereka dulu teman sekolah atau apa
ira
🤣🤣🤣🤣🤣
ira
gemes deh sama mereka berdua😁😁
ira
mengusir secara halus ya danzel 🤣🤣🤭
ira
ulat bulu pergi jauh jauh
ira
baru kali ini baca novel yg sekertaris nya sdh punya istri dn ank serta ramah tdk dingin seperti bosnya😁
ira
Selly oh Selly 🤣🤣
ira
klo d liat seperti ini hubungan orang tua nya danzel sepertinya baik² aj tpi knp mereka malah bercerai ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!