NovelToon NovelToon
Cinta Sang Berandal

Cinta Sang Berandal

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Bad Boy
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: dtyas

Kisah tentang anggota geng motor dan siswa korban perundungan.

Guntur Rakabuming dengan segala problematika kehidupan keluarga dan pergaulan yang salah, harus melakukan perintah Refan karena kalah dalam balap motor liar. Yang harus dilakukan Guntur adalah membuat Alya Kania -- gadis berpenampilan cupu dan korban perundungan -- jatuh cinta padanya atau Alya secara sadar menyerahkan tubuhnya.

Rencana yang disusun oleh Guntur berantakan karena salah paham masyarakat, akhirnya Guntur dan Alya terpaksa harus menikah.

Berhasilkah Guntur memenuhi permintaan Refan? Bagaimana akhirnya hubungan Guntur dan Alya?

======
Event Bad Boy
Follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 ~ Bukan Jelangkung

“Lama amat sih,” keluh Guntur.

Alya hanya diam, percuma membalas ucapan Guntur. Namun, dalam hatinya dia bersorak gembira bisa bertemu pria itu. Semalam dia susah tidur karena memikirkan Guntur dan tidak ada alasan yang masuk akal untuk bisa menemuinya.

Tidak mungkin Alya membawakan makanan pada Guntur, padahal tidak pesan. Apalagi sengaja mengajak belajar bersama. Sedangkan sebelumnya mereka belajar dan berujung Guntur tersungkur akibat didorong Alya karena hampir bersilaturahmi bibir.

“Emang lo nggak ada ponsel lagi?” tanya Guntur.

“Nggak ada.”

“Nanti malam jam sepuluh gue jemput lo di tempat biasa,” titah Guntur.

“Nanti malam? Mau ke mana?”

“Gue mau balap, lo harus ikut,” jawab Guntur lirih.

“Hah, balap? Maksudnya balap motor?”

“Ya iyalah balap motor, masa balap sepeda.”

“Tapi ‘kan kamu belum cukup umur dan balapan harusnya di sirkuit,” ungkap Alya.

“Ini balap liar cupu, kalau di sirkuit mah profesional.”

“Jadi bener kamu itu anggota geng motor?”

“Menurut lo?” tanya Guntur sambil memakai helmnya.

“Maaf aku nggak ikut,” tolak Alya.

“Eh, berani lo ….”

“Balap liar itu bahaya Guntur, bisa ditangkap polisi,” ujar Alya lirih agar tidak didengar oleh siswa yang masih ada di sekelilingnya.

“Bawel, kayak yang tahu aja lo. Pokoknya jam sepuluh atau gue jemput ke rumah lo dan bilang sama orangtua lo kalau ….”

“Jangan! Ibu jangan sampai tahu.”

“Jam sepuluh, jangan telat,” ujar Guntur lalu menghidupkan mesin motornya dan meninggalkan Alya.

...***...

Alya beralasan akan menginap di rumah temannya karena ada tugas kelompok. Ibunya percaya dan memberikan izin. Tepat jam sepuluh malam, Alya sudah menunggu di ujung gang tempat biasa Guntur mengantarkannya.

Ada motor mendekat dan Alya tahu itu milik Guntur. Motor yang dipakai Guntur untuk balap tentu saja berbeda dengan motor yang biasa digunakan ke sekolah.

“Bagus, gue pikir lo bakal ingkar,” ujar Guntur lalu mengeluarkan sesuatu dari kantong jaket kulitnya dan memberikan pada Alya.

“Ponsel?” tanya Alya.

“Iya, itu ponsel lama punya gue. Mungkin dua atau tiga bulan lalu. Lo pake, biar gue nggak susah hubungin lo.”

“Tapi ….”

“Nggak usah nolak, gue kasih untuk keperluan gue bukan karena lo spesial,” ungkap Guntur. “Naik!” titahnya.

Alya sudah duduk di belakang Guntur dan tidak bicara selama perjalanan. Sampai akhirnya tiba di lokasi balap liar, di mana sudah ramai bukan hanya laki-laki tapi juga perempuan. Ada yang hanya menonton untuk taruhan ada juga yang menjadi joki, termasuk Guntur.

“Wuih, kemajuan nih,” ejek Refan yang melihat Guntur membawa Alya.

“Bac0t,” sahut Guntur.

Alya turun dari motor Guntur dan mendengarkan arahan dari pria itu, di mana dia harus menunggu ketika Guntur beraksi.

“Jangan ke mana-mana, lo nonton di sini. Nanti bakal ramai bahkan berisik.”

“Iya.”                 

Guntur meninggalkan Alya, berkumpul dengan joki lainnya dan saling menggerungkan deru motornya. Garis start agak jauh dari tempat Alya berada. Alya menatap sekeliling, dia merasa berada di tempat yang aneh.

Dari jauh terdengar sirine mobil polisi dan terdengar semakin nyaring dan dekat. Semua orang panik dan berusaha melarikan diri, Alya bingung harus menunggu Guntur atau pergi. Yang dia ingat, untuk berada di tempat itu agak jauh dari jalan besar.

Berlari pun percuma, karena dengan mobil akan terkejar lalu tertangkap.

“Ibu, maafkan Alya,” ujar gadis itu sudah berurai air mata.

Bugh.

Alya terdorong oleh orang yang panik dan berlarian, bahkan dia terjerembab. Dirinya sudah pasrah kalau sampai tertangkap dan dibawa oleh polisi.

Namun ….

“Alya, ayo,” teriak Guntur.

Alya bergegas bangun dan berlari menghampiri Guntur lalu naik ke motor. Guntur melajukan motornya dengan cepat bersama joki lainnya. Alya memeluk Guntur dan membenamkan wajahnya di punggung kekar pria itu.

Ada rasa kesal karena dia hampir saja membuat kesalahan dan menyusahkan ibunya, tapi Guntur ternyata bertanggung jawab dengan menjemputnya kembali.

Akhirnya mereka berhasil meninggalkan arena balap dan menghindari kejaran polisi. Guntur menepikan motornya di pinggir jalan.

“Lo nangis?” tanya Guntur tanpa turun dari motor sambil mengusap tangan Alya yang masih melingkar di perutnya.

“Kamu jahat, gimana kalau tadi aku dibawa polisi. Kamu yang paksa aku ikut dan nggak ngerti apa-apa,” tutur Alya masih dengan isak tangis.

“Percaya sama gue, Guntur Rakabuming,” ujar Guntur sambil menepuk dadanya sombong. “Gue yang jemput lo, gue juga yang bakal anter lo pulang dengan selamat. Lo ‘kan bukan jelangkung yang datang nggak dijemput pulang nggak diantar,” seru Guntur membuat Alya kesal lalu melepaskan pelukannya dan memukul punggu Guntur.

“Eh kok dilepas, ini gue mau jalan lagi.”

“Bodo amat.”

“Ayo peluk lagi, baru gue jalan. Gue nggak mau lo jatuh, nanti lecet,” ejek Guntur.

Alya bergeming dan Guntur menarik paksa tangan Alya agar kembali melingkar di perutnya.

“Nah gini, baru bener.” Guntur kembali melaju dengan wajah tersenyum, tentu saja Alya tidak bisa melihat itu. Biasanya Guntur akan melaju dengan cepat, tapi kali ini dia melaju lambat dan santai.

“Kenapa nggak ngebut?” tanya Alya.

“Ini udah malam, bahkan udah lewat tengah malam. Ngebut nanti masuk angin.  Pelan-pelan aja ya, cari aman.”

Keduanya sudah sampai di tempat Guntur menjemput dan mengantar Alya.

“Gue anter sampe rumah lo ya?” tanya Guntur setelah melepas helmnya.

“Jangan, udah dekat kok. Nanti Ibu pikir aku bohong, padahal memang bohong,” sahut Alya sambil cemberut. “Aku nggak mau ke tempat kayak tadi lagi, kamu boleh minta aku kerjakan tugas pelajaran apapun tapi tidak untuk ke tempat tadi.”

“Iya, nggak bakal lagi. Jangan lupa sim cardnya pasang di ponsel tadi,” titah Guntur.

Alya menganggukkan kepalanya dan Guntur mengulurkan tangan mengusap pipi gadis itu. Untungnya suasana malam dan gelap, jadi tidak terlihat kalau wajah Alya sudah merona.

 

1
Sunarmi Narmi
Al..semangat aku jg nikah muda...Alhamdulullah sdh 27 thun..suami jg lucu dn sayang anak istri..krn nikah usia matang jg blm tentu jaminan langgeng yg pntg kita berjln bareng melangkah bareng dgn semua perbedaan pasangan kita..jgan memaksa pasangan rs sprti kita..
Sunarmi Narmi
/Facepalm//Slight//Slight//Slight//Slight//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sunarmi Narmi
Refan biang kerok..ide ide jahat..bikin Alya cantik dn kuat Thor..biar Guntur,Refan termehek mehek
Rahma Lia
Luar biasa
Nicky Nick
hmmm alya nyidam nih guntur yunior oteweh
Nicky Nick
alya berbunga bunga niih
Fani Indriyani
Dan saat Alya tau kalo dia jd bahan taruhan pasti dia akan pergi,tinggallah kamu yg merana Guntur wkwkwk
Fani Indriyani
Lagian si Alya udh tau si Guntur gt napa msh aja baper,ga liat gmn cewe cantik aja dijadiin taruhan apalagi kamu Alya 🤦‍♀️Ya mudah2an aja si Guntur bucin abis ma Alya
Fani Indriyani
Alya jgn mdh baper ya,jgn sampe kamu sakit hati..harus jinak jinak merpati istilahnya,biar guntur tambah penasaran ma kamu
Rinisa
So Sweet....😍
Rinisa
Bener2 dech si guntur....😍
Rinisa
So sweet....😍
Rinisa
next dech...👍🏻🤗
Rinisa
next
Rinisa
😂😂😂
Al Fatih
Bagus ceritanya,, alur jelas,, konflik tidak berbelit,, karakter2 yg keren
Al Fatih
ceritanya bagus,, suka bngt karakter nya Guntur,, Ibra....,, sosok pria2 bertanggung jawab,, seneng juga dgn orang tuanya guntur...., Mona.
Happy marriage utk semua para berandal cinta
Al Fatih
Apa nanti Ibra sama mona yaaa🤔
Rinisa
Karya ke 10 yg aku baca. 🤗
Al Fatih
Good job guntur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!