Sungguh malang nasib seorang pria miskin nan buruk rupa. Jonatan selalu dihina oleh sang mertua dan dia tak pernah mendapatkan cinta dari sang istri yang sudah satu tahun dia nikahi, bahkan mereka selalu tidur dengan terpisah.
Suatu hari, Jonathan tidak sengaja membunuh seorang preman demi melindungi sang istri, sehingga Jonathan harus dipenjara dan divonis hukuman mati. Nasib Jonathan semakin memilukan ketika dia harus kehilangan adiknya yang mati dengan cara yang sangat mengenaskan.
Disaat perjalanan dari pengadilan menuju lapas, tiba-tiba terjadi sebuah kecelakaan yang membuat Jonathan telah dikira mati, padahal sebenarnya dia ditolong oleh seorang pria yang mengaku bahwa dia adalah kepercayaan ayahnya.
Lima tahun berlalu, Jonathan kembali ke Indonesia mengubah identitasnya menjadi Rafael Wilson. Menantu yang dulu buruk rupa kini telah berubah menjadi seorang pria yang sangat tampan. Dan dia adalah sang penguasa di dunia kegelapan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Hari ini di YBS kedatangan tamu spesial, tamu spesial tersebut adalah Arga. Seorang pria yang dulu hendak dijodohkan dengan Luna. Tapi Luna malah menolak perjodohan tersebut, dia memilih menikah dengan Jonathan, seorang OB di perusahaannya.
Satu tahun yang lalu Jonathan hampir saja dipecat oleh Luna karena sering masuk terlambat ke kantor. Walaupun sebenarnya saat itu Jonathan harus menjaga adiknya yang sedang dirawat di rumah sakit. Vanya dari kecil telah mengidap penyakit jantung.
Luna pun memberikan kesempatan kepada Jonathan untuk tetap bekerja di perusahaannya, tapi dengan satu syarat, Jonathan harus menikah dengannya. Luna sama sekali tidak mempermasalahkan Jonathan yang memiliki wajah buruk rupa dan hidup miskin itu, yang penting dia bisa menikah demi menghindari perjodohan dengan Arga dan agar bisa secepatnya diangkat menjadi CEO di YBS.
Dari awal Tuan Abian sangat menentang pernikahan Luna dan Jonathan, sehingga meminta mereka untuk merahasiakan pernikahan yang sakral itu.
Pagi ini, Jonathan diminta oleh Tuah Abian untuk membawakan tiga gelas minuman ke ruang meeting. Jonathan tidak mengerti tumben sekali mertuanya menginginkan dia yang membuatkan minuman untuk sang mertua, biasanya dia selalu tidak sudi jika bertemu dengan Jonathan.
"Permisi!" Jonathan masuk ke dalam ruang meeting, sambil membawa tiga gelas minuman di atas nampan.
Jonathan melihat disana ada Luna, Tuan Abian, dan Arga yang sedang membicarakan sebuah bisnis perusahaan.
Jonathan memang tahu Arga pernah dijodohkan dengan Luna. Jadi wajar saja jika dia merasa cemburu setiap kali melihat Luna dekat dengan Arga. Walaupun dia juga mengetahui bahwa Luna tidak mencintai pria itu, wanita cantik itu hanya mencintai dirinya sendiri dan YBS.
Jonathan menyimpan tiga gelas teh manis pesanan Tuan Abian ke atas meja.
Arga menatap Jonathan dengan tatapan penuh kebencian. Dia tak habis pikir, mengapa Luna mau menikah dengan pria jelek, gendut, dan miskin seperti Jonathan. Menolak dijodohkan dengannya, yang sudah jelas dia begitu tampan dan kaya raya.
Namun, Arga tidak akan menyerah, dia pasti akan bisa merebut Luna dari suaminya yang buruk rupa itu.
Tuan Abian segera mencoba sedikit tes manis buatan Jonathan, kemudian dia meludah. "Cuihh... teh manis macam ini?"
Jonathan padahal memasukkan gula dengan takaran yang pas ke dalam gelas, dia sudah biasa membuatkan teh manis untuk para atasan, tapi tidak pernah ada yang komplain dengan teh manis buatannya.
"Apa tehnya kurang manis, Tuan?" tanya Jonathan dengan sopan.
Tuan Abian memang menyuruh Jonathan untuk memanggilnya Tuan, dia tidak sudi memiliki menantu menjijikkan seperti Jonathan.
Arga hanya tersenyum sinis, dia sangat menyukai pemandangan seperti ini.
"Tehnya tidak enak, hanya membuat teh manis saja, kamu tidak becus. Buatkan saya jus jeruk!" Tuan Abian mengatakannya dengan nada membentak.
Jonathan menganggukkan kepala, dia harus bersikap patuh kepada pemilik di perusahaan ini. "Baik, Tuan."
Namun, sepertinya Luna tidak suka melihat ayahnya menghina suaminya di depan matanya. "Gak usah, Jo. Kamu suruh OB lain saja membawakan jus jeruk untuk papa."
Tuan Abian dan Arga menatap Luna dengan tatapan penuh keheranan. Mereka yakin Luna tidak mungkin mencintai suaminya. Namun, mereka tidak mengerti mengapa Luna harus membela suami yang tidak berguna itu.
Jonathan tidak enak hati jika tidak menuruti perintah dari Tuan Abian, "Tapi..."
"Aku bilang suruh OB lain saja untuk membawa jus jeruk kesini!" Luna mengatakannya dengan nada tegas.
Jonathan menganggukkan kepala, "Baik, Nona."
Dan akhirnya jus jeruk pesanan dari Tuan Abian diantarkan oleh OB yang lain, sehingga Tuan Abian tidak memiliki kesempatan lagi untuk merendahkan menantunya hari ini.
Arga nampak tidak suka jika Luna harus membela suaminya itu, "Maaf, Luna. Aku tahu OB itu adalah suami kamu, tapi kenapa kamu mau menikah dengan pria jelek, gendut, dan miskin seperti dia?"
Luna tak langsung menjawab, dia meneguk teh manis buatan suaminya. "Aku rasa aku tidak memiliki kewajiban untuk menjawab pertanyaan dari kamu, itu urusan pribadiku dengan suamiku."
Tuan Abian tidak suka dengan cara Luna menjawab pertanyaan dari Arga. "Luna, bicara yang benar. Arga ini klien kita."
Luna menghela nafas, "Kalau begitu papa juga harus bicara yang benar sama Jonathan, dia adalah suamiku. Jadi tolong jangan bicara yang kasar padanya!"
Luna pun tidak mengerti mengapa dia merasa ikut sakit hati jika ada yang menghina Jonathan, padahal dia sendiri tidak pernah bersikap manis kepada pria itu.
Di rumah, Luna masih memperlakukan Jonathan sebagai OB, dia suka menyuruh Jonathan, bahkan Jonathan yang setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah dan memasak untuknya.
Begitulah Jonathan, walaupun fisiknya tidak menarik, tapi dia memiliki hati yang tampan, dia tidak pernah mengeluh, dia selalu ceria, dan selalu dengan senang hati mengerjakan semua yang disuruh oleh Luna.
...****************...
Setelah Luna pergi dari ruang meeting, Tuan Abian dan Arga pun mulai membicarakan rencana jahat untuk memisahkan Luna dan Jonathan. Tuan Abian sudah sangat muak, dia tidak ingin memiliki menantu hina dan menjijikkan seperti Jonathan.
"Apa kamu yakin rencana kita akan berhasil?" tanya Tuan Abian kepada Arga.
"Apa Om sama sekali tidak tahu siapa saya? Saya memiliki anak buah yang cukup banyak untuk melancarkan rencana kita. Pokoknya aku akan memberikan pelajaran kepada pria jelek itu, karena sudah berani merebut Luna dariku. Aku sangat mencintai Luna, Om." Arga menjawab pertanyaan dari Tuan Abian dengan penuh kemantapan hati.
"Luna juga suatu saat nanti akan mencintai kamu, Arga. Oh iya, sekalian juga kamu urus juga adiknya, dia adalah benalu untuk Luna. Enak saja si OB jelek itu membawa adiknya untuk tinggal bersama di rumah putriku." Tuan Abian merasa bahwa Jonathan dan adiknya adalah parasit untuk keluarganya.
Vanya memang tinggal bersama dengan Jonathan dan Luna, tapi Jonathan sama sekali tidak pernah memanfaatkan kekayaan Luna untuk membiayai hidup Vanya. Dia memenuhi segala kebutuhan adiknya murni dari penghasilannya dari gajinya sebagai seorang OB.
"Om tenang saja, aku jamin rencana kita akan berhasil," ucap Arga dengan penuh keyakinan, karena dia sudah merencanakan rencananya dengan sangat matang untuk membuat Jonathan berpisah dengan Luna.