FOLLOW IG @THALINDALENA
Jika seluruh wanita di dunia ini sangat mengagumi dan mengidolakan Leo Launder yang merupakan penyanyi solois ternama dunia. Tapi, bagi Danna Capela, Leo tak lebih dari seonggok sampah. Kisah masa lalu Leo yang membuat gadis bernama Danna sangat membenci pria itu.
Tapi, bagaimana jadinya kalau mereka menghabiskan malam panas bersama, hingga pada akhirnya Danna mengandung benih Leo? Apakah Danna akan membuka hatinya atau justru sebaliknya?
Simak kelanjutannya, jangan lupa subcribe agar tidak ketinggalan notif update-nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak keberatan
"Mau sampai kapan pun, kau tidak akan pernah bisa mendapatkan hati Danna dan Luis jika tidak merubah sikap." Nyonya Kate memberikan kajian di pagi hari untuk putranya.
Usai sarapan, Leo menceritakan kejadian tadi malam pada sang ibu. Berharap ibunya memberikan jalan keluar dan membelanya, justru sebaliknya.
"Mommy harusnya mendukungku, bukan malah menyudutkanku!" Leo menjawab dengan nada kesal seraya menyeruput kopinya.
Nyonya Kate mengerutkan kening, "see! Sikapmu sangat keras kepala, dan sulit menerima pendapat orang lain. Bahkan kau sangat egois dan angkuh!" balasan Nyonya Kate membuat Leo meringis mendengarnya. "Aku sangat yakin sekali kalau Danna akan semakin jauh dari jangkauanmu jika kau terus seperti ini," lanjutnya penuh cibiran.
Leo menghela nafas kasar berulang kali, seolah tidak peduli dengan ucapan ibunya.
Melihat sikap putranya seperti itu membuat Nyonya Kate semakin geram. "Kalau begitu sepertinya aku harus berada di pihak Ed! Pemuda itu sangat tampan, baik, berkarisma, dan yang terpenting menyayangi Luis!" Nyonya Kate sengaja berkata seperti itu agar Leo tepancing emosi dan mau merubah sikapnya.
"MOM!" protes Leo, tidak terima.
"Apa?" balas Nyonya Kate mendelik.
"Harusnya Mommy berada di pihakku!"
"Untuk apa aku berada dipihakmu sementara kau sama sekali tidak mau merubah sikapmu!" jawab Nyonya Kate. "Jadi tidak ada salahnya 'kan kalau aku membela Ed!" sambungnya.
"Tidak akan aku biarkan pria jelek itu mendapatkan hati Luis dan Danna!" geram Leo dengan tekad yang sangat kuat. Sepertinya ia mulai terpancing dengan ucapan ibunya, baguslah kalau begitu.
.
.
Ed datang ke rumah Danna karena akan mengantarkan Luis ke sekolah.
"Aku dengar hari Anda akan ke pabrik, Nyonya?" tanya Ed kepada Danna.
Danna mengangguk, "aku mengantarkan Nyonya Kate untuk melihat proses penyulingan anggur," jawab Danna.
"Emh ... baiklah. Hati-Hati dan jangan dekat-dekat dengan pria itu," ucap Ed.
Danna mengulas senyum, "kenapa kau berkata seperti itu, Ed?"
"Ah, tidak, Nyonya. Aku hanya merasa jika Anda sangat tidak nyaman dengan kehadiran pria itu." Ed segera memberikan alasan yang masuk akal, tapi salah tingkahnya tidak dapat ia tutupi.
Danna terkekeh saat melihat pemuda itu sangat lucu saat salah tingkah begini, wajah Ed merona malu dan menggosok hidungnya berulang kali seraya mengedarkan pandangan ke segala arah.
"Aku pikir kau berkata seperti itu karena suka padaku," ucapan Danna membuat jantung Ed berdetak sangat cepat.
Ed terkejut sampai kedua matanya melotot lebar. "Ti-tidak, Nyonya." Ia segera menyanggahnya, walaupun kenyataannya ia menyukai Danna dalam diam.
"Aku cuma bercanda, he he he. Lagi pula aku sudah menganggapmu sebagai adikku, dan kau juga sudah menganggapku sebagai kakakmu 'kan!" jawab Danna tersenyum seraya menepuk pundak Ed beberapa kali.
"Ah, i-iya, benar," jawab pemuda itu terbata-bata seraya karena dirundung rasa kecewa.
"Untuk yang kesekian kalinya, aku minta bantuanmu untuk menjaga Luis, aku tidak akan lama di Pabrik," ucap Danna kepada pemuda berusia 25 tahun itu.
"Lama juga tidak masalah." Ed menjawab diiringi dengan senyuman manis.
"Terima kasih, Ed. Kalau begitu aku pergi dulu," pamit Danna, beranjak dari sana menuju halaman rumah.
Di halaman rumah Nyonya Kate dan Leo sudah menunggunya.
"Kenapa dia di sini?" tanya Danna, menatap tidak suka pada Leo.
"Karena Mommy sedang tidak enak badan, maka aku akan menggantikannya," jawab Leo tersenyum tipis seraya mengerlingkan sebelah matanya dengan nakal.
"Cih!" Danna hampir mual melihat tingkah menjijikkan pria tersebut.
"Nona Danna, kau tidak keberatan 'kan?" Nyonya Kate bertanya sambil memijat tengkuk, pura-pura sakit.
"Tanpa menjawab, seharusnya Anda sudah tahu 'kan jawabannya!" balas Danna, sinis.
"Maaf, aku sedang kurang sehat. Kalau begitu, mari kita berangkat sekarang," ajak Nyonya Kate berjalan mendahului tapi di tahan oleh Danna.
"Anda mau ke mana? Katanya kurang sehat? Lebih baik Anda istirahat saja, Nyonya," kata Danna. Meskipun ia kesal pada Leo bukan berarti ia tidak punya hati dan mengabaikan Nyonya Kate yang sedang sakit.
"Lalu bagaimana denganmu? Bukankah kau merasa keberatan dengan Leo?" Nyonya Kate, pura-pura sedih.
"Tidak mengapa, untuk hari ini saja aku akan bersikap baik padanya," jawaban Danna membuat Nyonya Kate dan Leo bersorak di dalam hati.