NovelToon NovelToon
Unblessed Story

Unblessed Story

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: iyan al

Seorang gadis yang selalu mengeluh tentang hidupnya yang membosankan tiba-tiba saja di transmigrasi ke sebuah dunia antah berantah, menguak rahasia besar yang selama ini ia lupakan.

Penyerangan yang tiba-tiba membuat dirinya mau tidak mau harus meninggalkan seseorang yang menarik perhatiannya saat ia tiba.

Akankah gadis itu berhasil menguak identitas yang ia lupakan? Bisakah takdir mereka menyatu kembali? Apakah benang merah mereka mengkhianati mereka?

⚠️Perubahan pov akan terjadi untuk mendukung cerita, harap teliti agar tidak terlewat dan bingung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iyan al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Bersama Helen VI

Xian melompat keluar dan mendarat di tanah, menyerang sosok yang memakai pedang hitam yang sudah terdapat darahnya. Debu yang berterbangan mulai turun menampilkan sosok bayangan itu menjadi jernih, seorang anak kecil yang berumur sekitar tiga belas tahun memegang pedang panjang hitam.

Rambut anak tersebut memiliki warna yang sama dengan warna kedua bola matanya, hitam pekat. Seperti bibit unggul di dalam cerita-cerita fantasi yang biasanya beredar di pasaran karena banyak di minati karena tokoh pemeran utamanya yang terlalu overpower.

'Tidak, tidak. Aku tidak boleh fokus kearah sana, sadar lah Xian.'

Batin Xian berteriak saat mengingat situasi yang sedang berlangsung saat ini. Helen sudah pergi mencari juniornya sedangkan Chyou dan Jenar sudah tidak berada di sekitar wilayah tersebut.

Xian melompat beberapa langkah kearah belakang saat pedang hitam itu hampir membuat kepalanya terpisah dari tubuhnya, kekuatan anak itu tidak sesuai dengan penampilannya yang masih terlihat polos dan suci.

Xian terus menghidari serangan anak kecil tersebut tanpa sempat membalas, serangan anak itu sangat teratur, Xian hampir tidak bisa mencari cela kelemahan dari serangan itu.

Tanpa terasa, keduanya bertarung sampai di tengah pasar hantu yang jaraknya lumayan jauh dari bibir hutan dalam waktu yang sangat lama, namun anak tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelelahan, sebaliknya Xian sudah bermandi keringat.

"Apa kau menyerah, pak tua?"

Suara kekanakan itu menggema di pasar yang sudah berantakan dan sepi, tidak ada jiwa lain selain seorang dewa dan iblis itu disana.

'Pa-pak tua? AKU BARU MENGINJAK UMUR 100 TAHUN!' Teriak Xian dalam hati.

Xian menepuk bajunya untuk membersihkan debu yang menempel. Sambil menetralkan nafasnya, Xian mencibir.

"Hei anak kecil, apa kau kehilangan permen hingga marah seperti ini?"

"Aku bukan anak kecil."

Ucap anak tersebut dengan penuh penekanan.

"Baiklah, baiklah. Berapa umurmu? Mengapa aku merasa sepertinya kau marah karena ditinggal pergi saat tidur siang."

Xian tersenyum ramah, menatap mata hitam anak tersebut dengan penuh perhatian. Ia merasa akrab dengan mata dan wajah anak tersebut, seperti sudah lama tinggal bersama namun tidak ada satupun nama yang terlintas di otaknya.

Anak itu mencibir, "Cih, orang tua tetaplah orang tua, selalu ingin tahu urusan anak muda."

"Apakah ayahmu memperhatikanmu? Apa ibumu tidak mengajarimu etika? Seperti tidak punya orang tua saja."

"Apa gunanya orang tua? Sekumpulan sampah."

Xian merasa jantungnya hampir pindah ke pinggang saat mendengar anak sekecil itu mengumpati orang tua hingga tidak sadar jika anak itu sudah kembali menyerangnya, menusuk perutnya tanpa ragu.

Tubuhnya menabrak pohon yang berada dibelakangnya setelah menerima serangan yang tiba-tiba itu. Bisa ia rasakan tusukan itu menembus tubuhnya hingga beberapa tulang rusuknya patah. tidak tahan lagi, ia memuntahkan seteguk darah.

"Kau..."

Xian sambil menarik pedang hitam yang tertancap ditubuhnya dengan kasar.

"Kau! Dengar.. ukhuk.. Aku tidak.. Setua itu. Umurku baru-"

"Tua tetap saja tua, close all magic line, rest-."

Sebelum anak tersebut menyelesaikan ucapannya, seorang gadisyang berbalut pakaian serba merah datang dan memukul kepala anak tersebut hingga anak tersebut menangis dengan kecang, meraung kesal dengan wajah yang di basahi air mata. 

"Huwaaa....sakit hiks.." 

Tangisan anak itu membuat Xian memuntahkan seteguk darah yang sudah susah ia tahan agar tidak keluar, perlahan ia merasa tubuhnya membaik dan luka-luka yang ia dapat dengan cepat kembali sembuh, menutup dengan sempurna tanpa menyisakan tanda pertempuran sedikitpun. 

Cahaya biru muda menyebar dengan cepat di sekeliling mereka, membangun tenda-tenda yang rubuh, mengembalikan makanan dan barang jualan yang berantakan ke tempatnya semula, hingga Xian dengan telat baru menyadari jika dirinya kini sudah berada di pasar hantu. 

Sebuah tangan terulur di hadapannya, tangan itu sangat bersih dan halus. Xian menerima uluran tangan itu, seketika itu pula Xian merasa telapak tangannya menjadi dingin namun ia merasa aman dan nyaman dengan tangan dingin tersebut. 

"Ah, maafkan perilaku anak nakal itu."

Gadis itu menyeret anak kecil yang masih menangis kehadapan Xian, memaksa anak kecil itu untuk menundukkan tubuhnya dan meminta maaf atas perilakunya yang tidak sopan. 

Tentu saja perintah itu tidak dituruti oleh anak kecil itu, membuat gadis tersebut kembali memukul kepala pemuda itu hingga berbunyi dengan keras. Xian meringis kecil saat mendengar suaranya, ia sedikit merasa ngilu karenanya. 

"Kenalkan aku Je Lian, kau bisa memanggilku Lian, dan dia.. aku baru saja memungut anak nakal ini."

Gadis itu memperkenalkan dirinya dengan sopan, sedikit menundukkan kepalanya untuk memberi sambutan. 

"Aku Je Alan- Ouch" 

"Namamu Ren." 

"Aku ingin memakai marga- ITAI YO O BACHAN YAK IBU MACAM APA YANG MEMUKUL ANAKNYA DAN MENOLAK UNTUK MEMAKAI MARGANYA?" Protes Ren karena lagi-lagi ia ditolak oleh Lian.

"Itu sudah tugasmu untuk mencari marganya, Ah maaf atas kerusuhannya, mari beristirahat di kediamanku, Xian" 

Xian terbelalak tidak percaya, rahangnya terbuka lebar karena dengan tidak sopannya gadis itu menggendong tubuhnya seperti menggendong seorang puteri kerajaan ternama. Ia merasa harga dirinya hancur tidak tersisa, jatuh ketanah dan menghilang bagai debu.

Inginya ia melepaskan dirinya dari gadis tersebut namun tubuhnya sama sekali tidak bisa di gerakkan dan juga pegangan pemuda itu pada pinggang dan tengkuk lehernya terasa nyaman, ia jadi ingin merasakan perasaan ini selamanya. 

"Darimana kau tahu namaku? Aku belum memberitahumu sebelumnya." 

"Kau sudah memberitahukan itu padaku." 

"Benarkah?"

"Ya, coba kau tanya Ren. Benarkan, Ren?" 

Lian mengalihkan pandangannya ke Ren yang sudah mengambil posisi untuk melarikan diri dari pandangannya, dengan sedikit tidak sabar. Lian menyeret tubuh Ren menggunakan pedang hitam yang dipegang dengan erat oleh Ren, pedang itu mengikuti Lian meskipun Ren sudah memerintahkannya untuk pergi. 

"Salam tuan, ada surat keluhan yang dikirim oleh Jouska, katanya-" 

Xian tidak bisa lagi mendengarkan percakapan Lian dengan beberapa orang yang baru saja datang ke kamar Lian, karena telinganya berdenging membuat Xian harus berteriak kesakitan karena tidak tahan. 

Saat ini dirinya terperangkap di kamar seorang pemimpin iblis, ia baru menyadarinya ketika ia baru terbangun tadi. Ingatan terakhirnya terhenti ketika Lian bertanya pada Ren tentang jalan yang tepat untuk pergi ke kediamannya, setelah itu Xian merasakan pusing yang teramat sakit menyerang kepalanya hingga ia tidak sadarkan diri dipelukan Lian.

Ia sedikit merasa bersyukur karena hidupnya tidak harus berakhir di hutan hitam itu, namun rasa syukur itu tidak bertahan lama karena ia langsung menyadari jika dirinya bagai keluar dari kandang buaya, namun masuk ke kandang singa. 

"Xian, Xian kau dengar aku? Tidak apa-apa, tidak akan sakit lagi, aku janji." 

Suara panik itu samar-samar masuk ke dalam pendengarannya, matanya memburam hingga hanya bisa melihat siluet Lian yang sekarang mendekat ke arah wajahnya dan bibirnya menyentuh tangan Lian yang lembut dan manis, tangan Lian yang dibaluti obat itu mengelus bibir Xian.

"Kumpulkan seluruh pasukan dan habisi sarang Caeling, kita harus mendapatkan beberapa telurnya untuk dijadikan obat,"

Perintah Lian pada orang-orang miliknya, dengan hati-hati ia meletakkan tubuh Xian yang kembali tidak sadarkan diri di kasur miliknya. 

Ia menyelimuti Xian lalu melesat pergi dari kamarnya dengan raut wajah yang sangat gelap sampai-sampai Ren tidak berani menginterupsinya dan memilih untuk menjaga Xian yang kini terbaring pucat di kasur milik Lian. 

"Kalian manusia-manusia sangat beruntung, ah aku sedikit iri."

Gumam Ren sambil mengelus rambut Xian, matanya tidak lagi memandang Xian dengan malas, tapi kini memandang Xian dengan bersemangat dan penuh binar. 

"Andai saja aku juga memiliki genre hidup seperti kalian."

Gumamnya lagi, ia berjalan ke arah jendela dan menutup tirai, membiarkan Xian tidur dengan nyaman sementara dirinya harus menjaga tidur pemuda itu agar tidak terganggu sedikit pun. 

"Tapi aku tidak tahu bagaimana caranya menambah genre di dalam kehidupan nyata."

Lanjutnya sambil menatap jendela, tirainya kembali berkibar karena tertiup angin yang lumayan besar tanpa niat menghentikan hembusannya, ia juga merasa malas untuk menutup jendela.

1
Naomi Arin
tambah penasaran sm episode selanjutnya wooeyy,
mampir dinovelku Mati Rasa ya gaess, sukses trs thor 😍
Husna15🐅
njirr😂
Husna15🐅
gimana klau Xian ktmu Ian d depan mata Chyou
Husna15🐅
Ooh🤭
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
aku ngakak bentar kak🤣
Husna15🐅
hah? pantesan bnyk yg ngincer ian
Husna15🐅
tapi mimpi emang sering kek nyata, saking nyata perasaan dalam mimpi ke bawa d dunia nyata
Husna15🐅
lahh, efeknya masih ada terus ian gk sadar dri tdi
Husna15🐅
tunggu² aku kek ragu² 😂

alin itu ian kan? aduh.. gk salah inget kan akunya
Iyan: Alin itu Lian kak, tapi dia dipanggil apa aja juga nyaut
total 1 replies
Husna15🐅
hm, udah kembali ke dunia asli
Husna15🐅
akhirnya tau kondisi ian
Husna15🐅
ada hati yang harua di jaga😌
Husna15🐅
seperti hewan iblis
Husna15🐅
😂
Husna15🐅
ehh, tpi ini singa😆
Husna15🐅
dri dulu pengen pelihara harimau
Husna15🐅
kuat banget ya Xian
Iyan: Soalnya dia setiap cobaan dicobain
total 1 replies
Husna15🐅
😔
Husna15🐅
aku blm prnah nyium bau teratai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!