NovelToon NovelToon
Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Slice of Life
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rara_07

Elara, seorang gadis periang. Hidupnya penuh dengan kebahagiaan, dia hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang yang melimpah. Baginya tidak ada kesedihan yang akan berkepanjangan, namun semua menjadi sirna ketika dia beranjak remaja. Ayah dan Ibu yang selalu perhatian terhadapnya, kini telah acuh. Bahkan Ayah yang dulu ia anggap sebagai seorang pangeran, kini berubah menjadi seorang iblis. Cinta merupakan hal yang paling ia hindari, tapi seorang pria bernama Estele malah tertarik pada Elara, wanita yang jarang tersenyum, selalu jutek dan keras kepala. Akankah Elara jatuh cinta kepada Estele? atau Estele akan menyerah pada Elara yang cukup sulit di buat luluh?



Please follow dan like postingan IG Author :
@Zahra_Arara07
Please follow dan like postingan Tiktok Author :
@rara_01075

Dukungan anda, teramat berarti untuk saya❤️🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara_07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengambil Kesempatan {26}

Sudah hampir 2 hari Riko, ayah dari Elara mencari keberadaan anaknya. Dia masih tidak mengerti dimana anaknya itu, dan beberapa hari ini Niar juga tidak terlihat pulang ke rumah.

"Sepertinya ibu dan anak itu benar-benar ingin main-main dengan ku!"geram Riko.

Riko tak pantang menyerah, dia masih ingin hidup. Dengan menemukan Elara, maka dia akan bisa membayar lunas semua hutang-hutangnya. Dia juga harus membelikan semua barang-barang mewah permintaan dari Sinta. Dengan menemukan Elara, maka dia bisa mendapatkan banyak uang juga.

"Aku pasti akan menemukan anak itu!"gumam Riko.

Elara membantu para panitia, dia memang merasa tak suka tiba-tiba di tunjuk dalam partisipasi acara kampus. Tapi, jujur dia juga merasa senang. Dia melakukan tanggung jawabnya dengan baik. Tak ia biarkan sedikit cacat pun terjadi.

"El, lo tolong pasangi balon-balon tulisan nya ya? Tolong tempel di dinding yang udah di hias, biar nanti kalau ada yang poto. Mereka bisa poto di sana."ujar Aira.

"Oh, oke. Gue bakal pasang."jawab Elara.

Aira tersenyum, dia memberikan sekantung balon angka yang belum di tiup. Elara mengambilnya, dan mulai mengisi gas ke dalam balon itu menggunakan pompa gas. Dia begitu fokus pada yang di tanggung jawabkan padanya. Tanpa menyadari jika sejak tadi Estele terus memperhatikan dirinya dari jauh, pria itu terus mengawasi Elara. Dia akan memastikan bahwa wanita itu tidak dalam masalah.

"Oy, ketua panitia! Lo ngapain disini?"ujar Wilow.

Estele menoleh, "lo yang ngapain disini? Bukannya lo anak kemanan. Ngapa lo disini?"balas Estele.

"Hehe, gue mah mau cuci mata buat lihat para cewek junior kita."balas Wilow sambil terkekeh.

Estele memutar bola mata malas, dia bersedekap dada, kembali melihat ke arah Elara. Sementara Wilow, dia merasa nasib cinta temannya itu sangat ribet. Kenapa juga harus memperhatikan orang yang ia sukai dari jauh? Kenapa tidak langsung dekati saja? Bagi Wilow itu sangat ironis.

"Oke, balonnya udah jadi. Sekarang gue tinggal tempel. Hem, isolasinya mana ya?"gumam Elara sambil melihat disekelilingnya.

Estele terus memperhatikan Elara, dia menyadari jika perempuan itu seperti sedang mencari sesuatu. Mata Estele tidak sengaja melihat ke arah meja yang berada dekat Elara. Dia bisa melihat apa benda yang dicari oleh Elara itu. Ia pun berjalan mendekati Elara.

"Nih."ujar Estele sambil menyodorkan tangannya.

Elara bergeming, dia menatap benda yang sejak tadi ia cari sedang berada dalam genggaman Estele. Kemudian ia menatap wajah pria yang beberapa hari ini benar-benar menjaga jarak, menerima semua keinginan Elara.

"Oh, m-makasih."jawab Elara sambil mengambil benda yang ia cari.

Estele tak bersuara, dia hanya diam sambil terus melihat Elara dengan wajah datar. Sementara Elara memalingkan wajah ke arah lain. Dia tiba-tiba saja merasa canggung jika berhadapan dengan Estele. Padahal dulu dia selalu bersikap biasa-biasa saja. Melihat Elara yang seperti tak mengindahkan kehadirannya. Estele memutuskan untuk pergi tanpa berpamitan dengan Elara. Melihat siluet bayangan orang yang pergi dari sudut matanya, Elara menoleh. Entah mengapa hatinya merasa sedih karena sikap Estele yang dingin.

"Ck, gak usah pedulikan!"gumam Elara.

Nikita yang sejak tadi membantu panitia di sound sistem, menatap sinis ketika melihat sikap peduli Estele terhadap Elara. Dia tak suka semua perhatian yang Estele tunjukkan untuk Elara, seharunya semua itu hanya miliknya, hanya miliknya.

"Ki, lo kenapa?"

"Ha? Gak kok, gue permisi dulu ya."balas Nikita sambil tersenyum.

Nikita memutuskan untuk pergi, dia tak mau menunjukkan kekesalannya di depan semua orang. Nikita berjalan keluar, dia berusaha untuk menghirup udara segar demi untuk menghilangkan rasa amarahnya. Tapi, sayangnya semua itu tidak berhasil.

"Arg!!! Elara sialan!!! Gue akan pastikan lo menjauh dari Estele!!! Jauh!!"geram Nikita.

Di tengah emosinya, Nikita menautkan kedua alis ketika melihat seorang pria paruh baya berjas hitam kantoran sedang mondar-mandir sambil menunjukkan sesuatu pada para mahasiswa dan mahasiswi.

"Siapa orang itu?"gumam Nikita.

Merasa penasaran, Nikita berjalan dengan langkah cepat. Dia mendekati pria paruh baya asing itu. Riko, pria itu sejak tadi menunjukkan poto Elara kepada hampir semua mahasiswa dan mahasiswi di kampus yang kemungkinan menjadi tempat Elara berkuliah. Setelah melakukan banyak pencarian, ada 3 sisa kampus yang belum ia kunjungi. Maka, dia mengunjungi salah satu kampus dari 3 opsi itu.

"Ck, sialan! Aku rasa Elara tak disini."geram Riko.

Saat hendak pergi, tiba-tiba saja ada seorang perempuan yang memanggil dirinya dari jauh. Hal itu tentu saja membuat Riko mengehentikan langkahnya dan menoleh sambil menautkan alis.

"Pak! Siapa Bapak ini? Dan .... , poto siapa itu?"

"Oh, saya sedang mencari anak saya. Apa nona kenal dengan dia?"ujar Riko sambil memperlihatkan poto Elara.

Wanita dihadapannya itu terdiam, dia terus memperhatikan poto Elara. Melihat tidak ada respon dari wanita itu, Riko kembali memasukkan poto Elara. Ternyata memang putrinya itu tidak kuliah di sana.

"Sudahlah nona, saya permisi."ujar Riko.

"Tunggu Pak, saya tahu putri anda itu."

"Apa!? Benarkah!?"seru Riko.

"Iya, tapi sebelumnya saya ingin tahu. Bapak mencari putri Bapak karena apa?"

"Oh, itu, saya sangat merindukannya. Rindu sekali...."dusta Riko.

Riko menunjukkan raut wajah sedih yang cukup meyakinkan, dia sangat yakin bahwa wanita dihadapannya pasti percaya kepada sandiwaranya itu. Namun, tanpa di sangka-sangka. Wanita itu malah tertawa, seolah-olah meledek Riko.

"Kenapa nona tertawa ha!?"ujar Riko dengan geram.

"Haha! Melihat cara Bapak ini, saya yakin anda tidak merindukan putri anda. Apakah benar jika anda ini Ayah dari wanita itu?"balasnya sambil bersedekap dada.

"TENTU! Saya memang ayahnya!"tegas Riko.

"Hem baiklah, tapi katakan pada saya. Kenapa anak Bapak lari dari Ayahnya sendiri ha?"tanyanya sambil tersenyum miring

Riko berdecak kesal, ternyata wanita dihadapannya cukup cerdik untuk menilai ketidaktulusan nya untuk Elara. Wanita merasa sangat bahagia, dia yakin sekali bahwa hubungan ayah dan putrinya tidak akur. Pasti ada suatu alasan yang membuat sang ayah mencari anaknya itu sekarang.

"Katakan Pak,apa alasan pria yang terlihat dari matanya tak benar-benar merindukan anaknya ini. Malah tiba-tiba mencari anaknya. Aneh sekali." wanita itu tersenyum meledek.

"Ya kau memang benar! Dasar wanita menyebalkan! Aku mencari anak ku untuk di jual!!! Puas kau ha!?"hardik Riko dengan marah.

"Haha! Puas! Sangat puas sekali!!"

Riko melotot, sepertinya wanita dihadapannya itu sudah gila. Dia sebaiknya cepat-cepat pergi saja. Namun, lagi-lagi dia tak jadi pergi saat mendengar tawaran dari wanita gila itu. Sehingga membuat Riko melotot kaget.

"Pak, anda akan bisa bertemu dengan putri tercinta Bapak itu, dan membawanya kemanapun yang Bapak mau. Dan ... , saya akan memberikan sebuah apresiasi yang besar jika Bapak berhasil melakukannya."

"Apresiasi? Apresiasi macam apa itu?"tanya Riko dengan penasaran.

"Wanita itu tersenyum misterius, dia tidak akan memberitahukan apa yang akan ia lakukan. Yang jelas dia begitu bahagia karena keinginannya pasti bisa terwujud.

"Bapak cukup fokus pada putri Bapak saja, selebihnya biar saya yang urus."

"Apa? Kamu jangan main-main sama saya ya!?"tegas Riko.

"Apa dari wajah saya terlihat ada bercandanya Pak? Anda hanya perlu mendengarkan saya! Anda tidak akan menyesal!"

Riko menggeram kesal. Sepertinya dia memang membutuhkan sedikit bantuan untuk bisa membawa Elara. Tidak mungkin baginya untuk mendekati Elara dan membawa wanita itu. Dia sangat yakin Elara akan lari sejauh mungkin ketika melihat dirinya. Dia tidak boleh membuang kesempatan bagus.

"Huf, oke baiklah! Tapi, siapa kau ini?"ujar Riko.

"Saya Nikita, saya akan membantu Bapak untuk bersama-sama dengan putri Bapak lagi. Dan, pastikan Bapak membawa putri Bapak sejauh mungkin, sampai tidak ada yang bisa memisahkan kalian berdua lagi."balas Nikita sambil tersenyum bahagia.

1
Arina Arina
kak tolong donggg
Arina Arina
kak tebal buku nya berapa kak
Arina Arina: ayo dongg plissss🙏🙏
Arina Arina: kak tolong bantu jawab ya
judul buku
penulis
penerbit
tahun terbit
tebal buku
media
total 3 replies
·Laius Wytte🔮·
cerita ini layak dijadikan best-seller, semangat terus!
Zahra Putri: Hallo reader, terimakasih atas dukungannya ❤️🌹
total 1 replies
Haris Saputra
ceritanya keren abis! Thor, kamu hebat!
Zahra Putri: Hallo Reader, Terimakasih atas komentarnya🌹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!