Tidak mengandung unsur BL.
Patah hati membuat seorang pria tampan bernama Arsenio, merubah pandangan hidupnya menjadi menyimpang. Karena dia sudah tidak percaya lagi dengan adanya cinta tulus antara pria dan wanita.
Lamia, gadis cantik yang terpaksa menerima tawaran pernikahan dari seorang pria yang tidak dikenalnya sama sekali, hanya untuk terlepas dari hutang keluarganya.
"Aku akan membayar semua hutang dan menebus rumah peninggalan orangtuamu. Aku juga akan memberikan semua fasilitas mewah kepadamu. Asalkan kau manikah denganku sampai batas waktu yang tidak di tentukan. Tanpa adanya kontak fisik diantara kita. " Arsenio.
"Aku tidak peduli berapa lama aku harus hidup denganmu, dan menjadi istrimu yang hanya kau manfaatkan untuk menutupi status g*ymu. Asal aku selalu berada di sisimu. Itu sudah cukup. " Lamia
Akankah Mia bisa merubah kepribadian Arsen dan membuatnya jatuh cinta kepadanya?
Novel ini hanya imajinasi othor semata.
Semoga kalian suka, dan kasih dukungan ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sebuah Janji
"Mia apa kau bisa melepaskan pelukanmu ini, rasanya sesak sekali ." Bisik Arsen di telinga Mia yang tepat berada di sampingnya .
Mia yang mendengarkan bisikan Arsen, dia langsung melepaskan pelukannya .
"Maafkan aku Mas, kelepasan. Aku merasa sangat bahagia . Sampai lupa diri, sekali lagi maafkan aku. " ucapnya penuh penyesalan .
"Sudahlah , sebaiknya sekarang kau masak untuk makan siang kita , setelah itu kamu berkemas untuk perjalanan kita besok. " Perintah Arsen kepada istrinya itu.
"Baiklah Mas , akan aku kerjakan."
Dengan semangat Mia langsung beranjak dari duduknya dan segera pergi ke dapur sesuai permintaan Arsen .
"Mas Arsen mau makan apa , biar aku masakin ." teriak Mia dari dapur.
Terlihat Arsen sedang berpikir , masakan apa yang ingin dia makan saat ini . Dia Lalu ikut beranjak dari duduknya dan menemui Mia di dapur .
"Memangnya ada apa saja di sini ?" tanya Arsen sambil membuka kulkas .
Dilihatnya ada beberapa sayuran, buah-buahan, dan ada ikan gurame.
"Coba Kamu bikinin aku itu tumis kangkung sama ikan goreng saja. Aku rasa itu sudah cukup enak ." kata Arsen menunjukkan sayuran dan ikan di dalam kulkas, lalu membayangkan masakan yang menjadi request nya.
"Oke , akan aku kerjakan bosku ."
Dengan cekatan Mia langsung mengeluarkan semua bahan apa saja yang akan dimasaknya , sesuai permintaan Arsen .
Entah kenapa , Arsen ingin sekali makan masakan itu . Padahal sudah lama dia tidak pernah makan makanan rumahan . Mungkin karena di rumahnya tidak ada pembantu , dan dia juga jauh dari mamanya . Jadi, Arsen hampir tidak pernah merasakan masakan rumahan lagi sejak keluar dari rumah mamanya .
Kini Mumpung ada istri kontraknya Arsen akan , memanfaatkan Mia untuk memasak makanan rumahan yang dia mau . Tidak hanya hari ini , tapi juga hari-hari selanjutnya .
Arsen memperhatikan Mia yang sedang memotong sayuran dan bumbu-bumbu dapur dengan sangat cekatan , sungguh Jika dia pria normal Mungkin dia juga akan menyukainya . Karena tidak hanya cantik dia juga pandai memasak . Itu adalah nilai plus bagi wanita zaman sekarang , yang sudah malas untuk memasak atau tidak bisa masak sama sekali .
Mereka yang hanya mengandalkan aplikasi online , ataupun para pembantu mereka untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah . Tanpa mau bekerja keras , untuk menghasilkan sebuah makanan yang nikmat, higienis dan memanjakan perut .
"Kenapa aku jadi berpikiran seperti pria normal ?" tanya Arsen pada dirinya sendiri.
"Sudahlah sebaiknya aku pergi dari sini , sebelum pikiranku terkontaminasi dengan semua apa yang dilakukan Mia di rumah ini ." putus Arsen pada diri nya sendiri.
"Mia, Kalau sudah matang dan siap untuk disantap panggil aku di kamar ?"
"Oke ..." jawab Mia singkat tanpa melihat kearah Arsen, karena dia sedang sibuk dengan masakannya.
Arsen meninggalkan Mia di dapur , dan menuju kamarnya . Dia jadi bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Kenapa dia bisa sedikit memiliki hati pada wanita yang bernama Mia ini. Dan sayangnya dia adalah istri kontraknya. Padahal selama delaapn tahun dia tidak pernah peduli pada wanita. Hingga tiga tahun terakhir dia benar-benar menjauh dari semua wanita dan memiliki seorang teman dekat pria bernama Ben.
Arsen masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur , dia memejamkan matanya sebentar hingga tanpa terasa dia terlelap .
Entah berapa lama dia tertidur , sampai akhirnya terdengar suara ketukan di pintu kamarnya , dan suara seorang wanita yang sedang memanggil namanya.
"Mas Arsen , makanannya sudah siap . Ayo kita makan siang bersama , Aku tunggu di bawah ya ."
Mendengar suara Mia , yang memanggil namanya membuat Arsen langsung terbangun dari tidurnya . Arsen lupa kalau dia belum makan siang , Dia jadi ingat kalau sudah menyuruh Mia memasak untuknya.
Arsen lalu beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Setelah dirasa segar, Arsen segera turun dan menuju meja makan. Dengan cekatan Mia mengambilkan makanan untuk Arsen. Arsen terus memandangi Mia yang sedang melayaninya di meja makan. Sangat perhatian dan telaten.
"Silahkan di makan mas. " kata Mia sambil tersenyum dan meletakkan piring yang berisi makanan itu didepan Arsen.
Arsen menerimanya dan melahap makanannya. Satu kata yang bisa Arsen rasakan.
"Enak sekali. " ucap Arsen keceplosan.
" Syukurlah kalau mas Arsen suka. " ucap Mia,
Kemudian Mia langsung ikut memakan makanannya, sejak tadi Mia Hanya memperhatikan gerak-gerik Arsenn saat makan . Dia ingin tahu Arsen suka atau tidak . Setelah mendengar Makanannya enak dari mulut Arsen, Mia kemudian menyusul makan bersama suaminya.
"Setelah ini bersiaplah , kita akan menginap di rumah mama . Dan akan berangkat ke Bandung dari sana ."
Mia mengangguk sambil melahap makanannya.
Arsen sudah selesai memakan makan siangnya, Dia kemudian mengambil dompetnya dan mengambil sebuah kartu lalu memberikannya kepada Mia.
"Kartu ini , aku serahkan kepadamu . Sebagai nafkah yang aku berikan untukmu bulan ini . "
"Wah, benarkah mas... Terima kasih ya. " ucap Mia dengan tulus dan berbinar.
"Iya, di sana sudah aku isi saldo sebesar lima ratus juta, sebagai uang kompensasi pernikahan kita. Dan akan kuberikan untuk nafkah yang ku berikan padamu. "
Mendengar jumlah nominal yang Arsen katakan, membuat Mia membelalakkan matanya tak percaya.
"Li... lima ratus juta mas. "
"Iya sesuai kesepakatan kita, Aku akan membayar kompensasi dua kali lipat sesuai yang sudah aku janjikan. "
"Maksudnya?"
"Kau kan memiliki hutang rentenir lima ratus juta, jika dihitung dua kali lipatnya adalah satu milyar, karena sudah dibayarkan... " Arsen menjelaskn namun segera dipotong oleh Mia.
"Tunggu mas tidak perlu dijelaskan , sekarang aku mengerti semuanya . Dan aku ucapkan terima kasih kepadamu karena sudah memberikan aku uang sebanyak ini , belum lagi uang yang aku terima tiap bulannya . Pokoknya aku ucapkan terima kasih banyak kepadamu , malaikat penolongku . " ujar Mia kepada mamanya dengan wajah yang dipenuhi lelehan airmata.
"Terima kasih Mas , kau memang dewa penolongku ." Mia bangkit dari duduknya dan langsung memeluk Arsen dan mencium pipi nya bertubi-tubi.
Arsen.. yang Lagi-lagi mendapatkan serangan dadakan dari Mia , hanya melongo. Dia benar-benar tidak percaya telah menikahi gadis yang sedang memeluknya saat ini .
Kenapa sifatnya dan sikapnya sangat berbeda kepada papa dan mama saat datang berkunjung lebih kalem dan pendiam. Dia tidak memperlihatkan sifat manjanya saat bertemu dengan mama dan Papanya . Apakah saat itu dia hanya menjaga imagenya , agar dapat meneruskan kontrak pernikahan?
Sampai di sini Arsen baru tahu, Ternyata Mia gadis yang baru dinikahinya memiliki sikap absurd tapi kadang juga menyenangkan orang lain.
Mia berlari ke kamarnya dengan senang hati. Dan segera menutup pintu dari dalam.
"Ternyata begini rasanya berdekatan dengan seorang pria." guman Mia setelah mencuri pelukan dari Arsen sebanyak dua kali tadi bahkan dia juga mencuri menciumnya walau hanya di pipi bertubi-tubi.
"Aku janji ma, aku akan mengembalikkan anakmu agar kembali normal seperti dulu. " gumam Mia pada dirinya sendiri.
PLEASE TOR CERITA NYA BEN DAN SISIE