NovelToon NovelToon
HIDDEN LOVE FOR MY MAID

HIDDEN LOVE FOR MY MAID

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: marriove

Cassandra Magnolia Payton, seorang putri dari kerajaan Payton. Kerajaan di bagian utara atau di negeri Willems yang dikenal dengan kesuburan tanahnya dan kehebatan penyihirnya.

Cassandra, gadis berumur 16 tahun berparas cantik dengan rambut pirangnya yang diturunkan oleh sang ayahanda dan mata sapphiernya yang sejernih lautan. Gadis polos nan keras kepala dengan sejuta misteri.

Dimana kala itu, Cassandra hendak dijodohkan dengan putra mahkota dari kerajaan bagian Timur dan ditolak mentah-mentah olehnya karena ia ingin menikah dengan orang yang dicintainya dan memilih kabur dari penjagaan ketat kerajaan nya dengan menyamar menggunakan penampilan yang berbeda, lalu pergi ke kekerajaan seberang, untuk mencari pekerjaan dan bertemulah dengan Duke tampan yang dingin dan kejam.

Bagaimana perjalanan yang akan Cassandra lalui? Apakah ia akan terjebak selamanya dengan Duke tampan itu atau akan kembali ke kerajaan nya sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon marriove, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XXXIII. Lunar Empress Necklace

Setelah pertemuan yang menegangkan di ruang pertemuan, Alaric menyelinap ke taman belakang tempat Cassa sering menghabiskan waktunya. Sore itu, Cassa sedang duduk santai di bangku taman, dikelilingi bunga-bunga bermekaran. Dia sedang memetik kelopak bunga sembari berpikir hal-hal acak.

Alaric mendekat dengan langkah pelan, berhenti beberapa langkah darinya, “Cassie,” panggilnya lembut.

Cassa hanya melirik sekilas tanpa mengubah posisi, “Apa lagi, Aric?” gumamnya, suaranya terdengar malas.

“Aku ingin mengajakmu pergi, tapi bukan sekarang,” kata Alaric sambil memberanikan diri duduk di sebelahnya.

Cassa menatapnya tajam, alisnya terangkat, "Pergi? Ke mana?”

“Ke rumah keluargaku,” jawab Alaric cepat, matanya bersinar penuh harapan, “Aku ingin mereka bertemu denganmu. Dua hari lagi, kita pergi bersama. Bagaimana menurutmu?”

Cassa langsung memasang ekspresi bingung, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya, “Ke rumah keluargamu? Untuk apa? Kenapa aku harus ikut?”

Alaric menghela napas kecil, berusaha terlihat tenang, “Karena aku ingin mereka mengenalmu, Cassie. Mereka perlu tahu siapa calon istriku. Dan… aku ingin kau melihat bagian dari hidupku juga. Bukankah itu wajar, hm?”

Cassa memiringkan kepalanya, tatapannya tajam seperti pisau, “Aric, aku bahkan tidak terpikir sampai sejauh itu. Ini tidak mendesak, kan?”

“Bukan soal mendesak atau tidak,” Alaric memotong cepat, nadanya sedikit memelas, “Tapi aku ingin kamu tahu betapa pentingnya kamu buat aku. Aku ingin mengenalkan kamu sebagai calon ibu dari anak-anakku. Dua hari lagi, Cassie. Kumohon.”

Cassa mendesah panjang, tapi pikirannya melana saat Alaric mengucapkan kata-kata manis untuknya, ya itu membuat dirinya sedikit senang? Astaga, gila! “Aric, aku tidak ada sama sekali persiapan untuk menemui keluargamu.”

“Tapi ini kesempatan kita sebelum segalanya menjadi rumit,” kata Alaric dengan nada penuh harap, “Aku hanya ingin kamu melihat sisi lain dariku, dan keluargaku juga mengenalmu lebih baik.”

Cassa menatapnya lama sambil berpikir, sebenarnya bukan masalah tapi apa boleh buat, “Aku tidak bisa janji, Aric. Kalau aku berubah pikiran, aku akan membicarakannya padamu.”

Meskipun jawaban itu terdengar seperti penolakan, Alaric masih berusaha memaksakan senyuman, “Baiklah, tapi aku akan tetap menyiapkan segalanya. Aku tahu kamu akan setuju pada akhirnya.”

Cassa memutar matanya, “Jangan terlalu percaya diri.”

Alaric tertawa kecil, lalu berdiri. “Baik, aku tidak akan memaksa lagi hari ini. Tapi ingat, dua hari lagi aku akan menunggumu.”

Namun, saat Alaric berbalik untuk pergi, ia melirik ke belakang dengan senyum kecil di wajahnya. Ada sesuatu di sikap Cassa yang membuatnya yakin, meskipun gadis itu terlihat enggan sekarang, ia tidak benar-benar menolak.

Ia sudah siap untuk pergi dengan langkah berat, tapi suara lembut Cassa menghentikannya.

“Aric,” panggilnya.

Alaric berbalik cepat, matanya melebar seolah tak percaya, “Apa? Apa kamu memanggilku, Cassie?”

Cassa mendesah pelan, menatapnya dengan tatapan datar tapi jelas, “Baiklah, aku setuju. Dua hari lagi, kita berdua akan pergi ke rumah keluargamu. Mengerti?”

Ekspresi Alaric berubah total—matanya berbinar seperti anak kecil yang baru saja diberi hadiah besar, “Benarkah? Kamu sedang tidak bercanda, kan?” tanyanya dengan suara penuh semangat.

“Ya, aku serius,” jawab Cassa, mencoba terdengar santai, meskipun ada sedikit kehangatan dalam suaranya.

Tanpa berpikir panjang, Alaric langsung berlari ke arah Cassa dan memeluknya erat, “Terima kasih, Kucing nakal! Kamu tidak tahu betapa bahagianya aku sekarang!”

Cassa terkejut, matanya melebar. Ia segera berusaha melepaskan diri,.“Hei, jangan tiba-tiba seperti ini! Lepaskan aku! Kau membuatku sesak napas,” protesnya, suaranya sedikit kesal.

Namun, Alaric hanya tertawa kecil dan menepuk punggungnya sebelum akhirnya melepaskan pelukannya. “Maaf, maaf. Aku terlalu senang asal kamu tahu itu!” katanya, dengan senyum lebar yang tak bisa disembunyikan.

“Pergi sana, sebelum aku berubah pikiran,” kata Cassa, mencoba mengusirnya dengan tatapan tajam.

Alaric mengangkat tangannya, berpura-pura menyerah. “Baiklah, aku pergi. Sampai jumpa dua hari lagi, calon istriku!” katanya sebelum berlari meninggalkan taman dengan langkah ringan.

Cassa mendesah panjang, menggelengkan kepala. “Dasar Duke jelek yang aneh,” gumamnya, meskipun bibirnya melengkung membentuk senyuman kecil.

...****************...

Setelah keputusan itu, Cassa merasa perlu mempersiapkan sesuatu untuk kunjungannya ke rumah keluarga Alaric. Ia berpikir, apa hadiah yang tepat untuk diberikan sebagai tanda penghormatan? Pikirannya sibuk sampai akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke pasar esok harinya.

Ketika pagi tiba, Cassa menyelinap keluar istana dengan beberapa pelayan yang dipercaya. Ia menyusuri pasar, melihat-lihat kerajinan tangan, perhiasan, dan kain sutra mewah. Namun, tak satu pun dari itu yang terasa cukup spesial baginya.

Sore mulai tiba, dan ia kebetulan melewati sekumpulan pria paruh baya yang sedang berbicara di dekat sebuah kedai kecil.

“Ssst, dengar-dengar malam ini ada pelelangan di tempat biasa,” kata salah satu dari mereka.

“Ya, katanya barang-barang yang dilelang sangat langka kali ini. Aku penasaran sekali,” timpal pria lainnya.

Cassa yang mendengar itu langsung berhenti di tempat, rasa penasarannya memuncak. Pelelangan? Barang langka? Mungkin aku bisa menemukan sesuatu yang menarik di sana, pikirnya.

Namun, ia tahu bahwa keluar malam-malam tanpa izin adalah sesuatu yang berbahaya. Apalagi, ia adalah Putri Bangsawan yang dijaga ketat. Tapi rasa penasarannya sudah terlalu besar.

Saat malam tiba, Cassa mengambil jubah hitam yang lebar dari kamarnya, menutupi seluruh tubuhnya. Ia memastikan tidak ada seorang pun yang melihatnya menyelinap keluar. Ia berjalan cepat di bawah cahaya bulan, mengikuti petunjuk yang ia dengar dari para pria tadi.

Setelah sampai di lokasi pelelangan, Cassa melihat banyak pria berpakaian rapi berkumpul di pintu masuk sebuah bangunan tua. Ia mendekati salah satu penjaga untuk menyerahkan tiket yang telah didapatnya.

...----------------...

*Flashback

Cassa mengamati dari balik bayangan sebuah tiang, memperhatikan pria-pria yang berbicara sambil memegang tiket pelelangan. Ia tahu tidak bisa memintanya secara langsung, jadi dia memutuskan untuk mencurinya. Mencuri sekali-seiali tidak apa-apa bukan?

Dengan langkah ringan, ia mendekat saat salah satu pria, pria itu meletakkan tiket di atas meja sementara ia sibuk berbicara dengan temannya. Dalam hitungan detik, tangan Cassa yang terlatih cepat menyambar tiket itu tanpa suara.

Ia segera menyelipkan tiket ke dalam bajunya, lalu berbalik dengan santai seolah tidak terjadi apa-apa. Pria itu tak menyadari apa pun, masih sibuk tertawa bersama temannya.

Cassa berjalan menjauh dengan tenang, tapi di balik itu semua, bibirnya melengkung membentuk senyuman kecil penuh kepuasan. “Senangnya, satu langkah lebih dekat,” gumamnya sambil melanjutkan perjalanannya.

...----------------...

“Permisi,” katanya, suaranya dibuat sedikit lebih rendah agar tidak dikenali.

Pria itu menatapnya dengan intens, sebenarnya dia tidak terlalu percaya dengan orang depannya seperti orang yang sedang tersesat dan sedikit nencurigakan, “Apa kau datang untuk pelelangan sekarang?”

Cassa mengangguk singkat, “Ya, tentu saja. Jangan menilai seseorang dari penampilannya saja.”

Pria itu tertawa kecil, lalu mengulurkan tangannya meminta Cassa untuk memberikan tiketnya, “Kalau begitu, semoga beruntung dan mendapatkan apa yang kau inginkan.”

“Terima kasih,” balas Cassa, menyerahkan tiket kepada penjaga didepannya dan kakinya melangkah masuk ke dalam ruangan pelelangan. Dalam hati, ia bertanya-tanya barang seperti apa yang akan dilelang malam ini. Apakah sebegitu istimewanya?

Acara pelelangan dimulai dengan gemuruh suara orang-orang di dalam ruangan besar yang penuh dengan kemewahan. Cassa duduk di barisan belakang, berusaha tidak menarik perhatian sambil mengamati barang-barang yang dilelang. Dari perhiasan mewah hingga benda antik, semuanya tampak menarik, tetapi belum ada yang benar-benar membuatnya ingin mengangkat papan lelang yang ada di tangannya karena dia ingin hadiah yang spesial.

Namun, suasana berubah saat sebuah kotak kaca dibawa ke atas panggung. Di dalamnya terdapat sebuah kalung berwarna perak dengan liontin berbentuk bulan sabit yang dihiasi batu permata merah menyala. Sang pelelang, seorang pria paruh baya dengan suara lantang, mulai berbicara.

“Kalian yang hadir malam ini sangat beruntung. Ini adalah ‘Lunar Empress Necklace,’ aksesoris legendaris yang pernah dimiliki oleh permaisuri pertama kekaisaran. Kalung ini dipercaya memiliki kekuatan khusus untuk memperkuat karisma, intuisi, dan perlindungan bagi wanita yang memakainya.”

Cassa terdiam, matanya terpaku pada kalung itu. Ia dapat merasakan aura unik dari benda tersebut, seolah-olah memanggilnya, “Kalung itu cantik sekali,” pikirnya.

Pelelangan dimulai, dan tawaran pertama dilontarkan, “Lima koin emas,” ujar salah satu peserta dengan suara percaya diri.

“Sepuluh koin emas!”

“Lima belas!”

Cassa mendengarkan tawaran demi tawaran yang terus meningkat. Napasnya sedikit tercekat saat harga mencapai delapan belas koin emas, namun ia tidak bisa menahan dirinya lebih lama. Tangannya terangkat, dan ia berkata dengan suara mantap, “Dua puluh lima koin emas.”

Ruangan itu menjadi hening sesaat, beberapa peserta menatapnya dengan kaget. Bahkan sang pelelang terlihat terkejut sebelum akhirnya tersenyum lebar, “Tawaran dua puluh lima koin emas dari peserta di belakang! Apakah ada yang ingin menaikkan tawaran ini?”

Suasana tetap sunyi. Setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya, sang pelelang mengetuk palu, “Terjual! Lunar Empress Necklace dengan harga dua puluh lima koin emas!”

Cassa menghela napas lega, meskipun perasaannya campur aduk antara senang dan gugup karena telah menghabiskan uang sebanyak itu. Kalung itu diserahkan kepadanya, dan ia segera menyembunyikannya di bawah jubah hitamnya sebelum meninggalkan tempat duduk.

Setelah pelelangan selesai, ia berjalan cepat menuju pintu keluar, berharap bisa meninggalkan tempat itu tanpa menarik perhatian lebih banyak. Namun, saat berbelok di sebuah sudut, ia tidak sengaja menabrak seseorang.

“Maaf,” ucapnya cepat, suaranya pelan dan waspada. Apalagi dirinya melihat aura mengerikan dari lelaki yang telah ditabraknya dengan tidak sengaja.

Pria yang ia tabrak berdiri dengan tegap, rambut hitamnya sedikit berantakan, dan wajahnya sebagian tertutup oleh penutup mata hitam yang membuatnya terlihat misterius. Mata yang terlihat menatap tajam ke arah Cassa, membuatnya merasa sedikit terintimidasi.

Pria itu tidak langsung menjawab, hanya menatapnya dengan penuh minat sebelum akhirnya berkata dengan nada rendah, “Hati-hati, Nona. Jalanan ini bukan tempat yang aman untuk seorang gadis lemah seperti Anda.”

Cassa tidak merespons, hanya menunduk sedikit sebelum melangkah mundur dan melanjutkan jalannya. Namun, perasaan aneh menggelitik pikirannya. Siapa pria itu, dan kenapa ia tahu bahwa dirinya adalah seorang perempuan? Apakah dia penguntit?!

Langkah kakinya semakin cepat, meninggalkan tempat itu dengan pikiran yang penuh tanda tanya.

...— Bersambung —...

1
yanah~
Bab nya panjang, puas bacanya 🤗
rosemarie: hehe iya kaak/Smile/ tull betull bangett
total 1 replies
Calista Angel
lanjut
yanah~
Semangat terus ya kak 🤗
Author GG
semangat bintang buat kk nya 🌹🙌
Arin Bi
mampir kak, cerita kakaknya seru banget semangat selalu
rosemarie: wiih, makasi suda mampir loh kaa/Smile//Heart/
total 1 replies
IamEsthe
Maaf koreksi lagi. Dialog tag yg benar harus ditulis dg mengawali tanda petik dua (") dg awalan huruf kapital dalam kalimat, dan diakhiri dg tanda koma (,), titik (.), seru (!), tanya (?) dan tanda petik dua (") lagi.

Misal.
"Kakak, kau sudah gila, ya? Apa perlu kupanggilkan seorang tabib?" tanya Cassandra BLA BLA BLA.
Arin Bi: hai thor aku udah mampir, Mampir karyaku juga " mengejar Senja"
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 3 replies
IamEsthe
Maaf ya. aslinya banyak yg haru di koreksi, aku ambil satu.

Debutante. Ini kata asing, kan? bukan kata dari KBBI atau serapan?
Kalo iya, harusnya menggunakan font italic (miring) sebagai kata asing.
Jodi: ya, debutante itu adalah kata dari Prancis yg artinya kemunculan pertama bagi seorang wanita.
total 1 replies
IamEsthe
Maaf koreksi ya. Mungkin dialog tagnya lebih tepat pake tanda koma (,), bukan tanda seru (!). mungkin karena bukan seruan tp statement.
Calista Angel
lanjut ya Thor !!
rosemarie: siappp/Smile/
total 1 replies
Calista Angel
Semangat ya Thor !!
Calista Angel
Aku udah mampir nih Thor
okiikk_art
done ya kakk, makasih
okiikk_art
malu gak sih?
rosemarie: wkwk jelas sih
total 1 replies
okiikk_art
kasihan..
okiikk_art
apa ni udah berantem aja/Sob/
Yandj
Bagus ceritanya, q suka. Cassaric harus berlayar trs, gak sabar kelanjutannya q
rudohere
semangat terus kak🤗🤗
rosemarie: thank youu kaaa/Hey/ uda up nii hehe!
total 1 replies
rudohere
semangat nulisnya kaka😆 aku baca tulisann kaka nggak bisa berhenti nyengir, alaric ama cassa lucu banget 😁😁
rosemarie: hehehe, makasii banyak cantikk/Awkward/ ya kan ya kann, cassaric lucu banget sampe gregetan/Scowl/
total 1 replies
Aleana~✯
hai kak aku mampir,ayok mampir juga di novel ku jika berkenan 😊😊
rosemarie: makasii kak/Rose/ okaii, aku mampir!
total 1 replies
🌙yellow sirene chipsz🧜🏻‍♀️
hai kak, aku dah mampir 🥰✨ temenan yukkk
🌙yellow sirene chipsz🧜🏻‍♀️: hayukkk kakk🥰🥰🥰
rosemarie: wiihh, makasi suda mampir kaa/Drool/ bolee bolee, saling follow gituu kan?? nnti ngobrol bareng? /Doge/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!