NovelToon NovelToon
Janji Yang Kau Ingkari

Janji Yang Kau Ingkari

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Wanita Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.6
Nama Author: husna_az

Adisti sudah mengabdikan hidupnya pada sang suami. Namun, ternyata semua sia-sia. Kesetiaan yang selalu dia pegang teguh akhirnya dikhianati. Janji yang terucap begitu manis dari bibir Bryan—suaminya, ternyata hanya kepalsuan.

Yang lebih membuatnya terluka, orang-orang yang selama ini dia sayangi justru ikut dalam kebohongan sang suami.

Mampukah Adisti menjalani kehidupan rumah tangganya yang sudah tidak sehat dan penuh kepalsuan?

Ataukah memilih berpisah dan memulai hidupnya yang baru?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husna_az, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Rencana tujuh bulanan

"Masih membutuhkanku saja, sudah sok-sokan menyakitiku. Kita lihat saja nanti apa yang akan terjadi pada hidup kalian setelah semua ini aku bongkar. Apa kalian masih bisa membanggakan diri kalian seperti sebelumnya," gumam Adisti sambil menatap ponselnya yang mati.

Wanita itu pun membersihkan dirinya di kamar mandi. Setelah ini dia harus pergi bertemu dengan pemilik perusahaan tempat sang suami dan Arsyilla bekerja. Untung saja beliau adalah sahabat almarhum ayahnya jadi, tidak sulit untuk membuat janji. Adisti bisa saja datang ke sana secara langsung, lagi pula dia juga memiliki saham di sana, tetapi tidak ingin semuanya terbongkar sekarang. Perlu beberapa waktu untuk melakukan banyak hal.

Sebuah email masuk ke ponsel Adisti. Saat melihatnya dia tersenyum senang karena apa yang diharapkan kini sudah di depan mata. Sekarang hanya tinggal menunggu saat hari itu tiba.

***

"Tumben kamu mau ketemu sama Om? Pasti ada sesuatu yang terjadi. Apa kamu menginginkan jabatan di perusahaan?" tanya Gunawan pemilik perusahaan di mana Bryan dan Arsylla bekerja.

"Tidak, Om tahu sendiri kalau aku tidak menyukai bisnis seperti yang Om jalankan. Aku juga punya banyak pekerjaan," sahut Adisti dengan tersenyum.

"Lalu untuk apa kamu membuat janji dengan Om?" tanya Gunawan dengan wajah bingungnya.

"Aku ingin Om memecat dua orang yang dulu pernah aku rekomendasikan pada Om."

Gunawan mengerutkan keningnya sambil menatap wajah Adisti. Memecat seseorang bukanlah hal yang susah baginya, tetapi bukan berarti dia bisa memecat orang seenaknya saja. Ada beberapa peraturan perusahaan yang harus dijalankannya. Bagaimanapun juga dia seorang atasan yang harusnya memberi contoh yang baik bagi anak buahnya yang lain.

"Siapa orangnya? Biar nanti anak buah Om mencari tahu, tidak mudah memecat orang begitu saja."

"Iya, Om. Aku tahu, Om atur sendiri saja bagaimana cara memecat mereka. Aku tidak ingin mereka bisa bekerja di sana lagi, setelah apa yang mereka lakukan padaku."

"Boleh tahu apa alasan yang membuat kamu menginginkan mereka diberhentikan? Padahal kamu sendiri yang merekomendasikan mereka dengan begitu gencar."

"Mereka tidak tahu terima kasih. Aku sudah sangat baik kepada mereka, tapi seenaknya saja mereka menghianatiku."

Gunawan terdiam sejenak, mencerna apa yang dikatakan Adisti. "Bukankah dia suamimu? Apa itu berarti dia memiliki wanita lain?"

"Lebih tepatnya istri lain karena dia sudah menikah lagi."

"Kalau begitu tidak usah mencari alasan lagi. Di perusahaan Om juga ada peraturan jika laki-laki tidak boleh memiliki istri lebih dari satu, kecuali dia menikah dengan persetujuannya istrinya. Dalam kasus kamu karena suamimu menikah diam-diam, itu mudah sekali memecatnya. Nanti aku tanyakan dulu pada pihak HRD, apakah ada surat dari Bryan yang mengatakan kesediaan kamu untuk dimadu. Kalau benar, itu juga bisa menambah poin masalah karena sudah memasukkan surat palsu."

"Iya, Om. Terima kasih sudah membantuku," sahut Adisti dengan perasaan lega, akhirnya dia punya cara untuk membuat suaminya kembali seperti dulu.

"Tidak perlu sungkan. Nanti kalau kamu membutuhkan bantuan, datang saja ke perusahaan atau ke rumah. Tantemu pasti senang bisa bertemu denganmu. Mengenai temanmu nanti, biarlah Om mencari alasannya. Om juga kurang begitu tahu tentang pekerjaan mereka."

Adisti mengangguk, mereka pun mulai menikmati makanan yang sudah terhidang di meja. Wanita itu sangat beruntung karena sahabat dari almarhum papanya mau membantu. Padahal hubungannya juga tidak begitu dekat dengan pria paruh baya itu.

***

"Aduh! Bagaimana ini? Acaranya 'kan besok! Aku harus bayar semuanya pake apa? Mana Bryan dari tadi nggak bisa dihubungi lagi. Itu anak ke mana sih!" gerutu Lusi sambil memainkan ponselnya.

Wanita itu terus mencoba menghubungi anaknya, tetapi tidak juga diangkat. Akhirnya dia hanya bisa mengirim pesan saja, semoga saja nanti sore Bryan bisa dihubungi dan bisa memberinya uang. Lusi tidak mau nanti para tetangga akan mengoloknya karena wanita paruh baya itu sudah membanggakan diri, bahwa akan mengadakan acara besar-besaran. Mengenai pernikahan kedua Bryan, para tetangga juga sudah tahu karena memang saat itu akad nikah dilangsungkan di sana.

Mereka tahunya juga Adisti menyetujui pernikahan itu. Bahkan mereka kagum pada wanita itu yang rela di madu padahal dia wanita yang cantik. Bryan dan keluarga mengatakan jika Adisti rela dimadu karena dirinya tidak mampu memberikan anak. Apalagi dengan tanda tangan Adisti yang diberikan Bryan saat melangsungkan acara akad nikah, membuat semua orang percaya begitu saja. Padahal itu hanyalah tanda tangan palsu.

"Ma, apa kita tidak terlalu berlebihan dengan mengadakan acara untuk wanita itu?" tanya Erick yang sejak awal tidak menyukai jika kakaknya menikah lagi. Apalagi dengan wanita yang sama sekali tidak sepadan dengan Adisti.

"Apanya yang berlebihan? Bryan punya banyak uang, sudah sepatutnya kita membuat pesta seperti ini. Apalagi ini untuk cucu Mama yang pertama, Mama mau bikin acara yang besar agar bisa berkesan." Lusi tersenyum membayangkan akan semeriah apa nanti pestanya.

"Berkesan apanya, kalau menghabiskan uang. Kenapa tidak buat pesta sederhana saja? Apalagi kalian juga sudah menipu Kak Adisti mentah-mentah demi keinginan kalian itu. Entah bagaimana nanti kalau Kak Adisti sampai tahu, aku mungkin tidak akan bisa melanjutkan kuliahku," sahut Erick dengan sinis.

"Adisty tidak akan tahu kalau kamu tidak memberitahunya jadi, sebaiknya kamu diam saja. Mama tahu kalau selama ini kamu tidak menyukai istri kedua kakakmu, tapi kamu juga harus ikut menyembunyikannya. Mama tidak ingin masa depanmu berhenti sampai di sini, semuanya tergantung padamu. Kalau kamu masih ingin tetap kuliah, Mama harap kamu tetap merahasiakannya. Kamu tahu 'kan kalau hanya lulusan SMA, kamu tidak akan bisa kerja di kantoran seperti keinginanmu sejak dulu. Mama hanya mau kamu diam."

Selalu itu yang dijadikan mamanya alasan bagi Erick agar pemuda itu diam saja melihat ketidakadilan yang menimpa kakak iparnya. Ingin sekali dia bercerita pada wanita itu, tetapi tidak memiliki keberanian. Masa depannya masih panjang, Erick masih ingin kuliah dan menggapai cita-cita dan itu hanya bisa dikabulkan dengan keberadaan Adisti.

Erik merasa malu dengan tingkah keluarganya. Padahal selama ini Adisti sudah sangat baik pada mereka, memenuhi segala keperluan dari yang kecil sampai besar. Kehidupan mamanya yang suka berfoya-foya pun selalu dipenuhi oleh Adisti tanpa banyak bertanya. Bagi wanita itu, mertua adalah ibunya jadi, dia tidak pernah mempertanyakan apa pun yang dilakukan Lusi. Apalagi kedua orang tua Adisti juga sudah meninggal.

Tanpa banyak berkata, Erik pergi dari rumah. Lebih baik dia pergi ke rumah teman dan menginap saja di sana. Laki-laki itu juga tidak ingin hadir di acara tujuh bulanan wanita itu. Erick memang tidak pernah menganggap Sahna sebagai kakak ipar karena baginya hanya Adisti yang menjadi kakak iparnya.

Jika suatu hari nanti kakak iparnya tahu dan meminta pisah dengan Bryan, Erick tidak akan memutus ikatan kakak adik ini karena Adisti sudah banyak membantu ya selama ini. Dia juga tidak peduli lagi dengan kuliahnya.

1
niktut ugis
security lebih waras otaknya daripada si bryan
niktut ugis
eh si pelakor uring²an
Soraya
mampir thor
Nurhayati Nia
pagar makan tanaman kamu mah arsyla
Nurhayati Nia
mampir thorr
Dini Mariani s
Buruk
Dini Mariani s
cerdik Adisti...lanjut thor
vi
karyamu bagus Thor
Iyas Masriyah
Luar biasa
Iyas Masriyah
Lumayan
C I W I
Luar biasa
abu😻acii
aku suka karakter wanita tanguh ngk lemah👍
Dewa Dewi
iya betul
Warijah Warijah
Terimasih Thor novelnya, tetap semangat ya /Drool//Drool//Drool/
Warijah Warijah
Terimasih Thor novelnya, tetap semangat ya /Drool//Drool//Drool/
Reader
knp mesti selalu drama 'nolak dibawa ke RS' sii, dah pingsan jugaaa🤭
Hanisah Nisa
thanks Thor...
Putu Suciptawati
lanjut lanjut
Putu Suciptawati
akhirnya yg ditunggu2 up juga🙏🙏🙏
Hanisah Nisa
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!