Li Mei, putri sah dari Jenderal Besar, dijebak oleh saudara tirinya dan selir ayahnya atas tuduhan pengkhianatan.
Di tengah hujan deras, di hadapan rakyat yang mencemoohnya, Li Mei berlutut di atas panggung eksekusi, menunggu algojo mengayunkan pedangnya. Keluarganya hanya menatap dingin ke arahnya.
Namun, saat bilah tajam hampir menyentuh lehernya, suara dingin dan mekanis tiba-tiba menggema di kepalanya:
[“Sistem Reinkarnasi Aktif. Apakah Anda ingin hidup kembali dan membalas dendam?”]
Ya!
Saat Li Mei membuka mata, dirinya terbangun di saat usianya masih 17 tahun. Di mana ia belum bertunangan dengan putra mahkota. Li Mei bersumpah untuk tidak mengejar cinta keluarga dan putra mahkota.
INGAT! KALAU TIDAK SUKA SILAHKAN SKIP! TIDAK PERLU MEMBERIKAN RATING BURUK.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Serigala Roh Petir
Pagi itu, seluruh ibu kota Qianlong gempar.
Kabar tentang Li Mei yang menolak perjodohan dengan Putra Mahkota Qian Feng menyebar lebih cepat daripada api yang membakar ilalang.
"Apa kau mendengar kabar itu? Li Mei menolak Putra Mahkota!"
"Mustahil! Bukankah dia sangat tergila-gila pada Putra Mahkota? Bahkan ada rumor bahwa dia pernah mencoba merangkak ke ranjangnya!"
"Benar! Aku tidak percaya, pasti ada sesuatu yang terjadi!"
"Cih, aku yakin dia hanya mencari perhatian. Tidak mungkin seorang gadis yang selama ini mengejar-ngejar Putra Mahkota tiba-tiba menolak perjodohan begitu saja!"
Para pejabat, selir-selir istana, hingga para pedagang di pasar membicarakan hal yang sama.
Mereka yang dulu menghina Li Mei karena dianggap tidak tahu malu, kini justru bertanya-tanya.
Apa yang terjadi pada putri pertama Jenderal Li itu?
Di kalangan para nona bangsawan, reaksi mereka berbeda. Sebagian mencibir dan menganggap Li Mei hanya sedang berpura-pura.
Sebagian lagi tertarik dan merasa penasaran.
Bagaimanapun, menolak perjodohan dengan Putra Mahkota bukanlah hal yang sepele.
Banyak yang ingin berada di posisi itu, tetapi Li Mei justru menolaknya.
Apa yang sebenarnya direncanakan oleh putri pertama Jenderal Li ini? Semua orang bertanya-tanya tapi tidak bisa menemukan jawabannya.
Di Istana Putra Mahkota
Qian Feng duduk di ruangannya, matanya sedikit merah karena tidak tidur semalaman.
Seharusnya, ia merasa lega.
Bukankah ini yang ia inginkan?
Bukankah sejak awal dia membenci perjodohan ini?
Bahkan, dia sudah berencana untuk menolak pernikahan tersebut setelah kaisar mengumumkannya.
Tapi entah kenapa, perasaan tidak nyaman muncul dalam hatinya.
"Kenapa aku merasa ada yang salah?" gumamnya pelan.
Bayangan Li Mei yang dengan suara tenang menolak perjodohan itu terus terngiang di pikirannya.
Suara yang tidak memohon, tidak memelas, dan tidak menggila seperti dulu.
Bahkan, tatapan Li Mei saat itu begitu dingin dan acuh.
Tatapan seseorang yang benar-benar sudah melepaskan sesuatu tanpa penyesalan.
Qian Feng mengepalkan tangannya.
Ada sesuatu yang berubah dalam diri Li Mei. Dan anehnya, hal itu membuatnya terus memikirkannya.
"Hmph! Apa peduliku?" desisnya, mencoba mengusir kegelisahannya.
Namun, semakin Qian Feng mencoba melupakan, semakin dalam bayangan Li Mei terukir dalam benaknya.
🍃🍃🍃🍃
Di dalam paviliunnya yang tenang, Li Mei duduk dengan anggun, menatap ke arah hutan kecil di belakang.
Di luar sana, namanya menjadi perbincangan hangat, tetapi ia sama sekali tidak peduli.
Di sampingnya, Xiao Lan terus berbicara dengan penuh semangat.
"Nona! Mereka semua pasti terkejut! Aku bisa membayangkan wajah mereka yang tidak percaya!"
"Terutama Li Zhu! Dia pasti mengira bahwa dirinya yang akan diumumkan!" Xiao Lan tertawa puas.
Li Mei hanya tersenyum tipis, membiarkan gadis itu mengoceh sepuasnya.
Namun, tiba-tiba, langkah kaki terdengar mendekat.
Li Mei sudah mengetahuinya sejak tadi, berkat ketajaman intuisinya yang meningkat setelah menyelesaikan misi.
Tak lama kemudian, Li Yuan dan Li Shimin memasuki paviliunnya.
Tatapan Li Yuan penuh kecurigaan dan kebencian, sedangkan Li Shimin tampak ingin mencari alasan dari tindakan Li Mei.
"Apa yang kau rencanakan?" tanya Li Yuan dingin, matanya meneliti Li Mei dari kepala hingga kaki.
Li Shimin menambahkan. "Menolak perjodohan dengan Putra Mahkota? Jangan bilang kau memiliki rencana jahat lainnya!"
Xiao Lan mendengus kesal.
"Tuan muda, nona tidak merencanakan apa pun! Tidak semua orang tergila-gila pada Putra Mahkota seperti yang kalian pikirkan!"
Li Shimin mendelik ke arah Xiao Lan, tapi Li Mei hanya tersenyum sinis.
"Lucu sekali." Suara Li Mei tenang, namun tajam.
"Dulu, saat aku mengejar Putra Mahkota, kalian berdua berkata aku gadis tidak tahu malu dan merebut milik Li Zhu."
"Lalu, sekarang aku sudah melepaskannya, tapi kalian malah datang ke sini dengan marah. Kenapa?"
"Bukankah ini yang kalian inginkan?" tanya Li Mei dengan suara dingin.
Li Yuan dan Li Shimin terdiam.
Mereka tidak bisa menyangkal bahwa selama ini mereka selalu mengejek Li Mei karena mengejar Putra Mahkota.
Tapi kini, setelah Li Mei melepaskan semuanya dengan tenang, mengapa mereka justru merasa tidak puas?
Ada sesuatu yang tidak bisa mereka jelaskan.
"Heh! Aku hanya tidak percaya kau bisa melepaskannya begitu saja!" seru Li Yuan akhirnya, mencoba menutupi rasa tidak nyaman dalam hatinya.
"Terserah kau mau percaya atau tidak." Li Mei berdiri, menatap mereka dengan mata dingin.
"Jika kalian hanya datang untuk menuduh, lebih baik keluar dari paviliunku."
Li Yuan mengepalkan tinjunya, sementara Li Shimin menatap Li Mei dalam diam.
Akhirnya, tanpa berkata apa-apa lagi, mereka berdua berbalik dan pergi.
Li Mei menghela napas pelan.
Xiao Lan mendecak sebal.
"Mereka benar-benar tidak tahu malu!"
Li Mei tersenyum kecil. Ia sudah tidak peduli lagi dengan mereka.
****
Malam ini, hutan kecil di belakang paviliun Li Mei diselimuti kegelapan.
Angin berembus pelan, membawa aroma tanah lembab dan dedaunan yang berguguran.
Sosok hitam melesat dengan cepat, nyaris tanpa suara.
Li Mei, dengan pakaian serba hitam dan cadar, bergerak dengan gesit menuju kedalaman hutan.
Di dalam hutan Yunshu, hewan roh berelemen petir menunggu sebagai lawannya.
Langkahnya ringan, namun setiap gerakannya penuh kewaspadaan.
Begitu tiba, suasana di hutan mendadak berubah. Makhluk-makhluk roh yang lebih lemah segera menyadari bahaya.
Sebagian besar berlari menjauh, menghilang di antara pepohonan.
Mereka dapat merasakan aura membunuh yang melingkupi tubuh Li Mei.
"GRRRRR!"
Tiba-tiba, sebuah raungan menggema di seluruh hutan. Dari kegelapan, sepasang mata kuning berkilat tajam menatapnya.
Sesosok serigala besar berbulu ungu berdiri di hadapan Li Mei. Di sekeliling tubuhnya, kilatan petir menyambar liar.
Serigala Roh Petir.
“Cepat juga kau menemukanku,” gumam Li Mei, tidak gentar sedikit pun.
Serigala itu melompat dengan kecepatan luar biasa, cakarnya yang diselimuti listrik mengarah ke kepala Li Mei.
Clank!
Li Mei menghindar dengan gesit, lalu membentuk pedang panjang dari elemen air.
Dalam sekejap, air itu membeku menjadi es tajam diselimuti elemen angin yang berkilauan di bawah sinar bulan. Li Mei mencengkeram pedangnya erat, lalu menyerang balik.
Serigala itu menyerang dengan ganas, menggunakan kombinasi kecepatan dan petir.
Namun, Li Mei juga cepat.
Dengan kelincahan yang ditingkatkan oleh sistem, ia menghindari setiap cakaran dan gigitannya.
Bzzt!
Petir menyambar, nyaris mengenai bahunya. Li Mei melompat ke belakang, lalu menusukkan pedangnya ke tanah.
Dalam hitungan detik, es menyebar dari pedangnya, membentuk lingkaran dingin di sekitar serigala.
Namun, serigala itu mengaum dan menghancurkan es dengan sengatan listrik.
Mata Li Mei menyipit.
"Makhluk cerdas," gumamnya.
Serigala itu kembali menyerang, kali ini dengan lebih cepat.
Namun, Li Mei telah menemukan celahnya.
Saat serigala itu melompat ke arahnya, Li Mei melesat ke samping dan ....
Slash!
Pedang esnya menyayat perut serigala itu.
Serigala itu melolong kesakitan.
Namun, alih-alih mundur, matanya semakin buas. Li Mei menguatkan cengkeramannya pada pedang. Ini pertama kalinya dia bertarung setelah reinkarnasi.
jangan pernah ada penyesalan di kemudian harinya
menyesal pun sudah tak ada artinya lagi buat keluarga Li😤😤😤😤😤
demi hasutan dari seorang selir and anak tiri, dengan tega nya membuang anak kandung nya😤😤😤😤😤😤😤
and jangan sampai menjilat ludah sendiri
karena tu akan sangat memalukan🤣🤣🤣🤣🤣
bikin ketagihan baca
update nya juga ngga pelitt