NovelToon NovelToon
Bahu Bakoh

Bahu Bakoh

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:3.1M
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Sebuah cerita perjuangan hidup seorang ayah yang tinggal berdua dengan putrinya. Meski datang berbagai cobaan, selalu kekurangan, dan keadaan ekonomi yang jauh dari kata cukup, tapi keduanya saling menguatkan.

Mereka berusaha bangkit dari keadaan yang tidak baik-baik saja. Ejekan dan gunjingan kerap kali mereka dapatkan.

Apakah mereka bisa bertahan dengan semua ujian? Atau menyerah adalah kata terakhir yang akan diucapkan?
Temukan jawabannya di sini.

❤️ POKOKNYA JANGAN PLAGIAT GAESS, DOSA! MEMBAJAK KARYA ORANG LAIN ITU KRIMINAL LHO! SESUATU YANG DICIPTAKAN SENDIRI DAN DISUKAI ORANG MESKI BEBERAPA BIJI KEDELAI YANG MEMFAVORITKAN, ITU JAUH LEBIH BAIK DARI PADA KARYA JUTAAN FOLLOWER TAPI HASIL JIPLAKAN!❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Cerita Teguh

Berita tentang kedekatan Vera dan Teguh makin memanas. Tanpa Teguh ketahui, Vera malah memanfaatkan berita simpang siur itu. Setiap kali orang bertanya, apakah dirinya dengan Teguh ada hubungan spesial? Dia dengan malu-malu menjawab 'Do'ain aja.'

Makin bergulir lah berita itu. Sampai terdengar juga ke telinga Teguh dan Ayu. Ayu bukan anak kecil yang tak tahu apa-apa, di usianya.. Dia paham dengan apa yang para tetangganya bicarakan. Yang Ayu rasakan setelah mendengar berita kedekatan bapaknya dan bulek Vera itu, dia sakit hati. Sebuah perasaan tak rela jika bapaknya menikah dengan perempuan yang bahkan tak pernah ramah padanya.

"Ayu kenapa? Dari pagi kok murung banget.. Dimarahi bu guru di sekolah? Apa PR mu banyak?" Tanya Teguh penasaran.

"Enggak pak.." Ucapnya sambil menggeleng.

"Lalu apa Yu? Berantem sama temenmu?" Tebak Teguh lagi. Kali ini gelengan kepala Ayu saja yang menjawab.

"Lah hmmm.. Ayu kangen ibuk?" Kali ini pandangan mata bapak dan anak itu bertemu.

"Pak.. Ayu mau tanya," Akhirnya bibir itu terbuka.

"Pak.. Bapak mau nikah lagi ya sama bulek Vera?" Lanjut Ayu. Teguh mengerti sekarang, putrinya bermuram durja sedari pagi karena mendengar kabar kedekatannya dengan Vera yang sebenarnya berita itu tidak benar.

"Jadi anak bapak ini cemburu ya? Hahaha.. Yu Yu, jangan cemberut gitu. Jelek! Nih ya Yu, bapak kasih tahu.. Apapun yang Ayu dengar itu enggak bener nduk. Bapak enggak akan nikah lagi, apalagi sama kunti yang bikin Ayu ketakutan tiap liat sosoknya."

"Di dunia ini ada tiga wanita yang sampai sekarang bikin bapak enggak bisa berpaling, enggak bisa gantiin posisi mereka, karena rasa sayang bapak yang besaaar sama mereka!" Tangan Teguh direntangkan selebar mungkin.

"Kamu tahu siapa?" Lanjut Teguh bertanya pada Ayu. Ayu menggeleng lagi. Tapi kali ini, mendung di wajah Ayu berganti rona kebahagiaan. Dia senang mendengar jawaban dari bapaknya jika bapaknya enggak akan nikah dengan bulek Vera.

"Satu mbah uti, wanita yang jadi ibunya bapak. Mbah uti adalah cinta pertama bapak Yu. Bapak mau cerita.. Jaman dulu, bapak mau sekolah. Hujan. Payung enggak punya, mantel apalagi. Jangan ditanya, kendaraan aja enggak punya kok punya mantelnya ya buat apa?" Teguh mengingat masa lalunya. Ayu dengan seksama mendengar cerita.

"Dengan berpayung daun pisang, mbah uti menggendong bapak waktu itu.. Awalnya bapak menolak, malu Yu! Sekolah, jauh, digendong ibunya.. Bapak takut diledekin teman-teman nanti kalau mereka tahu." Mengambil jeda. Teguh menarik nafas.

"Tapi rasa malu itu berubah jadi rasa kagum, saat bapak melihat badan mbah uti basah kuyup bagian depannya. Mbah uti sengaja tidak memakai pelindung kepala agar bapak tidak basah karena kehujanan. Senyum mbah uti jelas bapak ingat saat mengusap rambut bapak, memastikan bapak tidak terkena air hujan."

"Bapak umur berapa itu kok sekolah digendong?" Potong Ayu.

"Umur delapan tahun, dulu bapak sering sakit-sakitan Yu. Kena panas meriang, kena hujan demam, kena debu pilek. Hahaha.. Sekarang malah kebal sama semuanya."

"Mbah uti rela enggak makan seharian demi lihat bapak bisa makan nasi jagung. Jaman dulu beras mahal Yu. Mbah uti sama mbah kung enggak mampu beli, ya alhasil bapak sering diolahin nasi jagung sama mbah uti."

"Nasi jagung juga enak pak. Ayu suka." Senyumnya mengembang.

"Iya enak Yu. Bapak juga suka, hapal malah sama rasanya." Keduanya tertawa.

"Dan kamu tahu wanita kedua yang bapak sayang sampai saat ini, setelah mbah uti? Ya ibumu.. Nur. Nama ibumu ini seperti cahaya di hati bapak, meski telah hilang tapi pijarnya masih ada sampai sekarang. Ibumu wanita kuat, sholehah, baik, ramah, lucu, aah.. Bapak rasa semua kebaikan ada sama ibumu. Sama kayak mbah uti. Ibumu tak pernah mengeluh, bapak masih ingat kata-kata ibumu Yu. Buat apa mengeluh, buat apa terus ngedumel dengan iri dan membandingkan kehidupan kita dengan orang lain.. Lebih baik kita berusaha, berdoa. Mulut kita diciptakan bukan untuk terus mengeluh dengan keadaan, tengadahkan tangan.. Ikhtiar, jangan malas, jangan malu melakukan apapun untuk mencari rejeki yang diridhoi Nya. Selama kita mencari rejeki di jalan yang halal, sekecil apapun akan menjadi manfaat dan kebaikan pada diri kita saat menikmati hasilnya. Semiskin apapun kita, jangan pernah berpikir untuk berbuat kejahatan dan perbuatan yang merugikan orang."

"Ibu baik ya pak.." Hati Ayu bergetar merasakan kerinduan pada sosok ibunya.

"Iya. Ibumu memang orang baik, makanya Allah memanggilnya pulang lebih dulu. Allah lebih sayang sama ibumu, Allah tidak mau ibumu terus merasakan sakit di dunia ini. Makanya kamu jangan sedih terus kalau ingat ibu. Bacakan Al-Fatihah, berdoa sama Allah agar ibu mendapatkan tempat terbaik di sisiNYA, diterima iman Islamnya, diluaskan kuburnya, dan dijauhkan dari siksa kubur.. Ya?" Pinta Teguh sambil mengusap pundak Ayu yang mulai merasakan kesedihan.

"Dan.. Yang ketiga, eeeemm siapa nya? Siapa ya Yu?" Teguh mencoba menghapus kesedihan di diri Ayu.

"Siapa pak?" Ayu mulai bersemangat lagi.

"Kasih tahu enggak ya.. Hahaha, mukamu Yu Yu, enggak usah cemberut gitu! Yang ketiga pastinya... Kamu! Anak bapak, amanah yang Allah beri untuk bapak dan ibu. Kesayangan bapak, bayi kecil yang sekarang sudah jadi bocah seimut dan sepintar ini. Yang bikin bapak kuat, yang bikin bapak berusaha memberikan yang terbaik, meski bapak tahu jika semua itu jauh dari kata baik-baik saja. Jadilah anak sholehah ya nduk, bapak enggak pernah maksa kamu jadi anak yang selalu juara di sekolah, tapi bapak ingin kamu jadi anak sholehah, anak yang membumi, sederhana, apa adanya, jangan congkak, meski bapak tahu kamu bukan anak yang congkak. Kamu adalah alasan bapak bisa kuat tanpa ibumu. Jangan tinggalkan sholat ya nduk, itu pesan bapak."

Dengan gerakan cepat, tangan kecil itu meraih tubuh Teguh. Dipeluknya erat lelaki hebat itu. Teguh mengecup sekilas ujung kepala Ayu.

"Bapak.. Ayu sayang bapak.."

1
wong jowo
jadi ingat bapak
Kaif Ĝazala
Luar biasa
Dfe: 🙏 terimakasih
total 1 replies
Nik momRiz&Ga
nyebelin nyuyok,,, 😁😁😁
Nik momRiz&Ga
thor km bener2 the best,,,
Nik momRiz&Ga
thor,,, cerita apa sih ini? knp bawang nya banyak bget,,, 😭
Nik momRiz&Ga
🥺🥺
Nik momRiz&Ga
😢🥺😢🥺,, ayu,,,
Irma Minul
Luar biasa
Diana Puji Astuti
sediihhh
Diana Puji Astuti
wkwkwk... othor
Diana Puji Astuti
wkwkwk...othor
Diana Puji Astuti
ceritanya bagus banget Thor...
Diana Puji Astuti
keren
Diana Puji Astuti: bagus banget ceritanya Thor..Dr awal mewek bacanya...mesem baca Komen othor..mewek lg...
total 1 replies
Dy
Luar biasa
Arista Putri
Luar biasa
Basriaty Ny Syahril Ginting
😭😭😭😭😭
Sativa Kyu
👍👍👍
Phoenix
mau mencet 5 bintang..tapi pas jari nggak sengaja nyentuh di tengah yang kuning bs 2 atau 3 atau 4 dan tidak bisa dikoreksi lagi jd 5..
mgkn noveltoon bs memperbaiki ini..
Dfe: Sudah saya hapus. Silahkan lanjutkan membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak di karya saya. Terimakasih 🙏
total 1 replies
Awin Sandika
Wah cukuplah 5 tahun 6 bulan tapi itu disertai sangsi sosial bukan hnya dikurung biasa
Awin Sandika
jadi teringat almarhum istriku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!