Tuan Dave Anderson dalam usianya yang terbilang muda, dirinya sudah mempunyai segalanya. Pemimpin Intel Group itu memiliki karier yang sangat sukses, harta berlimpah, dan otak yang cerdas. Tapi semua yang di milikinya itu percuma, karena di dalam hidup Dave tidak akan pernah ada kata hubungan cinta.
Jingga gadis yatim piatu yang sangat berani, masuk kedalam kehidupan Dave Anderson. Akankah sosok Jingga bisa membuat seseorang Dave Anderson mau menjalani sebuah hubungan?
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 27
Mansion Anderson.
Dave yang didampingi oleh Jo, menatap pada Tuan Arthur dan pengacaranya. Lalu menatap pada Damian, mantan pengacara pribadi keluarga Anderson. Lebih tepatnya lagi pengacara Daddy nya dulu semasa hidup. Dave tampak bingung, saat melihat Tuan Damian datang bersama tuan Arthur.
"Ada apa ini tuan Damian?" Dave menatap tajam pada mantan pengacara keluarganya.
"Begini Tuan Dave, aku datang kemari karena sudah waktunya aku memberikan amanat dari Tuan dan Nyonya Anderson." Damian mengambil sebuah berkas dari tasnya.
"Amanat?" gumam Dave. "Apa maksud anda?"
Pengacara Damian memberikan berkas yang tadi diambilnya di dalam tas pada tuan Dave.
Dave membuka berkas itu lalu membacanya. "Ini tidak masuk di akal!" Dave melempar berkas berisi amanat dari orang tuanya.
"Dave, itu semua benar. Kedua orang tuamu, menginginkan hal tersebut sebelum mereka meninggal." Arthur menatap Dave, yang sudah ia anggap sebagai putranya sendiri.
"Tapi uncle," Dave mengepalkan kedua tangannya, berusaha meredam emosi yang ada dihatinya. "Sampai kapan pun aku tidak akan mau menjalankan isi wasiat yang tidak masuk diakal itu." Dave berdiri dari duduknya. "Maaf Uncle, aku sangat sibuk. Jika tidak ada kepentingan lainnya, silahkan kalian keluar!"
Arthur menghela napasnya dengan berat, ia sudah tahu Dave pasti akan menolak mentah-mentah isi surat wasiat tersebut.
"Kalian keluarlah dulu!" Arthur menyuruh kedua pengacara itu untuk pergi terlebih dahulu. Setelah melihat kedua pengacara itu keluar, Arthur berjalan mendekat ke arah Dave. "Uncle tahu, kau pasti tidak akan percaya pada semua itu. Tapi kau bisa membacanya ulang! Uncle tidak akan pernah memaksamu untuk menjalankan isi surat wasiat itu. Tapi -- " Arthur menghela napasnya. "Apa kau tidak sedih? Jika keinginan kedua orang tuamu yang sudah meninggal tidak kau kabulkan!"
Deg
Dave tiba-tiba merasakan sesak dihatinya.
"Uncle pulang dulu dan pikirkanlah baik-baik!" Arthur berjalan keluar dari ruang kerja Dave.
Setelah semua orang keluar, Dave mengambil kembali isi surat wasiat tersebut. Dan membacanya berulang kali. "Jo, kau periksa apa dokumen ini asli!" Dave menyerahkan berkas tersebut.
"Baik tuan." Jo mengambil berkas tersebut, dan langsung memeriksanya.
Dave langsung terduduk dengan lemas, sambil memijat keningnya yang terasa pusing. Dave tidak habis pikir, kenapa kedua orang tuanya memutuskan sesuatu yang penting tanpa memikirkan perasaannya. Bagaimana bisa kedua orang tuanya itu menginginkan dirinya menikah dengan Jeny.
"Ah...." Dave membanting semua benda yang ada di atas meja kerjanya.
...🍀🍀🍀...
Sementara itu di sebuah mobil mewah, tampak laki-laki yang memakai kacamata menatap kearah jendela mobil dengan menghela napasnya.
"Maafkan aku Anderson, aku melakukan semua ini untuk satu-satunya putriku Jeny." Gumam Arthur dalam hati. "Baik Jesy atau pun Jeny, semuanya sama. Mereka semua putriku, dan tidak ada salahnya jika aku mengganti Jesy dengan Jeny."
Arthur mengingat kembali pada masa-masa pertemanan antara dirinya dengan keluarga Anderson. Hubungan diantara kedua keluarga mereka sudah terjalin sangat lama, karena mereka sudah berteman sejak jaman kuliah dulu. Hubungan pertemanan Arthur dan Anderson terjalin sangat baik, mereka saling support dan hubungan mereka sudah seperti saudara kandung. Karena kedekatan itulah membuat dirinya dan Anderson, akhirnya sepakat untuk menjodohkan Dave dengan Jesy, lalu di buatlah surat perjanjian itu antara dirinya dan Anderson.
"Maafkan aku Anderson, aku sudah merubah nama Jesy menjadi Jeny. Dan aku harap kau tidak akan kecewa padaku, karena aku melakukan semua ini demi putriku." Arthur meneteskan air matanya, andai saja Jeny tidak mengancam dirinya Arthur tidak akan mungkin melakukan tindakan tercela ini. Untung saja pengacara Damian mau membantunya untuk merubah nama Jesy menjadi Jeny.
tapi apa spesial ny, jingga? mike Dave tampan, tajir smpe klepek"?
seperti makhluk kasat mata /Facepalm//Facepalm//Grin/
kayaknya jingga itu anak mereka ya.
Kaka adik donk sm jeny
tapi bagus jingga, /Casual/