Lanjutan dari "Cinta Di Penghujung Nafasku".
Seorang dokter muda dan tampan bernama William Anderson terlibat ONS bersama dengan dokter Koas dirumah sakit tempatnya bekerja hingga membuat sang gadis hamil.
Viona Harumi,seorang mahasiswi kedokteran yang tengah menjalani masa koas harus terlibat skandal dengan dokter pembimbing nya dirumah sakit hingga membuatnya hamil.
Bagaimana kisah Viona dan William yang terpaksa menikah demi anak yang dikandung oleh Viona??
Lalu bagaimana dengan kisah cinta William dan sang kekasih yang sudah berjalan hampir lima tahun??
Lalu bagaimana dengan Kanaya yang tiba tiba harus menerima kenyataan pahit saat kekasihnya harus menikahi keponakan nya sendiri??
yuukkk simak kisah cinta segitiga mereka disini...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Enam Belas
"Eh coba lihat deh perutnya si Viona? Kok kaya yang lagi hamil ya?"
"Iya, aneh banget. Padahal dia itu tidak memiliki kekasih tapi kok bisa ya?"
"Husss. Jangan ngawur kalian. Siapa tahu memang tubuhnya lagi agak gendutan,"
"Mana ada gendut kaya gitu? Itu mah sih yakin seratus persen jika dia itu lagi hamil,"
"Nggak nyangka ya. Padahal terkenal lugu dan polos, eh liar juga jika diluar, hahahaha."
Itu lah sayup sayup percakapan yang William dengar dari beberapa orang yang ada didekatnya.
Seketika, rasa bersalah William pun kian besar saat gadis yang mungkin benar benar menjaga nama baiknya kini dia rusak dengan sedemikian rupa.
Saat gadis tak berdosa itu tengah mendapatkan cemoohan dan hinaan dari orang orang. William malah dengan percaya dirinya hadir di acara itu dengan memperkenalkan diri sebagai kekasih dari wanita lain.
Sementara wanita yang saat ini sudah jelas jelas mengandung darah dagingnya, kini tengah mendapatkan hinaan dan juga cemoohan orang. Sungguh, William merasa jika dirinya benar benar seorang pria yang bajingan.
***
Demi menetralkan perasaan nya yang tengah bergemuruh hebat setelah mendengar ucapan tentang Viona. William pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke toilet.
William hendak membasuh wajahnya yang terasa begitu gerah. Namun langkahnya terhenti saat lagi lagi, indra pendengarnya menangkap perbincangan yang masih membahas tentang Viona.
Tadinya, William ingin mengabaikan hal itu. Namun, tiba tiba hal yang mencurigakan pun terjadi yang membuat William urung melanjutkan niatnya untuk pergi ke toilet.
"Bawa ini dan kasih ke dia. Kita lihat apa reaksinya nanti."
"Nggak mau ah. Aku takut."
"Tapi hanya dengan ini, kita baru bisa membuktikan jika dia itu benar benar sedang hamil,"
"Tapi jika terjadi sesuatu, aku tidak mau ikut campur lagi, ya. Kamu yang harus bertanggung jawab,"
"Iya, iya.bAyo sana lakukan."
William yang merasa ada sesuatu yang janggal dari perbincangan dua wanita yang diperkirakan seumuran dengan Viona itu pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk masuk kedalam toilet dan memilih mengikuti kedua wanita tadi.
William memantau keduanya dari jarak aman, saat salah satu wanita itu berjalan mendekati Viona dan tampak menyodorkan satu gelas minuman seperti jus jeruk biasa padanya.
Sekilas, hal itu memang seperti hal yang wajar wajar saja. Tidak ada yang mencurigakan, hingga akhirnya William pun memutuskan untuk pergi saja.
Akan tetapi, baru saja William balikkan badan nya. Terdengar suara rintihan dari seseorang dan saat berbalik, William langsung membulatkan matanya saat melihat Viona sudah jatuh tersungkur kelantai. Merintih kesakitan sambil memegangi perutnya.
"Awww, ssstttt perutku, perutku sakit sekali." rintih Viona yang terlihat begitu kesakitan.
Sedetik berikutnya, William kembali dibuat kaget saat melihat dibagian kaki Viona mengalir darah segar dari bagian inti tubuh gadis itu.
Seketika, ruangan itu pun menjadi ramai karena teriakan Viona yang kesakitan. Mamah Ratih, Papah Adi, Bunda Ana dan juga Ayah Bagas langsung berlari menghampiri untuk melihat ke adaan cucu mereka.
"Ya ampun, kamu kenapa sayang?" tanya Bunda Ana yang langsung panik saat melihat keadaan Viona.
"Ya ampun darah An, Viona mengeluarkan darah." seru Mamah Ratih shock mendapati kondisi cucunya yang entah kenapa.
Perasaan saat tiba disana tadi keadaan nya baik baik saja.Tapi ada apa dengannya saat ini? Viona kenapa? batin Mamah Ratih dan semua orang disana tentunya.
"Tolong, cepat panggilkan ambulan." teriak Ayah Bagas bersiap mengangkat tubuh Viona untuk di bawa pergi. Namun, tiba tiba dibuat kaget karena tubuh gadis itu sudah melayang padahal belum ayah Bagas pegang sama sekali.
Semua dibuat terpaku menatap ke arah William yang dengan sigapnya mengangkat tubuh Viona dan langsung berlari keluar membawa tubuh wanita itu dalam gendongan nya.
"Pak tolong bantu saya bukakan pintu mobil," seru William pada salah satu satpam rumah yang ada disana, yang tengah bertugas memarkirkan mobil para tamu undangan.
"Siap Den." jawab sang satpam.
Dengan sigap pria paruh baya itu pun segera membukakan pintu mobil milik William yang terparkir tidak jauh dari sang satpam saa ini.
William dibuat semakin panik dan juga takut saat melihat Viona mulai tidak sadarkan diri di dalam gendongan nya.
William bahkan tidak menghiraukan tatapan penuh tanya dari Kanaya saat William membawa keluar Viona dengan wajah yang panik dan juga takut.
William bahkan tidak menyadari jika Kanaya mengikuti langkahnya hingga keparkiran dan Kanaya menghentikan langkah kakinya saat mendengar dengan jelas gumaman William sebelum masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata, meninggalkan pekarangan rumahnya.
"Aku mohon bertahanlah. Aku akan menyelamatkan mu dan anakku." gumam William sebelum masuk kedalam mobil.
Deg...
Detik itu juga Kanaya merasa nyawanya telah menghilang saat mendengar dengan begitu jelas apa yang dikatakan oleh William pada Viona yang pingsan dalam gendongan nya.
"A_anakku? Ma_maksud William apa? Kenapa dia bilang anakku pada Viona?" batin Kanaya bertanya tanya.
Akan tetapi, lamunan nya tentang kekasih dan keponakan nya itu langsung buyar saat Mamah Ratih menarik tangan nya untuk ikut mengikuti mobil William yang sudah dipastikan kini tengah menuju kerumah sakit.
Setiba nya dirumah sakit William kembali berlari menuju ke UGD dengan membawa Viona dalam gendongan nya.
"Suster tolong brangkar, ada pasien darurat." teriak William saat tiba didepan ruangan UGD.
Suster dan Dokter yang tengah berjaga pun segera berhambur mendekati William dengan membawa brangkat.
"Viona? Ada apa dengan Viona Will? Kenapa dia?" tanya Dokter Novi yang kebetulan malam itu tengah bertugas di UGD.
"Aku juga tidak tahu. Tolong periksa keadaan nya, pastikan dia dan janin nya bisa diselamatkan." jawab William masih dengan kepanikan nya.
"Janin? Maksud kamu?"
"Nanti aku jelaskan Nov. Sekarang tolong selamatkan mereka berdua." pinta William dengan wajah yang begitu ketakutan.
...****************...
🌸 Jangan lupa tinggalkan jejak ya,like,komen dan subscribe...Biar Othor lebih semangat lagi,terima kasih 🥰🥰🥰 love sekebon untuk kalian ♥️♥️♥️*