seorang gadis bertemu dengan iblis dan di bawa ke dunia bawah,apakah ini takdir gadis tersebut?
hanya untuk umur 17 ke atas 👐🏻
(jangan lupa like and komen ya)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 永島良太, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
liona mengangguk.
"Apa kami lama?" aron menaruh plastik belanjaannya dan liona ke meja.
"Lumayan." Kata Damon.
"Lumayan pegal menunggu." Sambung Leo.
"Hehe, maaf."
"Ini, minumlah." aron memberikan sekantung darah ke Leo.
"Terimakasih."
"Minumku mana, sayang?"
"Ini." Memberikan 1 botol susu sapi.
"Aku tidak suka susu ini."
"Yasudah, buatku saja."
"Ya, minumlah agar nanti aku bisa meminumnya dari sini." Menunjuk dada liona.
Plak
liona menepuk lengan Damon dengan penuh kasih sayang. Tapi itu bagus.
Malam itu berlaku dengan sangat menyenangkan, mulai dari membeli banyak makanan;
"Aku mau beli itu." liona menunjuk penjual makanan pedas.
"Paman, beli eskrimnya dua, ya!" Kata aron ke penjual.
"Jangan banyak makan pedas, sayang. Nanti perutmu sakit." Damon mengusap saos di ujung bibir liona
"Jangan makan eskrim itu, gigimu akan sakit, nanti malam akan kuberi eskrim ekstra susu."
"sialan" desis Aron, dia paham maksud Leo.
Bermain banyak mainan;
"Tembak itu, liona!"
Dor
Dor
Dor
liona menembak 3 kaleng berturut-turut menggunakan pistol mainan.
liona menyeringai bangga, Damon bertepuk tangan. Leo bertepuk tangan dengan wajah lempengnya.
"Yuhuuuu! Berikan aku boneka itu!" Menunjuk boneka panda berukuran sedang.
Penjaga yang sempat melongo juga akhirnya sadar dan memberikan aron boneka itu.
"Terimakasih! Terimakasih juga, liona." Menjabat tangan liona dan menaik-turunkannya berkali-kali.
"Ya, ya! Lepaskan."
Lalu memainkan banyak wahana;
"AAAAA!!" aron memeluk tangan Leo erat.
Plak.
Liona menggeplak salah satu makhluk yg berpura-pura menjadi hantu yang muncul di sebelah kanannya.
"Hantu sialan." Desisnya tetap cool walau jantung rasanya ingin copot.
Damon mengeratkan pelukannya pada pinggang liona, ia tersenyum geli melihat kagetnya liona.
Sedangkan Leo berbunga-bunga karna aron yang takut selalu menempelinya. Ia harus berterimakasih dengan para makhluk yang berpura-pura menjadi hantu itu.
Begitulah yang terjadi sampai mereka selesai bermain.
Aron yang berteriak sana sini, liona yang suka refleks nabok semua yang ada di depannya, Damon yang sibuk tertawa dan memeluk pinggang liona dan Leo yang berbunga-bunga di tempeli oleh aron.
Dan sekarang, waktunya wahana terakhir.
"Sudah tengah malam, ayo pulang."
Damon menyandarkan keningnya di bahu liona, lelah.
"Baiklah. Ayo kita pulang, aron."
"Ehhh~ cepat sekali."
"Tunggu." Semua orang menoleh ke liona
"Ada satu wahana yang belum kita naiki, dan untuk penutup hari ini bagaimana kalau kita naik... itu?" Menunjuk bianglala yang tinggi nan indah.
"Wah, indah sekali." aron menatap Bianglala itu.
"Kan? Ayo."
***
"Indahnya..." aron menatap kota yang dipenuhi cahaya, sangat indah jika dilihat dari atas sini.
“aron.”
"ya?"
Cup
***
Cup
Damon mencium bibir liona dengan lembut. Lidahnya masuk menelusuri rongga mulut liona, melilitkan lidahnya ke lidah liona.
Terakhir, menyesap bibir bawah liona sebelum melepasnya.
"Ini adalah momen terindah di hidupku, yaitu bersamamu." Menyelipkan anak rambut liona ke telinga.
"Dan aku yakin ini masih sebagian kecil dari kebahagiaan kita di masa depan nanti. Tetap bersamaku sampai kapanpun, liona argantana."
"Aku mencintaimu, sangat." Mengecup dahi liona lamat.
liona menunduk, menahan gejolak di hatinya serta geli di perutnya seperti di penuhi kupu-kupu beterbangan.
"Maaf, aku belum bisa membalas semua ini, Damon." Gumam liona sangat pelan.
"Tak apa, aku senang hanya dengan kamu menerimaku disisimu." Memeluk liona erat.