Flower Michelin tak menyangka diusianya yang ke 17 tahun adalah awal petaka baginya.
Hadiah Ulangtahun yang seharusnya indah justru menjadi kado terburuk dalam hidupnya.
Pesta perayaan ulang tahunnya justru menjadi pesta kematian bagi kedua orang tuanya.
Seorang mafia kejam menghabisi mereka yang ia sayangi. Begitupun mahkota yang ia jaga selama ini direnggut paksa oleh bajingan itu.
Dendamnya membara dan membawanya hidup seatap dengan pria bajingan itu, menjadi seorang pembantu.
Akankah ia berhasil membalaskan dendamnya? Atau ia harus jatuh untuk kedua Kalinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Part 16 Mafia AHM
Dua kali mendapatkan kejut jantung dalam waktu yang sangat singkat membuat Frederico Patria tak bisa berkata-kata. Ia hanya duduk diam seraya menghisap rokoknya yang sudah berpuntung-puntung ia habiskan. Satu kebiasaannya saat ia sedang di landa pikiran yang berat.
Huffft
"Bukankah harusnya anda bahagia Tuan?" George yang sudah lama berada di dalam ruangan itu akhirnya angkat bicara.
"Iya George. Saya seharusnya sangat bahagia karena akan menjadi seorang Ayah." jawab Frederico dengan pandangan ia arahkan pada sang asisten.
"Flower Michelin sangat membenciku George. Ia ingin membunuhku. Itu yang sedang Aku pikirkan."
George menarik nafasnya dalam-dalam kemudian menghembuskannya. Ia juga merasa sangat khawatir tentang hal itu. Beberapa menit yang lalu, Flower bahkan ingin melukai dirinya sendiri saat tahu kalau ia benar-benar sedang hamil. Untungnya dokter Maggi Smith bisa memenangkannya.
"Tenangkan dirimu Tuan. Tetap berikan perhatian padanya Nona Michelin. Saat ini ia pasti masih sangat terkejut dengan kenyataan yang sedang dialaminya," ujar George berusaha memberikan rasa tenang pada pria yang nampak sangat frustasi itu.
"Mulai sekarang, berhentilah merokok Tuan. Ada perempuan hamil di Rumah ini dan ia bisa saja menjadi perokok pasif kalau anda terus melakukannya," lanjut pria itu kemudian meraih.satu bungkus rokok di atas meja Frederico Patria dan melemparkannya ke tempat sampah.
"Tidak ada rokok dan minuman untuk Sementara waktu!" titah George seperti seorang Pimpinan yang melarang pada bawahannya.
Frederico Patria tidak menjawab. Ia seperti anak kecil yang siap mengikuti apa saja yang dikatakan oleh asistennya itu. Ia membenarkan apa yang dikatakan oleh George. Semua hal yang buruk akan ia hentikan demi kesehatan Flower Michelin dan juga janin yang sedang dikandungnya.
"Saya akan melihat apakah dokter Maggie Smith sudah selesai atau belum. Silahkan beristirahat saja Tuan," pamit George kemudian meninggalkan tempat itu meskipun Frederico Patria tidak meresponnya.
Pria itu berdiri dari duduknya kemudian melangkah ke arah jendela besar yang ada di dalam ruangan itu. Ia membuka daunnya dan membiarkan angin segar di sore hari itu untuk masuk.
Musim semi yang sangat indah. Bunga-bunga masih tampak bermekaran di depan matanya. Frederico Patria tiba-tiba tersenyum dengan hati menghangat. Tawa riang anak kecil ia rasakan berada di dalam taman itu. Begitu ramai dengan celotehan yang sangat lucu.
"Humm, kita akan hidup bahagia Flo. Anak-anak kita akan menemani kita bermain di sana," gumamnya dengan bibir masih menunjukkan senyum.
"Aku akan membahagiakanmu sayang, aku akan melakukan apa saja agar kamu mau menerimaku Flo," lanjutnya lagi dengan perasaan bahagia yang membuncah.
Otaknya terus membayangkan bagaimana indahnya keluarganya bersama dengan perempuan yang sangat ia inginkan dalam hidupnya.
"Flower Michelin, Aku sangat mencintaimu sayangku," ujarnya dengan hati berdebar bahagia. Sungguh ini adalah pengalaman cinta pertama yang ia rasakan pada seorang perempuan. Dan begitu sangat menyiksa sekaligus membuatnya bahagia secara bersamaan.
Setelah puas menatap taman dan menghirup segarnya udara ke dalam paru-parunya, ia pun menuju wastafel kemudian mencuci wajahnya. Mulai saat ini tubuhnya tidak boleh mengeluarkan aroma asap rokok atau minuman keras.
Flower Michelin sedang mengandung anaknya jadi ia harus memastikan dirinya sendiri sehat dan steril begitupun dengan lingkungan rumah ini.
Pria itu juga sudah mengganti pakaiannya. Ia takut kalau masih ada aroma asap rokok yang masih menempel di sana dan akan mempengaruhi pernafasan Flower Michelin yang sangat ingin ia temui saat ini.
Dengan langkah ringan, ia pun keluar dari kamarnya dan melangkahkan kakinya ke arah kamar gadis yang sangat dicintainya itu.
"Hallo Tuan. Kamu sudah nampak sangat segar dan sehat," sapa Maggi Smith dengan senyum diwajahnya. Dokter cantik itu baru saja dari dalam kamar Flower Michelin diantar oleh George.
"Aku sangat bahagia saat ini dokter. Dan terimakasih banyak atas apa yang sudah kamu lakukan untuk Nona Micheline," jawab Frederico Patria dengan wajah cerahnya.
"Aku tidak tahu apa hubunganmu dengan gadis itu. Tetapi aku sarankan untuk memberinya perhatian lebih padanya. Saat ini ia butuh pendamping yang bisa memberinya perasaan aman dan nyaman," ujar dokter perempuan itu dengan tatapan serius.
Ia bisa melihat kalau mental Flower Michelin saat ini sedang sangat terganggu dengan kehamilannya. Apalagi karena ayah dari janin yang sedang dikandungnya itu adalah orang yang sangat dibencinya.
"Pastikan kenyamanan gadis itu ya Tuan. Saya permisi." Maggie Smith pun meninggalkan tempat itu diantar oleh George. Frederico Patria tersenyum kemudian memasuki kamar gadis cantik yang sedang mengandung anaknya itu.
"Flo, apa Aku bisa menemanimu di sini?" tanyanya saat ia sudah berada di samping ranjang yang ditempati oleh gadis cantik itu. Flower tidak menjawab. Ia hanya memandang wajah pria itu sekilas kemudian mengalihkannya ke arah Iain.
Perasaannya saat ini sangat kacau. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Tinggal di rumah orang kaya seperti Frederico Patria hanya akan menjadi beban karena ia tidak bisa lagi bekerja dengan baik.
"Anda pasti sangat kecewa padaku Tuan, Aku adalah perempuan hamil yang tidak mempunyai suami, hiks," ucap Flower Michelin dengan air mata yang mulai mengalir dari sudut matanya.
"Aku tidak bisa bekerja sesuai dengan yang anda harapkan. Dan ya, Miss Brown pasti juga akan sangat kecewa padaku, hiks," lanjut gadis itu dengan tangan mulai menyusut airmatanya yang kian deras saja.
Frederico Patria meraih tangan gadis itu kemudian mengecupnya pelan. Tangan yang satunya ia gunakan untuk membelai kepala Flower Michelin yang sedang berbaring itu.
"Aku ada di sini Flo, Aku menerimamu apa adanya karena Aku sangat mencintaimu." Flower menatap wajah pria tampan dengan tatapan berbahaya itu dengan perasaan menghangat.
Di tengah kekalutan dan kemarahannya pada dunia, ada seorang yang mau menerimanya dalam keadaan seperti ini. Ia merasa lebih baik karena ada yang masih mengharapkan kebahagiaannya.
"Aku akan menjadi ayah dari anak yang ada di dalam kandunganmu sayang, Aku akan memberimu banyak cinta dan kebahagiaan. Kumohon terima Aku Flo," ujar Frederico Patria dengan tatapan memohon.
"Aku...," Flower Michelin tidak melanjutkan kata-katanya karena Frederico Patria malah meraih bibirnya dan mengulumnya sangat lembut. Gadis itu butuh kasih sayang dan perhatian yang besar dari seseorang saat ini.
"Aku sangat mencintaimu Flo, jangan ragukan itu sayang. Akan kubuat kamu menjadi perempuan yang paling berbahagia di dunia ini." bisik pria itu setelah ia melepaskan tautan bibir mereka. Flower Michelin tak sadar tersenyum.
Meskipun hatinya masih sangat ragu akan tetapi tubuhnya selalu saja merasa terbuai pada setiap sentuhan yang diberikan oleh pria itu. Rayuannya benar-benar membuatnya tak berkutik.
"Aku akan menikahimu secepatnya sayang, kamu mau kan?" tanya Frederico Patria dengan suara bergetar menahan rasa bahagia dari dalam hatinya.
Flower Michelin tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya pelan. Pria itu langsung meraihnya dalam pelukan. Frederico Patria begitu sangat bahagia dengan apa yang ia rasakan saat ini.
Flower Michelin menerimanya adalah hal yang sangat luar biasa dalam hidupnya. Dan ia berjanji akan membahagiakan Gadis itu sepanjang hidupnya.
🌺🌺🌺
* Tobe Continued.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading 😍
klo yg cwo cocok umur 32 ganteng yamvan