Mafia And His Maid
Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday
Happy birthday
Happy birthday
To Flower
Dentingan piano mengiringi lagu ucapan happy birthday untuk Flower oleh sang ayah tercinta. Yousef Michelin tersenyum bahagia kemudian mencium pipi sang putri setelah jari-jarinya selesai menari di atas tuts-tuts piano itu.
"Semoga kamu bahagia sayangku," ujar Yousef seraya mencium pipi sang putri dengan mata berkaca-kaca. Merlin menepuk bahu sang suami agar pria itu tidak menunjukan kesedihannya.
"Yousef, apa kamu tidak ingin mengiringi Aku menyanyi sayang?" Merlin sekali lagi mengalihkan perhatian Yousef yang benar-benar sangat tidak merasa baik saat ini.
Beberapa hari ini pria itu selalu bermimpi buruk dan merasa sangat tidak ingin berjauhan dengan Flower putri satu-satunya itu.
"Ayah, hari ini Aku bahagia sekali. Di usiaku yang ke tujuh belas tahun ini, kalian berdua masih sehat dan panjang umur," ujar Flower seraya merangkul dua orang kesayangannya itu. Tak terasa airmatanya juga ikut menganak sungai.
"Kalian adalah orangtua terbaik yang Aku punya. Terimakasih banyak, Aku sangat mencintai mu ibu, ayah," lanjut Flower dengan perasaan haru yang seakan *******-***** hatinya.
Gadis itu pun memaksakan dirinya untuk tersenyum meskipun tak sanggup.
"Flo, Bernyanyilah bersama dengan ibumu dan jangan tunjukkan wajahmu yang sedih seperti itu. Ayah akan mengiringi lagu kalian sayang," ujar Yousef berusaha mengusir rasa khawatir dari dalam hatinya.
Pria paruh baya itu kemudian duduk kembali di kursinya. Ia mengahadapi pianonya dan bersiap menerima instruksi dari istrinya.
"Merlin Bernyanyilah sayang," ujar Yousef lagi karena Merlin dan Flower belum juga mengatakan lagu apa yang akan mereka nyanyikan.
"Ibu, apa kamu mendengar sesuatu?" tanya Flower dengan perasaan yang tiba-tiba sangat takut. Langkah kaki yang kedengaran sangat banyak dan juga cepat dari arah beranda depan membuat mereka semua terdiam.
Klik
Lampu mati. Suasana ruangan itu tiba-tiba menjadi sangat gelap dan menyeramkan. Hanya ada sedikit sinar bulan purnama dari arah tirai jendela yang tersingkap di sekeliling ruangan itu.
"Ibu, Aku takut," bisik Flower dengan suaranya yang berubah gemetar. Telinganya terus berusaha menangkap suara yang dari arah pintu depan.
"Jangan takut. Mungkin sekring lampunya yang sedang rusak di luar sana," jawab Yousef dengan suara ia buat sangat tenang. Akan tetapi hatinya mengatakan bahwa inilah saatnya mereka datang untuk menjemputnya.
"Ayah,"
"Yousef,"
"Tolong jangan kemana-mana. Tetaplah bersama dengan kami di sini," ujar Merlin dengan tangan meraih tubuh pria yang telah menikahinya itu selama 18 tahun. Flower ikut menarik tangan ayahnya dan tidak membiarkan pria itu pergi.
"Aku tidak akan lama sayangku. Aku hanya akan memeriksa listriknya sayang." ujar Yousef menenangkan.
"Tidak biasanya listrik di rumah ini mati 'kan?" jadi Aku rasa ini pasti ada kesalahan." lanjut pria itu kemudian melepaskan pegangan isteri dan anaknya. Merlin dan Flower saling berpandangan dan akhirnya membiarkan pria itu ke pergi.
Brak!
Pintu depan Rumah itu terbuka dengan paksa dan membentur tembok dengan keras.
Door
Door
Door
"Aaaargh!"
"Yousef!"
"Ayah!"
Merlin dan Flower berlari ke arah pintu dimana mereka melihat pemimpin dalam keluarga mereka itu jatuh terkapar oleh tangan seorang pria asing yang tidak mereka kenal.
Wajahnya tidak nampak karena suasana di ruangan itu sangat gelap. Hanya siluet tubuhnya yang tinggi besar yang bisa dikenali dari cahaya bulan yang menerobos tirai jendela itu.
"Yousef!" Merlin melompat ke arah suaminya yang sudah terbujur kaku. Darah seakan tumpah keluar dari tubuhnya hingga memenuhi lantai ruangan itu.
"Siapa kamu? bajingan!" teriak Merlin dengan suara melengking tinggi. Ia menatap pria kejam itu dengan tatapan penuh kebencian. Tangannya menggapai ke atas berniat untuk memukul pria itu.
Door
"Aaaargh!"
"Ibu!" Flower Michelin berteriak histeris karena melihat perempuan yang telah melahirkannya itu ikut terkapar di samping suaminya dan tidak bergerak lagi. Ternyata satu peluru itu berhasil menembus jantung sang ibu dengan sangat kejam.
"Ayah! Ibu!" Flower berteriak keras memanggil dua orang kesayangannya itu. Ia meraung sampai suaranya parau. Ia pun menatap pria kejam itu yang masih berdiri disana tak bergeming.
"Dasar biadab!" Flower berteriak keras kemudian memukul pria itu dengan sekuat tenaganya. Ia tidak lagi merasa takut jika harus mati seperti kedua orangtuanya.
"Aaaargh!" Flower berteriak tertahan karena merasakan tubuhnya terlempar ke lantai. Pria kejam itu mendorong tubuh gadis itu sampai terjatuh dan membuat gaunnya tersingkap.
Frederico Patria menyeringai kejam, sesuatu dari dalam dirinya berkedut saat melihat kaki jenjang putih mulus itu nampak dimatanya.
"Aaawwwww, lepaskan Aku!" Flower berteriak lagi dengan suara serak dan marah. Ia memberontak karena tubuhnya sangat tidak nyaman diangkut seperti karung gandum.
Gadis itu terus memukul punggung pria itu dengan sisa tenaganya. Sedangkan Frederico Patria itu semakin senang dengan apa yang dilakukan gadis itu di bahunya.
Pria itu semakin tertantang dan membuat adrenalinnya terpacu. Ia berharap putri Yousef ini bisa lebih ganas lagi di ranjang beberapa menit lagi.
"Awwww," Flower berteriak lagi saat tubuhnya di lempar paksa oleh pria itu ke atas ranjang empuk di dalam kamar itu. Gadis itu ingin turun dari ranjang itu karena sudah bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya pada dirinya.
Frederico Patria menghampiri Flower dan mengikat kedua tangan gadis itu di head board ranjang dengan sebuah syal.
"Lepaskan Aku bajingan! Iblis jahat!" Flower terus memberontak dengan mengumpat dengan kasar. Kakinya yang bebas ia gunakan untuk menendang.
Frederico Patria semakin senang melihat penolakan gadis itu. Karena itu adalah cita-citanya untuk menghancurkan keluarga Yousef Michelin.
"Aaaaaw tolong lepaskan Aku!" suara Flower tersendat-sendat saat jari-jari pria kejam itu mempermainkan bagian bawahnya. Gadis itu menggeliat tak tahan dengan sensasi yang diberikan pria itu padanya.
"Jangan! Tolong! Aaaarhkk!" Suara Flower tak bertenaga lagi. Ia memohon agar pria kejam itu menghentikan penyiksaannya pada tubuhnya.
Desh
"Aaargh!"
Frederico Patria menyeringai senang saat ia berhasil merobek selaput dara putri satu-satunya seorang Yousef Michelin, mantan asisten Ferguson sang Ayah.
Pria itu terus menyentak-nyentak dibawah sana dengan teriakan pilu gadis berusia 17 tahun itu.
🌺
*Tobe Continued.
Jangan lupa like dan komentar ya. Dan juga Ingat untuk memberikan rate bintang 🌟 ya sayangku.
Perkenalkan nih, si tampan dan bajingan, Frederick Partia, 32 tahun. Seorang mafia kejam yang tidak punya hati apalagi cinta.
Dan ini dia si cantik, Flower Michelin, 17 tahun. Gadis baik hati yang harus memelihara dendam dalam dirinya karena kematian orangtuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Nana Niez
wooooww,,, visualnya sangat cocok sekali
2024-03-06
1
🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ💠⃟⃝♠ ϒeγeɳ
awalan yang udah bikin nyesek ini.
SEMANGAT Thor 🤗
2024-03-01
1
teti kurniawati
saya sudah mampir.. sudah saya tambahkan ke favorit ya, jangan lupa kakak dan teman-teman mampir di karya aku ya... 🙏🤗
2024-02-26
0