pernikahan yang harus di rahasiakan karena umur mereka yang belum cukup, dan masih duduk di bangku pelajar, harus menikah karena kesalah pahaman.
Bagai mana kelanjutannya yukkk... baca biar ngak penasaran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"Sedang apa sayang?" tanya Rido kepada sang istri, dan tangan nakal Rido memeluk sang istri dari belakang tak lupa dia juga menyandarkan kepalanya di atas bahu sang istri, saat ini istri cantiknya sedang asik memasak untuk makan malam mereka, dan tak lupa Aisyah juga membuat puding buah.
Aisyah terlonjak kaget dengan kedatang sang suami yang datang tiba tiba dan mengagetkan dirinya.
"Kaka...?!" ucap Aira manja, memiringkan kepalanya ke arah pundak sebelah kanan, sambil menatap sang suami yang sedang bersandar manja di pundaknya.
Cup....
Satu kecupan mendarat sempurna di bibir cantik sang istri.
"Kaget ya sayang...?!" tanya Rido sambil memeluk sang istri lebih erat lagi, dan membenamkan kepalanya, di curuk leher sang istri dan menghirup aroma tubuh Aisyah dengan rakus.
"Iya ngagetin Ica tau...!!" memanyun kan bibirnya, membuat Rido gemas, Rido membalikan rubuh sang istri, agar bisa berhadapan dengan dirinya.
Rido mematikan kompor yang sedang menyala, dan membawa sang istri duduk di sofa.
"Abang kenapa?" tanya Aira melihat sikap Rido yang tak biasa.
"Tidak apa sayang, kaka hanya ingin seperti ini sebentar" ucap Rido yang memeluk tubuh sedikit mulai berisi yang ada di pangkuannya itu.
Aisyah yang tau suaminya dalam keadaan yang tidak baik baik saja setelah menerima telpon, lansung memeluk sang suami dan membelai kepala suaminya dengan penuh kasih sayang.
"Kaka mau tidur?" tanya Aira pelan.
Rido menganggukan kepalanya, yang berada dalam pelukan sang istri.
"ayo... kita ke kamar" Aira berdiri dan menarik tangan sang suami, menggandengnya sampai ke kamar tidur mereka.
Aira merangkak naik ke atas kasur empuk tersebut, dan di ikuti oleh Rido.
Rido merebahkan kepalanya si atas lengan sang istri dan membenamkan kepalanya di dada montok sang istri, dan menghirup wangi khas dari dalam tubuh sang istri yang sudah menjadi candu baginya itu.
Aisyah membelai kepala sang suami penuh kasih sayang, dan tangan sebelahnya memeluk leher sang suami, sesekali Aisyah mencium kepala sang suami.
Rido yang pikirannya kacau, perlahan lahan mulai tenang, saat mendapatkan perlakuan manis dari sang istri.
Rido bersyukur saat mendapatkan tekanan dari keluarga Ayahnya dia masih punya sandaran istri cantiknya itu, dulu dia hanya bisa menangis sendiri sambil memeluk photo sang bunda.
"Sayang..." ucap Rido, memanggil sang istri.
"Apa kak?" tanya Aira lembut.
"Berjanjilah sayangnya kaka ini tidak akan pernah meninggalkan kaka sendirian disini, walaupun banyak halangan rintangan yang akan kita lewati nanti" ucap Rido sendu dalam pelukan sang istri.
"Ica janji kak, Ica akan selalu bersama kaka baik suka mau pun duka, Ica akan pergi kala kaka yang menyuruh Ica untuk pergi" ucap Aisyah penuh sayang dengan mata berkaca kaca.
Rido lansung memeluk sang istri dengan sangat erat, air matanya mengalir membasahi pipinya dan membasahi dada sang istri.
Aisyah membiarkan saja Rido yang menangis di dalam pelukannya, dia tak akan bertanya kenapa sang suami menangis, biarlah nanti suaminya sendiri yang bercerita dengan keinginannya sendiri.
Mereka masih kecil, namun di dewasakan oleh ke adaan, yang seharusnya, masih memikirkan sekolah dan bermain bersama teman teman sebayanya, namun mereka harus memikirkan pelajaran, rumah tangga dan cara bisa bertahan hidup.
Aisyah dan Rido selalu berusaha mengerti keadaan pasangan masing masing, di saat Aisyah bersedih dan butuh sandaran, Rido dengan jiwa ke bapakannya memberikan pelukan dan suport untuk sang istri dan saat Rido yang terpuruk Aisyah lah yang beperan dengan jiwa ke ibuannya dan memberikan ketengan untuk sang suami.
Mereka sadar, tidak ada satu orang pun perduli kepada mereka, hanya mereka berdualah tempat mereka saling berbagi baik suka mau pun duka.
Rido bergantung kepada Aisyah, Aisyah pun sama bergantung kepada Rido.
Bersambung.....
Haii rayder maaf ya... beberapa hati tidak up, karena suatu kendala.
"Terimakasih" selalu mengikuti cerita aku, jangan lupa like, komen, votenyanya ya, biat aku semakin semangat untuk menulis.
Jangan lupa ikuti novel pertama aku yang berjudul "AIRA SI GADIS DINGIN" semoga kalian juga dengan ceritanya.
Sebenarnya aku ada karya pertama sebelum Aira, yang berjudul "Suami yang tak di anggap" cuma ada kendala, aku ke hilangkan bab pertama, jadi bingung mau lanjut apa berhenti.
******