Kekuatan element es dan angin di tubuhku, membuatku berada di tahta penguasa Alam surgawi, yang membuatku menjadi tak terkalahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyembuhkan Marilyn 2
Shio Fang kembali menelan ludahnya sendiri saat melihat perbukitan indah di tubuh Marilyn.
"Aku ingin setelah kau melihat tubuhku, kau tak mengatakan kepada siapapun juga mengenai kejadian ini, cukup rahasia ini kita simpan berdua".
Shio Fang kau telah ku anggap sebagai temanku maka aku ingin kau segera menyembuhkan ku," ucap Marilyn.
Shio Fang menganggukan kepalanya, kemudian berkata. "Maafkan aku," ucapnya.
Setelah berkata seperti itu Shio Fang menekan kedua perbukitan ranum di tubuh Marilyn, yang terdapat beberapa bulatan sebesar kelereng yang telah berwarna hitam. Shio Fang kemudian mengalirkan energi murninya dengan menggunakan kekuatan simbol naga es ke ketubuh Marilyn, agar dapat menghilangkan rasa sakit akibat racun yang saat ini telah menggerogoti tubuhnya.
"Ackh...!!" pekik Marilyn merasakan sakit di tubuhnya. Rintihan rintihan kecil dari mulut Marilyn membuat Shio Fang benar-benar diuji imajinasinya.
"Sial..., mengapa wanita ini merintih seperti itu, yang membuatku tak bisa konsentrasi dalam melakukan penyembuhan baginya," batin Shio Fang.
Shio Fang berusaha kuat menahan gejolak darah mudanya, saat melihat Marilyn memejamkan kedua matanya dan menggigit bibirnya sendiri.
"Aku harus cepat menyembuhkan wanita ini, jangan sampai aku terbawa ke dalam suasana halusinasiku dengan keadaan Marilyn yang seperti ini," batin Shio Fang.
Shio Fang menutup matanya agar tak tergoda dengan keindahan yang ada di hadapannya, kemudian mengalirkan energi murni nya hingga racun yang bersarang di tubuh Marilyn mulai menguap dan hilang dari tubuhnya.
Shio Fang membuka matanya dan betapa terwujudnya dia saat melihat Marilyn sudah tak sadarkan diri.
"Ah.., mengapa wanita ini sampai pingsan segala, jika ada yang melihat ku bersamanya dengan keadaan Marilyn seperti ini, pasti akan menjadi masalah baru yang akan membuatku bertambah menderita," batin Shio Fang.
Shio Fang menatap sesaat bukit kembar yang sangat menantang yang begitu besar dan bersih. Shio Fang berandai andai Jika dia bermain main diantara perbukitan itu, dan memendam wajahnya diantara keduanya, pasti akan sangat asyik dan menyenangkan.
Shio Fang segera membuang jauh jauh pikiran anehnya itu, dan segera memakaikan pakaian Marilyn dan bawa wanita itu ke gubuknya.
Shio Fang membaringkan tubuh Marilyn, kemudian dia pergi berburu hewan buruan di sekitar tempat tinggalnya.
Seekor kelinci hutan besar dan gemuk berhasil diburunya, kemudian Shio Fang memanggang kelinci itu dan memberikan beberapa bumbu yang di dapatnya dari hasil menukaran dengan kristal energi di perpustakaan.
Marilyn terbangun saat mencium aroma daging panggang yang mengundang seleranya, diapun mencerna keadaan yang ada dan dengan segera melihat keadaan tubuhnya, mata Marilyn kini tertuju pada bahu kirinya yang terdapat sebuah tanda merah kecil sebesar biji kacang hijau.
"Kesucian ku belum hilang, ternyata Shio Fang merupakan pemuda yang baik, dia tak melakukan apa apa padaku padahal dia mempunyai kesempatan untuk menodai ku," batin Marilyn.
Marilyn kemudian turun dari atas dahan pohon yang terdapat gubuk Shio Fang disana.
"Kau sudah bangun ternyata," ucap Shio Fang sambil membawakan Marilyn daging panggang yang telah matang.
"Marilyn menerima daging panggang pemberian Shio Fang dan berucap "Terima kasih".
Marilyn begitu sangat malu di hadapan Shio Fang, terlihat dengan begitu kikuknya dia saat berada di hadapan pemuda itu.
Shio Fang mengerti mengapa Marilyn seperti itu, diapun lalu mencoba mencairkan suasana dengan berkata.
"Makanlah...,agar kau bisa merasakan makanan bagi murid yang tak mendapatkan fasilitas sepertiku, bagaimana tinggal di dalam hutan berbulan bulan lamanya, tanpa makanan enak layaknya di akademi murid luar," ucap Shio Fang.
Marilyn mulai tersenyum dan memakan daging panggang pemberian Shio Fang.
"Daging ini enak sekali, terasa lembut dan juga lezat, aku menyukainya Shio Fang," ucap Marilyn.
"Jika kau suka, ini habiskan lah," jawab Shio Fang dengan memberikan daging kelinci panggang bagiannya kepada Marilyn.
Tak lama kemudian keakraban pun terjadi di antara mereka, hingga akhirnya Marilyn kembali pulang ke perpustakaan akademi.
Hari hari berlalu, Marilyn sering masuk ketengah hutan hanya untuk membawakan makanan bagi Shio Fang.
Para murid yang tak mendapatkan fasilitas, yang bermukim di pinggir hutan Akademi menjadi iri terhadap Shio Fang, sehingga melaporkan kejadian itu kepada
ketua Tongzun.
Mendengar laporan dari beberapa murid yang tak mendapatkan fasilitas, membuat ketua Tongzun menjadi marah ke pada Shio Fang, dia tak menyangka jika Shio Fang saat ini tengah memperalat cucu kesayangannya, untuk memenuhi kebutuhannya sebagai murid yang tak memiliki fasilitas.
Beberapa hari telah berlalu ketua Tongzun akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menyelidiki cucunya.
Terlihat Marilyn tengah bernyanyi kecil sambil membuat makanan di dapur, sehingga apa yang dilakukannya itu membuat kecurigaan Ketua Tongzun semakin besar.
"Aku semakin yakin jika cucuku dan Shio Fang telah terjalin satu hubungan. Ini tak bisa dilanjutkan karena mereka berdua masih sangat muda untuk mengenal namanya cinta, aku tak ingin masa depan cucuku hancur karena bergaul dengan Shio Fang.
Di dalam hutan, Shio Fang yang tengah bersandar di sebuah batang pohon, dikejutkan dengan suara ranting pohon yang patah seperti di injak, dengan refleks Shio Fang pun lalu berkata "Marilyn kau sudah datang?".
Sontak saja senyuman di wajah Shio Fang menghilang saat mengetahui dihadapannya saat ini telah berdiri sosok lelaki tua, dengan seluruh rambut yang ada di tubuhnya telah memutih semua.
"Ke..ke..ketua Tongzun!" ucap Shio Fang dengan terbata bata.
Ketua Tongzun langsung mengeluarkan aura yang sangat menindas ke arah Shio Fang, yang membuat Shio Fang sangat kesulitan untuk bernapas.
"Aku tak boleh mengeluarkan kekuatanku yang sebenarnya di hadapan ketua Tongzun, karena hal itu akan membuat ketua lainnya di Akademi murid dalam bereaksi dengan kekuatan besar yang ada pada ku".
"Ada baiknya Aku mengalah dan menerima serangan ketua Tongzun yang sangat menindas padaku," batin Shio Fang.
Melihat Shio Fang semakin terpuruk dengan Aura menindas yang dilepaskannya, ketua Tongzun berjalan mendekati Shio Fang.
"Aku tak ingin kau mendekati cucuku lagi, karena dia tak pantas bagimu".
"Shio Fang...!, mulai hari ini hubunganmu dengan cucuku Marilyn cukup sampai di sini, Jika kau tak mengindahkan perkataanku maka jangan salahkan aku jika aku harus bertindak lebih jauh lagi kepadamu," ucap ketua Tongzun.
Setelah berkata seperti itu ketua Tongzun berlalu pergi dengan meninggalkan Shio Fang yang tergeletak di tanah.
Selepas kepergian ketua Tongzun, Marilyn yang membawa keranjang makanan di tangannya begitu sangat terkejut melihat Shio Fang tergeletak di tanah.
Marilyn kemudian membantu Shio Fang dengan penyaluran energi murni kedalam tubuhnya.
Dengan bantuan Marilyn, Shio Fang pada akhirnya terbebas dari keterpurukannya.
"Siapa yang telah melakukan hal ini kepadamu?" tanya Marilyn.
"Sudahlah, kita tak usah membahasnya lagi. Marilyn Aku minta mulai sekarang kau tak usah menemuiku lagi, ini demi keselamatanku," ucap Shio Fang.
"Maksudmu?" tanya Marilyn.
"Mulai hari ini kau tak usah menemuiku lagi karena banyak yang tak suka dengan pertemanan kita, jika kau masih ingin pertemanan denganku maka jauhi aku untuk sementara waktu," ucap Shio Fang.
"Apa yang sebenarnya telah terjadi sehingga Shio Fang tak ingin lagi bertemu denganku, kurasa kakek Tongzun telah mengetahui jika aku sering berlatih dengan Shio Fang di dalam hutan ini, sehingga dia mengancam Shio Fang," batin Marilyn.
"Baiklah Shio Fang, mulai sekarang aku tak akan menemuimu lagi. Di dalam keranjang itu terdapat kue kering dan sup ikan, makanlah sebagai tanda perpisahan kita," jawab Marilyn kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
Bersambung