Perjalanan 2 sahabat yang saling menyayangi namun mati secara tragis, dan kembali di pertemukan di dimensi yang berbeda.
Menikahi seorang pangeran dan menghadapi berbagai intrik politik di dalam istana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 16
Sementara selir agung sedang bahagia dengan kejutan yang di berikan oleh menantunya, disisi lain permaisuri sedang mengamuk di paviliun nya, semua rencananya sudah gagal, dan dia benar-benar merasa di permalukan oleh keluarga Wang
Prang...
Prang...
Prang...
Suara barang satu persatu yang jatuh di banting oleh permaisuri, sang pelayan setia tergopoh-gopoh mendekati majikan nya yang sedang emosi
"Yang mulia, tolong tenang kan diri anda yang mulia" bujuk pelayan yang bernama Ning
"Ning, bagai mana aku bisa tenang? Semua rencana ku gagal total gara-gara keluarga sialan itu" racau permaisuri
"Yang mulia, anda adalah seorang permaisuri. pelayan ini akan membantu anda memikirkan rencana yang lebih baik" ucap ning meyakinkan majikannya.
"Apa maksud mu ning?" permaisuri bertanya dengan sorot mata tajam nya
"Yang mulia, saat ini pangeran kedua sudah menikah, besok pangeran ketiga juga akan menikah, bagaimana kalau yang mulia mengangkat beberapa orang selir untuk putra mahkota? Hamba dengar pejabat song memiliki putri yang sangat berbakat yang mulia" saran pelayan itu
"Kau benar ning, aku membutuhkan sekutu yang lebih kuat dan lebih banyak lagi untuk menyingkirkan batu sandungan yang akan menghambat putraku naik tahta" jawab permaisuri
"Ning, pergilah ke toko obat dan beli racun yang bagus untuk besok, aku ingin melihat selir agung itu di permalukan dan di hukum oleh yang mulia" perintah permaisuri
"Sesuai keinginan anda yang mulia" pelayan itu pun membungkuk sambil berlalu meninggalkan paviliun phoenix
"Selir agung itu, semakin hari dia semakin besar kepala" rutuk permaisuri
"Pelayaaaan!" panggil permaisuri, beberapa pelayan pun datang dan membungkuk di hadapan permaisuri
"Kami disini yang mulia" jawab para pelayan itu serempak
"Bereskan kekacauan ini! Aku ingin minum teh gazebo" perintah permaisuri
2 orang pelayan langsung masuk dan membenahi paviliun phoenix, 2 orang lagi langsung berlari ke dapur menyiapkan teh dan juga cemilan untuk majikannya, sementara 2 orang pelayan yang tersisa mengikuti permaisuri ke gazebo.
Suasana hati permaisuri pun kian membaik mengingat rencananya untuk mempermalukan selir agung besok
"hhmmm, kita lihat besok, apa kamu punya kemampuan untuk meloloskan diri dari hukumanmu selir agung" seringai permaisuri
...****************...
Keesokan hari nya suasana di istana pun sudah ramai, banyak para pejabat dan juga bangsawan yang sudah hadir di istana, permaisuri menyuruh pelayan nya untuk memasukan racun ke dalam hidangan yang di masak para koki di dapur, dengan ligat, ning pun menjalankan perintah majikan nya.
Sementara di tempat lain
"Salam nona" ucap Huo Feng sang penjaga bayangan milik nya
"Katakan" perintah gadis muda itu, Huo Feng pun langsung memberikan informasi pada majikan nya
"Baiklah.. tugas mu sekarang, buatlah kekacauan di dapur. Tumpahkan semua masakan yang ada" ucap nya memberi perintah
"Tapi nona.. jamuan akan di langsungkan dalam 2 jam" ucap Huo Feng
"Apa kau mau membantah perintah ku Huo Feng" tanya nya sambil melotot
"Tidak-tidak nona, hamba akan segera menjalankan perintah" jawab Huo Feng sambil menghilang,
"Hhmm, mau menjebak mertua ku? Tidak semudah itu mak lampir! Dasar lotus putih" rutuk nya kemudian. Sudah bisa di tebak, gadis itu adalah Ai Li
"Niuuuu... Bibi Nuan... " Ai Li pun memanggil pelayan setia nya
"Hamba disini putri" jawab Niu dan juga Nuan kompak
"Perintahkan para pelayan di kediaman untuk memasak jamuan makan untuk 200 orang. Dan harus siap dalam 2 jam" perintah Ai Li
"Baik putri" jawab kedua pelayan itu patuh.
Saat ini Ai Li sedang duduk bersantai di gazebo belakang kediaman nya sambil menikmati lemon tea milik nya, di temani kedua kucing kecil kesayangan nya, jin dan jun 😨😨
"Hhmm, sebentar lagi An Xia akan segera datang, aku benar-benar tidak sabar lagi menunggu penampilan nya, pasti akan sangat menyenangkan" Ai Li pun terkekeh sambil membayangkan muka kesal sahabatnya itu saat harus di dandani dengan riasan yang super tebal, baju pengantin yang berat dan juga berlapis-lapis di tambah dengan Riasan kepala yang cukup banyak dan berat.
"Hahaha... Pasti gadis cerewet itu akan tampil seperti manekin hidup yang terus berkicau nanti" pikir Ai Li