di mana ia tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan mengalami perubahan yang sangat besar,
Di awali dengan hancurnya sebuah karir yang ia bangun selama ini hingga di campakkan oleh tunangannya begitu saja tanpa suatu alasan yang jelas,
Alea, merupakan seorang wanita karir berusia 25 tahun dan hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara, tinggal dan di besarkan di panti asuhan dan tak pernah ada yang mencari ataupun mengadopsi nya sebagai anak angkat membuat Alea sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai yatim piatu dan hanya menganggap orang-orang di panti asuhan sebagai keluarga nya
Klik untuk 👉🏻 (lanjutkan membaca)🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 3
Keesokan harinya, aku terbangun dari tidur ku setelah melewati satu malam panjang, aku teringat akan kejadian kemarin yang aku pikirkan itu benar-benar seperti mimpi namun kenyataannya itu benar-benar terjadi
Pagi ini aku telah membuat janji dengan Kak Yunira, kami akan melakukan tes DNA di rumah sakit terdekat, sebenarnya aku menolak untuk melakukan itu, namun dia memaksaku dengan dalih agar tidak ada keraguan lagi dalam hati ku untuk mengakui Nya sebagai saudara kandung
di perjalanan menuju rumah sakit, tiba-tiba ponselku berdering, ku pikir itu dari kak Nira tapi ternyata bukan, rupanya panggilan itu dari sahabatku Rima
"Hallo Rima, ada apa?!" tanya ku saat panggilan sudah terhubung
"Lea kamu baik-baik saja kan?!"
"Kamu gak ada niatan buat b*nuh diri kan, jangan ya Lee, jangan sampai itu terjadi!!" sambungnya
Aku tau arah pertanyaan itu, dan aku juga tau, kalau pertanyaan nya tidak yang aneh-aneh berarti dia bukan sahabat ku, sahabatku itu pasti sedang mengkhawatirkan keadaanku karna ia tau kalau aku baru saja di pecat dari perusahaan dan sekaligus di putuskan oleh Adit baj*ngan itu
"Tenang saja rim, aku oke kok, lagian gak sampai b*nih diri juga kali rim" jawab Ku santai
"Beneran, kamu gak bohong kan?!"
"Idih... ngapain aku bohong, ini sekarang aku lagi di jalan, mau ke rumah sakit"
"Hah!! ngapain ke rumah sakit, kamu sakit kah?!"
Aku sedikit menjauhkan ponsel dari telingaku karna suara rima yang terlalu nyaring saat bertanya
"Gak lah, aku gak sakit kok, aku cuma Mmm". Aku tiba-tiba kepikiran, apa aku harus mengatakan yang sebenarnya pada sahabat ku kalau aku mempunyai saudara kembar, atau justru sebaliknya aku rahasiakan dulu tentang itu
"Hallo Lea, kenapa diam, kamu beneran sakit Lee, buruan kasih tau di mana rumah sakit nya biar aku nyusul sekarang?!" tanya nya yang membuat ku tersadar dari lamunan
"Gak kok Rim, kamu gak perlu nyusul, lagian aku cuma mau nengok anak nya teman sekantor aku yang katanya lagi sakit dan di rawat"
spontan aku tersadar kalau barusan aku telah asal bicara, namun aku berharap Rima dapat mempercayai ucapan ku
"Oalah kirain kamu beneran sakit, tapi beneran nih kamu gak papa??" tanya nya lagi
"Iya beneran kok, aku gak papa kamu tenang aja"
"Ya udah kalo gitu aku lega denger nya"
"Iya, btw udah dulu ya soalnya aku lagi nyetir nih"
"oke deh, bye-bye"
percakapan pun telah berakhir, aku menyimpan kembali ponselku kedalam tas, sementara mataku kembali terfokus ke jalanan
Setibanya di rumah sakit, aku memutuskan untuk masuk lebih dulu sambil menunggu kak Nira datang, namun setelah menunggu beberapa jam entah mengapa kak Nira belum juga datang
Aku bermaksud untuk menelponnya namun ternyata ponsel ku lebih dulu berdering dan aku melihat si penelpon itu rupanya kak Nira
"Hallo kak, aku udah dari tadi nungguin kakak kok belum datang?!" tanya ku yang langsung to the points
"Aduh lea maafin kakak ya, kakak baru ngabarin kamu sekarang, soalnya tadi kakak ada urusan yang sangat mendesak dan gak bisa datang, kakak benar-benar minta maaf ya Lee"
"Oh ya udah gak papa kak, kalo gitu aku pulang aja"
"Iya Lee, kamu pulang dulu aja nanti kakak bakal ke rumahmu, kita makan siang bareng"
"Oke siap kak, kalo gitu Uda dulu ya"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah dari rumah sakit, aku memutuskan untuk langsung pulang saja, lagi pula tidak ada yang bisa ku lakukan kecuali pulang ke rumah dan menenangkan diri
Untuk saat ini aku belum kepikiran untuk mencari pekerjaan lagi, aku masih trauma dengan kejadian kemarin, rasanya masih sulit di percaya, jelas-jelas dengan susah payah aku membuat karya ku sendiri dan merekalah yang menjiplak nya tapi mereka malah membalikkan fakta dan menuduhku yang sudah mencuri desain mereka
Ah sudahlah, memikirkan itu semua hanya akan membuatku merasa pusing, biarkan waktu yang akan menjawab dan kebenaran akan selalu jadi pemenang nanti nya
Setibanya dirumah, aku merasakan perutku keroncongan dan aku memutuskan untuk mencari sesuatu yang bisa ku makan terlebih dahulu, barangkali akan ada cemilan di kulkas, sambil menunggu jam makan siang nanti dengan kak nira, tapi tiba-tiba aku kepikiran, kenapa aku gak memasak sendiri aja nanti biar kak Nira bisa mencoba nya
Aku tersenyum sendiri dan dengan penuh semangat aku melangkah ke dapur untuk melaksanakan rencana ku dan...
"Clek"
Alangkah terkejutnya aku saat membuka Lemari penyimpanan makanan (kulkas)
"Astaga... Kulkasku... Bahkan secuil makanan pun tak ku temukan didalamnya, kulkas ini bahkan lebih bersih dari pada kulitku". aku bergumam sendiri merutuki nasibku yang begitu malang ini
"Bodohnya aku, apa yang akan ku masak untuk makan siang nanti dengan kak Nira, padahal ini adalah momen pertama aku akan makan dengan saudara kandung ku satu-satunya" lambungku
Aku lupa kalau stok bahan makanan ku di rumah sudah habis, dan sekarang aku bahkan tidak memiliki apapun untuk di makan, "Huhh, seperti aku harus keluar lagi untuk membeli bahan makanan"
Saat aku akan mengambil kunci mobil dan bersiap akan keluar lagi tiba-tiba bel rumah ku berbunyi
Ting-tong,,, ting-tong...
"Tunggu sebentar...". Aku berjalan menuju pintu dan membukanya
Klek.
"Hai,..". aku kaget, ternyata kak nira yang datang dan langsung menyapaku
"kakak?!"
Kak nira masuk dengan membawakan dua buah kantong plastik berisi penuh yang aku sendiri tidak tau apa isi nya, jika aku tidak salah menebak seperti nya itu makanan, ah alangkah baiknya jika seandainya tebakan ku itu benar, dengan begitu aku tidak perlu lagi capek-capek untuk keluar
"Seperti nya kau akan pergi! Apa aku datang bukan di waktu yang tepat?!" tanya kak Nira
"Enggak kok, ku pikir tadinya aku mau keluar buat beli makanan, soalnya stok makanan ku di kulkas sudah habis"
"Oh itu,, gak usah, ini kakak udah beliin banyak makanan sekalian buat isi kulkas kamu juga"
Ka nira menyodorkan dua buah kantong plastik berisi penuh itu padaku, sejujurnya aku sangat senang tapi entah mengapa aku juga merasa tidak enak pada kak nira, bagaimanapun ini adalah momen pertama kami akan makan siang bersama tapi aku sudah merepotkan dia
"Kakak maafin aku!" kataku dengan suara lirih namun masih bisa di dengar oleh kak Nira
"Kenapa harus minta maaf, lagian kamu punya salah apa sama kakak sampai harus minta maaf gitu...?!"
.
.
.
BERSAMBUNG
maaf jika saya lacang, thor
ini kan keluargany daniel... spt tahu keluarga aditya malah sebalikny...
bukti, masak cuman dpt photo yg backgroundny hotel aja sdh memutuskn pertunangan tanpa menerima penjelada alea