"Zivanna aku menikahimu karena ingin balas dendam kepada ibu mu. Bukan karena aku mencintaimu," Devan mencengkeram kuat dagu gadis itu, lalu dihempaskan kelantai kamar dengan kasar.
"Aa--aa--apa! Bukanya selama ini kakak mencintai ku?" tanya Zizi tergagap di sertai air matanya.
"Cih, cinta kata mu! Aku tidak pernah mencintaimu. Selama ini aku melakukannya agar bisa menjalankan misi balas dendam ku. Apa kamu sudah mengerti sekarang,"
Namun, ketika dia hamil mampukah Zizi mempertahankan anaknya? Sementara dia harus berjuang untuk hidupnya sendiri. Sedangkan Devan sudah mengancamnya. Apabila dia hamil, maka anak itu akan lelaki itu lenyap kan. Kira-kira Zizi akan tetap tinggal di rumah mewah Devan atau mengugurkan kandungan nya? Atau dia memilih pergi bersama bayi dan penyakit yang di deritanya?
Penasaran sama ceritanya? Yuk langsung ke bab selanjutnya.🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis yang spesial.
Setelah selesai bersiap-siap, Devan langsung mengajak Zizi pergi menemaninya ke acara pertemuan para rekan bisnisnya, sekaligus pengumuman siapa saja pebisnis hebat yang akan menyandang gelar Nomor satu di kota Y.
Dan sekarang mereka berdua sudah berada dalam perjalanan. Mereka menaiki mobil mewah milik Devan yang di kemudikan oleh sekertaris Jimi.
"Disana nanti kamu jangan terlalu jauh dari kakak ya. Dan ingat bila ada yang bertanya kamu harus bilang adik kakak. Nanti kamu akan masuk bersama Jimi. Jika kamu masuk bersama kakak, takutnya para wartawan banyak yang menyoroti kedatangan kita." terang Devan agar Zizi tidak ikut masuk bersamanya, dengan beralasan ada pesaing bisnisnya yang ingin mengincar keselamatan istri Devan apabila mereka tau.
Dan Zizi yang polos akan percaya apapun yang Devan katakan padanya. Karna jiwa dan raganya sudah dia pasrahkan pada lelaki yang menjadi cinta pertama dan terakhir nya itu.
Entah bagaimana pula jalan pikiran Devan ini, dia ingin membawa Zizi pergi bersamanya. Namun setelah tiba di tempat acaranya nanti. Mereka harus masuk secara terpisah. Dan yang bisa memahami keanehan Devan ini, hanyalah Jimi sekertaris nya.
Jimi dan Devan, dulunya pernah kuliah di universitas yang sama. Dari sanalah Devan mengenal kepribadian Jimi yang jujur. Jadi begitu Devan mulai merintis usahanya, dia langsung mencari Jimi untuk dijadikan rekan kerjanya.
Dan sampailah sekarang mereka masih tetap menjadi partner dalam urusan pekerjaan. Bahkan sekarang Jimi sudah di angkat oleh Devan sebagai tangan kanannya.
"Iya kak, kakak tidak perlu khwatir! nanti jika memang ada yang mengetahui kalau kita keluar dari mobil yang sama. Zizi akan bilang jika kita hanya adik dan kakak." ucap Zizi masih tersenyum. Meskipun dia merasa tak nyaman mendengar permintaan Devan dan melakukan nya.
Namun melihat bagaimana kesuksesan yang di raih Devan dengan usaha nya sendiri. Membuat Zizi percaya begitu saja.
Karna untuk memulai usaha bisnis nya dulu, Devan memang memakai uang tabungan nya sendiri. Dia langsung menolak ketika kakek dan Ayahnya ingin membantunya kala itu.
Setengah jam, kemudian! mobil edisi terbatas yang di sopir oleh Jimi sudah tiba di depan hotel bintang Lima, tempat acaranya akan di adakan malam ini. Namun hotel ini bukanlah milik Devan, melainkan milik salah satu teman bisnisnya.
"Apakah kita sudah sampai kak?" tanya Zizi melihat mobilnya sudah berhenti. Dan terlihat pula begitu banyaknya mobil mewah yang masih terus berdatangan dan yang sudah terparkir.
"Heem sudah! kakak akan turun disini. Kamu nanti ikuti saja Jimi. Dia akan membawamu kedalaman." kata Devan yang sudah bersiap ingin turun. Karna Devan memang langsung di turunkan didepan lobi hotel itu.
"Kak tunggu?" Zizi repleks menahan pergelangan tangan Devan. Sehingga menghentikan Devan yang sudah bersiap ingin turun.
"Ada apa? apa kamu tidak percaya dengan kakak!" Devan tiba-tiba bertanya dengan suara dinginnya. Sehingga membuat Zizi tidak jadi melanjutkan ucapannya.
"Agh..! tidak bukan seperti itu! Zizi hanya ingin bilang, kakak hati-hati. Bila ada orang yang memberikan kakak minuman, jangan diminum ya! Zizi pernah membaca novel, kisah seorang CEO seperti kakak yang dijebak oleh rekan bisnisnya. Dia di beri obat perangsang, lalu karna tidak tahan CEO itu meniduri wanita yang bukan istrinya." cerita Zizi sekalian mengingatkan Devan.
Karna tidak mungkin jika para wanita tidak menyukai Devan suaminya. Pikir Zizi.
Mendengar ucapan Zizi, membuat Devan sedikit menyugikan senyumanya. Karna tidak menyangka jika Zizi si gadis polos punya pikiran seperti itu.
"Kamu tidak perlu khwatir!" jawab Devan singkat, lalu dia langsung saja turun lebih dulu.
Karna Zizi akan masuk bersama Jimi. Biar kedatangan mereka tidak menjadi pusat perhatian.
"Nona mari kita turun!" kata Jimi mengagetkan Zizi yang sedang melamun.
"Ii, iya! maaf, tadi saya sedang melamun." ujar Zizi merasa tidak enak. Karna Jimi sudah membukakan pintu mobil untuknya.
Jimi tidak menjawab, dia hanya diam tidak berbicara sepatah katapun. Namun dari pergerakan tangannya, seperti menyuruh Zizi berjalan di samping nya.
Zizi yang mengerti hanya menurut saja. Toh mereka tidak berjalan dengan bergandengan tangan juga, mereka hanya berjalan serempak.
Tiba di dalam, ternyata ruangan itu sudah di penuhi oleh para tamu yang menghadiri acara itu. Karna acara ini bukan pertemuan biasa, tapi juga untuk mengumumkan siapa diantara mereka semua yang menjadi pebisnis hebat dan paling banyak memenangkan tender proyek tahun ini.
Dan bagi siapa yang menjadi pemenang nya nanti. Tentu saja perusahaannya akan semakin banyak mendapatkan keuntungan. Karna banyaknya perusahaan lain yang mau bekerjasama dengan nya.
Sudah dua tahun berturut-turut ini, yang menjadi pemenang nya adalah perusahaan Atmaja group. Yaitu perusahaan Devan Atmaja. Yang sudah diketahui sepak terjangnya.
Ternyata mereka datang nya paling belakang. Karna begitu Zizi dan Jimi masuk, acaranya pun di mulai. Sudah pasti Jimi yang mengatur semuanya, agar tuanya tidak lama menunggu.
Setelah hampir setengah jam Zizi dan Jimi duduk. Terdengar MC pembawa acara menyebutkan nama Devan dan menyuruhnya naik ke podium. Suara riuh tepuk tangan pun kembali terdengar ketika Devan sudah berjalan menuju podium.
Zizi sendiri pun ikut bertepuk tangan bangga. Karna menyaksikan sang suami menjadi pemenang untuk ketiga kalinya dalam tiga tahun berturut-turut. Yang baru diketahui oleh Zizi malam ini saat MC itu menyebutkan jika perusahaan suaminya sudah meraih tiga kali kemenangan.
Karna selama ini Devan memang tidak pernah bercerita apa pun tentang kehidupannya di kota Y.
"Selamat malam semuanya! terimakasih Saya ucapkan kepada semua yang ada di acara ini! Sebetulnya, menjadi pemenang atau tidak nya, bagi Saya sama saja. Karna untuk mendapatkan nilai terbaik pada perusahaan kita, bukan dari hasil kita bisa berdiri di depan podium." Devan berhenti sesaat sambil kembali merangkai kata-kata motivasi untuk pengusaha yang lainnya.
Terlihat Devan tampil dengan gagahnya, sesuai dengan kesuksesan yang sudah dia dapatkan selama ini.
Dan baru dua hari yang lalu dinyatakan sudah menikah di tempat kota asal kedua orang tuanya berada.
Namun belum ada yang tau, seperti apa wujud istri Devan. Karna saat di dandani, pengantin wanitanya sangat cantik seperti seorang model internasional. Sehingga tidak sedikit yang mengira, jika wanita yang beruntung itu adalah Fiona sahabat Devan sendiri.
Melihat kedatangan Devan yang datang seorang diri malam ini. Membuat pertanyaan dari orang-orang mulai terdengar sampai di telinga Zizi, yang sedang duduk sendiri, karna Jimi berpamitan ingin pergi sebentar.
Sementa itu, di depan podium, Devan kembali lagi melanjutkan pidato nya.
"Tapi hasil dari diri kita sendiri, yang terus berusaha menjadikan perusahaan kita untuk menjadi yang terbaik dan bisa di percaya oleh rekan bisnis kita. Sebab dari dasar kepercayaan itulah, orang-orang mau memberikan kita tander besar ataupun sebagainya. Dan keberhasilan saya ini, tentunya tidak luput dari dukungan orang terdekat Saya. Yaitu gadis yang sudah bersama dengan Saya selama ini. Untuk mengucapkan terimakasih padanya, saya minta dia naik keatas panggung untuk menerima penghargaan ini. Karna dialah orang yang berhak menerimanya." ujar Devan sedikit menyugikan senyumanya.
"Permintaan Anda kami terima Tuan Devan. Silahkan Anda sebutkan nama gadis itu, biar dia naik menerima penghargaan ini. Karna bukan hanya saya yang penasaran, namun yang lainnya pasti juga penasaran. Dan tentunya, gadis ini sangat berarti dalam hidup Anda." kata MC yang sudah memberikan izin, sesuai peraturan yang sudah tertulis.
Mendengar Devan akan meminta gadis yang sudah bersama nya selama ini, naik ke atas panggung. Jantung Zizi berpompa dengan cepat. Karna tiba- tiba dia merasa gugup. Padahal nama gadis itu belum disebutkan.
"Baiklah, terimakasih atas izinnya! Saya ingin gadis yang bernama Fiona Hermes untuk naik keatas dan menerima hadiah ini." ucap Devan dengan mata mengarah pada Fiona sahabatnya, yang duduk tidak terlalu jauh dari Zizi.
Jedeeeeer.......,
BERSAMBUNG.....🤗
.
.
.
.
Terimakasih! Mak author ucapkan sebelumnya. Karna ada juga beberapa dari pembaca bbg Rian yang mau mamfir kesini.
Agar Mak author semangat juga untuk menulis nya, jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya ya 🤗
Like.😘
Vote.😘
favorit.😘
Komen, yang tidak membuat Mak author nya down.😫
Dan Hadiah kopi ataupun bunga nya.😍
Terimakasih.🙏🙏