Mohon bijak untuk menanggapai sebuah karya
jangan lakukan boomlike ya jika tidak dibaca🙏🏼😁
Bantu dukung dengan cara Like, Komen, Hadiah dan Vote ya Readers
Kisah Cinta Brondong yang menyukai wanita yang sudah memiliki suami dan anak.
Cinta yang hadir entah pada siapa dan dimana, Pria itu bernama Rendra Gilbert seorang dokter muda. Dia menyukai seorang wanita yang jauh lebih tua dari dirinya.
Rendra selalu menitipkan nama wanita tersebut dalam doa-doanya tiap waktu.
Akankah cinta Rendra terbalas atau hanya menjadi pengagum rahasia saja?
Yuk baca kisah-kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pitriyani Calam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pindah Rumah
Maafkan aku Fatimah, aku harus berbohong pada mu. Gumam Rendra dalam hati
"Assalamu'alaikum" ucap Rendra lemas dirumah papih Ammar
"Wa'alaikumsalam, kamu darimana?" tanya papih Ammar
"Habis main dengan anak dan istriku" jawab Rendra santai masuk ke dalam kamar mengambil sedikit barangnya dan keluar kamar lagi
"Kamu mau kemana lagi?" tanya papih Ammar menatap tajam anaknya
"Mau pulang kerumah ku, karena anak dan istriku ada disana" jawab Rendra senyum
"Apa-apaan kamu ini, keluar dari sini tanpa persetujuan papih, kamu anggap kita ini apa hah" bentak papih Ammar
"Pih pelankan suaranya" ucap mama Alisha "Rendra kenapa kamu pulang kesana?" tanya mama Alisha lembut
"Oh aku hanya nginap disana doang kok mam, jika besok urusan ku sudah selesai kita langsung pulang ke sini lagi, tapi aku lebih bahagia jika malam ini mendengar dari mulut mama bilang RENDRA MAMA IZINKAN KAMU PINDAH, pasti Rendra sangat-sangat bahagia jawab Rendra santai menatap balik papihnya
"Mama izinkan kamu pindah untuk menata masa depan mu bersama keluarga mu" ucap mama Alisha berat hati
"Mama serius atau terpaksa? bila terpaksa aku tidak jadi pindah" tanya Rendra beralih menatap mamanya
Mama Alisha memejamkan matanya "Mama Ikhlas, jika kamu bahagia bersama keluarga kecilmu" jawab mama yakin tersenyum manis
"Alhamdulillah, besok jika urusan ku sudah selesai aku akan kesini untuk mengambil beberapa barang aku untuk di bawa ke rumah ku" ucap Rendra senang
"Papih belum setuju kenapa kamu sudah senang begitu" sahut papih Ammar
Rendra tertawa kecil "Tadi sore papih bilang, jika mama setuju aku pindah, maka papih akan langsung menyetujui, konsisten dong pih, aku masih menghargai papih sebagai orangtuaku, aku hanya minta ingin mandiri dirumah sendiri menyelesaikan masalah rumah tangga sendiri tanpa campur tangan kalian, apa aku salah?" tanya Rendra kesal
"Terkadang pasangan suami istri yang masih tinggal dengan kedua orangtuanya itu tidaklah sehat untuk rumah tangga anaknya, orangtua bisa menjadi duri buat rumah tangga anaknya, jadi memang alangkah baiknya Rendra hidup dirumahnya sendiri bersama istri dan anaknya" jawab mama Alisha tersenyum pada Rendra dan mengelus kepalanya
"Pulanglah ini sudah malam, besok kembali lagi untuk bertemu kita dan berikan tanda perpisahan yang manis, tanpa emosi, tanpa ada perdebatan, tanpa ada sindir menyindir, oke " ucap mama Alisha lagi
"Terima kasih mam, Rendra pulang dulu ya, Assalamu'alaikum " ucap Rendra pamit pada kedua orangtuanya dengan hati tenang dan bahagia
Sampai dirumah Rendra kondisi lampu sudah di matikan hanya ada sedikit pencahayaan, berarti isi rumah sudah pada istirahat dikamar masing-masing. Rendra langsung berlari kecil menuju kamarnya ternyata tidak dikunci.
Kenapa tidak dikunci, ceroboh sekali Fatimah. Batin Rendra
"Sayang" panggil Rendra saat melihat kamar kosong "Sayang kamu dimana? jangan buat aku khawatir" panggil Rendra lagi panik, saat mau keluar Fatimah masuk membawa air digelas
"Mas Rendra sudah pulang?" ucap Fatimah kaget
Rendra langsung memeluk istrinya "Kamu dari mana, jangan buat aku khawatir, aku pikir kamu diculik dan menghilang" ucap Rendra ngaco membuat Fatimah hanya diam
"Mas, ini minum dulu" ucap Fatimah melepaskan pelukan suaminya dan memberikan air mineral miliknya ke suami tercinta.
Rendra menerima gelas itu dan duduk di sisi ranjang meminum air yang diberikan istrinya.
"Mas Rendra kok cepat sekali? apa pasiennya tidak terlalu parah?" tanya Fatimah bingung biasanya Rendra kalo tugas pasti bisa 2 jam atau 3 jam ini hanya sebentar
"Hah...itu..itu tadi.. tadi aku ada yang bantuin... iya ada yang bantuin" jawab Rendra gugup
"Sudah yuk sayang kita bobo, aku lelah sekali ini" ucap Rendra lagi menutup pintu kamarnya
Sebulan sudah mereka tinggal di rumah Rendra, Fatimah setiap hari memasak dan membuat cemilan untuk suami dan anaknya, masalah dalam rumah tangga mereka silih berganti tapi bisa diselesai. sebulan ini tingkah Rendra sangat manja pada istrinya
"Sayang, kamu dimana sih" panggil Rendra baru pulang
"Aku di dapur mas" ucap Fatimah sedang memasak
"Sayang kamu ngapain sih, masak terus, kapan ada waktu buat aku" jawab Rendra kesal
"Lah, kan Mas Rendra sendiri yang sibuk ke rumah sakit, aku mau ke tempat mas aja ngga pernah boleh" ucap Fatimah membela diri
"Ya udah kalo aku pulang kamu berhenti masaknya biarkan bibi yang lanjutkan, kamu temani aku di ruang tv" ucap Rendra merangkul istrinya
"Mas kamu kenapa kok terlihat pucat begini" tanya Fatimah cemas melihat wajah suaminya
"Aku baik-baik saja kok, tadi hanya sedikit muntah-muntah aja" jawab Rendra lemas
"Ya Allah, lalu kamu sudah diperiksa? hasilnya apa?" tanya Fatimah memijat kepal suaminya
"Malah mereka semua bilang, besok kamu yang harus periksa" jawab Rendra jujur memejamkan matanya
"Aku? kok aku, yang sakit kamu kenapa aku yany harus diperiksa" tanya Fatimah bingung dan tidak paham
"Entahlah, ini kan masih siang lebih baik kita ke rumah sakit sekarang aja yuk, sekalian aku mau izin besok tidak hadir, ini bener-bener lemes bangat" keluh Rendra lemas
"Ayo sekarang aja, aku ngga tega lihat kamu" ucap Fatimah memapah suaminya
Selama di perjalan ke rumah sakit Rendra selalu nempel sama istrinya, Fatimah pun tidak masalah dengan sikap suaminya itu.
"Halo Fatimah" sapa Devan senyum
"Hai.. kamu Devan ya?" tanya Fatimah lembut
"Benar sekali, ternyata kamu masih ingat" jawan Devan senyum manis
"Ngapain sih nyapa dia segala, tidak penting tau ngga, ayo masuk" ajak Rendra cemburu
"Sensi banget sih tuh orang, tapi kenapa ya sama Rendra? ikutin akh" ucap Devan sendiri mengikuti Rendra dan istri
Rendra dan Fatimah masuk ke ruangan obgyn
Apa Fatimah hamil, mereka masuk keruangan itu. Batin Devan
"Woy ngapain lu? katanya mau balik" tanya Haikal menepuk bahu sahabatnya
"Itu gua ketemu Rendra dan Fatimah, mereka masuk ruang Obgyn, apa Fatimah hami?" tanya Devan penasaran
"Serius lu, mereka masuk keruang itu?" tanya Haikal terkejut
"Iya lah masa gua bohong" jawab Devan malas
"Ayo kita ke sana sekarang, kita harus menjadi orang yang tau lebih dulu" ucap Haikal bahagia
Ruang Dokter
"Siang dokter Sindi" sapa Rendra pada temannya
"Wah saya kedatangan tamu terhormat ini, bukannya rencana besok kenapa jadi sekarang" ucap dokter sindi meledek
"Kelamaan, lagian besok mau cuti, ini lemes banget ngga kuat" jawan Rendra pucat
"Baiklah, Mari ibu Fatimah berbaring saya akan memeriksanya" ucap dokter ramah Rendra hanya melihat istrinya
Fatimah terlihat seksi, bikin aku kepengen aja. Batin Rendra
"Astaghfirullah, Astaghfirullah, mikir apa kamu ini Rendra" ucap Rendra sendiri
"Mas kamu baik-baik saja?" tanya Fatimah melihat suaminya memukul kepala sendiri
"Ah, iya aku baik kok, kamu lanjut saja" jawan Rendra panik
"Dokter Rendra mari mendekat" ucap Dokter sindi "
untuk km gk bs ngomong y Rendra jd gk ngecewain Nabila krn masakan yg sering dia masak keasinan jd semua gk penasaran dengan masakan Nabila😅
untuk gk pada hipertensi gara2 masakan Nabila 😅
Ayu benar2 jago masak, masakan Nabila jd gk terbuang dengan ide masakan Ayu, sehingga Diton tetap dot menikmati olahn masakan daging kesukaan y
Nabila kan lg belajar masak,persiapan jd calon istri 🤭🤣